Oleh:
1.Dayinta Dwi Tanaya (04)
2.Nilam Hanifa ( )
3.Sintia Budiarti ( )
1.1 Tujuan :
Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik FM secara teori maupun
praktek.
Mahasiswa dapat mensimulasi pembangkit sinyal FM
Mahasiswa dapat mensimulasikan pembangkit sinyal FM menggunakan
software multisim.
Mahasiswa dapat mengamati dan menganalisa hasil sinyal termodulasi
FM.
1.2 Teori Dasar
Pengertian Modulasi Frekuensi (FM)
Pada modulasi frekuensi, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi
mengubah-ubah frekuensi sinyal pembawa. Besarnya frekuensi sinyal
pembawa akan berbanding lurus dengan ampiltudo. Berikut adalah
gambar blok diagram modulasi FM
2
c. Osilator berfungsi membangkitkan getaran frekuensi tinggi sesuai
dengan frekuensi lingkar dari generator yang pada umumnya
menggunakan resonator paralel berupa LC jajar.
d. Buffer berfungsi menguatkan arus sinyal keluaran dari osilator.
e. Driver berfungsi mengatur penguatan daya sinyal FM dari penyangga
sebelum menuju ke bagian penguat akhir.
f. Final Amplifier berfungsi sebagai unit rangkaian penguat daya RF
efisiensi tinggi.
g. Antena berfungsi untuk mengubah getaran listrik frekuensi tinggi
menjadi gelombang elektromagnetik dan meradiasikannya ke ruang
bebas.
h. Catu daya berfungsi sebagai mensuplay kebutuhan daya listrik mulai
dari tingkat modulator osilator sampai penguat akhir daya RF.
Em = Vm sin mt
Dimana :
Em = sinyal informasi
Vm = amplitudo sinyal informasi
m = Frekuensi sudut sinyal informasi (rad/dtk)
t = waktu
Persamaan sinyal carrier FM :
Ec = Vc sin ct
Dimana :
Ec = sinyal carrier
Vc = amplitudo sinyal carrier
c = Frekuensi sudut sinyal carrier (rad/dtk)
t = waktu
3
Dimana :
eFM = Nilai sesaat sinyal FM
Ec = amplitudo maksimum sinyal pembawa
c = 2 fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa
m = 2 fm dengan fm atau fs adalah frekuensi sinyal pemodulasi
mf = indeks modulasi frekuensi
4
Modulasi sinyal FM adalah proses menumpangkan sinyal informasi pada sinyal
pembawa (carrier) sehingga frekuensi gelombang pembawa (carrier) berubah
sesuai dengan perubahan simpangan gelombang informasi. Jadi sinyal informasi
yang dimodulasikan pada gelombang pembawa sesuai dengan perubahan
tegangan sinyal informasi. Pada modulasi ini sinyal informasi mengubah
frekuensi gelombang pembawa sedangkan amplitudonya kosntan selama proses
modulasi.
eFM = Vc J0 mf sin c t
Keterangan
eFM : amplitudo sesaat gelombang termodulasi FM
5
Vc : amplitudo puncak pembawa
Jn : penyelesaian fungsi Bessel orde ke-n untuk indeks modulasi
mf : indeks modulasi FM
Penyelesaian fungsi Bessel orde ke-n untuk berbagai indeks modulasi
dapat dilihat pada gambar 1.2 dan tabel fungsi Bessel
6
Gambar Spekrum Sinyal Termodulasi FM
7
10. Banana to banana secukupnya
11. BNC to Banana secukupnya
8
Hasil Percobaan Simulasi Multisim
Hasil Praktikum Modulasi FM
Input Voltage Output Voltage
+10 18.71
+9 18.56
+8 18.45
+7 18.30
+6 18.29
+5 18.18
+4 18.15
+3 18.12
+2 18.09
+1 18.02
0 17.98
-1 17.88
-2 17.92
-3 17.84
-4 17.75
-5 17.61
-6 17.58
-7 17.50
-8 17.49
-9 17.42
-10 17.39
Konstanta frekuensi tegangan k = f/Va
Untuk Va = 10V
Untuk Va = 6V
1.5 Analisis
Pada praktikum modulasi FM, dapat diambil analisis sebagai berikut :
Pada praktikum modulasi FM, sinyal informasi mengubah frekuensi
gelombang pembawa, sehingga amplitudonya konstan selama proses
modulasi.
Pada modulasi frekuensi, jika amplitudo pemodulasi meningkat maka
frekuensi pembawa akan lebih tinggi daripada frekuensi normalnya. Dan
jika amplitudo pemodulasi turun maka frekuensi pembawa akan lebih
rendah daripada frekuensi normalnya.
9
Pada table di atas dapat dilihat bahwa frekuensi output modulator berubah-
ubah sesuai dengan perubahan tegangan input modulator. Hal ini terjadi
karena frekuensi sinyal pembawa divariasikan/disesuaikan secara
proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasinya. Selain itu pada
percobaan ini dapat diketahui konstanta frekuensi-tegangannya dengan
melihat amplitudo dan frekuensinya seperti yang tertera pada hasil
percobaan dimana untuk Va = 10V bernilai 66 dan untuk Va = 6V
bernilai 59.16. Dari hasil itu dapat diketahui bahwa linearitasnya jelek karena kedua nilai
tidak sama.
10