Progres Genetika Resume Bab 6
Progres Genetika Resume Bab 6
MUTASI KROMOSOM
ANEUPLOIDI
Aneuploidi merupakan kondisi dimana kromosom tidak normal yang disebabkan oleh
bertambahanya atau berkurangnya kromosom pada pasnagan kromososom. Aneuploidi
dibedakan menjadi (1) Nullisomi: kedua kromosom dari suatu pasangan kromosom hilang;
jumlah kromosom secara keseluruhan dinyatakan sebagai 2n-2. (2) Monosomi: jika nullisomi
hanya terjadi pada satu pasangan kromosom yang hilang, jumlah kromosom secara
keseluruhan dinyatakan sebagai 2n-1 (jika monosomi hanya terjadi pada satu pasang
kromosom). (3) Trisomi: Pada trisomi jumlah kromosom sesuatu pasangan kromosom
bertambah satu; jumlah kromosom secara keseluruhan dinyatakan sebagai 2n+1 (jika trisomi
hanya terjadi pasa satu pasangan kromosom ). (4) Tetrasomi: jumlah kromosom secara
keseluruhan pada tetrasomi dan pentasomi masing-masing adalah 2n+2. (5) Pentasomi,dan
sebagainya: Pentasomi 2n+3 (jika tetrasomi maupun pentasomi hanya terjadi pada satu
pasang kromosom).
` Secara umum tetrasomi, pentasomi dan seterusnya lebih jarang dijumpai dibanding
trisomi. Individu-individu monosomik maupun nulisomik sering tidak dapat hidup. Namun
demikian individu monosomik sudah ditemukan pada tanaman gandum Trilicum aestivum.
Pada manusia sering dijumpai adalah sindrome down yang disebut juga mongolism
disebabkan oleh trisomi pada kromososm 21,namun ada beberapa macam penyakit
sindrom,yaitu (1) Sindrom patau yaitu dsebabakan oleh trisomi pada kromosom 13.yang
berakibat bibir sumbing serta lagit-langit terbelah. (2) Sindrom turner yang disebabkan oleh
monosomi kromososm kelamin X.yang seharusnya dua buah ternyata hanya satu.biasanya
penyakit ini berakibat postur tubuh pendek,rahang abnormal. (3) Sindrom klinefelter biasanya
disebakan oleh trisomi pada kromomosom kelamin berupa XXY,sindrom ini merupakan
berakibatkan pada pria mandul yang memperlihatkan ciri kewanitaannya.
Poliploid yang terjadi akibat perlakuan, misalnya perlakuan dengan kolkisin. Kolkisin
ini tergolong alkaloid yang diperoleh dari tumbuhan Colchumautamnale. Perlakuan dengan
koklisin pada saat mitosis berakibat terhambatnya pembentukan benang spindle mitosis.
Dalam hal ini akibat perlakuan maka kromosom yang telah mengalami replikasi tetap tidak
terpisah dan tidak dapat masuk ketahap mitosis anaphase berimigrasi kekutub-kutub sel.
Lebih lanjut jika efek kolkisin itu hilang maka sel itu dapat berlangsung memasuki tahap
siklus sel interfase, dan pada keadaan tersebut sel tadi mempunyai jumlah kromosom
sebanyak 2 kali lipat. Atas dasar asal-usul kejadiannya poliploidi dibedakan menjadi
autopoliploidi dan allopoliploidi.
Autopoliploidi
Autopoliploidi dapat muncul dengan spontan, atau dapat juga dimunculkan melalui
induksi penggandaan kromosom pada tanaman dengan tingkat ploidi yang lebih rendah.
Autoploid spontan dapat timbul ketika gamet yang tidak direduksi bergabung dan
menghasilkan individu dengan empat set kromosom dasar atau genom. Tanaman hasilnya
adalah autotetraploid (4x). Jika set kromosom dasar atau genom tanaman asli disebut A, maka
kedua diploid akan disebut AA dan autotetraploidnya AAAA. Autoploid dapat di induksi oleh
kejutan lingkungan atau dengan bahan kimia yang mengganggu pembelahan kromosom
normal. Beberapa bahan kimia akan menginduksi poliploidi, tetapi yang paling banyak
digunakan adalah colchicine atau colcemid.
Pada autopoliploidi tidak melibatkan spesies yang lain. Dalam hal ini seluruh perangkat
kromosom yang sudah mengganda berasal dari spesies yang sama. Atau dengan kata lain
perangkat kromosom tambahan adalah milik spesies yang sama tersebut. Sebagai contoh
misalnya perangkat kromosom diberi symbol A, maka autopoliploidi mempunyai symbol
AAA, sedangkan autotetraploidi bersimbol AAAA.
Allopoliploidi
Alloploid adalah poliploid yang dibuat dengan mengkombinasikan genom dari dua
spesies atau lebih, berbeda dari autoploid yang dibentuk oleh multiplikasi set kromosom di
dalam spesies. Alloploid yang ditemukan di alam umumnya memiliki tingkat kesuburan
yang tinggi, sebaliknya mereka tidak dapat bertahan hidup sebagai spesies. Alloploid yang
diinduksi secara buatan dapat beragam dari fertile sempurna hingga steril sempurna. Dewasa
ini teknik hibridisasi sel somatik juga digunakan untuk menghasilkan tumbuhan allopoliploid.
Pada teknik tersebut, sel yang diambil dari daun yang sedang tumbuh dihilangkan dinding
selnya sehingga dihasilkan protoplast. Sel-sel dalam wujud protoplast itu dapat dipertahankan
dalam kultur, atau distimulasi untuk melakukan fusi dengan protoplast yang lain, sehingga
menghasilkan hibrid sel somatik (dalam wujud protoplast) itu dapat diinduksi sehingga
tumbuh dan berkembang menjadi tanaman allopoliploid.
Berkenaan dengan poliploidi dikenal pula endopoliploidi. Yang dimaksud dengan
endopoliploidi adalah peningkatan jumlah perangkat kromosom yang terjadi akibat replikasi
pada saat endomitosis yang berlangsung dalam inti sel somatik. Manfaat dari endopoliploidi
belum jelas diketahui .Di lain pihak proliferasi kopi-kopi kromosom sering terjadi pada sel-
sel yang sedang sangat membutuhkan produk gen tertentu. Pada kenyataannya, gen-gen
tertentu yang produknya sangat dibutuhkan di tiap sel, secara alami memang ditemukan
memiliki jumlah copy yang banyak gen-gen RNA ribosom maupun RNA transfer adalah
contoh dari gen yang memiliki banyak copy tersebut. Pada sel-sel makhluk hidup tertentu,
keseluruhan genom mengalami replikasi, sehingga laju ekspresi berbagai gen menjadi lebih
tinggi. Dengan kata lain terjadi peningkatan jumlah perangkat kromosom akibat replikasi
selama endomitosis yang berlangsung dalam inti sel somatik.
Endopoliploidi
Endopoliploidi adalah peningkatan jumlah perangkat kromosom yang terjadi akibat
replikasi selama endomitosis dalam inti sel somatik. Pada sel-sel somatik, replikasi dan
pemisahan kromosom berlangsung tanpa diikuti pembelahan inti. Dikatakan lebih lanjut
bahwa proses yang mengarah pada endoploidi itulah yang disebut endomitosis. Manfaat
endopoliploidi belum diketahui secara jelas.
Monoploidi
Monoploidi adalah kejadian yang menyebabkan suatu makhluk hidup hanya memilliki
satu perangkat kromosom. Monoploidi disebut juga haploid. Monoploidi jarang terjadi,
mungkin karena individu yang mengalami monoploidi tidak dapat hidup akibat pengaruh gen
mutan letal.