Anda di halaman 1dari 5

CARa PENANGANAN LIMBAH PADAT, cair ,gas

Dan

Sampah yang dihasilkan manusia begitu banyak sehingga bila tidak


ditangani akan menimbulkan banyak masalah pencemaran. Beberapa
metode pengolahan sampah telah diterapkan manusia untuk menangani
permasalahan sampah. Masing-masing metode tersebut memiliki
kekurangan dan kelebihan. Belum ada satupun dari metode yang telah
diterapkan manusia yang dapat menyelesaikan permasalahan sampah
dengan sempurna. Oleh karena itu, masih perlu terus dikembangkan
berbagai metode baru atau modifikasi yang dapat menyempurnakan metode
yang telah ada. Berikut akan kamu pelajari beberapa metode pengolahan
limbah padat (sampah) yang telah umum diterapkan.

1. Penimbunan
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode
penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill. Pada
metode penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja
dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat
pembuangan akhir (TPA). Metode ini merupakan metode kuno yang
sebenarnya tidak memberikan banyak keuntungan. Di lahan penimbunan
terbuka, berbagai hama dan kurnan penyebab penyakit dapat berkembang
biak. Gas metan yang dihasilkan oleh pembusukan sampah organik dapat
menyebar ke udara sekitar dan menimbulkan bau busuk serta mudah
terbakar. Cairan yang tercampur dengan sampah dapat merembes ke tanah
dan mencemari tanah serta air. Bersama rembesan cairan tersebut, dapat
terbawa zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.
2. Inseinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/Iimbah padat menggunakan
suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah
volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %). Selain itu,
proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan. Meski demikian, tidak
semua jenis limbah padat dapat dibakar dalaminsinerator.

3. Pembuatan Kompos
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik, seperti sayuran,
daun dan ranting, serta kotoran hewan, melalui proses degradasi/penguraian
oleh mikroorganisme tertentu. Kompos berguna untuk memperbaiki struktur
tanah dan menyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan, sementara
mikroba yang ada dalam kompos dapat membantu penyerapan zat makanan
yang dibutuhkan tanaman.
strik atau untuk pemanas ruangan. Meski demikian, tidak semua jenis limbah
padat dapat dibakar dalaminsinerator.

CARA PENANGANAN LIMBAH CAIR

1. PENYARINGAN
Limbah cair bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air
2. FLOTASI
Flotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara membuang dan memisahkan partikel
yang mengapung diatas permukaan air

3. ABSORBSI/ PENYERAPAN
Proses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak
dibutuhkn bisa terserap dan terpisah dari air

4. PENGENDAPAN
Pengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah dari air.
Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit

5. PENYISIHAN
Penyisihan dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis beracun
bisa terpisah dari air

6. MENGHILNGKANA MATERIAL ORGANIK


Pada cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme
supaya material organik dalam air hancur atau hilang

7. MENGHILANGKAN ORGANISME PENYEBAB PENYAKIT


Pada proses ini, kita bisa menggunakan sinar ltravioletataupun menambahkan khlorin

8. PENGHANCURAN PARTIKEL PERUSAK


Ini perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel - partikel yanng bersifat merusak

9. PENGGUNAAN KOLAM OKSIDASI


Ini merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi

10. PENGURANGAN LIMBAH CAIR


Jumlah limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses produksi sehingga jumlah
limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisir
Penanggulangan pencemaran Udara
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran udara antara
lain :
1. Membatasi penggunaan CFC dalam kehidupan sehari-hari
2. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber AC
3. Melakukan larangan kepada petani-petani, pengusaha-pengusaha perkebunan melakukan
pemakaran pada lahan pertanian yang akan mereka usahakan
4. Melakukan tindakan penghijauan, terutama di daerah industri dan perkotaan
5. Gas-gas buangan industri sebelum dilepaskan/dibuang ke udara, terlebih dahulu harus
dinetralkan
6. Mengurangi penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar dan menggantikannya dengan
energi lain yang telah menimbulkan pencemaran, seperti energi panas matahari (tenaga surya),
tenaga air (hidroelektrik), tenaga angin, tenaga panas bumi dan sebagainya.
7. Menempatkan daerah kawasan industri jauh dari pemukiman pada penduduk
8. Menciptakan mesin dan kendaraan bermotor yang hemar energi dan kecil efek pencemarannya

Penanggulangan Pencemaran Tanah


Beberapa usaha yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Melarang pembuangan sampah ke selokan, parit, sungai, dawnau dan laut. Sampah harus
dibuang ke tempat-tempat yang telah ditentukan
2. Memisahkan sampah organik dengan sampah non organik
3. Menerapkan prinsip 4R, yaitu :
- Redece : mengurangi
Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang digunakan. Semakin banyak
menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan
- Reuce : memakai kembali
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-
barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian
barang sebelum menjadi sampah
- Recycle : mendaur ulang
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudwah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak sama
barang dapat didawur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non formal dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain
- Repluce : mengganti
Teliti barang yang dipakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya dapat dipakai sekali
dengan barang-barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar hanya memakai barang-barang
yang ramah lingkungan
4. Sampah yang organik sebisa mungkin dibuat kompos agar dapat berguna kembali
5. Sampah non organik sebaiknya dibakar sampai habis
6. Penimbuna tanah sehat (sanitary land fill)
Sampah dibuang di tempat tertentu, setelah mencapai ketinggian tertentu kemudian ditimbun
dengan tanah

Penanggulangan Pencemaran Limbah B3


1. Untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemat B3 biasanya dilakukan kegiatan yang
disebut temidiasi. Ada 2 jenis remidiasi tanah yaitu insitu (on site) dwan exsitu (off site).
Pembersihan on-site adala pembersihan dilokasi, terdiri dari tahap pembersihan, venting (injeksi)
dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar kemudian di
bawa ke daerah yang aman. Setelah di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar
caranya yaitu tanah tersebut disimpan dibak atau tangki yang kedawp ai, kemudian zat
pembersih dipompakan ke dalam bak atau tangki tersebut. Kemudian diolah dengan instalasi
pengeolahan air limbah. Pembersihan dengan cara off-site jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremidiasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme seperti jamur dan bakteri
2. Untuk zat cair biasanya dengan mengendapkan kandungan pewarnanya sehingga cairan
yang keluar ke lingkungan sudawh sedikit mengandung bahan pencemaran

Berikut ini adalah cara menangani pencemaran tanah:

o Kita harus bisa memisahkan sampah yang dapat diuraikan dan tidak bisa
diuraikan oleh mikroorganisme dalam tanah.

o Anda sebaiknya mengurangi penggunaan pupuk sintetik atau zat-zat kimia yang
berbahaya lainnya untuk pemberantasan hama dalam bidang pertanian.

o Mengolah limbah dari pabrik dan tidak langsung membuang ke laut atau sungai.

Cara tersebut bisa mengurangi pencemaran lingkungan tanah yang sangat membahayakan
kehidupan manusia. Kita harus mencintai tanah dimana kita berpijak. Kita tidak hanya harus
memikirkan kelangsungan hidup kita tetapi kita harus memikirkan untuk kelangsungan masa
depan anak-anak kita atau bahkan cucu-cucu kita. Mereka berhak mendapatkan kehidupan yang
lebih layak.

1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau


mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu
dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya
tidak tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman
pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam
jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon
secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon
sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin
banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. . (www.anneahira.com/cara-
mencegah-pencemaran-air.html -).
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan beberapa cara
penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai
berikut.
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.

Anda mungkin juga menyukai