Penulis Menyadari Bahwa Makalah Ini Masih Jauh Dari Kata Sempurna. Untuk
Itu, Penulis Mengharapkan Kritik Dan Saran Yang Bersifat Membangun Dari
Berbagai Pihak Demi Sempurnanya Makalah Ini. Semoga Makalah Ini Dapat
Bermanfaat Baik Bagi Penulis Maupun Pembaca.
Penulis
1
KATA PENGANTAR............................................................1
DAFTAR ISI....................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Definisi.......................................................................................................5
2.2 Etiologi/Penyebab.......................................................................................7
2.3 Patogenesis................................................................................................10
2.4 Faktor Predisposisi.........................................................................................11
2.5 Gambaran Klinik................................................................................................11
2.6 Pemeriksaan fisik dan penunjang......................................................................13
2.7 Terapi.................................................. ..................................................... ....14
1.1 Kesimpulan..................................................................................................15
1.2 Saran...........................................................................................................15
1.3 Daftar Pustaka......................................................................................................16
2
Emboli Paru (Pulmonary Embolism) adalah peristiwa infark jaringan paru
peristiwa emboli.
Suatu emboli bisa merupakan gumpalan darah (trombus), tetapi bisa juga
berupa lemak, cairan ketuban, sumsum tulang, pecahan tumor atau gelembung
udara, yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh
darah.
jaringan bisa dihindari. Tetapi bila yang tersumbat adalah pembuluh yang sangat
besar atau orang tersebut memiliki kelainan paru-paru sebelumnya, maka jumlah
penyakit ini masih merupakan problema yang menakutkan dan salah satu
bahwa emboli paru secara langsung menyebabkan 100.000 kematian dan menjadi
yang disebut infark paru. Jika tubuh bisa memecah gumpalan tersebut,
lama untuk hancur sehingga lebih besar kerusakan yang ditimbulkan. Gumpalan
3
Makalah ini akan membahas tentang :
Definisi Emolisme Pulmonal
Etologi/Penyebab
Patogenesis
Faktor Predisposisi
Gambaran Klinik
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Terapi
2.1 Definisi
Pulmonary embolism (PE) adalah peristiwa infark jaringan paru akibat
4
Ada juga sumber lain yang mengatakan bahwa Emboli paru adalah
pada pembuluh darah balik di bagian tubuh lain (trombosis vena dalam).
Emboli paru bukan suatu penyakit tersendiri, namun suatu komplikasi dari
kematian.
o Emboli paru merupakan suatu obstruksi sebagian atau total arteri
serius mungkin fatal. Biasanya emboli berasal dari trombus vena dalam
di betis. Bila emboli kecil biasanya tidak disertai gejala yang nyata. ( R.
Syamsuhidajat, 172 ).
o Pulmonary Embolism (PE) adalah keadaan yang sudah umum, yang
(http://rapidshare.com/files/130863019/EMBOLI_PARU.doc.html)
o Embolisme pulmonari adalah tersumbatnya jaring-jaring vascular
Emboli yang paling umum adalah trombi yang terlepas dari vena
profunda betis (DVT). Trombi dapat juga berasal dari pelvis, terutama
pada wanita hamil. . Trombus terbentuk dari beberapa elemen sel dan
yaitu;
1) Perubahan permukaan endotel pembuluh darah
2) Perubahan pada aliran darah dan
5
3) Perubahan pada konstitusi darah.
Jika terjadi kerusakan pada trombosit maka akn dilepaskan suatu zat
Trombo emboli adalah penyakit pulmonal akut yang paling umum terjadi pada
dinding pembuluh darah (akibat tindakan bedah), statis darah (varicose), atau
Bekuan darah menjadi satu emboli jika semua atau sebagian dari bekuan
darah tersebut terpecah dan terlepas dari tempat terbentuknya dan mulai
2.2 Etiologi/Penyebab
Emboli paru disebabkan lepasnya sumbatan pembuluh darah balik
yang umumnya terdapat pada tungkai. Namun, sumbatan dapat juga berasal
sumbatan yang terlepas dari tempat tempat ini terbawa aliran darah
6
Darah yaitu cairan yang terdiri atas plasma, sel-sel merah dan putih
atas bumi ini seperti yang kita hirup bila kita bernafas.
3. Lemak
Minyak yang melekat pada daging, terdapat pada kulit yang
yaitu :
1. Luka Bakar
Luka bakar dapat menyebabkan emboli paru karena adanya perlukaan di
darah terjadi trombus. Kemudian trombus ikut masuk dalam aliran darah
darah menuju jantung ( pembuluh darah vena ) dari vena masuk ke jantung
paru.
2. Persalinan
Persalinan adalah salah satu penyebab terjadinya emboli paru. Dapat
7
pembentukan fibrinogen dapat menyebabkan trombosis. Pada akhirnya
dalam pembuluh darah, terbawa oleh aliran darah yang menuju jantung.
5. Stroke
Stroke dapat terjadi karena adanya trobus atau trombosis, perdarahan
yang sering dijumpai dan ditandai oleh penimbunan lemak tubuh yang
bisasaja ikut terbawa oleh aliran darah vena yang mengalir menuju
jantung.
rugi alveola membesar karena area, meski terus mendapat ventilasi, menerima
8
aliran darah sedikit atau tidak sama sekali. Selain itu sejumlah substasi yang
berkontriksi.
menyebabkan sebagian darah terpirau ( tidak ada pertukaran gas yang terjadi )
tekanan arteri pulmonal dan, pada akhirnya meningkatkan kerja ventrikel kanan
terjadi gagal ventrikel kanan, yang mengarah pada penurunan tekanan darah
2.3 Patogenesis
Thrombus dapat berasal dari arteri dan vena. Thrombus arteri terjadi
terjadi karena aliran darah vena yang lambat, selain itu dapat pula karena
pembekuan darah dalam vena apabila terjadi kerusakan endotel vena. Thrombus
vena dapat juga berasal dari pecahnya thrombus besar yang terbawa aliran
thrombus vena. Thrombus yang lepas ikut aliran darah vena ke jantung kanan
9
arteri pulmonalis, dapat menimbulkan obstruksi total atau sebagian dan
memberikan akibat lebih lanjut. Thrombus pada vena dalam tidak seluruhnya
akan lepas dan menjadi tromboemboli tetapi kira kira 80% nya akan mengalami
dan sesudah 24 jam daerah infark menjadi terbatas dikelilingi oleh daerah paru
sel - sel septum intraalveoli akan mengalami nekrosis dengan pembengkakan dan
perubahan dengan adanya penetrasi kapiler kapiler baru dari arah paru yang
sehat kearah paru yang terkena infark. Peredaran mulai diserap perlahan
lahan dan jaringan nekrosis diganti dengan jaringan ikat yang selanjutnya akan
tachypnoe adalah tanda emboli paru yang paling khas. Pada umumnya,dispnoe
berat, sinkop atau sianosis merupakan tanda utama emboli paru yang
10
mengancam nyawa. Nyeri pleuritik menunjukkan bahwa emboli paru kecil dan
11
Mungkin normal atau menunjukkan perubahan yang mengindikasikan
- Rontgen dada
- Angiogram paru.
- Venografi tungkai
- Pletsimografi tungkai.
2.7 Terapi
12
Komponen utama dari pengobatan medis emboli pulmonal adalah tarapi
aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat. Bekuan darah yang
terdapat dalam pembuluh darah akan mengganggu aliran darah ke bagian tubuh
yang dialiri oleh pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan suatu kerusakan
serius pada bagian-bagian tubuh. Jika bekuan terdapat pada arteri yang
bekuan terdapat pada aliran darah ke otak, maka dapat terjadi stroke. Terapi
pemulian cepat fungsi paru. Dalam prosedur ini digunakan salah satu agens
(rt-PA) rekombinan. Terapi dapat diberikan baik secara sistemik atau secara
terapi secara sistemik menunjukka hasil lebih baik. Progam yang paling umum
mencakup pemberian 100 mg rt-PA sebagai infus perifer kontinu selama 2 jam.
Sejauh ini , hasil yang dilaporkan menunjukkan strategi ini efektif dalam
perdarahan yang terjadi kurang dari 5%. Bentuk terapi ini tidak sesuai bagi
13
Kedua adalah embolektomi pulmonal. Dalam prosedur ini dilakukan
untuk mengeluarkan embolus thrombus dari arteri atau vena yang tersumbat
14
Dapat disimpulkan bahwa Emboli Paru (Pulmonary Embolism) adalah
pulmonalis oleh peristiwa emboli dan penyebab utama dari emboli paru adalah
trombo emboli vena, namun demikian penyebab lain dapat berupa emboli udara,
Dua prosedur yang mungkin digunakan untuk menangani emboli pulmonal adalah:
. Agar terhindar dari penyakit emboli paru maka kita harus menjaga pola
15
Price, A. Sylvia & Lorraine M. Wilson.1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
16