PENDAHULUAN
Obat-obat antipiretik serta obat nonsteroid (AINS) merupakan suatu kelompok obat
yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimia. Walaupun demikian
obat-obat ini ternyata memeliki banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping.
obat gologan ini adalah aspirin, karena itu obat golongan ini sering disebut juga sebagai obat
mirip aspirin. Golongan obat ini menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam
arakidonat menjadfi PGG2 terganggu. Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan cara
Obat merupakan bahan kimia yang memungkinkan terjadinya interaksi bila tercampur
dengan bahan kimia lain baik yang berupa makanan, minuman ataupun obat-obatan. Interaksi
obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat dengan bahan-bahan lain
tersebut termasuk obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan
dapat terjadi jika dua atau lebih obat sekaligus dalam satu periode (polifarmasi ) di gunakan
bersama-sama. Interaksi obat berarti saling pengaruh antarobat sehingga terjadi perubahan
efek. Di dalam tubuh obat mengalami berbagai macam proses hingga akhirnya obat di
keluarkan lagi dari tubuh. Proses-proses tersebut meliputi, absorpsi, distribusi, metabolisme
(biotransformasi), dan eliminasi. Dalam proses tersebut, bila berbagai macam obat diberikan
secara bersamaan dapat menimbulkan suatu interaksi. Selain itu, obat juga dapat berinteraksi
Antipiretik adalah obat yang menurunkan suhu tubuh yang tinggi. Jadi analgetik-
antipiretik adalah obat yang mengurangi rasa nyeri dan serentak menurunkan suhu tubuh
yang tinggi.
1 | Antipiretika
Umumnya cara kerja antipiretik adalah dengan menghambat sintesa neurotransmitter
tertentu yang dapat menimbulkan rasa nyeri & demam. Dengan blokade sintesa
neurotransmitter tersebut, maka otak tidak lagi mendapatkan "sinyal" nyeri,sehingga rasa
Rasa nyeri hanya merupakan suatu gejala, fungsinya memberi tanda tentang adanya
gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi kuman atau kejang otot. Rasa nyeri
disebabkan rangsang mekanis atau kimiawi, kalor atau listrik, yang dapat menimbulkan
kerusakan jaringan dan melepaskan zat yang disebut mediator nyeri (pengantara). Zat ini
merangsang reseptor nyeri yang letaknya pada ujung syaraf bebas di kulit, selaput lendir dan
jaringan lain. Dari tempat ini rangsangan dialaihkan melalui syaraf sensoris ke susunan syaraf
pusat (SSP), melalui sumsum tulang belakang ke talamus (optikus) kemudian ke pusat nyeri
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi antipiretik.
2. Untuk mengetahui cara kerja dari antipiretik.
3. Untuk mengetahui penggolongan dari obat antipiretik.
4. Untuk mengetahui contoh obat dari masing-masing obat antipiretik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Antipiretika
Antipiretik adalah obat yang berkhasiat menurunkan suhu tubuh, dari suhu yang
tinggi mejadi kembali normal. Obat-obat antipiretik juga menekan gejala-gejala yang
biasanya menyertai demam seperti mialgia, kedinginan, nyeri kepala, dan lain-lain. Namun,
pada kenaikan suhu yang rendah atau sedang, tidak terdapat banyak bukti yang menunjukkan
bahwa demam merupakan keadaan yang berbahaya atau bahwa terapi antipiretik bermanfaat.
Perintah pemberian antipiretik yang rutin, dapat mengaburkan informasi klinis penting yang
perlu dicari dengan mengikuti perjalanan suhu tubuh apakah naik ataukah turun.
2 | Antipiretika
Antipiretik menyebabkan hipotalamus untuk mengesampingkan peningkatan
interleukin yang kerjanya menginduksi suhu tubuh. Tubuh kemudian akan bekerja untuk
menurunkan suhu tubuh dan hasilnya adalah pengurangan demam. Obat-obat antipiretik tidak
menghambat pembentukan panas. Hilangnya panas terjadi dengan meningkatnya aliran darah
ke perifer dan pembentukan keringat. Efeknya ini bersifat sentral, tetapi tidak langsung pada
neuron hipotalamus. Cara menurunkan demam tinggi diduga dengan menghambat
pembentukan prostaglandin
neurotransmitter tertentu yang dapat menimbulkan rasa nyeri & demam. Dengan blokade
sintesa neurotransmitter tersebut, maka otak tidak lagi mendapatkan "sinyal" nyeri,sehingga
Rasa nyeri hanya merupakan suatu gejala, fungsinya memberi tanda tentang adanya
gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi kuman atau kejang otot. Rasa nyeri
disebabkan rangsang mekanis atau kimiawi, kalor atau listrik, yang dapat menimbulkan
kerusakan jaringan dan melepaskan zat yan disebut mediator nyeri (pengantara). Zat ini
merangsang reseptor nyeri yang letaknya pada ujung syaraf bebas di kulit, selaput lendir dan
jaringan lain. Dari tempat ini rangang dialaihkan melalui syaraf sensoris ke susunan syaraf
pusat (SSP), melalui sumsum tulang belakang ke talamus (optikus) kemudian ke pusat nyeri
efektif. Namun dosis sedang yang menghasilkan efek ini juga meningkatkan konsumsi
oksigen dan laju metabolik. Pada dosis toksik, senyawa ini mempunyai efek piretik yang
COOH COOH
OH OCOCH3
3 | Antipiretika
(Asam Salisilat) ( Aspirin )
1. Asam Salisilat
a. Nama Generik : Acetylsalicylic acid
Nama Dagang : Naspro
Indikasi : Sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, demam
Kontra indikasi : Kelainan pendarahan, asma , tukak peptik aktif, hemofilia,
trombositopenia
Efek samping :Gangguan GI, peningkatan waktu pendarahan, reaksi
hipersensitivitas
miocardium
Kontra Indikasi : gangguan pendarahan, asma, ulkus peptikum aktif
Efek Samping : ulkus peptikum, ggn GI, peningkatan waktu pendarahan,
trombositopenia
Efek samping :Gangguan GI, peningkatan waktu pendarahan, reaksi
hipersensitivitas
4 | Antipiretika
Turunan para- aminofenol merupakan obat lain pengganti aspirin yang efektif
lemah, sehingga bukan merupkan obat yang berguna untuk menangani kondisi
OH OC2H5
( Asetaminofen) ( Fenasetin)
waktu setengah jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat
demam
Kontra indikasi : gangguan fungsi hati parah, hipersensitivitas
Efek samping : penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan
5 | Antipiretika
Efek samping : mual muntah, diare, wajah pucat, dan nyeri perut dan
migrain
Kontra indikasi : hipersensitif, penderita dengan gangguan fungsi hati dan
bermakana melebihi aspirin dan indometasin untuk banyak pasien, karena senyawa ini
biasanya ditoleransi lebih baik. Namun, turunan asam propionat mempunyai semua
sifart buruk keseluruh golongan obat tersebut. Contoh obatnya yaitu Ibuprofen.
CH3
(CH3)2CHCH2 CHCOOH
( Ibuprofen)
6 | Antipiretika
Indikasi : meringankan nyeri tingan sampai sedang, antara lain pada
kehamilan trimester 3
Efek samping : mual, muntah, diare, konstipasi, dan nyeri lambung
sakit kepala, nyeri otot, nyeri pasca operasi setelah cabut gigi,
7 | Antipiretika
Efek samping : gangguan GI termasuk mual, muntah ,diare, nyeri lambung,
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Antipiretik yaitu obat anti demam.
Mekanisme Kerja Obat Antipiretik yaitu bekerja dengan cara menghambat produksi
prostaglandin E2 di hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon adanya
pirogen endogen).
Obat antipiretik,
1. Turunan Asam salisilat
Contoh : aspirin, aspilet, naspro
2. Turunan Para Aminofenol
Contoh : Asetaminofen, fenacetin, paracetamol
3. Turunan Aril Propionat
Contoh : Ibuprofen
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini, diharapkan untuk kedepan agar bisa bermanfaat untuk
referensi pelajaran dan bisa lebih menyempurnakan makalah ini.
8 | Antipiretika
DAFTAR PUSTAKA
Gan Gunawan Sulistia, Nafrialdi Setiabudy Rianto, Elysabeth. 2007. Farmakologi dan
Terapi, Edisi 5. Departemen Farmakologi dan terapeutik Fakultas Kedokteran.
Universitas Indonesia. Jakarta
Goodman dan Gilman. 2003. Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10. Volume 2. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
9 | Antipiretika