Anda di halaman 1dari 4

Identitas Nasional Dalam Perekonomian global

identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Sedangkan
dalam term antropologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan
kesadaran diri pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri, atau negara sendiri.
Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa
tersebut. Jadi Identitas nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan
selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistem
hukum/perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Demikian hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut
terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagaimana
dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri
suatu bangsa atau kepribadian suatu bangsa.
Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai Budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas.
Dengan ciri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan
kehidupannya. Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya
agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku
yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional
dengan acuan Pancasila dan roh
Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.

Unsur-unsur Identitas Nasional

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemuka itu
merupakan gabungan unsur-unsur pembentuk identitas. Unsur-unsur pembentuk Identitas
Nasional Indonesia, yaitu:

1. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain
berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa.
2. Agama
Indonesia merupakan negara yang multi agama. Semua agama di Indonesia harus
menganjurkan para umatnya untuk bersatu dan saling menghormati dalam beragama.
3. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang
digunakan untuk memahami lingkungan serta pengamalannya dan yang menjadi pedoman
tingkah laku dan amal perbuatan. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dapat
dikatakan bahwa kebudayaan daerah merupakan kerangka dasar yang saling berintegrasi
menuju kesatuan kebudayaan bangsa atau kebudayaan nasional.
4. Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang yang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan
digunakan sebagai saran komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Keterkaitan antara Identitas Nasional dalam perekonomin dan pengaruh globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran


pandangan dunia, produk, pemikiran dan aspek kebudayaan lainnya. Adanya era globalisasi
dapat berpengaruh terhadap nila-nilai budaya bangsa indonesia. Era globalisasi tersebut
datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada. Nilai-nilai tersebut bersifat positif dan
negatif. Ini semua merupakan ancaman, tantangan dan sekaligus peluang bagi bangsa
indonesia untuk berkreasi dan berinovasi disegala aspek kehidupan.
Di era globalisasi pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas negara dan batas wilayah
tidak menjadi penghalang. Didalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu akan
terjadi proses akulturasi, saling meniru dan memengaruhi antara budaya masing-masing.
Sehungga pada proses akulturasi tersebut dapat melunturkan tata nilai yang merupakan jati
diri bangsa indonesia. Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor berikut:

1. Semakin menonjolnya sikap individualistis. Hal ini bertentangan dengan asas gotong
royong.
2. Semakin menonjolnya sikap materialistis yang berarti harkat dan martabat manusia
hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan. Hal
ini bisa berakibat bagaimana cara memperolehnya menjadi tidak dipersoalkan lagi.
Bila hal ini terjadi, berarti etika dan moral telah dikesampingkan.

Identitas nasional dalam perekonomian suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, secara
fisiologi yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan
pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri
sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut menjadi pembeda
dalam kegiatan perkonomian global sebagai ciri khas dari produk setiap negara. terbukanya
pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang
kehidupan nasional bangsa. Demikian pula dengan hal ini sangat ditentukan,Identitas
nasional tersebut pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional.
Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan karena identitas nasional itu
dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka
bernegara. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir belakangan bila dibandingkan
dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara
askriptif. Sebelum memiliki identitas nasional, warga bangsa telah memiliki identitas primer
yaitu identitas kesukubangsaan.

Dalam perekonomian terdapat dampak negatif yang mengkikis identitas nasional suatu
negara akibat warga negara hilangnya rasa cinta terhadap produk-produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) menjamur di
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.Masyarakat kita
khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena
gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat seperti seks bebas dikalangan remaja , yang
saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan pornografi yang dengan kemajuan
teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan bebas dan
mudah mendapatkannya, tingkat peggunaan obat-obat terlarang yang sangat memprihatinkan
dan bahkan negara Indonesia dijadikan objek pasar dari penjualan obat terlarang
internasional.Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan
nasional bangsa.Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar
perilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.Perusahaan-perusahaan dalam negeri tidak mampu bersaing dengan
perusahaan multinasional yang ada di negara kita, karena kualitas sumber daya manusia dan
peralatannya lebih canggih dibandingkan perusahaan dalam negeri kita. Sehingga yang
menguasai pasar lebih banyak produk dari perusahaan multinasional, yang dianggap
produknya lebih berkualitas oleh masyarakat. Suka atau tidak suka, globalisasi adalah fakta
yang harus dihadapi. Belum pernah dalam sejarah terdapat suatu negara yang mampu secara
konsisten menghadapi globalisasi dengan menutup diri. Isolasi hanya mengakibatkan
terhambatnya pertukaran gagasan dan teknologi yang mengakibatkan kemunduran.
Upaya untuk Mempertahankan Identitas Nasional

Dalam arus globalisasi dan perekonomian global ada begitu banyak tantangan yan
dihadapi oleh berbagai Negara, maka begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri
terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa.
Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional
yang termasuk jati diri bangsa diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme,
pendidikan, budaya dan bela Negara.
1. Mengembangkan nasionalisme
Nasionalisme telah menjadi pemicu kebangkitan kembali dari budaya yang telah
memberi identitas sebagai anggota dari masyarakat bangsa- bangsa. Secara umum,
nasionalisme dipahami sebagai kecintaan terhadap tanah air, termasuk segala aspek yang
terdapat didalamnya. Dari pengertian tersebut ada beberapa sikap yang bisa mencerminkan
2. Pendidikan
Pendidikan nasionalisme mempunyai peran yang besar didalam pembentukan jati diri
bangsa Indonesia. Salah satu kenyataan bangasa Indonesia adalah memiliki kekayaan budaya
beraneka ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budaya masing masing
merupakan kekayaan yang sangat berharga dalam dalam pembentukan bangsa Indonesia yang
multicultural. Didalam upaya pembentukan dan mempertahankan jati diri bangsa, peran
pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk
mengembangkan kekayan nasional dari masing masing budaya lokal.
3. Pelestarian budaya
Budaya merupaka salah satu penentu jati diri bangsa, budaya adalah hasil karya cipta
manusia yang dihasilkan dan telah dipakai sebgai bagian dari tata kehidupan sehari hari.
Suatu budaya yang dipakai dan diterapkan dalam kehidupan akan mempengaruhi
pembentukan pola kehidupan masyarakat, seperti rajin bekerja. Namun pada kenyataannya
budaya Indonesia sekarang ini mulai menghilang karena pengaruh budaya asing yang masuk
ke Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai