Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Struktur lambung


Lambung merupakan suatu tabung elastis, yang lebar dan
lunak dengan isi kosong, sesudah makan maka lambung dapat
membesar sampai 30 cm panjangnya dengan volume 3-4 liter air
yang bisa ditampung, dindingnya terdiri dari 3 lapisan otot yang dari
dalam diselubungi oleh selaput-lendir dan dari luar selaput perut. Otot-
otot itu berfungsi menggerakkan plistaltik yang meremas makanan
menjadi bubur.
Lambung dibagi dalam tiga bagian, yakni bagian atas (fundus),
bagian tengah (corpus) dan bagian bawah (antrum) yang meliputi
pelepasan lambung (pylorus). Selain otot penututp pylorus, dibagian
atas lambung juga terdapat otot melingkar lain, yakni sfingter
kerongkongan-lambung yang bekerja sebagai katup yang berfungsi
menyalurkan makanan ke hanya satu jurusan yaitu ke arah usus.
Dinding lambung terdiri dari tiga lapis yang luar bersifat
membujur, yang tengah sirkuler dan yang paling dalam otot polos.dan
sel-sel mukosnya menghasilkan berbagai senyawa, sebagai berikut :
a. Sel-sel utama (chief cells) di mukosa fundus mensekresi precursor
enzim pepsinogen
b. Sel-sel parietal terdapat di dinding mukosa fundus dan curfus yang
melalui histamin melepaskan HCI (asam lambung) dan hormon
intinsic factor. Sel-sel fundus lainnya membentuk pula hormon
lapar ghrelin
c. Sel-sel G terdapat di mukosa antrum dan mengeluarkan hormon
lambung gastrin. Dilokasi tersebut terdapat pula sel-sel mucus
yang mensekresi lender
Mucus terdiri dari glioprotein (mucin) dan berfungsi melindungi
epitel lambung terhadap efek buruk dari asam empedu dan obat-obat
merangsang seperti mis. Alcohol, aspirin dan NSAIDs. Prostaglandin
menstimulir sekresi mucus, sedangkan somatosta yang diproduksi
oleh sel-sel D dari pancreas menghambat pelepasan gastrin dan
histamine, sehingga sekresi asam lambung juga dihambat

Fungsi Pencernaan
Dalam tubuh, lambung sangat befungsi dan adapun fungsu
lambung adalah sebagai penampung makanan dan tempat itulah
makanan diaduk secara internal degan getah lambung dan terjadi
absorpi (minimal) dari han makanan tertentu.
Proses Pencernaan
Dalam pencernaan makanan, makanan tersebut dimulai dalam
mulut, dimana makanandapat dihaluskan melalui lidah dan gigi
dengan diaduk dan tercampur oleh air ludah. kelenjar lir dapat
mensekresi enzim amilaze yang dapat menguraikan karbohidrat.
ludah juga dapat mengandung mucin, yang berfungsi "melumas"
makanan sehingga lebih mudah ditelan. Dalam kerongkongan yang
panjang 25 cm, makanan kemudian didorong dengan gerakan
pristaltik melalui katup gastro-oesofagus (sfingter, otot lingkar). Pada
ujung oesofhagus kearah lambung, gerakan berombak ini yang terdiri
dari gerakan kontraksi dan relaksasi, ditimbulkan oleh otot-otot pada
dinding oesofagus.

Getah Lambung
Getah lambung adalah adukan makanan dalam lambung,
diremas sampai sempurna menjadi bubur oleh gerakan peristaltik.
Akibat tekanan pada dinding lambung, mukosanya melepaskan
hormon gastrin, yang berfungsi meransang sekresi getah lambung,
khususnya HCI dan pepsinogen, lagi pula menstimulir fungsi-fungsi
motorik lambung.
Mukosa lambung memiliki berjuta-juta kelenjar kecil yang
menghasilkan getah lambung sebanyak 31 perhari dengan derajat
kesamaan pH 0,9-1,5. Getah ini terdiri dari HCI, pepsin dan lendir.
Sekresi ini juga dipicu melalui stimulas N.vagus dan diproduksinya
aseltilkolin pada saat orang melihat atau mencium makanan. Alkohol
dan kopi juga dapat menstimulir sekresi gastrin melalui efek lansung
terhadap mukosa lambung, hasilnya adalah peningkatan nafsu makan
dan daya pencernaan.
Asam Lambung
Asam lambung terbentuk dalam sel-sel parietal dan berfungsi
membantu pencernaan dan mengaktivir pepsin, yang hanya efektif
dalam lingkungan asam. Fungsi lainnya adalah membunuh kuman
dan ditelan bersamaan dengan makanan.
Pepsinogen merupakan prekursor dan enzim proteolitis
pepsin, yang disentesa oleh sel-sel utama.Lendir berfungsi sebagai
suatu rintangan pelindung (barrier) mekanis (dengan ketebalan k.l.
500 mu) pada permukaan lambung dan duodenum proksimal, tahan-
asam dan tahan-pepsin, yang kedua-duanya dapat merusak jaringan
lambung.
Kecepatan Pengosongan Lambung
Kecepatan pengosongan lambung tergantung pada jenis
makanan, misalnya makanan yang banyak mengandung hidratarang
meninggalkan lambung dalam beberapa jam. Makanan yang berisi
banyak protein lebih lambat penerusannya ke usus, sedangkan paling
lambat adalah bila terdapat banyak lemak. Faktor-faktor psikis juga
mempengaruhi sekresi getah lambung dan gerakannya. Keadaan
tegang dan marah mempercepat, sedangkan perasaan cemas dan
depresi mengurangi sekres getah lambung dan memperlambat
pengosongannya.

Anda mungkin juga menyukai