Anda di halaman 1dari 21

BAHAN GALIAN INDUSTRI

1_Pendahuluan

Uyu Saismana, MT
Yuniar Siska Novianti, MT
Materi Perkuliahan
Penilaian
1. KEHADIRAN 10% (80%)
2. KEAKTIFAN 5%
3. TUGAS 15%
4. UJIAN TENGAH SEMESTER 30%
5. UJIAN AKHIR SEMESTER 40%
Ketentuan Perkuliahan
1. Anda harus menentukan KOTI SEKARANG (KOTI akan mendapatkan nilai
alternatif)
2. Pengumuman tentang perkuliahan selalui melalui KOTI. KOTI DIMOHONKAN
BISA MENYAMPAIKAN INFORMASI DENGAN CEPAT DAN BAIK.
3. Dosen masuk kelas paling lambat 30 menit dari waktu yang dijadwalkan. Jika
lebih dari 30 menit tanpa ada pemberitahuan dari dosen atau TU maka kuliah
ditiadakan dan akan diganti pada waktu yang lain.
4. Mahasiswa masuk kelas paling lambat 15 menit setelah kuliah dimulai. Jika lebih
dari 15 menit silakan mengikuti kuliah minggu depan
5. Slide Perkuliahan diberikan melalui Flashdisk (Cuma 2 Flashdisk, koti salah
satunya) dan diberikan pada pertemuan sebelum UTS dan UAS.
6. Diizinkan untuk bertanya kepada Dosen Pengajar di luar perkuliahan (EMAIL,
SMS). Bertanyalah kepada kakak tingkat kalian.
Referensi
Mc Lemor. 2010. Geology, Mining, and Marketing Of The Industrial Minerals.
http://geoinfo.nmt.edu/staff/mclemore/home.html
Nurhakim. 2008. Modul Bahan Galian Industri untuk Teknik Kimia. Banjarbaru,
Universitas Lambung Mangkurat.
Oxford University Museum of Natural History. 2006. The Learning Zone Minerals.
http://www.oum.ox.ac.uk/thezone/minerals/usage/home.htm
Sukandarrumidi. 2004. Bahan Galian Industri. Yogyakarta, Gadjah Mada University
Press.
Pendahuluan
Bahan galian industri didefinisikan sebagai bahan galian tambang bukan bijih yang
pada umumnya digunakan sebagai bahan baku industri; penggunaaan dalam
industrii banyak ditentukan oleh sifat fisika seperti warna, ukuran partikel,
kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain-lain.
Contoh bahan galian industri : batugamping, bentonit, kaolit, dan zeolit.
Bahan galian industri juga dikenal sebagai mineral industri (Industrial Minerals)
Klasifikasi Bahan Galian
menurut UU No. 27 Tahun 1967
A. Bahan Galian Strategis
Minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, antrasit, batubara,
batubara muda, uranium radium, thorium, dan bahan galian radioaktif lainnya, nikel,
kobalt, dan timah.
B. Bahan Galian Vital
Besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga, timbal,
seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, ytrium, rhutenium, cerium
dan logam-logam langka lainnya , berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriolit,
flourspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.
Klasifikasi Bahan Galian
menurut UU No. 27 Tahun 1967
C. Bahan Galian Non Strategis dan Non Vital
Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika, grafit, magnesit, yarosit, leusit,
tawas (alum), oker, batu permata, batu setengah permata, pasir kuarsa, kaolin,
feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomae, tanah serap (fuller earth), batu apung,
trass, obsidian, marmer, batutulis, batukapur, dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt,
trakhit, tanah liat, pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan A
maupun golongan B dalam skala yang berarti dari segi ekonomi pertambangan.
Klasifikasi Usaha Pertambangan Mineral
menurut UU Minerba No. 4 Tahun 2009
BAB VI USAHA PERTAMBANGAN
Pasal 34
(1) Usaha pertambangan dikelompokkan atas :
a. pertambangan mineral
b. pertambangan batubara
(2) Pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digolongkan atas :
a. pertambangan mineral radioaktif
b. pertambangan mineral logam
c. pertambangan mineral non logam
d. pertambangan batuan
Why are Industrial Minerals so important ?

Setiap orang amerika yang lahir memerlukan 3.6 juta pon mineral, logam, dan bahan
bakar sepanjang hidupnya
(Mineral Information Institut, Golden, Colorado, USA @2005)
Because.

Because your world is made of them


Bahan galian industri sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari,
bahkan dapat dikatakan bahwa manusia hidup tidak terlepas dari bahan galian industri
Building blocks of our way of life
Hampir semua peralatan rumah tangga, bangunan fisik, obat, kosmetik, alat tulis,
barang pecah belah, sampai kreasi seni, dibuat langsung atau dari hasil pengolahan
bahan galian industri melalui rekayasa teknik
Karakteristik Bahan Galian Industri
Ditinjau dari segi geologi, ekonomis, dan teknologi

Without a market, an industrial mineral deposit is


merely a geological curiosity

Demand feeds back from the end-use market, to the


end product, to the intermediate end product, and
finally back to the mineral supplier.
GEOLOGICALLY,
most industrial minerals
are widespread
have enormous reserves
are easy accessible
Economically

development needs less investments


are cheaper to obtain
must be closer to the market
some specialty minerals demand a higher
market price than metals
are more effective
Technologically

needs less processing


needs less energy
less effect on the environment
possess exceptionally attractive properties for the industry
Factors important in evaluating an
industrial minerals deposit
Customer specifications
Distance to customer (transportation)
Ore grade--concentration of the commodity in the deposit
By-products
Commodity prices
Mineralogical form
Grain size and shape
Undesirable substances
Size and shape of deposit
Ore character
Cost of capital
Location
Environmental consequences/ reclamation/bonding
Land status
Taxation
Political factors
Klasifikasi Bahan Galian Industri
Berdasarkan cara terbentuknya

Batuan Sedimen
Sub Kelompok A : batugamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, fosfat, rijang, gipsum
Sub Kelompok B : bentonit, ball clay dan bond clay, fire clay, zeolit, diatomae,
yodium, mangan, feldspar
Batuan Gunung Api
Obsidian, perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikan, pal, kalsedon,
andesit dan basalt, pasir gunung api, breksi pumice.
Intrusi Plutonik Batuan Asam dan Ultrabasa
Granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali feldspar, bauksit, mika, asbes
Berdasarkan cara terbentuknya

Endapan Residu dan Endapan Letakan


Lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok kalsedon, kristal
kuarsa, sirtu
Ubahan Hidrothermal
Barit, gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas
Batuan Malihan
Kalsit, marmer, batusabak, kuarsit, grafit, mika, wolastonit
Berdasarkan Pemanfaatannya

Kimia
Pertanian (pupuk), industri bahan-bahan kimia (farmasi, kosmetik, bahan kimia
rumah tangga & pangan)
Industri
Penggunaan khusus, sebagai filler, abrasiv, bahan baku untuk industri kaca
Struktur/Bahan bangunan
Konstruksi dan agregat

Anda mungkin juga menyukai