Anda di halaman 1dari 8

Teori Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau
9 bulan 7 hari. Terhitung dari pertama haid terakhir. Proses kehamilan adalah proses yang berkesinambu -ngan yang berlangsung
antara 28 minggu dan 36 minggu disebut kehamilan premature, sedangkan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan postmatur.
Menurut usia, kehamilan dapat dibagi menjadi :
a. Kehamilan trimester I : 0 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : 13 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III: 29 42 minggu.

Tanda dan gejala kehamilan

1. Tanda persumtif
a) Amenorea ( tidak dapat haid )
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi.
Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus neagle dapat ditentukan perkiraan persalinan, TP ( Hari pertama haid + 7
), ( Bulan 3 ) dan ( Tahun 1 ).
b) Mual dan Muntah ( nausea dan emesis )
Pengaruh esterogen dan progesteron terhadap pengeluaran asam lambung yang berlebihan menimbulkan mual dan muntah terlalu
sering disebut Hiperemesis Gravidarum.
c) Mengidam ( ingin makan khusus )
Ibu sering meminta makanan atau minuman tertentu pada triwulan I kehamilan.
d) Sinkope ( pingsan )
Terjadi gangguan sirkulasi kedaerah kepala menyebabkan Iskemia susunan syaraf pusat dapat menimbulkan Sinkope / Pingsan.
e) Payudara meregang
Pengaruh esterogen dan progesteron serta gonadotropin menimbulkan defosit lemak, air dan garam pada payudara sehingga membesar
dan meregang.
f) Tidak ada selera makan lebih
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan akan timbul kembali.
g) Sering miksi
Desakan rahim yang kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi gejala ini akan hilang pada triwulan
kedua kehamilan dan timbul kembali pada akhir kehamilan karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
h) Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
i) Pigmentasi kulit
Oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang bisa dijumpai antara lain dimuka ( kloasma gravidarum ), areola mammae, leher
dan dinding perut ( linea nigra grizea ).

2. Tanda tidak pasti kehamilan


Perut membesar
Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsistensi dari rahim.
Tanda hegar.
Tanda chadwik.
Tanda piscasek.
Braxton hicks ( kontraksi kontraksi kecil uterus bila dirangsang ).
Teraba ballotement.
Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif (+).

3. Tanda pasti kehamilan


Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa / diraba, juga bagian bagian janin.
Denyut jantung janin
- Didengar dengan stetoskop monoral laenec
- Dicatat dan didengar dengan alat dopler
- Dicatat dengan foto
- Dilihat pada USG elektrokardiogram
Terlihat tulang tulang kerangka janin dalam foto roentgen

Diagnosis banding kehamilan

Pseudoesis ( wanita yang sangat menginginkan kehamilan menyebabkan gejala gejala seperti kehamilan ), Cistoma uteri, Vesika
urinaria, Retensi urine dan Menopause.
Pemeriksaan tambahan

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan air ketuban
Pemeriksaan bakteriologis

Asuhan antenatal

Tuj uan umum : adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat.

Tujuan khusus :
Mengenali dan mengobati penyulit penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
Mengenali dan mengobati penyakit - penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
Memberikan nasehat nasehat tentang cara hidup sehari hari dan keluarga berencana.
Jadwal pemeriksaan kehamilan :
Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.
Pemeriksaan ulang 1x sebulan sampai usia kehamilan 7 bulan.
Periksa ulang 2x sebulan sampai usia kehamilan 8 bulan.
Periksa ulang 1x seminggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan.

Pemeriksaan ibu hamil

1. Anamnese
a) Anamnese identitas diri ( suami dan istri ) : Nama, Umur, Agama, Pekerjaan, Alamat, dan lain sebagainya.
b) Anamnese umum :
- Tentang keluhan keluhan, nafsu makan, miksi, defekasi, perkawinan, dan lain sebagainya.
- Tentang haid, kapan haid terakhir ( HPHT ) untuk menentukan tapsiran persalinan
- Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya.
2. Pemeriksaan
a) Pemeriksaan fisik umum
- Keadaan umum, Kesadaran.
- Pemeriksaan tanda tanda vital ( TD, Nadi, Suhu, Pernafasan ).
b) Pemeriksaan khusus
- Inspeksi

an dinding abdomen
janin yang tampak
- Palpasi
Palpasi perut untuk menentukan besar dan konsistensi rahim, bagian bagian janin, presentasi, gerakan janin, kontraksi rahim, cara
palpasi bermacam macam menurut Leopold dengan variasi :
Leopold I : Untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang terdapat dalam fundus uteri.
Leopold I : Untuk menentukan letaknya punggung anak dan letak bagian bagian terkecil anak.
Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apa bagian terendah anak.
Leopold IV : Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
- Auskultasi
Bising usus ibu
Denyut jantung janin
Gerak janin intra uterin
Hal lain yang terdengar
- Perkusi
Reflek patella

c) Pemeriksaan
Guna pemeriksaan dalam adalah untuk mengetahui :
- Bagian terbawah janin.
- Kalau bagian yang terbawah adalah kepala, dapat ditentukan posisi UUK, UUB, dagu, hidung, dan lain sebagainya.
- Kalau letak sungsang, dapat diraba anus, sacrum, tuberischii.
- Pembukaan serviks, turunnya bagian terbawah janin, caput suksedaneum, dan lain sebagainya.
- Secara umum dapat dievaluasi keadaan vagina, serviks, dan panggul.

Tanda tanda bahaya dalam kehamilan

1. Perdarahan
2. Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran.
3. Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
4. Bengkak dikaki, tangan dan wajah atau sakit kepala kadang kala disertai kejang, bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil bisa
membahayakan ibu dan bayi dalam kandungan.
5. Demam tinggi
6. Biasanya karena infeksi atau malaria, demam tinggi bila membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau
kelahiran kurang bulan.
7. Keluar air ketuban sebelum waktunya
8. Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
9. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin.
10. Ibu muntah terus dan tidak mau makan
11. Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu.
Daftar Pustaka

M. Rustam. Mph. Prof. Dr. 1998. Sinopsis Obstetri dan patologi,jilid 1 edisi 2, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta
M. Ida Bagus. DSOG. Prof. Dr. 1998. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan KB, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta
Sulaiman, Prof. 1993. Obstetri Fisiologi, bagian obstetric dan ginekologi FK UNPAD, Bandung

Anda mungkin juga menyukai