Anda di halaman 1dari 8

1.

Pemilihan Topik
A.Topik :
Asuhan Pada Pasien Dengan Asma
B. Alasan pemilihan topik :
1. Asma merupakan penyakit saluran napas kronik yang berdampak serius terhadap
semua umur, sebagian dapat sangat berat dan bahkan sampai meninggal.
2. Keberhasilan penatalaksanaan asma ditentukan oleh tiga faktor yang terpenting
yaitu : dokter yang menatalaksana asma, faktor penderita dan faktor obat-obatan,
2. Menunjuk Koordinator (Penasehat Multidisiplin)
Koordinator :
Dokter Spesialis Paru

3. Menetapkan Pemain Kunci


Pemain Kunci :
Dr. Spesialis Paru, Perawat ruangan, Gizi, Farmasi, Laboratorium, Radiologi
Variasi : (spesialis anastesi, spesialis jantung, spesialis penyakit dalam, perawat ICU)
4. Melakukan Kunjungan Lapangan
Hasil kunjungan lapangan :
1. Permintaan pasien untuk memperpanjang LOS nya.
2. Pasien sering menunda kepulangannya karena alasan psikologi (takut terulang
serangan sesak mendadak).
3. Penyakit penyerta/ komorbid yang menyertai serangan asma.
5. Melakukan Pencarian Literatur
Hasil studi literatur :
1. Faktor penderita meliputi pengetahuan penderita yang sangat rendah tentang
penyakitnya, selain itu penderita memiliki pandangan yang salah mengenai
penyakitnya.
2. Berbagai penelitian mendapatkan bahwa penderita asma sering underestimate
mengenai berat penyakit mereka dan sebaliknya mereka overestimate mengenai
terkontrolnya penyakit mereka.
3. Faktor obat-obatan yang penting adalah obat-obatan bentuk inhalasi yang harganya
terbilang mahal, sehingga tidak dapat digunakan oleh semua penderita. Sedangkan
obat yang dikenal secara oral sering menimbulkan efek samping.

Daftar Pustaka
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2004. Asma : pedoman diagnosis dan
penatalaksanaan di Indonesia. Edisi ke-1. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.
2. Global Initative For chronic Obstructive Lung Disease (GINA). 2009. Global
strategy for the diagnosis, management and prevention of chronic obstructive
pulmonary disease update 2009. Portland: Medical Communication resources; 24-8

6. Melakukan Customer Focus Group


Pengertian :
Anamnesis :
Pemeriksaan fisik :
Kriteria diagnosis :
Diagnosis handling :
Pemeriksaan penunjang :
Terapi :
Edukasi :
Prognosis :
Kepustakaan :

7. Melakukan Revisi PPK

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


TATA LAKSANA KASUS
ASMA
RSUD UUUUUUUUUUUUU
TAHUN UUUUUUUUU
Prosedur Penatalaksanaan Asma
1. Pengertian (Definisi) Asma adalah serangan akut gawat darurat dan
membutuhkan bantuan medis segera,
penanganan harus cepat dan tepat.
2. Indikasi 1. Asma akut ringan (ICD 10 : J45)
2. Asma akut sedang (ICD 10 : J45)
3.Asma akut berat (ICD 10 : J45)
4. Asma akut mengancam jiwa (ICD 10 : J45)
3. Konta Indikasi Pasien menolak rawat inap pada kasus asma akut
sedang
4. Persiapan 1. Pasien :
a. Pemeriksaan vital sign : Tekanan darah,
suhu, nadi dan respirasi
b. Pemeriksaan fisik paru : Inspeksi,
palpasi, perkusi, auskultasi
c. Status cairan
d. Kesadaran
e. Saturasi oksigen
2. Pemeriksaan Laboratorium :
a. Darah rutin I, Gula darah sewaktu,
Ureum, Kreatinin, LFT, Elektrolit,
Analisa Gas Darah k/p, Arus Puncak
Respirasi
(APE) dengan Peak Flow Meter, Saturasi
O2 dengan oksimetri
b. Foto thoraks posisi PA kondisi paru
c. EKG
3. Petugas :
a. Dokter Spesialis Paru yang mempunyai
kewenangan klinis.
b. Perawat IGD dan bangsal yang
mempunyai kewenangan klinis.
5. Prosedur Tindakan 1. Infus
2. O2 (3 liter/ menit)
3. Nebulizer salbutamol : ipratropium
bromide : NaCl/ 8 jam
4. Cefotaxime (2 x 1gr)
5. Cefriaxon (1 x 2gr) atau
6. Ciprofloxacin (2 x 200mg) atau
7. Aminopilin 0,5 mg per kg berat badan/
jam
8. Kortikosteroid 3 x 1 ampul
9. Paracetamol 3 x 500 mg pm
10. Expektoran 3 x 1 C
6. Pasca Prosedur Tindakan 1. Awasi respon terapi
2. Awasi tanda-tanda gagal napas
3. Pemberian nutrisi TKTP
7. Tingkat Evidens IV
8. Tingkat Rekomendasi C
9. Penelaah Kritis 1. dr
10. Indikator Prosedur Tindakan 1. Mengatasi serangan akut asma
2. Mencegah terjadinya gagal napas
3. Mengatasi infeksi yang menyertai
11. Kepustakaan - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
2004. Asma : pedoman diagnosis dan
penatalaksanaan di Indonesia. Edisi ke-1.
Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.
- Global Initative For chronic Obstructive
Lung Disease (GINA). 2009. Global
strategy for the diagnosis, management and
prevention of chronic obstructive
pulmonary disease update 2009. Portland:
Medical Communication resources; 24-8

8. Penentuan Lama Rawat Inap


Lama hari yang ditetapkan untuk rawat inap : Lama hari yang ditetapkan untuk rawat
inap :.. hari
9. Menentukan Desain Clinical Pathway Pengukuran Proses dan Outcome

Anda mungkin juga menyukai