Anda di halaman 1dari 5

B.

CITRA DIGITAL

1. Cara perolehan dan karakteristiknya.


a. Bagaimana citra digital diperoleh;
Foto grafik
Penarikan multispektral
b. Tiap baris (larik) pada gambar yang dihasilkan terdiri atas sekumpulan sel-sel
penyusun gambar yang disebut piksel (pixel) kependekan dari picture
elemant.
c. Tiap pixel mewakili satu luasan tertentu
d. Proses kerja pelarik tidak dapat di lepaskan dari proses kerja komputer, karena
tipe data yang dihasilkanpun biasanya harus diolah dengan komputer.
e. Kemampuan komputer ( menuggu sensor bekerja dalam 8 bit. Bit merupakan
satuan terkecil informasi yang mengirimkan ada tidaknya arus yang masuk)
f. Mengingat bahwa komputer merupakan media elektronik yang dipakai
merupakan basis binar (0 dan 1).
g. Nol (0) berarti mati, satu (1) berarti hidup.
h. Informasi yang ditransfer disimpan didalam komputer.

sistem 1 BIT
0 mati (hitam)
1 hidup (putih)

sistem 2 BIT
0=0 0 = hitam
1 = abu-abu
0=1
gelap
2 = abu-abu
1=0 terang 2. Bagaimana sitra digital disimpan
1=1 3 = putih a. Informasi dengan basis 8 bit di
simpan dalam bentuk bite.
b. Bite merupakan satuan informasi yang terdiri atas 8 bit. Untuk 8 bit (1 bit)
tiap data (pixel), akan disimpan dalam bite yang terpisah.
c. Dengan kata lain tiap 1 pixel akan disimpan sebagai 1 byte. Nilai 1
kilobyte = (1 kb) sama dengan nilai 20 = 2.
d. Sistem raster dikenal sebagai sistem penyampaian data citra yang
sederhana, namun batas tempat.
e. Digunakan sebagai sensor multisaluran.
f. Dihasilkan beberapa citra yang menggunakan objek yang sama, namun
menyajikan variasi nilai pixel.
Band sequential (BSQ)
Band interleaved (BIL)
Band interleaved by pixel (BIP)
Run length enceding (RLE)
g. Band sequential (BSQ)
Format BSQ, citra yang dihasilkan dari setiap saluran disimpan sebagai
berkas (file) yang terpisah. Urutan penyimpanan data dilakukan mulai dari
baris pertama saluran 1, baris kedua, baris ketiga, baris terakhir. Data
ini disimpan sebagai sebagai file saluran 1. Dilanjutkan dari baris pertama
untuk saluran 2 hingga baris terakhir pula. Jadi, jika terdapat 3 saluran
maka dihasilkan 3 berkas citra.
Contoh; saluran 1
0 1 2 3 4 5 6
0 A A A A A A A
1 A A A B B B B
2 B B B C C C C
Maka file saluran 1 ;

Contoh; saluran 2
0 1 2 3 4 5 6
0 A A A A A B B
1 B B B C C C C
2 C D D D D D D
Maka file saluran 2;
D
Dan seterusnya.
h. Band Interleaved by Line (BIL)
Format BIL, penyimpanan dilakukan dari baris pertama saluran pertama
yang dilanjutkan dengan baris pertama pada saluran 2 lalu dilanjutkan
dengan baris pertama pada saluran 3, begitu seterusnya sebanyak jumlah
saluran yang dimiliki. Setelah itu, dilanjutkan dengan baris kedua saluran
1 dan seterusnya seperti pola pada baris pertama. Begitu seterusnya
sampai baris terakhir pada saluran terakhir. Seluruh data citra disimpan
sebagai satu berkas.
Contoh; saluran 1
0 1 2 3 4 5 6
0 A A A A A A A
1 A A A B B B B
2 B B B C C C C
Contoh ; saluran 2
0 1 2 3 4 5 6
0 A A A A A B B
1 B B B C C C C
2 C D D D D D D
Maka filenya adalah;
A A A A A A A A A A A A B B
A A A B B B B B B B C C C C
B B B CCCCC DDDDDD
dan seterusnya.
i. Band Interleaved by pixel (BIP)
Format BIP, penyimpanan tipe ini ada kemiripan dengan tipe BIL yang
berbasis baris (line) hanya saja basisnya ialah per piksel. Penyimpanan
dimulai dari piksel pertama pada saluran 1 yang dilanjutkan dengan piksel
pertama pada saluran dua lalu begitu seterusnya sampai pada saluran
terakhir. Dilanjutkan dengan piksel kedua pada saluran pertama dan
dilanjutkan sama dengan pola pada piksel pertama sebelumnya. Serupa
dengan BIL, seluruh data citra disimpan sebagai satu berkas.
Contoh; saluran 1
9 5 9 2 5 4 5 6
2 2 1 3 9 2 4 7
1 9 7 1 4 7 2 1
2 3 6 9 1 1 2 1
Contoh; saluran 2
2 4 1 6 3 5 5 6
9 9 4 5 2 1 1 9
3 5 8 1 4 9 4 2
1 4 5 5 6 3 2 4
Maka filenya;

j. Run-length Encoding (RLE )


Pada ketiga format sebelumnya, yaitu BSQ, BIL, dan BIP hanya
mengalami perubahan sistematika cara penyimpanan data citra
multisaluran tanpa ada perubahan ukuran (jumlah byte) data. Format RLE,
memberikan kelebihan berupa jumlah byte citra yang dapat dimamaatkan
tanpa mengurangi kandungan informasinya. Prinsip penyimpanannya
ialah dengan mengekspresikan kembali jumlah piksel yang berurutan
dengan nilai yang sama sebagai satu pasangan nilai. Ilustrasinya ialah
apabila pada satu baris pelarikan terdapat beberapa piksel dengan nilai
sama maka nilai-nilai ini tidak perlu berulang kali disimpan
sebagai byte terpisah sehingga apabila kenampakan objek pada citra relatif
homogen akan dapat disimpan dengan lebih efisien dan ukuran byte yang
lebih kecil.
k. Resolution merupakan mendeteksi objek bersolving power atau berdaya
besar.
l. Resolution dibagi menjadi 4 bagian;
Resolution radiometrik
Resolution temporal
Resolution spetral
Resolution spasial
m. Resolusi radiometrik
Merupakan ukuran sensitivitas sensor untuk membedakan aliran radiasi
(radiation flux) yang dipantulkan atau diemisikan suatu objek oleh
permukaan bumi.
n. Resolusi Temporal
Merupakan frekuensi suatu sistem sensor merekam suatu areal yang sama
(revisit). Seperti Landsat TM yang mempunyai ulangan setiap 16 hari,
SPOT 26 hari dan lain sebagainya.
o. Resolusi spektral, Merupakan dimensi dan jumlah daerah panjang
gelombang yang sensitif terhadap sensor.
p. Resolusi spasial
Merupakan ukuran terkecil dari suatu bentuk (feature) permukaan bumi
yang bisa dibedakan dengan bentuk permukaan di sekitarnya, atau sesuatu
yang ukurannya bisa ditentukan. Kemampuan ini memungkinkan kita
untuk mengidentifikasi (recognize) dan menganalisis suatu objek di bumi
selain mendeteksi (detectable) keberadaannya.

Anda mungkin juga menyukai