INTRODUCTION
Fungsi Uang
Fungsi uang ada dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Fungsi asli uang sebagai: 1.) alat tukar
(medium of exchange), 2.) satuan hitung (units of account). Fungsi turunan uang yaitu sebagai:
1.) penyimpan nilai (store of value), 2.) alat pembayaran (medium of payment).
Fungsi Asli Fungsi Turunan
- Alat tukar (Medium of exchange) - Sebagai alat pembayaran yang sah
- Satuan hitung (Unit of account) - Alat pembayaran utang
- Alat penimbun kekayaan
- Pemindah kekayaan
Jika ada tambahan faktor lain yang dapat mempengaruhi persamaan ini, maka dapat berubah
menjadi :
M +V P +y
n
Dimana adalah tingkat pertumbuhan variabel. Persamaan ini juga dapat dituliskan
M +V Y
dimana adalah tingkat inflasi dan sama dengan P . Persamaan ini menggambarkan
bahwa tingkat inflasi selalu sama dengan tingkat pertumbuhan uang, kecepatan, dan output.
Ceteris paribus, semakin tinggi suku bunga, maka akan semakin tinggi tingkat inflasinya,
sedangkan semakin tinggi pertumbuhan outputnya, semakin rendah inflasinya
Teori Kuantitas
Irving Fisher (The Transaction Approach)
MVT = PT
Fungsi akan teori yang diungkapkan oleh Irving Fisher di atas dapat dijabarkan sebagai
berikut :
M merepresentasikan volume uang yang beredar di masyarakat, dikalikan dengan
kecepatan peredaran uang itu sendiri atau dengan kata lain intensitas rata-rata uang
bertukar dari satu tangan ke tangan lain (V). Nilai dari M dan V tadi harus sama dengan
volume transaksi (T) yang dikalikan dengan harga barang-barang yang ditransaksikan
tadi (P). Fungsi Irving Fisher tersebut kemudian ditransformasikan ke dalam fungsi :
Md = 1 PT
VT
di mana VT dalam jangka pendek bisa dianggap konstan dan T ditentukan oleh tingkat
output masyarakat.
Di sini, karena permintaan tentunya berhubungan dengan penawaran uang, maka fungsi
interaksi antara permintaan dan penawaran uang adalah sebagai
berikut :
Md = Ms
di mana Ms diartikan sebagai supply uang yang ditentukan oleh pemerintah.
Cambridge
Perbedaan yang paling mendasar antara teori Fisher dengan Cambridge adalah terletak
pada asumsi perilaku individu dalam mengalokasikan kekayaannya. Perilaku ini
dipengaruhi oleh pertimbangan untung rugi dari pemegangan kekayaan dalam bentuk
uang.
Para ekonom Cambridge menganggap bahwa ceteris paribus permintaan akan uang
adalah proporsional dengan tingkat pendapatan nasional dan merumuskan teorinya
sebagai :
Md = k P Y
di mana Y adalah pendapatan nasional riil.
Md = Ms
sehingga
Ms = k P Y
P = 1 Ms Y
k
Jadi Ceteris Paribus tingkat harga umum (P) berubah secara proporsional dengan
perubahan volume uang yang beredar.