SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
Afif Setiawan
NIM: ST13001
v
8. Teman-teman seperjuangan Program Transfer S-1 STIKes Kusuma Husada
Surakarta angkatan pertama serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Penulis
Afif Setiawan
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.... i
LEMBAR PENGESAHAN . iii
SURAT PERNYATAAN ... iv
KATA PENGANTAR. v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR SKEMA x
DAFTAR LAMPIRAN xi
ABSTRAK xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah.. 6
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.4 Manfaat Penelitian. 7
vii
3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 31
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data.. 37
BAB V PEMBAHASAN 46
DAFTAR PUSTAKA 58
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR SKEMA
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan
Lampiran
4. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan dari RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
7. Surat Keterangan Telah melakukan Penelitian dari RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
xi
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
Afif Setiawan
Abstrak
Afif Setiawan
ABSTRACT
PENDAHULUAN
orang lain untuk bekerja sama sebagai suatu kelompok, agar dapat
(Nursalam, 2013)
1
2
kepuasan kerja perawat (Carol. K, 2004). Hal ini sesuai dengan teori
pelayanan suatu ruang rawat inap rumah sakit akan ditentukan oleh
masih tinggi yaitu 24% merasa tidak puas (Yudi Nur Hidayanto,
2009)
diberikan perawat, dari tujuh kepala ruang yang ada di ruang rawat
pindah ruang.
Tengah.
perawat.
8
pendidikan.
5. Bagi Peneliti
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Manajemen
2.1.1.1. Definisi
Menurut Gilles (1996), diterjemahkan oleh Dika Sukmana dan Rika Widya
(Nursalam, 2013).
(Nursalam, 2013).
9
10
Merupakan apa, siapa, kapan, dimana, berapa, dan bagaimana yang akan dan
2. Organisasi merupakan suatu aktifitas dari tata hubungan kerja yang teratur dan
mau dan suka bekerja dalam rangka menyelesaikan tugas, demi tercapainya
tujuan bersama.
2.1.2. Kepemimpinan
2.1.2.1 Definisi
sama melakukan aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan,
11
menggerakan semua sumber dan alat yang tersedia dalam suatu organisasi.
perilaku orang lain agar bersedia diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
serta tidak merasa terpaksa. Sukses tidaknya suatu organisasi dalam mencapai
menumbuhkan iklim kerja sama dalam menggerakan sumber daya yang ada
bawahannya;
pertimbangan;
14
instruktif;
masing-masing;
menghargai;
(Nursalam, 2013).
dipilih;
p. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan
demokratis:
15
1. Kelebihan :
c. Produktifitas lebih tinggi dari apa yang diinginkan dengan catatan bila
situasi memungkinkan
ditampung
2. Kekurangan:
pemimpin
penentuan tugas
2.1.2.1. Definisi
kesenangan atau kesukaan yang dirasakan oleh seseorang ketika apa yang
akan memiliki motivasi, komitmen pada organisasi dan partisipasi kerja yang
tinggi, yang pada akhirnya akan terus memperbaiki kinerja mereka. Jika
(Lijan Poltak Sinambela, 2012). Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang
(1958) kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap
18
pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerja sama antara pimpinan dengan sesama
sistim nilai-nilai yang berlaku dalam dirinya. Ini disebabkan karena perbedaan
yang sesuai dengan keinginan individu, maka akan semakin tinggi tingkat
dari kelompok variabel yang berbeda, yaitu motivator dan hygiene factors.
Konsep ini terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima individu
Teori ini dikemukakan oleh Adam, yang intinya berpendapat bahwa dalam
organisasi harus ada keseimbangan. Adapun komponen dari teori ini adalah
input, outcome, comparison person, equity in equity. Wexley dan Yulk (1977)
mengemukakan bahwa input adalah semua nilai yang diterima pegawai yang
keahlian, usaha dan lain-lain. Outcome adalah semua nilai yang diperoleh dan
yang berbeda atau dirinya sendiri dalam pekerjaan sebelumnya. Menurut teori
ini, puas atau tidaknya pegawai merupakan hasil dari perbandingan yang
apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan oleh pegawai. Locke
perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang diharapkan oleh pegawai.
Apabila yang didapat lebih besar daripada apa yang diharapkan maka mereka
Menurut Teori ini, kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi atau
Kelompok rujukan tersebut oleh pegawai dijadikan tolak ukur untuk menilai
dirinya maupun lingkungannya. Para pegawai akan merasa puas jika hasil
kerjanya sesuai dengan minat dan kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok
rujukan.
21
oleh sebab itu pegawai dalam pekerjaannya dapat masuk kedalam berbagai
kombinasi hasil yang positif yang akan membayangi kepuasan kerja yang
diperoleh dari faktor kerja sedangkan kepuasan hidup diperoleh dari faktor
2. Kemampuan kerja.
Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja baik bagi karyawan.
bekerja.
3. Gaji.
terima.
situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan
5. Pengawasan.
turn over.
7. Kondisi kerja.
sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
9. Komunikasi.
10. Fasilitas.
standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa
puas.
2014)
3. Berat-ringannya pekerjaan
3
Hubungan Hana, M Deskriptif Bahwa tingkat
Kepemimpinan et all kepuasan perawat:
Kepala Ruang (2013) 13% sangat puas,
menurut persepsi 23% cukup puas,
perawat terhadap 32% ragu-ragu
motivasi kerja puas/tidak, 23%
perawat pelaksana cukup tidak puas,
diRuang IRNA F 9% sangat tidak
BLU RSUP puas
Manado
25
Perencanaan
1. Balas jasa yang adil (Gaji)
2. Penempatan sesuai keahlian
Manajemen 3. Berat-ringannya pekerjaan
Kepuasan
Keperawatan 4. Kepemimpinan
kerja
5. Sifat pekerjaan
Pengawasan
6 .Sifat pekerjaan (monoton, social,
kondisi )
Penggerakan 7. Kemampuan kerja
8. Kesempatan untuk maju
9. Perusahaan dan manajemen
10. Pengawasan
11. Komunikasi
12. Fasilitas
Keterangan: : Diteliti
: Tidak diteliti
2.5. Hipotesis
HO: Tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis kepala ruang
METODOLOGI PENELITIAN
untuk mencari gambaran hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM. Soejarwadi Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah di Klaten.
3.2.1 Populasi
yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perawat yang bekerja di ruang rawat inap dengan kepala ruang
28
29
Total 103
3.2.2 Sampel
2005). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di
ruang rawat inap RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan
demokratis
Soedjarwadi yang memiliki kepala ruang tipe demokratis ada tiga yaitu dari
Total 38
Jawa Tengah di Klaten dari bulan februari sampai bulan juli 2015.
31
kertas, kuesioner. Kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri
dari dua buah kuesioner yaitu kuesioner untuk menilai gaya kepemimpinan
demokratis kepala ruang dan kuesioner untuk menilai tingkat kepuasan kerja
perawat.
unfavourable SP=1, P=2, CP=3, SP=4, STP=5. Data terlebih dahulu diolah
normal apabila p value 0,05 atau dengan melihat besarnya nilai signifikasi
(Asym.sig) apabila nilai signifikasi > 0,05 ( : 5%) maka data dalam
a. Kategori baik : bila nilai responden yang diperoleh (X) > mean + SD
c. Kategori buruk : bila nilai responden yang diperoleh (X) < mean SD
hasilnya adalah :
33
b. Sedang : 49,03 8,433 < X < 49,03 + 8,433 atau 40,597 < X < 57,463 =
41 - 57
data dikatakan normal apabila p value 0,05. Hasil normalitas data dengan
parameter:
34
a. Kategori baik : bila nilai responden yang diperoleh (X) > mean + SD
c. Kategori buruk : bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean < SD
hasilnya adalah :
b. Sedang : 33,39 - 6,101 < X < 33,39 + 6,101; atau 27,289 < X< 39,49
= 27 - 40
1. Gaya kepemimpinan
demokratis kepala 2, 3, 5, 6, 7, 8, 1, 4, 10, 13
ruang 9, 11, 12 13
3.5.2.1 Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar
apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur yang kita ukur,
maka perlu diuji korelasi antara tiap-tiap pertanyaan dengan nilai total
kuisioner tersebut.
Keterangan :
= Validitas
N = Jumlah responden
berikut:
Hasil uji validitas yang dilakukan pada tanggal 26 Januari sampai tanggal
sampai 0,767 dan r tabel 0,468 untuk 20 responden, sedangkan uji validitas
pernyataan dengan r hitung antara 0,476 sampai 0,823 dan r tabel 0,468
4.5.2.2 Reliabilitas
Kuesioner dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data harus dilakukan uji
K 1 b
2
r11
K 1 t
2
Keterangan:
2
b = Jumlah varians butir
t 2 = Varians total
0,862. Hal ini yang berarti reliabil atau handal, sehingga kuesionernya
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang langsung diambil
dari responden dan data tidak langsung misal jumlah perawat pelaksana
Langkah-langkah data:
b. Coding (pengkodean)
ruang: baik dengan kode (3), sedang ( 2), buruk (1), juga pada kuesioner
kepuasan kerja perawat kategori puas dengan kode (3), cukup puas ( 2),
tidak puas (1). Pada jenis kelamin: laki-laki dengan kode (1),
perempuan (2). Pendidikan : SPK dengan kode (1), DIII (2), S-1
Adalah memasukan data yang telah diperoleh kedalam bentuk tabel agar
mudah dibaca.
Keterangan :
pendidikan dan masa kerja serta menggunakan kode tertentu untuk masing-
3. Confidentiality ( Kerahasiaan)
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Februari 2015 sampai tanggal 1 Maret
2015 di ruang Edelweis, ruang Dewandaru dan ruang Ivy RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah. Didapatkan 38 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
a. Jenis Kelamin
41
42
b. Umur
c. Pendidikan
d. Masa Kerja
orang (68,4%).
45
Variabel N r hitung p
Gaya kepemimpinan * kepuasan kerja 38 0,616 0,000
Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan bahwa nilai signifikasi (p) value yaitu
0,000 yang berarti bahwa p < 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak
yang berarti ada korelasi atau hubungan yang signifikan antara gaya
PEMBAHASAN
jenis kelamin, umur, pendidikan dan masa kerja. Semua responden mempunyai
kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu 23 orang (60,5%), sebagian
Diploma III yaitu 26 orang (68,4%), mempunyai masa kerja 1-10 tahun yaitu 23
orang (60,7%), mayoritas gambaran pemimpin sedang yaitu 24 orang (63,2%) dan
kepuasan kerja cukup puas yaitu 26 orang (68,4%). Terdapat hubungan yang
signifikan antara gaya kepemimpinan demokratis kepala ruang dengan kepuasan kerja
bahwa laki-laki lebih banyak dari perempuan sebanyak 23 orang atau 60,5%.
Rumah sajit jiwa daerah Dr. RM. Soedjarwadi memiliki tiga bangsal khusus
untuk penderita sakit jiwa, dua diantaranya untuk pasien laki-laki. Hal ini
data dari bagian catatan medik pada tahun 2014, jumlah pasien dengan
46
47
gangguan jiwa sebanyak 720 orang, sebanyak 240 orang adalah perempuan,
sedangkan 480 orang adalah laki-laki. Kondisi pasien laki-laki yang lebih
banyak dari pasien perempuan, tugas perawat dengan pasien gangguan jiwa
fisiknya lebih bagus, dalam pengertian disini adalah keumuman bahwa laki-
laki memiliki ketahanan fisik lebih bagus daripada perempuan, ini menuntut
Instalasi rawat inap RSUD Pasaman Barat menunjukan bahwa kepuasan kerja
5.1.2. Umur
(47,4%), sedangkan satu orang (2,6%) berumur 51-60 tahun. Rsjd Dr. Rm.
tidak mudah puas dengan apa yang telah diperoleh melalui pekerjaanya. Salah
satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah umur. Karyawan yang
masih muda akan menuntut kepuasan kerja yang tinggi, sedangkan karyawan
dengan tingkat kepuasan biasanya seseorang akan merasa puas dengan apa
profesionalisme kerja pegawai dan sejalan dengan misi dari RSJD yaitu
tingkat pendidikan lebih tinggi maka kepuasan kerjanya akan lebih rendah
dari orang dengan pendidikan lebih rendah (Barata, 2006). Hal ini sesuai
pendidikan lebih rendah mendapatkan kepuasan kerja lebih tinggi dari yang
diperoleh bahwa sebagian besar mepunyai masa kerja 1-10 tahun yaitu 23
orang (60,7%). Rumah sakit jiwa daerah Dr. RM. Soedjarwadi dalam
beberapa tahun ini mengalami perkembangan yang lumayan pesat, hal ini
rawat inap tersebut berarti membutuhkan banyak perawat baru. RSJD Dr. RM.
tinggi, pemahaman job description yang lebih baik. Sikap tersebut sangat
pemahaman job descrpsion lebih baik, mereka juga menerima imbalan yang
karyawan dengan masa kerja lebih banyak. Hal ini sesuai dengan penelitian
kepuasan kerja, didapatkan hasil bahwa karyawan dengan masa kerja lebih
yang ada di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi cukup baik. Gaya kepemimpinan
bawahan, pengawasan tidak ketat. Namun ada beberapa yang belum dilakukan
yang tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua, yang memiliki kematangan dan
Bahtera, 2013).
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kepuasan kerja perawat adalah
cukup puas yaitu 26 orang (68,4%). Berdasarkan data-data yang ada bahwa
kerja yang baik, dan perlakuan yang baik. Perawat RSJD Dr. RM.
cukup puas atau sedang. Sejalan dengan penelitian ini didapatkan pada hasil
(Wijanarko, 2005)
5.4. Hubungan gaya kepemimpinan demokratis kepala ruang dengan kepuasan kerja
perawat.
(r) = 0, 616 dan nilai signifikasi = 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai yang
dipakai 0,05 sehingga HA diterima dan HO ditolak atau ada korelasi atau
kepala ruang dengan variabel kepuasan kerja perawat. Arah korelasi ini yaitu
positif yang berarti bahwa gaya kepemimpinan demokratis kepala ruang yang
53
korelasi menurut Sugiyono bahwa nilai koefisien korelasi 0,616 berada pada
korelasi tingkat kuat (Sugiyono, 2010). Menurut Tifin bahwa kepuasan kerja
berhubungan erat dengan kerja sama antara anak buah dengan pimpinan,
semakin baik kerja sama yang dilakukan oleh pimpinan maka akan semakin
baik kepuasan kerja anak buahnya (Edi Sutrisno, 2014). Hal ini juga
didukung oleh Hasibuan yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang
2013). Penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
ruang dengan kepuasan kerja perawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi
(68,4%) dan mempunyai masa kerja 1-10 tahun yaitu 23 orang (60,7%).
6.1.3. Kepuasan kerja perawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
55
56
6.2. Saran
pasien.
kerja perawat seperti faktor jenis kelamin, gaji yang diterima, kesempatan
Endarerawati, Susi. (2009). Kepuasan kerja pada guru ditinjau dari jenis kelamin
kepala sekolah. Http:ejurnal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/download/
Diakses tanggal 30 mei 2015.
Fahrial, Ari (2012). Berapa Usia Ideal Untuk Menjadi Pemimpin Bangsa.
https://staff.blog.ui.ac.id/ari.fahrial/2012/04/18/berapa-usia-ideal-untuk-
pemimpin-bangsa-dokterari/. Diakses tanggal 13 Juni 2015.
58
59
Sutrisno, Edi. (2014) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media
Grup
Wang, Shu,H, et all. (2003). Job Satisfaction off staff nurse and their perception
on head hurses leadership. Journal of PublicHealth and Development,11:1