Anda di halaman 1dari 3

3/23/2017 DPD Prihatin Rendahnya Partisipasi Pemilih dalam Pilkada Serentak - News

Liputan6.com

MASUK
Berita apa yang ingin Anda baca hari ini? CARI

HOME NEWS BISNIS PILKADA SHOWBIZ BOLA TEKNO PHOTO VIDEO OTOMOTIF PROPERTI LIFESTYLE GLOBAL CITIZEN6

Home News Peristiwa RAJUT

DPD Prihatin Rendahnya Partisipasi Pemilih


dalam Pilkada Serentak
Total
Liputan6 14
14 Des 2015, 17:01
WIB

Jokowi, SBY, dan Mobil Butut

Panas Dingin Angkot


Vs Transportasi Online

Terik Equinox Sengat Jakarta

Pelaksanaan Pilkada di 5 daerah harus ditunda karena masalah hukum dan 62 TPS akan menjalani pemungutan
suara ulang karena berbagai masalah.

Liputan6.com, Jakarta Pemilihan kepala daerah serentak telah berlangsung pada Rabu
(09/12/2015), di 264 daerah. Pelaksanaan Pilkada di 5 daerah harus ditunda karena
masalah hukum dan 62 TPS akan menjalani pemungutan suara ulang karena berbagai
masalah.

Secara umum pilkada serentak kemarin berjalan lancar. Hal ini menunjukkan kematangan
demokrasi yang makin menggembirakan dan dapat menjadi contoh negara-negara lain,
disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Farouk
Muhammad (14/11/15).

DPD RI berharap kepala daerah terpilih dapat


BACA JUGA
mengemban amanah rakyat dengan baik melalui
inovasi dan kreatifitas dalam mempercepat

http://news.liputan6.com/read/2389614/dpd-prihatin-rendahnya-partisipasi-pemilih-dalam-pilkada-serentak 1/
3
pembangunan untuk kesejahteraan rakyat daerah.

Farouk menambahkan, meski lancar bukan berarti


Pilkada serentak 2015 tidak memiliki persoalan.
Masalah utama terdapat pada rendahnya
partisipasi pemilih dan politik uang. Partisipasi
pemilih secara umum relatif rendah, yakni tidak
lebih dari 60 persen. Bahkan Pilkada Medan
hanya diikuti 30 persen pemilih. Kenyataan ini
meleset dari target partisipasi pemilih yang
ditetapkan oleh KPU dan pemerintah yaitu
sebesar 77,5 persen, tambahnya.

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih, ia menambahkan.


Selain kurangnya sosialisasi baik oleh KPU maupun oleh pasangan calon, Farouk
menjelaskan, rendahnya rata-rata partisipasi pemilih di Pilkada 2015 disebabkan karena
kejenuhan masyarakat.

Masyarakat melihat tidak ada korelasi antara proses pemilihan dengan kinerja pemimpin
daerah yang dengan langsung bisa dinikmati masyarakat. Kondisi ini diperburuk dengan
kampanye yang tidak mengedepankan adu program, melainkan hanya adu popularitas dan
adu finansial," tegasnya.

Praktek politik uang yang dilakukan pasangan calon (paslon) juga masih dapat ditemukan
sehingga menurunkan kualitas Pilkada. Jenis politik uang yang terjadi cukup bervariasi, di
antaranya pembagian undian, pembagian sembako, pembagian uang yang dilakukan oleh
oknum tim sukses. Politik uang bahkan ditenggarai terjadi melalui penyalahgunaan bansos
dan program pemerintah lainnya. Melihat dua persoalan tersebut, Farouk Muhammad
POPULER LIHAT SEMUA
menyerukan bahwa DPD perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap
pelaksanaan Pilkada 2015, terutama terkait dengan perubahan arah regulasi atau sistem
Bukan Mercy, Ini Mobil yang
Pilkada.
Harusnya Dipinjam SBY

Jokowi, SBY, dan Mobil Butut

Asal-Usul Nama Lubang Buaya dan


PRODUK REKOMENDASI Kesaktian Datuk Banjir

Istana: Mobil Kepresidenan untuk


SBY Tanpa Surat Resmi

Vicria Tas Branded Wan... XL Paket Data XTRA M -... Mengaku Tertekan, Politisi Hanura
EM'S Jaket KulitSk24 ... lazada.co.id lazada.co.id Cabut BAP Kasus e-KTP
lazada.co.id

Cerita Pemilik Toko Tempat


APA REAKSI ANDA? Belanja Abil Bocah Pramuka

Cerita Terdakwa Kasus E-KTP


Irman Ketika Dipalak Angggota
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
0% Lucu Sedih Marah Kaget Aneh Takut Takjub
Suka Makan Malam Jokowi di Pasar
Hongkong Sedot Perhatian Warga
TULIS KOMENTAR (0)
Densus 88 Tangkap 8
Terduga Teroris di Bekasi,
Tangsel dan
Thank you for using www.freepdfconvert.com service!

Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.

https://www.freepdfconvert.com/membership

Anda mungkin juga menyukai