TINJAUAN PUSTAKA
luka, mampu menghaluskan dan melemaskan kulit, mengurangi rasa gatal dan
Sediaan farmasi yang digunakan pada kulit adalah untuk memberikan aksi
lokal, berlangsung lama pada tempat yang sakit dan sedikit mungkin diabsorpsi.
Oleh karena itu sediaan pada kulit biasanya digunakan sebagai antiseptik,
matahari, udara dan iritasi zat kimia. Biasanya bentuk sediaannya berupa salep,
krim dan pasta, sedangkan sediaan lain yang juga digunakan adalah berupa serbuk
kulit:
1. Obat antibakteri dan germisida, seperti fenol, kresol, timol alkohol dan lain-
lain.
4
2.2 Krim
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Depkes RI,
1995). Sediaan ini memiliki konsistensi relatif cair yang diformulasikan sebagai
air dalam minyak (A/M) atau minyak dalam air (M/A).Krim dapat disimpan
Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke
bagian kulit badan. Yang dimaksud dengan obat luar adalah obat yang
definisi tersebut yang termasuk obat luar adalah obat luka, obat kulit (salep, krim,
jelly, serbuk tabur), obat hidung, obat mata, obat tetes telinga dan sebagainya
(Widjajanti, 1988). Secara umum obat-obat luar memiliki keamanan yang lebih
baik karena hanya digunakan secara lokal pada lokasi tertentu diluar tubuh. Efek
samping yang mungkin terjadi adalah iritasi kulit, atau kadang-kadang rasa
a. Stabil selama masih dipakai untuk mengobati. Oleh karena itu krim harus
c. Mudah dipakai. Umumnya, krim tipe emulsi adalah yang paling mudah
5
Basis krim
Seperti salep, krim juga mengandung basis atau bahan dasar tertentu. Ada
beberapa bahan dasar yang sering digunakan dalam pembuatan krim, diantaranya
sebagai berikut:
a. Fase minyak, yaitu bahan obat yang larut dalam minyak dan bersifat asam.
dan sebagainya.
b. Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air dan bersifat basa.
disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang akan dibuat. Misalnya:
sediaan.
akibat oksidasi oleh cahaya pada minyak tak jenuh (Widodo, 2013).
Sama halnya seperti sediaan bentuk lain, krim juga memiliki keuntungan
antara lain, mudah menyebar rata, praktis, mudah dibersihkan atau dicuci, cara
6
kerja berlangsung pada jaringan setempat, tidak lengket, memberikan rasa dingin
dan lain-lain. Adapun kerugian dari penggunaan sediaan krim antara lain, susah
dalam pembuatannya karena harus dalam keadaan panas, gampang pecah, mudah
kering dan rusak khususnya tipe a/m karena terganggunya sistem campuran yang
Salah satu krim yang beredar di pasaran adalah Betason-N krim yang di
produksi oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan. Betason-N krim
merupakan salah satu krim yang sering digunakan untuk mengobati penyakit kulit.
Tiap gram krim mengandung Betametason valerat 0.1% dan Neomisin sulfat
0.5%.
dari golongan kortikosteroid yang paling efektif untuk obat kulit. Neomisin
dikenal sebagai suatu antibiotik yang aktif terhadap sejumlah besar bakteri yang
7
mengobati penyakit kulit dengan radang akut maupun sub-akut seperti eksema,
dermatitis atopik, neurodermatitis, alergi terhadap bubuk sabun atau zat-zat kimia.
Betametason valerat mengandung tidak kurang dari 97.0% dan tidak lebih
serbuk, putih sampai praktis putih, tidak berbau, melebur pada suhu lebih kurang
190oC disertai peruraian. Kelarutan, praktis tidak larut dalam air, mudah larut
dalam aseton dan kloroform, larut dalam etanol, sukar larut dalam benzen dan
dalam eter (Depkes RI, 1995). Betametason sering digunakan pada salep sebagai
valerat 0,1 % atau dipropionat 0.05 % yang dua kali lebih kuat (Tan dan Raharja,
2007).
2.3 Antibiotik
Antibiotik adalah zat-zat yang dihasilkan dari fungi dan bakteri, yang
8
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang dibuat secara
semi-sintesis juga termasuk kelompok ini, begitu pula semua senyawa sintetis
organisme tertentu, yang dalam jumlah amat kecil bersifat merusak atau
mikroorganisme lain (Pelczar, 1988). Pada awalnya istilah yang digunakan adalah
hidup yang lain dan berasal dari mikroorganisme. Namun pada perkembangannya
bersifat tetap atau sementara. Apabila penghambatan itu hanya bersifat sementara
pada tahun 1929, namun saat tahun 1943 antibiotik ini banyak digunakan sebagai
9
Antibiotik dapat digolongkan menjadi beberapa golongan antara lain
sebagai berikut:
chrysogenum.
turunan semi sintetisnya mengandung dua atau tiga gula amino di dalam
Spektrum antibakterinya luas dan meliputi banyak cocci Gram positif dan
10
e. Antibiotik golongan Linkomisin, dihasilkan oleh Streptomyces
dari pada makrolida terutama terhadap kuman Gram positif dan anaerob.
Contohnya linkomisin.
bakteri dari golongan Gram positif maupun Gram negatif (Pratiwi, 2008).
11
a. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel
amfoterisin B.
kuinolon.
lain:
a. Gejala resistensi, pada pengobatan yang tidak cukup yaitu terlalu singkat
waktunya atau terlalu lama dengan dosis terlalu rendah atau digunakan
pada pengobatan yang tidak perlu misalnya pada luka kecil dan sebagainya
12
menjadi berkurang atau tidak berkhasiat sama sekali. Bila sudah terjadi
resistensi antibiotik ini sudah tidak efektif lagi melawan kuman dan pada
penisilin bila diberikan kepada seseorang yang tidak tahan (peka) dapat
c. Supra infeksi, yaitu seseorang yang telah ketularan suatu kuman, ketularan
kuman sekali lagi dengan kuman yang sama. Ini terutama terjadi pada
2.3.5 Resistensi
kuman atau kumannya menjadi kebal terhadap obat. Beberapa jenis resistensi
yaitu:
antibiotik.
13
Resistensi silang, ialah kejadian dimana bakteri resisten terhadap suatu
sulfat yang terdapat dalam krim Betason-N produksi PT. Kimia Farma (Persero)
Tbk. Plant Medan. Neomisin dikenal sebagai suatu antibiotik yang aktif terhadap
Neomisin sulfat adalah garam sulfat dari neomisin, zat antibakteri yang
Streptomycetaceae) atau campuran dari dua atau lebih bentuk garam. Mempunyai
potensi setara tidak kurang dari 600 mcg neomisin per mg, dihitung terhadap zat
Neomisin tersedia untuk penggunaan topikal dan oral. Neomisin digunakan secara
14
luas untuk penggunaan topikal dan berbagai infeksi kulit dan membran mukus
yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan terhadap obat ini. Pemberian
diabsorpsi dengan buruk dari saluran gastrointestinal dan diekskresikan oleh ginjal
adalah golongan antibiotik bakterisidal yang terkenal toksik terhadap saraf otak
berbagai spesies streptomyces atau fungus lainnya (Istiantoro dan Gan, 2011).
dalam ikatan glikosida. Antibiotik ini memiliki spektrum luas dan bersifat
berikatan pada subunit 30S ribosom bakteri (beberapa terikat juga pada subunit
(Wattimena, 1991).
15
Efek merugikan dari penggunaan neomisin sulfat adalah reaksi
diberikan secara topikal. Efek toksis neomisin yang paling penting adalah
mampu terikat pada subunit 30S ribosom sehingga tidak lagi dapat menghambat
antimikroba juga akan dapat menunjukkan perubahan kecil yang tidak dapat
suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil
untuk dapat dilihat dengan mata telanjang (Volk dan Wheeler, 1988).
16
Keampuhan biologis dinyatakan dalam mikrogram (atau satuan lain)
sebagaimana ditetapkan dengan cara membandingkan jumlah sel yang mati atau
keadaan bakteriostatis organisme uji yang disebabkan oleh substansi uji, dengan
yang disebabkan oleh siapan baku. Meskipun satuan pengukuran bagi beberapa
(Pelczar, 1988).
Untuk menentukan aktivitas antibiotik ada dua metode umum yang dapat
Metode ini berdasarkan difusi antibiotik dari silinder yang dipasang tegak
lurus pada lapisan agar padat dalam cawan petri atau lempeng, sehingga
b. Metode Turbidimetri
dalam larutan serba sama antibiotik, dalam media cair yang dapat
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat
17
dalamnya. Medium dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-
lainnya.
2. Media mati, pada media mati juga dikenal media sintetis. Media sintetis
merupakan media yang mempunyai kandungan dan isi bahan yang telah
Media setengah padat, media ini dibuat dengan bahan sama dengan
Media cair, secara umum medium cair adalah medium yang berbentuk
18
Media yang digunakan pada penetapan potensi Neomisin sulfat dalam
krim
Betason-N produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan secara
Komposisi media antibiotik no.1 ini adalah campuran dari pepton, Tripton,
ekstrak ragi, lab-lemco powder, glukosa dan agar. Untuk membuat media tersebut
dapat melarutkan bahan-bahan diatas dengan air hingga 1 L dan atur pH nya
2.6 Bakteri
menjadi dua yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram
lipopolisakarida (Pratiwi, 2008). Contoh bakteri Gram positif antara lain genus
bakteri Gram negatif antara lain genus Escherichia, Salmonella, Acetobacter dan
19
Pada penetapan potensi Neomisin sulfat dalam Betason-N krim produksi
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan, bakteri yang digunakan adalah
Staphylococcus epidermidis. Bakteri ini merupakan salah satu jenis bakteri yang
Staphylococcus
tersusun dalam rangkaian tak beraturan seperti anggur. Bakteri ini mudah tumbuh
karbohidrat, serta menghasilkan pigmen yang bervariasi dari putih sampai kuning
tua. Beberapa diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa
Staphylococcus epidermidis
20
Klasifikasi ilmiah bakteri Staphylococcus epidermidis
Kingdom : Bacteria
Filum : Firmicutes
Class : Bacili
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : S. epidermidis
(menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah). Secara klinis
bakteri ini menyerang orang-orang yang rentan atau imunitas rendah (Wikipedia,
manitol salt agar dan ini dapat digunakan untuk membedakannya dengan
21