ISSN 1441 - 318X
| JURNAL
~ GLOG
Volume 13 Nomor 2, Mei 2012
AKREDITAS!:
‘Skep Kepala LIPI No. 816/D/2009
‘Skep Kepala LIPI No. 1417/D/2006
Kpts Dirjen lepdiknas RI No. 34/DIKTV/Kep/2003
Tek Ling [vol 13 [No.2 [Hal 123-257 | Jakarta, Mei 2012 ISSN Taat-O76X
PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN
DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ALAM
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
eeJURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
| ‘erbit 3 kali setanun, mul bulan Januari tahun 2000
ISSN 144t-318x
Volume 13 Nemor 2, Mei 2012
Penanggung Jawab:
Diektur Pusat Teknolog Lingkungen
Dewan Redaks!
Ketua
\Wiage Komarawicjja(Konservesi dan Pemulhan Kualtas Periran
‘Anggota
Dis. Lestario Wisodo, MM/Sosa Ekonomi Lingkungan
ic Fiman L. Sahwan, MS/Pengeolaan dan Pemanfaaian Sampah
lr Sabarudin W. Tjorokusume, MSe/pengeloiaan Lahan
‘84 Wahyor0, $Si, MSc?Pengolahan Sampah
Dr I Joke Prayino Susano, M Eng/Procuks! Bersih
Potaksana:
yon
Mitra Bestar
Prot Dr. Kardono, Prot Dr. Yudhi S. Gamo, Prof.Dr.Itwanudin Mawar,
Nusa. Said M.Eng. PU dan Sudaryano MSi, PU.
Alamat Redaksi;
Pusat Teknologi Lingkungan BPPT
(Gedung i Lanai 19. J MH. Thamrin & Jakarta 10380
“elp. 021-3180728126 Fax: 021-3169760,
iteking@amei.com
ata Pengantar
Dengan rendah hati dan penuh syukur kehadirat Tuhan YME, untuk ke sekian kalinya,
kami hadirkan Jumai Teknologi Lingkungan (JTL) ke nadapan. pembaca sokalian.
Penerbitan JTL Volume 13, Nomor 2, bulan Mei, tahun 2012 ini, dapat berjalen lancer,
bborkat Kerjasama sinergi, antara penulis naskah, penyunting dan penelaah. Untuk itu,
Dewan Redaks! mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Pada Jurnal terbtan
in, disajkan 12 tuisan hasilLitbangyasa dan telaah imian ol bidang sumberdaya alarm
(SDA) dan lingkungan, seperti yang tersusun dalam daftar isi, Kami berharap JTL ini
‘mampu memfasiltas, dapat memberikan wera dan menambah penguasaan IPTEK serta
‘berguna bagi pembaca sekalian. Akhimya, Redaksi sangat menghargal kritk dan saran
‘membangun dan kembali mengundang pembaca semua untuk mempublikasikan temuan
ddan pemikiran di bidang lingkungan pada JTL yang terenta In. Trima kash (Redaks!)Tak Ling [Vor 10] No.2] Ha 161-168 Jakarta, Mel2012 [ISSN 1447-916x
EFEKTIVITAS JUMLAH RUMPUN TANAMAN
ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart)
‘Solm) DALAM PENGENDALIAN
LIMBAH CAIR DOMESTIK
‘Yusriant Sapta Dowi
Program Studi Teknik Lingkungan FakulasTekrik Uiverstas Satya Negara Indonesia
mall: yersepta@yahoo.coid
Abeta
‘Beberapa anaman sir dapat menyerapsenyawa orgarik, anerganik dan bahan kimia
Jaina yang terkandung dala alban comestk Eoang gondk (Echhomiacasspes
(Mart) Soins), yang dkenal sebagai gum a dapat dunckan untuk mongendalkan
pencemeran ait aldbatlimbah dorvestk. Tyuan penelisn Ini adalah mengetahul
‘tektvitas jumiah rumpun eceng gondok (E. crassipes) dslam mengendalikan
pencemarenalcchlmbah domestk« Metose ponetanaakukan dengan ekspermen
Rancangan ReakKeortpk LengkapAnalss data menggunskan forma eft dan
Rancangan AcakKelompok Lengkap. Hasl peneian renunjuktan bahwaperakuan
[ben eair domestic dengan sang gondok (E cassspos) pada har ke 14 ek
Secaranyata menurenkansuhu, pH, BOD, COO, 2a trodes dan 2a oauspansl
[ban cl domostx Efktvias penarunan ering) pada perskuan dengan 3 cumpun
fanaman eceng gondok uu uu 18,3 % BOD trun 646%, COO trun 18.2% zat
terokedas trun 603% don 2a ersuspenc| turn 7,7 % da lal kono.
‘ata kunck air mba domes, ecang gondok (E, cressoes),efetitas, jumiah
umpun arama,
Abstract
‘Some aqua plans can absorb ergane compounds, anorgane and ctor chemicals
Contained in domestic wastewater Ecenggondok(Echhoria crasspes(Mar.) Soins),
known as water weeds and veoless pons ht canbe usd o salve th watr poli
conte domestic water. The ressarch objective was to determine the elecveness ofthe
‘70up of aang gondok (Ecrasips) ne cot! of domestic wastowatr Methods of
‘seurch dane excermonts designed sta) Rardomizes Complete Group. Araya
Conclusion of thi studi tat tho domestic wastowate Vestmant wih ecorg goadok
{E crasspes) on 14:deys sniicanty decreased th eflctve temperature, pH, BOD,
‘C00, suspended mato Is oxidized and the substance of domestic wastewater. The
‘lone decrease nthe eecdveness of treatment wih toe group of eceng gondok (.
(resins | tomporalure 18,3 % BOD 84,6 %, COD 18,2 %,oddzed substance 60,9
6 and suspended mattr 97,76 om the va of the con
‘Key words: ecang gandok(E. crasspes), domestic wastewater tne group of plants,
‘he efectvaness.
fekiviias Jumiah Rumpun,..d.Tok. Lng, 19 (2) 181 - 188
a4. PENDAHULUAN
41.4, Latar Bolakang Masala
‘Sebagai komponen lingkungan hidup,
‘alr mempengaruhi dan dipengaruni oleh
komponen lainaya. Jumiah penduduk yang
‘makin meningkat dan fingkat kebutuhan
yang mekin beragam, menggeser air yang
Semula tidak mempunyal nllai ekonomis,
‘makin langka dari segi kualltas maupun
kuanttas, Penyediaan air bers diIndonesia
‘masih menjadi masalah sampai saat ini
‘maskipun Indonesia memilki 6 % dari
persediaan air dunia (21 % persediaan air
i Asia Pasifk).
Peningkatan kebutuhan yang makin
beragam seiring dengan perkembangan
teknologi yang pesat dan ditandal antara
lain dengan tumbuhnya berbagal Indust,
kegiatan pembangunan dan perubahan
gaya hidup, Tidak dipungkin bahwa selain
manfaat yang diperoleh, bahan buangan
bberupa limbah industri maupun domestic
ternyata menimbulkan gangguan terhadap
kehidupan sekitarnya. Tanpa pengolahan,
limbah imoah domestik dan imbah Industri
‘akan menyebabkan peningkatan beban
pencemar pada badan air Tingginya tingkat
encemaran akan menyebabkan badan air
kehilangan kemampuan untuk melakukan
perbaikan alam
asi penelitan teal menunjukkan
bahwatunbuhan airtertentu dapat menyerap
senyawa organik, anorganik dan senyawa
kimia lain yang terkandung dalam peraran.
‘Sudah banyak dicoba cara penjernihan
air yang telah tercemar melalui biofitrasi
dengan menggurakan tumbuhan air. Salah
‘satu di antaranya adalah eceng gondok, (E.
‘rasssipes), yang setama ni kernal sebagal
‘gulma air yang merugikan. Ecang gondok
(E.crassipes) pertama kall ditemukan oleh
Car Friedrich Philipp von Martius ahi botani
berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 di
‘Sungai Amazon Brasil”.
‘Eceng gondok (E.crassipes) adalah
sslah satu jonis tumbuhan air mengepung;
biasanya tumbuh di kolam-Kolam dangkal,
tanah basah dan rawa, eliran air yang
lambat, danau, tempat penampungan air
ddan sungal. Di beberapa daerah Indonesia,
‘nama eceng gondok mempunyal nama lain
di antaranya di daerah di Manado diksnal
dengan nama Tumpe, di Palembang dikenal
dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal
dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal
‘dengan nama llung-lung 2.
41.2. Tuluan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui efektivitas jumian rumpun
tanaman eceng gondok (E. crasssipes)
dalam pengendalian limban domestik.
Hasil peneliian dinarapkan dapat menjadi
‘sumbangen pemikiran dalam menyelesaikan
‘pencemaran badan air oleh imbaf domestk.
2. METODOLOG!
Peneltian dirancang secaraeksperimen,
Rancangan Acak Kelompok Lengkap.
24, Bahan
Eceng gondok diambil dart perairan
bbebas, dengan berat tanaman, jumlah daun,
Jebar daun dan keadaan morfolog! lainnya
yang sama. Sempel alr imbah diambil
dari pusat pembuangan air limbah terpadu
(dalam peneltian ini ciambil dari Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan, Jakarta)
22. Alat
‘Alt percobaan yang digunakan adalah
tember plastk sebanyak 20 buah, fter air
bbuangan, pH meter, penggaris,timbangan,
kertas penghisap, thermometer, alal-alat
‘aboratorium
23. Cara Penelitian,
Persiapan yang dilakukan adalah
membuat saringan alr untuk menyaring
182
Dewi, ¥.S., 2012Dartketparikel kasar sampel air imbah.
Eveng gondok (Eichhomia crasssjoes (Mart)
‘Solms) yang terpihdibersitkan dari segala
kotoran dan dtanam dalam airsumur selama
7 (ujuh) hari untuk mengetahui volume air
limbah yang dibutunkan dalam percobaan.
Setelah melalui penyaringankasaraiimbah
disixan dalam 20 ember plastik masing-
masing sebanyak1,5iter. Desain perlakuan
iniadalah 4x5; yang atinya ada periakuan
‘dengan § kal angen. Periekuan A adalah
kontrol, mana ember tidak etanam eceng
‘gondok; periakukan B, ember ditanami
4 tanaman eceng gondok; periakusn C,
‘ember ditanam 2 tenaman eceng gondok:
periakuan D, ember citanam! 3 tanaman
‘eceng gondok. Waktu pereabaan selame 14
(empatbelas har
24, Metode Pengukuran Parameter
Taba. Metode pengukwan parameter
Parameter atodeaiat
Su ‘srimatisThemomeier
mH PoonsionetrhpH meter
BOD Winker all 1oda ezde/00
melon
oD SpekrfoionetWepocwophe-
[Zevepensi | Graves TOS male
zteroksica- | Spokroftomeridspecropho-
meior
uss daun | Gravimet
Panjang aka | Mlinster paper
berikut
imana
ES
Efexivias Jumiah Rumpun,
25. Analisis Penelition
Nilai efektivitas dinyatakan dalam
persen %) dengan formulas! umum sebagal
E = efektvtas penurunan parameter;
(Co= konsentrasi sebelum porakuan dan
TTok Ling, 18 (2) 185-168
(C= konsentrasisesudah periakuan,
‘Analisis Rancangan Acak Kelompok
Lengkep
Y,FHITIB Le
di mana Y, = pengamatan pada
petlakuan ke- dan kelompok ke: = mean
populas = pengaruh act dart periakuan
ker = pengaruh adi dar kelompok ke
engaruh acak dari periakuan kei dan
Kelompok ke; dengan |= 1,2,3,. dan j =
128.0
3. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
3.4. Data awal
Hasil analisis laberatorium terhadap
bboberapa parameter air imbah domestic
setelah dllakukan penyaringan dengan
‘metode pesircepat adalah pH 9,62; BOD
321,38 mg; COD 997,6 ml zattersuspensi
7.5 ml dan zat teroksidasi 18,0 mall Data
Inidipakalsebaga datalimbah Kontrol. Untuk
data fisk eceng gondok, rerata panjang
akar 17 — 18 om; untuk uae daun # umpun
tanaman ; $10 mm2, 2 rumpun tanaman
‘974 mm? dan Srumpuntanaman 1187 mr.
32. Data Akie
3.2.4.8uhu
Hesil ini menunjukkan bahwa suhu
air dati perakuan dengan eceng gondok
(E.crasssipes) berbeda nyata dengan
kontrol. Hal in diperkuat dengan sidik
ragam dan uj beda nyata (LS0) pada taraf
Ul 5 %. Konaist Ini menunjukkan bahwa
adanya econg gondok (E.crasssipes)
Dberpengerunterhadap suhu air. Berdasarkan
‘ila rereta suhu ar, temyata suhu teringgi
limban adalah pada perlakuan kontrol
(G7,8°C), sedangkan suhu terendah paca
Periakuan dengan 3 tanaman eceng gondok
158(E. crasssipes) ysitu 30°C Efektvtas 3.2.2.Dorajatkessaman (pH)
Berurunan su ada pevlalan 3 a. pt hal peti cergan
‘nilai kontrol, Hal ini menunjukkan bahwa .ecopa sok belaslt4 fed
‘semakin banyak jumiah rumpun tanaman, [No Pefakuan — [Rovala
‘makin menghembatnalkrya sun. Pengaruh [+ Konvoi_ [862 @
rae emehaceues fe “ wunbahan [7.60
faun dengan reraia suhu air, menurjukkan ee
Dbahwa semakin vas permukaan daun yang |= Busha 478
‘menutupi permukeen ir, subu air makin (4. Stumbuan [7286
rendah. Dapat disimpulkan bahwa adanya (223.3) > Fa, (9,24) LSD gaye 0.222;
feceng gondok depat menghambat naknya LSD, 60008.
on Niat'iata yang est huru yang sama,ivak
bed nyata pada lara us Beda ttkec (LSD)
Tabol 1. Reraa sunu air inbah hast pefakuan traf s so
dengan ecang gondok salma 14 har
No] Perakian | Umea] _Rerata Hasil peneiin menunjukkan bahwa
pemukaan | Sibu °C) | pH air der perakuan dengan eceng gondok
an (ri) (E. crasssipes) berbeda nyata dengan
Keir 37a | konto. Helin ciperkuat dengan sik rogam
“Ttanaman [E2256 [94a | dan yj LSD pada taraf nyata 5%, Dai hasi
ratanaman [98125——]a230——] ini dapat disimpulkan behwa pertakuan
Se Sea TESS] dengan eceng gondok (E. crasssipes)
E berpengeruh terhadap pH air. Perbedsan
Fug $54) > Fy (8.24: LSD pag 0.948; rerata pH air antarperiakuan kemungkinan
LBD gai= 1308 disebabkan oleh pernapasan akar yang
ial Teata yang cla hurt yang same.idsk terjadi di dalam air. Dalam pernapasen
eds nyata pada tara ‘aka, akan iserep O, dan dikeluarsan CO,
‘bea tere (LSD) art 5% Reaksi antara CO, dengan uneur-unsur
yang ada dalam aif dapat mengakibatkan
< keadaan asam. Kemungkinan semakin
7 banyaknya CO, dalam air menyebabkan
pH air berangsur-angsur mendekati pH
standar (7). Efektivitas penurunan pH
dengan 1 tanaman sebesar 21%: perlakuan
2 tanaman pH turun 23 % dan parlakuan 3
tanaman pH turun sebesat 26 % dari rial
kontrol. Hal ini clperkuat olen pendapat
Suerdana bahwa perlakuan penutupan
‘econg gonsiok sabanyak 30%, 60% dan 90%
pada har ke 7,14 dan 21 pada pengolahan
Diologs limbah rumah pemotongan hewan,
til tk ‘menunjukkan penurunan pH socara nyata
‘Sampal 24,90% dari rill awal®,
FPR
ee houses
Gamba 1, Reratasunu seal prakuan 14 hart
cy Dewi, ¥.5., 2012parixel-partkel kasar sampel air limbah,
Evang gondok (Eichhomia crasssipos (Mart)
‘Solms) yang erp abersinkan dar segala
kotoran dan ditanam dalam air sumur selama
7 (tujuh) hari untuk mengetahul volume air
limbah yang dibutunkan dalam percobean,
‘Setelah melalui penyaringan kasar air limbeh
dsikan dalam 20 ember plasik masing-
Imasing sebanyak 1,5 ter. Desain periakuan
ini adalah 4x5; yang atinya aca 4 periakuan
dengan & kali ulangan. Perlakuan A adalah
kontrol, dl mana ember tidak dianami eceng
gondok: periakukan B, ember ditanemi
4 tanaman eceng gondok; periakuan C,
‘ember dtanami 2 tanaman eceng gondok:
perlakuan D, ember dtanami 3 tanaman
‘eceng gondok. Waktu percobaan selama 14
(ompat betas har).
2.4, Metode Pengukuran Parameter
‘Tebel 1. Matode pengukuran parameter
Pavamoior Matoaella
Sunw KaorineitdThermerter
oo PlensiomebaiypH motor
BOD ‘Winkler aka lose azda/00
co ‘Spekrtotoretkiepectrophe-
tometer
Tzaspenet | Gravimeti TDS moter
zteoksice-s | Spaktofeiometrispectopho-
seater
Tose daon | Gravimett
Panjang akar [ Milmeter paper
25. Analisis Penoltian
Nila efektvitas dinyataken dalam
persen (9) dongen formulas umum sebagai
bork
B= S2Six100%
imana
cfektvtas penurunan parameter;
Co = konsenirasi sebelum periakuan dan
fekivias Jumiah Rumpun,,
i= konsentrasi sesudah pertakuan.
‘Analisis Rancangan Acak Kelompok
Lengkep
Yj= BIBLE
di mana Y, = pengamatan pada
petiakuan ke- da kelompok key; = mean
populas; = pengaruh actif dar periakuan
keri 8, = pengaruh adit dari ketompok ke
= pengaruh acak dari perlakuan kes dan
Kelompok ke}; dengan = 1,2.3,. Fug (8:24); LSD jpg 0.948:
Spi 1.908
[Nia orata yang ik rut yang sama. tidak
eda nyata pada traf
‘Beda terkecd(LSO) traf 5%
°c.
CGambar 1. Rerata subusetelshpevokuan 14 har
oy
3.2.2.Derajat keasaman (pH)
“ebel2. Nia rerata pH has periskusn dengan
eng gondok selama 14 hart
Na. Poviakuan [Revata
te Kontet_ [862
2. ‘tumbuhan _|7.606
3 2umbukan 7.386
4 Beumbunan [7.28.6
Fig ( 223.8) > Fy (24); LED gpg 0.222:
180," 0.0808.
Nit'rota yang dict! hur yang sema,taak
eda nyata pada taraf yj Beda torkecl (LSD)
taral 5%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pH alr dari perlakuan dengan eceng gondok
(E. orasssipes) berbeda nyata dengan
kontrol Halinidiperkust dengan sidkragamn
dan uj LSD pada tarafnyata 5%, Dari hasil
ini dapat disimpulkan bahwa periakuan
dengan eceng gondok (E. crasssipes)
berpengaruh terhiadap pH air, Perbedaan
Terata pH air antar perlakuan kemungkinan
disebabkan oleh pemapasan akar yang
terjadi di dalam air. Dalam perapasan
‘kar, akan diserap O, dan dikeluarkan CO,
Reaksi antara CO, dengan unsur-unsur
yang ada dalam aif dapat mengakibatkan
keadaan asam. Kemungkinan semakin
banyaknya CO, dalam air menyebabkan
pH air berangsur-angsur mendekati pH
standar (7), Efektivitas penurunan pH
‘dengan 1 tanaman sebesar 21 %; periakuan
2 tanaman pH turun 23 % dan perlakuan 3
tanaman pH turun sebesar 24 % dari nila
kontrol, Hal ini diperkuat oleh pendapat
‘Suardana bahwa perlakuan penutupan
‘eceng gondok sebanyak 30%, 60% dan 90%
ppada hari ke 7,14 dan 21 pada pengolahan
biologisimbah rumah pemotongan hewan,
menunjukkan penurunan pH secara nyata
‘sampal 24,30% dai nial awal®.
Dewi, ¥S., 2012&
euwened ee?
CGambar 2. Rrata pH setlah pertahuan 14 han
323. Biochemical Oxygen Demand
(800), Chemical Oxygen Demand
nitrogen organi, yaitu dalam behan-bahan
berprotein yang berasal antara lain dari
limpah domestik. Dekomposisi oleh bakteri
merubahnya menjadi ammonia. Bakteri
dapat mengoksidasi ammonia menjadi
nitrit dan ritrat dalam lingkungan aerobik.
Kedua parameter ini dalam perairan sangat
tergantung pada ketersediaan oksigen
teriarut, sumber dan tipe bahan organik,
tipe dan kondisi perairan®. Nitrat merupakan
senyawa terpenting karena dalam senyawa
Inilebin mudah diserap oleh tanaman air dan