Bab I1
Bab I1
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
AYU RISMA
NIM : 1213210004
PENDAHULUAN
Masalah gizi di Indonesia yang terbanyak meliputi gizi kurang atau yang
yang tidak mencukupi kebutuhan badan. Anak balita merupakan kelompok umur
yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi atau termasuk salah satu
kelompok masyarakat yang rentan gizi (Sediaoetama, 2000). Balita yang kurang
gizi mempunyai risiko meninggal lebih tinggi dibandingkan balita yang tidak
kurang gizi. Setiap tahun kurang lebih 11 juta balita di seluruh dunia meninggal
oleh karena penyakit-penyakit infeksi seperti ISPA, diare, malaria, campak dan
lain-lain. Ironisnya, 54% dari kematian tersebut berkaitan dengan adanya kurang
oleh beberapa faktor seperti pendapatan keluarga. Menurut Sajogya, dkk (1994)
efek terhadap taraf hidup mereka. Efek di sini lebih berorientasi pada
tingkat gizi masyarakat. Pendapatan akan menentukan daya beli terhadap pangan
dan lebih dari cukup, namun dalam penyediaan makanan keluarga banyak yang
tidak memanfaatkan bahan makanan yang bergizi, hal ini disebabkan oleh faktor
gizi ibu, maka seorang ibu akan semakin mengerti jenis dan jumlah makanan
untuk dikonsumsi seluruh anggota keluarganya termasuk anak balitanya. Hal ini
Besarnya jumlah anggota keluarga juga termasuk salah satu faktor yang
mempengaruhi status gizi balita, dimana jumlah pangan yang tersedia untuk suatu
keluarga besar, mungkin cukup untuk keluarga yang besarnya setengah dari
keluarga tersebut, tetapi tidak cukup untuk mencegah gangguan gizi pada keluarga
besar tersebut. Menurut Suhardjo (2003) anak-anak yang tumbuh dalam keluarga
besar rawan terhadap kurang gizi, sebab dengan bertambahnya jumlah anggota
keluarga maka pangan untuk setiap anak berkurang dan banyak orang tua yang
tidak menyadari bahwa anak-anak yang sangat muda perlu zat gizi yang relatif
lebih banyak dari pada anak-anak yang lebih tua. Dengan demikian anak-anak
yang lebih muda mungkin tidak diberi cukup makanan yang memenuhi kebutuhan
gizi.
menderita oleh karena penghasilan keluarga harus digunakan oleh banyak orang.
Dalam hal ini faktor selera dari masing-masing anggota keluarga sangat
berpengaruh, karena tidak semua anggota keluarga menyukai jenis makanan yang
Tingkat pendidikan orang tua juga merupakan salah satu faktor yang
secara tidak langsung dapat mempengaruhi keadaan status gizi balita, karena
dengan pendidikan orang tua yang tinggi akan menjamin diberikan stimulus yang
Dengan pendidikan gizi tersebut diharapkan tercipta pola kebiasaan makan yang
baik dan sehat, sehingga dapat mengetahui kandungan gizi dan pengetahuan yang
anak balita ditinjau dari karakteristik dan pola makan keluarga di Desa Lhok
dalam penelitian ini adalah bagaimana status gizi anak balita ditinjau dari
karakteristik dan pola makan keluarga di Desa Lhok Dalam Kecamatan Peureulak
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui status gizi anak
balita ditinjau dari karakteristik dan pola makan keluarga di Desa Lhok Dalam
1. Mengetahui karakterisik keluarga yang terdiri dari umur orang tua, pendidikan
orang tua, pekerjaan orang tua, jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan
2. Mengetahui pola makan keluarga yang meliputi jumlah konsumsi energi dan
protein keluarga
menyusun program gizi masyarakat yang berkaitan dengan peningkatan status gizi
anak balita.