Anda di halaman 1dari 24

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

1 Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti dengan
gangguan presepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien
menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan
halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut , maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal
sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini
adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada
saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang
lain.
2 Pengertian / Landasan Theory
a. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah satu presepsi yang salah oleh panca indera tanpa
adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental
Health Nursing, 1987).
Gangguan persepsi dimana klien mempresepsikan suatu yang
sebenarnya tidak terjadi, suatu penerapan panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar (maramis, 1998)
Sebagai suatu persepsi dari luar tanpa adanya sumber dari luar (Schultz.
J. Ra. Dark, 1986)
b. Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya :
Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, terutama suara-suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang
membicarakan apa yang sedang dipikirkannya danmemerintahkan
untuk melakukan sesuatu.

Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk
pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun atau panorama
yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau
menakutkan.
Halusinasi penghidung
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikan seperti : darah, urine atau feses. Kadang-kadang terhidup
bau harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan
dementia.
Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik datang dari
tanah, benda mati atau orang lain.
Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis,
dan menjijikkan.
Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan
urine.
c. Tanda dan Gejala (Townsend, 1998)
Berbicara sendiri
Tersenyum atau tertawa sendiri
Disorientasi
Pikiran cepat berubah-ubah
Bersikap seperti mendengar
Konsentrasi rendah
Berhenti berbicara di tengah-tengah kalimat untuk mendengarkan
sesuatu
Kekacauan alur pikir
Respon tidak sesuai

d. Penyebab dari Halusinasi


Salah satu penyebab dari Perubahan sensori perseptual : halusinasi yaitu
isolasi sosial : menarik diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk
menghadiri interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang
lain (Rawlins, 1993).
e. Akibat dari Halusinasi
Pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori : halusinasi dapat
beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Risiko
mencederai merupakan suatu tinadakan yang kemungkinan dapat melukai /
membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
f. Pohon Masalah

Risiko menciderai diri, orang Akibat


lain dan lingkunagan
(perilaku kekerasan)
Halusinasi Core problem

Menarik diri Penyebab


g. Tahapan Halusinasi, Karakteristik dan Perilaku Yang Ditampilkan
TAHAP KARAKTERISTIK PERILAKU KLIEN
Tahap I
Memberi rasa Mengalami ansietas, Tersenyum, tertawa
nyaman tingkat kesepian, rasa sendiri
Menggerakkan biir
ansietas sedang bersalah, dan
secara umum, ketakutan tanpa suara
Mencoba berfokus Pergerakkan mata
halusinasi
pada pikiran yang yang cepat
merupakan suatu Respon verbal yang
kesenangan dapat menghilangkan
lambat
ansietas Diam dan
Fikiran dan
berkonsentrasi
pengalaman sensori
masih ada dalam
kontrol kesadaran,
nonpsikotik
Tahap II
Menyalahkan Pengalaman sensori Terjadi peningkatan
Tingkat kecemasan menakutkan denyut jantung,
berat secara umum Merasa dilecehkan pernafasan dan
halusinasi oleh pengalaman tekanan darah
menyebabkan sensori tersebut Perhatian dengan
Mulai merasa
perasaan antisipasi lingkungan
kehilangan kontrol berkurang
Menarik diri dari Konsentrasi terhadap
orang lain pengalaman sensori
nonpsikotik kerja
Kehilangan
kemampuan
membedakan
halusinasi dengan
realitas
Tahap III
Mengontrol Klien menyerah dan Perintah halusinasi
Tingkat kecemasan menerima ditaati
berat Sulit berhubungan
pengalaman sensori
Pengalaman dengan orang lain
(halusinasi)
halusinasi tidak Isi halusinasi menjadi Perhatian terhadap
dapat ditolak lagi atraktif lingkungan
Kesepian bila berkurang hanya
pengalaman sensori beberapa detik
Tidak mampu
berakhir psikotik
mengikuti perintah
dari perawat, tremor,
dan berkeringat
Tahap IV
Klien sudah Pengalaman sensori Perilaku panik
Resiko tinggi
dikuasai oleh mungkin menakutkan
halusinasi jika individu tidak menciderai
Klien panik Agistasi atau kataton
mengikuti perintah Tidak mampu
halusinasi, bisa berespon terhadap
berlangsung dalam lingkungan
beberapa jam atau
hari apabila tidak ada
intervensi terapeutik
h. Hubungan Schizoprenia dengan Halusinasi
Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari
gangguan persepsi pada klien dengan gangguan jiwa (schizoprenia). Bentuk
halusinasi ini bisa berupa suara-suara bising atau mendengung. Tetapi paling
sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang
mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga klien menghasilkan respons
tertentu seperti : bicara sendiri, bertengkar atau respons lain yang
membahayakan.
Bisa juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi tersebut dengan
mendengarkan penuh perhatian pada orang lain yang tidak bicara atau pada
benda mati. Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari
gangguan schizoprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia
involusi, psikosamania depresif dan syndroma otak organik.
Gangguan presepsi yang utama pada skizoprenia adalah halusinasi,
sehingga halusinasi menjadi bagian hidup klien. Biasanya dirangsang oleh
kecemasan, halusinasi menghasilkan tingkah laku yang tertentu, gangguan
harga diri, kritis diri, atau mengingkari rangsangan terhadap kenyataan.
Helusinasi pendengaran adalah paling utama pada skizoprenia, suara-
suara biadanya berasal dari Tuhan, setan, tiruan atau relatif. Halusinasi ini
menghasilkan tindakan / perilaku pada klien seperti yang telah diuraikan
tersebut di atas ( tingkat halusinasi, karakteristik dan perilaku yang dapat
diamati).
3 Metode Therapy Aktifitas Kelompok
Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah
metode :
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Melengkapi jadwal harian
Kegiatan TAK menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi, setiap
sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda. Pada TAK kali ini kita adalah memulai sesi
pertama yaitu mengenal halusinasi.
a. Tata Tertib dan Program Antisipasi
Tata tertib
Peserta bersedia mengikuti TAK
Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai
Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK
berlangsung
Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilakan oleh pemimpin
Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan
Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK elum
selesai, maka pemimpin akan memintapersetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota
b. Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan
yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil
dalam program antisipasi masalah adalah :
Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun
pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil
adalah mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai
dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati
tata tertib yang telah disepakati, maka berdsarkan kesepakatan ditegur
terlebih dahulu dan bila masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari
kegiatan
Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak
boleh dilakukan
c. Penutup
Demikian proposal ini kami buat atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.
4. Sesi-sesi Terapi Aktifitas Kelompok
a. Sesi 1 : mengenal halusinasi
1) Tujuan Therapy aktivitas kelompok
Tujuan :
Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
Klien mampu mengontrol halusinasinya.
Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.

2) Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktivitas kelompok ini
adalah :
Klien dngan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan
persepsi sensori halusinasi.
Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku
agresif atau mengamuk dalam keadaan tenang.
Klien dapat di ajak kerjasama (cooperative)
3) Waktu dan Tempat Pelaksanaan.
Therapy Aktivitas kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Rabu, 25 Mei 2016
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Di Taman Ruang Jalak
4) Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti TAK berjumlah 6 orang. Sedangkan sisanya
sebagai cadangan klien yang di tunjuk berhalangan. Adapun nama-
nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien cadangan yaitu :
Klien peserta TAK :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Klien peserta TAK cadangan :
a.
b.
5) Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan media yang spesifik, penggunaan alat
hanya yang ada di ruangan saja, seperti :
a. Bolpoin / Pena
b. Kertas

6) Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran atau simulasi dan latihan
7) Susunan Pelaksanaan
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dngan petugas setiap
sesi yang telah di sepakati, sebagai berikut :
a. Leader : Muhammad Ichsan
b. Co. Leader : Lilik Fauzia
c. Fasilitator 1 : Agnes Viola Febrianti
d. Fasilitator 2 : Marita Halimatus .S
e. Observer : Zainur Rochmat A
8) Uraian Tugas Pelaksana
a. Leader
Tugas :
Memimpin jalannya TAK
Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya
terapi
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
Memimpin diskusi kelompok
b. Co. Leader
Tugas :
Membuka acara
Mendampingi leader
Mengambil alih posisi leader jika leader blocking
Menyerahkan kembali posisi kepada leader
Menutup acara diskusi
c. Fasilitator
Tugas :
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memberi stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi

d. Observer
Tugas :
Mencatat serta mengamati respon klien (di catat pada
format yang tersedia)
Mengawasi jalannya aktivitas kelompok mulai dari
persiapan, proses, hingga penutupan
9) Setting Tempat
Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemunan TAK
adalah sebagai berikut :
Terapi dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan :
Leader
Co. Leader
Klien
Fasilitator
Observer

10) Mekanisme Kegiatan


a. Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien
dengan perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Salam Terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien.
- Perkenalan nama dan panggilan semua
terapis( beri papan nama)
- Menanyakan nama dan panggilan semua klien
( beri papan nama)
Orientasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan,yaitu mengenal suara-suara yang
di dengar.
- Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir.
Tahap Kerja
- Terapis menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan,yaitu mengenal suara-suara yang di
Dengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadi, dan perasaan klien kapan terjadinya dan
Perasaan klien pada saat terjadi
- Terapis meminta klien menceritakan isi
halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan,
secara berurutan sampai semua klien mendapat
giliran. Hasilnya ditulis di kertas
- Beri pujian pada klien yang melakukan terbaik
- Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi,dan
perasaan klien dari suara yang biasa di dengar.
Tahap Terminasi
- Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK.
Menyepakati waktu dan tempat
- Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi ,
waktu, situasi, dan perasaanya jika terjadi
halusinasi.
- Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan
datang,yaitu cara mengontrol halusinasi.
Menyepakati waktu dan tempat
11) Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung ,
khususnya pada tahap kerja. Askep yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kekmampuan yang
diharapkan adalah mengenai isi halusinasi,waktu terjadi
halusinasi,situasi terjadinya halusinasi,dan perasaan saat terjadi
halusinasi.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien
mengikuti TAK stimulasi persepsi:halusinasi sesi 1. Klien
mampu menyebutkan isi halusinasi,waktu,situasi,perasaan.
Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan
menyampaikan pada perawat.
12) Tata Tertib dan Program Antisipasi
a. Tata Tertib :
Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
Berpakaian rapi dan bersih
Peserta tidak diperkenankan makan,minum,dan
merokok selama kegiatan TAK.
Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib
dibacakan selama 5 menit, dan bila peserta tidak
kembali keruangan maka peserta peserta tersebut di
ganti peserta cadangan.
Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan
setelah tat tertib dibacakan. Bila Peserta meninggalkan
ruangan dan tidak bisa mengikuti kegiatan lain setelah
dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak
dapatdiganti oleh peserta cadangan.
Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimualai.
Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan,mengangkat
tangan lerlebih dahulu.
TAK berlangsung selama 30 menit dari pukul 13.00
sampai 13.30
b. Program Antisipasi
Usahakan dalam keadaan terapiutik
Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan
anggota kelompok,menahan diri
Untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir
maka di ganti oleh cadangan yang telah disiapkan
dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
Bila ada peserta yang tidak menaati tata
tertib,diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah
dilakukan penawaran.
Bila ada anggota yang ingin keluar,dibicarakan dan
diminta persetujuan dari peserta TAK yang lain.
Bila ada TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai
dengan tujuan, leader memperingatkan dan
mengarahkan kembali bila tidak bisa,di keluarkan dari
kelompok.
Bila peserta pasif,leader memotivasi di bantu oleh
fasilitator.
13) Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien
Sesi 1 : TAK
Stimulasi persepsi : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi

NO
Meeenyebut Menyebut Menyebut
Menyebut isi
Nama Klien waktu terjadi situasi terjadi perasaan saat
halusinasi
halusinasi halusinasi halusinasi

1
2

Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal
halusinasi : isi, waktu, situasi, dan perasaan. Beri tanda jika
klien mampu dan beri tanda X jika klien tidak mampu
b. Sesi II : Kemampuan menghardik halusinasi
1) Tujuan TAK
Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi.
Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
Klien mampu meragkan cara menghardik halusinasi.
2) Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti TAK ini adalah :
Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan
persepsi sensori halusinasi
Klien yang menikuti TAK ini tidak megalami perilaku agresif
atau mengamuk (dalam keadaan tenang)
Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)
klien sudah mengikuti TAK sesi 1
3) Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Therapy Aktivitas kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Rabu, 25 Mei 2016
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Di Taman Ruang Jalak
4) Klien yang mengikuti TAK berjumlah 6 orang. Sedangkan sisanya
sebagai cadangan klien yang di tunjuk berhalangan. Adapun nama-
nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien cadangan yaitu :
Klien peserta TAK :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Klien peserta TAK cadangan :
a.
b.
5) Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan media yang spesifik, penggunaan alat
hanya yang ada di ruangan saja, seperti :
a. Bolpoin / Pena
b. Kertas
6) Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran atau simulasi dan latihan
7) Susunan Pelaksanaan
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dngan petugas setiap
sesi yang telah di sepakati, sebagai berikut :
f. Leader : Muhammad Ichsan
g. Co. Leader : Lilik Fauzia
h. Fasilitator 1 : Agnes Viola Febrianti
i. Fasilitator 2 : Marita Halimatus .S
j. Observer : Zainur Rochmat A
8) Uraian Tugas Pelaksana
a. Leader
Tugas :
Memimpin jalannya TAK
Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya
terapi
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
Memimpin diskusi kelompok
b. Co. Leader
Tugas :
Membuka acara
Mendampingi leader
Mengambil alih posisi leader jika leader blocking
Menyerahkan kembali posisi kepada leader
Menutup acara diskusi
c. Fasilitator
Tugas :
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memberi stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
d. Observer
Tugas :
Mencatat serta mengamati respon klien (di catat pada
format yang tersedia)
Mengawasi jalannya aktivitas kelompok mulai dari
persiapan, proses, hingga penutupan
9) Setting Tempat
Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemunan TAK
adalah sebagai berikut :
Terapi dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan :
Leader
Co. Leader
Klien
Fasilitator
Observer

10) Mekanisme Kegiatan


a. Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien
dengan perubahan persepsi sensori : Halusinasi
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Salam Terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien.
- Perkenalan nama dan panggilan semua
terapis( beri papan nama)
- Menanyakan nama dan panggilan semua klien
( beri papan nama)
Orientasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan,yaitu mengenal suara-suara yang
di dengar.
- Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada
terapis.
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir.
Tahap Kerja
- Terapis menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan,yaitu mengenal suara-suara yang di
Dengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadi, dan perasaan klien kapan terjadinya dan
Perasaan klien pada saat terjadi
- Terapis meminta klien menceritakan isi
halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan,
secara berurutan sampai semua klien mendapat
giliran. Hasilnya ditulis di kertas
- Beri pujian pada klien yang melakukan terbaik
- Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi,dan
perasaan klien dari suara yang biasa di dengar.
Tahap Terminasi
- Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK.
Menyepakati waktu dan tempat
- Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi ,
waktu, situasi, dan perasaanya jika terjadi
halusinasi.
- Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan
datang,yaitu cara mengontrol halusinasi.
Menyepakati waktu dan tempat
11) Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung ,
khususnya pada tahap kerja. Askep yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kekmampuan yang
diharapkan adalah mengenai isi halusinasi,waktu terjadi
halusinasi,situasi terjadinya halusinasi,dan perasaan saat terjadi
halusinasi.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien
mengikuti TAK stimulasi persepsi:halusinasi sesi 1. Klien
mampu menyebutkan isi halusinasi,waktu,situasi,perasaan.
Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan
menyampaikan pada perawat.
12) Tata Tertib dan Program Antisipasi
a. Tata Tertib :
Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
Berpakaian rapi dan bersih
Peserta tidak diperkenankan makan,minum,dan
merokok selama kegiatan TAK.
Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib
dibacakan selama 5 menit, dan bila peserta tidak
kembali keruangan maka peserta peserta tersebut di
ganti peserta cadangan.
Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan
setelah tat tertib dibacakan. Bila Peserta meninggalkan
ruangan dan tidak bisa mengikuti kegiatan lain setelah
dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak
dapatdiganti oleh peserta cadangan.
Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimualai.
Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan,mengangkat
tangan lerlebih dahulu.
TAK berlangsung selama 30 menit dari pukul 13.00
sampai 13.30
b. Program Antisipasi
Usahakan dalam keadaan terapiutik
Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan
anggota kelompok,menahan diri
Untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir
maka di ganti oleh cadangan yang telah disiapkan
dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
Bila ada peserta yang tidak menaati tata
tertib,diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah
dilakukan penawaran.
Bila ada anggota yang ingin keluar,dibicarakan dan
diminta persetujuan dari peserta TAK yang lain.
Bila ada TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai
dengan tujuan, leader memperingatkan dan
mengarahkan kembali bila tidak bisa,di keluarkan dari
kelompok.
Bila peserta pasif, leader memotivasi di bantu oleh
fasilitator.

13) Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien


Sesi 2
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan menghardik halusinasi

NO Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Menyebutkan cara
yang selama ini
digunakan mengatasi
halusinasi.
2. Menyebutkan
efektivitas cara
3. Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4. Memperagakan
menghardik halusinasi

Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal
halusinasi : isi, waktu, situasi, dan perasaan. Beri tanda jika
klien mampu dan beri tanda X jika klien tidak mampu.
STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
(SP TAK)
HALUSINASI
SESI I

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
2. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi
3. Kriteria Anggota :
Klien sebagai anggota yang mengikuti TAK ini adalah :
a. Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori : halusinasi
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk dalam keadaan tenang
c. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)
4. Nama Anggota
Klien peserta TAK :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Klien peserta TAK cadangan :
a.
b.
5. Tujuan
a. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya
b. Klien mampu mengontrol halusinasinya
c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal
6. Tindakan Keperawatan
Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis ( beri papan nama )
Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama )
Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isi, waktu terjadinya, dan
perasaan klien pada saat terjadi
Meminta klien menceritakan isi halusinasinya, kapan terjadinya, situasi
yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi
Menyimpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase OrientasI
Selamat pagi, perkenalkan nama saya...., saya mahasiswa keperawatan
poltekkes malang yang dinas Di ruangan ini sudah siap semua untuk emmulai
acara hari ini ?. kira-kira butuh waktu 30 menit. Baiklah untuk acara kali ini
akan di pimpin oleh........., untuk selanjutnya saya persilahkan mas atau
mbak ..........untuk memimpin jalannya acara. Baiklah saudara-saudara
sekalian disini saya sebagai ketua kelompok akan memimpin jalannya
kegiatan. Saya akan menjelaskan aturannya, nanti kalau mas dan mbak mau
minta ijin buat keluar dari acara harus ijin dulu ya, yang diharapkan bisa
mengikuti acara dari awal sampai ahir. Nah, saat ini kita akan memulai acara
hari ini dengan saya perkenenalkan....setelah itu, mas dan mbak yang akan
memperkenalkan diri.
2. Fase Kerja
Permainan di mulai..........sekarang mas yang mendapat bola silahkan mas
coba menjawab pertanyaan dari kami. Coba mas ceritakan kenapa mas di
bawa kemari ?sebutkan suara-suara yang di dengar isinya apa ? kalau bapak
sedang sendirian ?. kapan waktu terjadinya ? Bagus...nah sekarang ganti bapak
yang di sebelahnya untuk menyebutkan seperti yang tadi sudah diceritakan
teman anda. Bagus...... sekarang coba sebutkan bapak mendengar suara itu
ketika apa ? misalnya sedang sendirian atau yang lain . nah sekarang sebutkan
berapa lamanya. O, bapak seringnya jika sendirian mendengar bisikan untuk
marah-marah ya pak dan bapak dengarkan itu tidak ada dan anda sendiri yang
mendengarnya.
3. Fase Terminasi
Bagus.... kelompok ini sudah berani mengungkapkan ini sudah berani
mengungkapkannya perasaanya masing-masing. Nah sekarang bapak bercerita
apa yang di rasakan saat ini ? jadi lebih lega kan ? Nah, selanjutnya kita akan
latihan mengontrol halusinasi yang sering muncul.
Bapak bersedia kan ? Mari kita mulai cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik .... sudah siap semua bapak-bapak ? oke, kita berapa lama ini
nanti kegiatan kita ? setuju..... 30 menit aja ya pak ? mari kita mulai...
STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
(SP TAK)
HALUSINASI
SESI 2

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
2. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi
3. Kriteria Anggota :
Klien sebagai anggota yang mengikuti TAK ini adalah :
a. Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori : halusinasi
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk dalam keadaan tenang
c. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)
4. Nama Anggota
Klien peserta TAK :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Klien peserta TAK cadangan :
a.
b.
5. Tujuan
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
b. Klien dapat mengalami cara menghardik halusinasi
c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
6. Tindakan Keperawatan
a. Persiapan
Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi
1.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien
- Klien dan terapis pakai papan nama
Evaluasi/Validasi
- Terapis menanyakan perasaan klien hari ini
- Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang
terjadi: isi, waktu, situasi, dan perasaan
Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu
cara mengontrol halusinasi (menghardik halusinasi)
- Menjelaskan aturan main, yaitu :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta ijin pada terapis
Lama kegiatan 30 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal
sampai selesai.
c. Tahap kerja
Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada
sat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi
sampai semua klien mendapat giliran.
Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi saat halusinasi muncul
Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu :
Pergi, jangan ganggu saya, Saya mau bercakap-cakap
dengan......
Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai se mua peserta mendapat
giliran.
Terapis memerikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saak klien selesai menghardik halusinasi
d. Tahap terminasi
Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
Rencana tindakan lanjut
- Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari jika halusinasi muncul
- Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal
kegiatan harian klien
Kontrak yang akan datang
- Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
yang erikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan.
- Terapisn memuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamatpagi Bapak, Ibu, Mas, dan Mbak... masih ingat dengan saya
bukan..?
b. Validasi
Bagaimana tidurnya semalam..? Nyenyak tidak..? Bagus .. Oh ya..
masih ingat tidak hari ini kita akan melakukan kegiatan terapi
kelompok tentang apa..? Bagus, ternyata masih pad ingat semua ya..
c. Kontrak
Baiklah.. hari ini kita akan melakukan salah satu kegiatan mengontrol
halusinasi yaitu dengan cara menghardik.. Sudah siap semua Bapak,
Ibu, Mas, Mbak.. Oke.. ingin berapa lama ini nanti kegiatan kita?
Setuju.. 30 menit saja seperti kemarin ya.. Mari kita mulai..

2. Fase Kerja
Sebelum kita mulai, ada yang ingin bertanya tidak ? baiklah, karena tidak
ada kita langsung saja ya ..... Jadi, ketika suara-suara itu datang bapak bisa
mengatakan hal seperti ini.... pergi. Jangan ganggu saya, saya tidak mau
mendengar suara anda dan saya mau bercakap-cakap dengan........
bagaimana ... bisa kan ? ayo kita mainkan musik nanti kalau bola nya berhenti
coba tolong di praktekkan satu per satu dengan undian bola ini ya, dimulai dari
kiri dan terus berputar searah jarum jam .
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan teman-teman setelah melakukan kegiatan ini?
Wah saya sangat bangga dengan teman-teman karena mampu
memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik... tepuk
tangan untuk semua..
b. Rencana tindak lanjut
Karena semua telah berhasil melakukan cara menghardik, misalkan
suara-suara itu datang lagi jangan lupa untuk menerapkannya jika
halusinasi suara itu muncul lagi.. sudah mengerti teman-teman?
Bagus.. Oh ya, saya lupa bilang, jangan lupa juga untuk memasukkan
ke dalam jadwal kegiatan harian seperti yang kemarin ya...
c. Kontrak yang akan datang
Baiklah.. karena waktu kesepakatan kita telah berakhir.. bagaimana
kalau besok kita melakukan terapi lagi dengan cara yang lain dengan
melakukan kegiatan..? Setuju semua? Oke.. seperti hari ini lagi ya..
baiklah.. sekarang teman-teman bisa melanjutkan kegiatannya lagi..
Selamat siang..

Anda mungkin juga menyukai