Anda di halaman 1dari 2

Manfaat bawang dayak

Air rebusan atau perasan umbinya diketahui mempunyai macam-macam khasiat. Umbi-
umbi dibawah tanah yang berbentuk bulat telur memanjang dan berwarna merah itu
digunakan sebagai diureticum (peluruh kemih), purgans (pencahar) dan peluruh muntah.
Umbinya yang dipanggang atau air rebusan yang dipakai sebagai obat terhadap penyakit
kuning dan penyakit kelamin. Umbi yang ditumbuk beserta adas pulasari, digunakan
sebagai obat terhadap mencret darah, air rebusannya sebagai obat dalam. Daun-daunnya
yang digerus dengan dibubuhi ramuan-ramuan lain diminumkan kepada wanita nifas.
Umbi (tunggal) untuk menyembuhkan disentri. Sup yang dibuat dengan mendidihkan
umbi merah dengan ayam dapat digunakan untuk meningkatkan sel darah merah. Umbi
dididihkan dengan air dan digunakan untuk mandi/rendaman bayi baru lahir dengan
penyakit kuning.

Sebagai obat kanker dengan cara mengeringkan umbi dan mengunyahnya. Sedangkan
khasiat paduan bawang dayak dan jahe merah, berkhasiat untuk meningkatkan
stamina/vitalitas, memperkuat daya tahan sperma. Mengobati sakit pinggang,
melancarkan air seni serta mengatasi bronchitis dan batuk.
Jika dicampur dengan sadaguri dan kencur, khasiat bawang dayak ini bisa mengobati
radang usus, maag, sembelit, hepatitis dan limpa. Bahkan bawang dayak ini jika diramu
dengan jati belanda dan temu giring berkhasiat untuk menurunkan berat badan atau
melangsingkan badan (obesitas) serta menurunkan kadar lemak. Untuk kaum perempuan,
bawang ini juga bisa bermanfaat sebagai sari rapet jika dicampur dengan cabe jawa. Juga
berkhasiat mengatasi gangguan nifas, membersihkan rahim, merapatkan vagina,
mengencangkan perut dan mengurangi lemak dan sebagainya. Herbal bawang dayak yang
beredar khususnya di Samarinda telah mendapat izin edar dari balai POM Jakarta.
Galingging, R. Y. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai Tanaman Obat
Multifungsi. 2009. Diakses pada tanggal 10 Januari 2013
http://Kalteng.litbang.deptan.go.id/ind/images/data/bawang%20dayak.pdf

Tanaman bawang dayak memiliki kandungan fitokimia antara lain alkaloid, glikosida,
flavanoid, fenolik, steroid dan zat tannin yang merupakan sumber biofarmaka
potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman obat modern dalam kehidupan manusia.
Alkaloid merupakan bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai
bagian dari heterosiklik. Bahkan senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida dan saponin
memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah yang sangat
bermanfaat untuk pengobatan diabetes melitus, bahkan alkaloid yang ada dapat berfungsi
sebagai anti mikroba. Sedangkan kandungan tanin yang ada dapat digunakan
sebagai obat sakit perut. Penelitian tentang tanaman bawang dayak masih sangat kurang
terutama dalam pengembangan sebagai bahan baku untuk pengembangan
biofarmaka. Sampai saat ini pengembangan dan pemanfaatan tanaman ini sangat minim
padahal manfaat tanaman ini sudah lama dirasakan masyarakat lokal
Kalimantan Tengah. Secara empiris diketahui tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit
kanker usus, kanker payudara, diabetes melitus, hipertensi, menurunkan kolesterol, obat
bisul, stroke, sakit perut sesudah melahirkan. Kenyataan yang ada di masyarakat lokal
merupakan bukti bahwa tanaman ini merupakan tanaman obat multifungsi yang sangat
bermanfaat sehingga penelitian dan pengembangan lebih lanjut sangat diperlukan untuk
kepentingan masyarakat.
Mierza V, Suryanto D, Pandabotan M. Nasution. Skrining Fitokimia dan Uji Efek
Antibakteri Ekstrak Etanol Umbi Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia
Merr.). Prosiding Seminar Nasional Biologi. Medan: USU Press. 2011. Hal.340-351.

Pemelihara Kesehatan Ginjal


Penelitian lain yang dilakukan oleh Arnida dkk dari Farmasi Universitas Lampung
menjelaskan ekstrak bawang dayak dapat menurunkan kadar kalsium urine,
meningkatkan volume air seni selama 24 jam (bersifat diuretik atau peluruh kencing), dan
menurunkan pH air seni. Aktivitas diuretik pada bawang dayak bisa memudahkan
penghancuran dan pengeluaran batu ginjal.
Eleutherol, Eleutherinoside A, dan Eleuthoside B, Pelawan Diabetes
Bawang dayak dapat dimanfaatkan untuk mengobati diabetes. Maria DPT Gunawan
Puteri, dkk. dari Divisi Biosains, Universitas Hokkaido, Jepang berhasil mengisolasi tiga
senyawa aktif dalam bawang dayak, yaitu eleutherol, eleutherinoside A, dan eleuthoside
B. Ketiga senyawa ini dipercaya mampu mengatasi diabetes melitus. Eleutherinoside A
dalam bawang dayak berperan menghambat alfa-glukosidase. Alfa-glukosidase pada
permukaan membran sel usus berperan untuk memecah pati dan disakarida menjadi
glukosa. Jika aktivitas alfa-glukosidase terhambat, maka penyerapan glukosa juga
terhambat sehingga kadar gula dalam darah akan berkurang. Sementara itu, menurut
Valentina Indrajati, herbalis di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, kandungan
alkaloid dalam bawang dayak memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar
glukosa darah.
Rusmiati, dkk. Efek Antioksidan Ekstrak Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia)
pada Gambaran Histopatologis Paru-paru Tikus yang Dipapar Asap
Rokok. Skripsi. Program study Biologi FMIPA. Universitas Lambung Mangkurat.
Kalimantan Selatan. 2012.

Anda mungkin juga menyukai