Bahan Erupsi
Bahan Erupsi
reaksi
antara erupsi akneiformis dengan akne. Akan tetapi komedo dapat muncul
secara sekunder jika
1,2
Etiologi erupsi akneiformis sampai saat ini masih belum dapat diketahui secara
pasti,
namun diduga erupsi akneiformis disebabkan oleh obat, baik obat-obatan yang
digunakan secara
sistemik maupun yang digunakan secara topikal. Erupsi akneformis adalah reaksi
kulit yang
berupa peradangan folikular akibat adanya iritasi epitel duktus pilosebasea yang
terjadi karena
eksresi substansi penyebab (obat) pada kelenjar kulit. Umumnya reaksi pada
kulit atau daerah
1,3
sudah dilaporkan sejak tahun 1928 ketika lesi yang menyerupai akne muncul
dengan penggunaan
iodida dan hidrokarbon klorinat. Erupsi akneiformis mulai tercatat
sebagai salah satu dari
beberapa efek samping steroid saat pengenalan steroid dalam terapi medis pada
tahun 50-an.
akneiformis.
sebanyak 2 : 1.
Oleh karena itu perlu ditegakkan diagnosis yang tepat dari gangguan ini karena
kasus ini memberikan manifestasi yang serupa dengan gangguan kulit lain pada
umumnya.
Identifikasi dan anamnesis yang tepat dari penyebab timbulnya reaksi obat
adalah salah satu hal
1. Definisi
--- Erupsi akneformis adalah kelainan kulit yang menyerupai akne yang
berupa reaksi
----
2. Etiologi
--- Etiologi penyakit ini masih belum jelas. Semula erupsi akneformis disangka
sebagai salah
Induksi obat yang diberikan secara sistemik diakui sebagai faktor penyebab yang
paling utama.
Ada pula yang mengganggap bahwa erupsi akneformis dapat disebabkan oleh
aplikasi topikal
yang kontak ke kulit akibat kerja (minyak, klor), kosmetika, atau tekanan pada
kulit.
1,5
3. Patogenesis
mekanisme yang terlibat dalam reaksi tersebut, yaitu: pelepasan mediator sel
mast dengan cara
enzim asam arachidonat sel. Selain itu adanya efek sekunder yang merupakan
bagian dari efek
2,3,6,7
4. Gambaran Klinis
Berbeda dengan akne, erupsi akneformis dapat timbul secara akut, subakut, dan
kronis.
Tempat terjadinya tidak hanya terjadi di tempat predileksi akne saja, namun
dapat terjadi di
2,8
--- Gambaran klinis berupa papul yang eritematous, pustul, monomorfik atau
oligomorfik,
biasanya tanpa komedo, komedo dapat terjadi kemudian setelah sistem sebum
ikut terganggu.
Dapat disertai demam, malese, dan umumnya tidak terasa gatal. Umur
penderita bervariasi, mulai
dari remaja sampai orang tua dan pada anamnesis ditemukan adanya riwayat
pemakaian obat.
1,3,8
komedo yang polimorf dan kista, sering ditemukan pada pekerja industri dan
biasanya lebih berat
daripada akne steroid. Erupsi akneformis akibat antibiotik biasanya bersifat akut,
erupsi pustular
3,5
steroid.
10
5. Pemeriksaan Penunjang
sebukan sel radang kronis di sekitar folikel sebasea dengan massa sebum di
dalam folikel. Pada
kista, radang sudah menghilang diganti dengan jaringan ikat pembatas massa
cair sebum yang
--- Penelitian yang dilakukan oleh Audrey Lobo, dkk. pada tahun 1992
memberikan
gambaran erupsi secara histopatologis. Pada erupsi akibat INH dan kortikosteroid
didapatkan
6. Diagnosis Banding
Akne Vulgaris
--- Umumnya terjadi pada remaja dan berlangsung kronis. Tempat predileksi di
tempat
sebore seperti di muka, bahu, dada bagian atas dan punggung bagian atas,
lokasi lain seperti
Akne Venenata
terjadinya subkronis. Lesi pada umumnya monomorf berupa komedo dan papul,
dan tidak gatal.
Folikulitis
subkutan.
Tempat predileksi di tungkai bawah, tetapi dapat juga terjadi pada tempat-
tempat dimana
terdapat banyak folikel-folikel rambut. Gejala klinis berupa papul dan pustul yang
eritematosa
Gambar 5 Folikulitis.
Dermatitis perioral
inhalasi, moisturizer, dan bahan kontak iritan atau alergen. Tempat predileksi di
daerah perioral
dengan karakteristik lesi merah terang di pinggir bibir. Akan tetapi, dapat juga
terjadi di daerah
Penatalaksanaan
1,3,6
Pengobatan Topikal
penyembuhan lesi. Jika sistem sebum telah ikut terganggu, maka obat-obatan ini
dapat digunakan
a. Bahan keratolitik yang dapat mengelupas kulit misalnya sulfur (4-20%), asam
retinoid
kehijauan. Biasanya digunakan dalam bentuk bedak kocok. Bedak kocok yang
biasa
- Camphorae 1 gram
- Etanol 90% 3 ml
peradangan. Retinoid topikal juga membantu penetrasi obat topikal lainnya dan
juga
penyembuhan dari lesi peradangan. Retinod topikal tidak boleh diberikan pada
wanita
hamil.
10,11
saluran pilosebasea. Sifat iritasinya lebih kecil dan dapat ditolerir dengan baik
dan
10
5) Asam alfa-hidroksi (AHA)
berguna untuk lesi yang tidak beradang sedangkan pada konsentrasi tinggi
akan
akan merangsang sintesis kolagen baru. Efek asam alfa hodroksi tergantung
pada
Pengobatan sistemik
dimana kombinasi obat topikal tidak berhasil. Antibiotik yang sering digunakan
antara
sebum.
----
8. Prognosis
Erupsi akneiformis merupakan penyakit yang dapat sembuh, apabila obat yang
diduga
maka pengobatan topikal maupun sistemik akan memberikan hasil yang cukup
baik
KESIMPULAN
belum jelas. Induksi obat yang diberikan secara sistemik diakui sebagai faktor
penyebab yang
paling utama. Reaksi ini terjadi melalui mekanisme non imunologis yang
disebabkan karena
akneformis dapat timbul secara akut, subakut, dan kronis. Tempat terjadinya
tidak hanya terjadi
di tempat predileksi akne saja, namun dapat terjadi di seluruh bagian tubuh
yang mempunyai
folikel pilosebasea. Tempat tersering pada dada, punggung bagian atas dan
lengan. Gambaran
klinis berupa papul yang eritematous, pustul, monomorfik atau oligomorfik,
biasanya tanpa
komedo, komedo dapat terjadi kemudian setelah sistem sebum ikut terganggu.
Dapat disertai
Umur penderita bervariasi, mulai dari remaja sampai orang tua dan pada
anamnesis
dilakukan identifikasi dan anamnesis yang tepat dari penyebab timbulnya reaksi
obat adalah salah
satu hal penting untuk memberikan tatalaksana yang cepat dan tepat bagi
penderita dengan tujuan