Anda di halaman 1dari 15

N

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MAKALAH
IDEOLOGI PANCASILA

Oleh :
KELOMPOK 7
Muhammad Hafid (130210402037)
Lutfiana Rahmawati (160910201026)
Ikmalul Koriah (161810301071)
Reinaldi Ananda Putra (162410101083)

Dosen Pengampu:
Murni Hermawaty Sitanggang, M.Th

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Ideologi
Pancasila. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila.

Dalam penulisan dan menyusun makalah, penulis ingin menyampaikan


ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah pancasila, Ibu Murni Hermawaty
Sitanggang, M.Th yang telah memberikan nasihat dan bimbingan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Harapan penulis, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan
sebagai bahan referensi dalam mempelajari bahasan ini.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan
menerima kritik dan saran yang membangun.

Jember, April 2017

Penyusun

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, agama
dan aliran keyakinan. Karena kondisi sosiokultur yang heterogen, maka
Indonesia membutuhkan sebuah ideologi yang netral, tetapi dapat mengayomi
berbagai perbedaan atau keragamaan di Indonesia. Dasar negara Indonesia yaitu
pancasila.
Ideologi adalah ide atau gagasan yang melahirkan aturan-aturan dalam
kehidupan sehingga menjadi pendoman bagi masyarakat. Ada berbagai macam
ideologi yang ada di dunia salah satunya adalah ideologi pancasila. Pancasila
sebagai ideologi Negara Indonesia yang merupakan pandangan hidup seluruh
rakyat Indonesia. Pancasila telah menyatukan berbagai perbedaan-perbedaan
bangsa, sehingga sejak dahulu sampai sekarang tetap menjadi acuan bagi bangsa
Indonesia untung mengatasi konflik dari dalam maupun luar. Pancasila secara
normatif dijadikan sebagai tindakan yang baik dan pancasila secara filosofis
dijadikan perspektif kajian atas nilai dan norma yang sekarang berkembang di
masyarakat. Pancasila merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari
berbagai norma, baik norma hukum, norma moral, dan norma kenegaraan.
Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang berkaitan dengan
pancasila yang saling melengkapi sebagai sistem etika. Nilai-nilai pancasila
dijabarkan dalam suatu norma yang jelas sehingga merupakan suatu pedoman
yang meliputi norma moral yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia
dari sudut baik maupun buruk. Kemudian norma hukum yaitu suatu sistem
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, maka pancasila berkedudukan
sebagai sumber dari segala hukum di Indonesia dan pancasila juga merupakan
suatu cita-cita moral yang luhur dan terwujud dalam kehidupan bangsa Indonesia
sebelum membentuk negara dan berasal dari bangsa indonesia sendiri sebagai
asal mula (kausa materialis).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa rumusan masalah dalam materi yang akan dibahas, antara lain:
1. Apakah definisi ideologi pancasila?
2. Bagaimana sejarah perkembangan ideologi pancasila?
3. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari ideologi pancasila?
4. Bagaimana perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi liberalisme dan
ideologi komunisme?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui arti ideologi pancasila.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ideologi pancasila.
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari ideologi pancasila.
4. Untuk mengetahui perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi
liberalisme dan ideologi komunisme.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ideologi Pancasila


Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat
yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya.
Menurut Poespowardojo dalam Alfian (1991:44), ideologi yaitu keseluruhan
pandangan cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin diwujudkan dalam
kenyataan hidup yang konkrit. Ideologi diyakini mampu memberikan
semangat dan arahan yang positif, bagi kehidupan masyarakat untuk berjuang
melawan berbagai penderitaan, kemiskinan dan kebodohan.
Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen
(keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis
seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk
melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang
meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus ditaati
dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun masyarakat.
Pemahaman yang baik mengenai ideologi, maka seseorang dapat menangkap
apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak
baik.
Menengok sejarah kemerdakaan Negara-negara di dunia khususnya
Negara dengan perjuangan kemerdekaan dari para penjajah seperti Indonesai,
ideologi dapat dimaknai sebagai cita-cita,nilai, pandangan serta keyakinan
yang ingin diwujudkan dalam kenyataan hidup. Ideologi dalam artian ini
sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan
kemerdekaan, menanamkan semangat dalam perjuangan, dan selanjutnya
mampu mewujudkannya dalam kehidupan bernegara. Pentingnya ideologi
bagi suatu negara juga terlihat dari fungsi ideologi itu sendiri. Adapun fungsi
ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi
berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama,
agama berfungsi juga mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup
bahkan dari berbagai ideologi. Sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari
berbagai agama. Oleh karena itu ideologi juga berfungsi untuk mengatasi
berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial. Dalam hal ini
ideologi berfungsi sebagai pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan
mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi. Fungsi
pemersatu itu dilakukan dengan memenyatukan keseragaman ataupun
keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan kesatuan dalam
perbedaan dan perbedaan dalam kesatuan.
Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun
negara. Namun, juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya. Dengan
demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa dan negara
untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembanggunan.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara merupakan kesepakatan
politik para founding father ketika Negara didirikan. Pada saat berdirinya
negara Republik Indonesia, kita sepakat mendasarkan diri pada ideologi
Pancasila dan UUD 1945 dalam mengatur dan menjalankan kehidupan
negara. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam Alfian (1991:163),
menyatakan Pancasila sebagai ideologi artinya setiap warga negara Republik
Indonesia terikat oleh ketentuan-ketentuan yang sangat mendasar yang
tertuang dalam sila yang lima.
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara
indonesia, terbentuk melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa
Indonesia. Berbeda dengan ideologi lain yang berkembang didunia, pancasila
pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok, tetapi pancasila diangkat dari nilai-nilai
adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai relegius yang terdapat
dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.
Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu, dalam
ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan hak-hak masyarakat. Selain itu,
bahwa manusia menurut Pancasila memiliki kodrat sebagai makhluk pribadi
dan sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai Ketuhanan
senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup negara dan masyarakat.
Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-
nilai Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam
ekspresi kebebasan manusia.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup,
tetapi bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa
ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung
di dalamnya, tetapi mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit,
sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-
masalah aktual yang selalu berkembang.

IDEOLOG
I TERBUKA TERTUTUP
ASPEK
Ciri khas -Nilai-nilai dan cita-cita -Nilai-nilai dan cita-cita
digali dihasilkan dari pemikiran
dari kekayaan adat individu atau kelompok
istiadat, yang berkuasa dan
budaya dan religius masyarakat berkorban
masyarakatnya. demi ideologinya.
-Menerima reformasi -Menolak reformasi
-Penguasa bertanggung -Masyarakat harus taat
Hubungan Rakyat dan jawab kepada ideologi elite
Penguasa pada masyarakat sebagai penguasa.
pengemban amanah -Totaliter
rakyat

2.2 Sejarah Perkembangan Ideologi Pancasila


3 Pada masa-masa akhir Perang Dunia II, Jepang telah kalah pada
Sekutu dalam perang Pasifik. Hal ini tentunya mendesak Perdana Menteri
Jepang yaitu Jenderal Kuniaki Koisi untuk menarik dukungan masyarakat
Indonesia dengan mengumumkan rencana untuk memerdekakan bangsa
Indonesia ketika Jepang memenangkan perang Asia Timur.
4 Lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia
muncul pada tanggal 1 Maret, Kumakichi Harada memberitahukan
pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI) yang diketuai oleh
Radjiman Wedyodiningrat. Setelah BUPKI terbentuk, diadakan sidang
pertama BPUPKI pada tanggal 28 Mei 1945 di gedung Volksraad, Jalan
Pejambon 6, Jakarta. Sidang pertama merupakan upacara pelantikan dan
sidang sesungguhnya baru akan dimulai keesokan harinya selama empat hari.
Pada sidang ini tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin menyampaikan
pidato dan merumuskan hal yang menjadi awal sejarah lahirnya pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara indonesia, yaitu: ideologi kebangsaan,
ideologi kemanusiaan, ideologi ketuhanan, ideologi kerakyatan, dan ideologi
kesejahteraan. Sidang pertama tanggal 31 Mei 1945, Prof. Mr. Dr.
Soepomo berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima prinsip
dasar negara Republik Indonesia, yang dia namakan "Dasar Negara
Indonesia Merdeka", yaitu: Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan
Demokrasi, Musyawarah, da Keadilan Sosial.
5 Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno menyampaikan ide dasar
negara yaitu dasar-dasar kebangsaan, internasionalisme, kesejahteraan,
ketuhanan, dan mufakat. Ia juga memberi nama-nama dasar tersebut dengan
sebutan Pancasila, dimana kata panca yang berarti lima dan sila berarti dasar
atau azas. Usulan Pancasila oleh Soekarno mendapat tanggapan serius yang
menyebabkan terbentuknya Panitia Sembilan yang beranggotakan Soekarno,
Mohammad hatta, Marami Abikoesno, Abdul Kahar, Agus Salim, Achmad
Soebardjo, Mohammad Yamin, dan Wahid Hasjim. Panitia ini bertugas untuk
merumuskan ulang pancasila.
6 Rumusan selanjutnya adalah dibuatnya Piagam Jakarta pada
tanggal 22 Juni 1945 dengan anggota 38 orang. Pada pertemuan ini, terjadi
debat antara golongan Islam yang menginginkan Indonesia menjadi negara
Islam dan golongan yang ingin Indonesia menjadi negara sekuler. Setelah
akhirnya mencapai persetujuan, lalu dibuatlah Piagam Jakarta yang
didalamnya terdapat usulan bahwa pemeluk agama Islam wajib menjalankan
syariat islam. Pada tanggal 10-16 Juli 1945 diadakan sidang kedua BPUPKI
mengesahkan mukadimah yang memuat Piagam Jakarta sebagai dasar negara.
Selain itu, batang tubuh UUD 1945 memuat dua butir yang diharapkan
golongan Islam yaitu kalimat Negara berdasar ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dan Presiden adalah
orang Indonesia asli yang beragama Islam.
7 Namun, petinggi-petinggi masyarakat dari daerah Papua, Maluku,
Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kalimantan menemui Soekarno untuk
menyatakan keberatan mereka terhadap rumusan sebelumnya yang
menuliskan bahwa pemeluk agama Islam wajib menaati syariat Islam.
Soekarno segera menghubungi Hatta dan merencanakan pertemuan dengan
wakil-wakil dari golongan Islam yang tentu saja keberatan dengan usulan ini
pada awalnya. Setelah diskusi cukup mendalam, kalimat dalam rumusan
tersebut kemudian diubah menjadi ketuhanan yang maha esa demi menjaga
kesatuan Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus, atas nama bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
8 Pada akhir tahun 1949, Republik Indonesia harus menerima
rumusan penggantian bentuk pemerintahan menjadi negara federal dan hanya
menjadi negara bagian Belanda. Pada masa ini, sudah terbentuk kerangka
Pancasila yang hampir mengikuti Pancasila modern. Beberapa bulan setelah
menjadi RIS, banyak negara bagian yang memilih bergabung dengan RI
Yogyakarta, dan setuju mengadakan perubahan konstitusi RIS menjadi
UUDS. Pada era kehancuran RIS ini, kerangka Pancasila belum berubah dari
era awal RIS dibentuk oleh Belanda. Ketika 5 Juli 1959 tiba, presiden
Soekarno memutuskan untuk menetapkan UUD yang disahkan pada 18
Agustus oleh PPKI untuk menggantikan UUDS yang gagal menciptakan
kestabilan negara pada saat itu. Menyusul penggunaan kembali UUD 1945,
Pancasila yang menjadi rumusan resmi adalah Pancasila dalam pembukaan
UUD, yang merupakan Pancasila yang kita kenal di era modern ini.
9
9.1 Keunggulan dan Kelemahan Ideologi Pancasila
10 Dalam Ideologi Pancasila, nilai kekeluargaan atau kebersamaan
yang diutamakan, maka seorang yang memahami dengan baik nilai
kekeluargaan akan menolak nilai individualisme karena nilai ini melahirkan
liberalisme, kapitalisme, kolonialisme, imperilaisme, monopoli,
otoriterianisme dan totaliterisme. Perbedaaan itu membuat ideologi pancasila
memiliki keunggulan sendiri dibanding dengan negara penganut ideology lain
11 Keunggulan ideologi pancasila antara lain:
1 Bersifat lebih baik daripada ideologi lain karena Pancasila mengambil sisi
positif dan membuang sisi negatif dari ideologi besar lain yaitu liberalisme
dan komunisme
2 Bersifat terbuka
3 Menghargai hak asasi manusia tanpa mengganggu hak asasi orang lain
4 Rakyat dibebaskan memeluk agama yang diyakininya
5 Rakyat lebih bebas mengeluarkan pendapat (hak politik) nya
6 Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita ( kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah merupakan hasil musyawarah para wakil rakyat)
7 Kebijakan-kebijakan dibuat untuk menyejahterahkan rakyat, bukan untuk
mengunggulkan golongan tertentu, aturan pemerintah tidak bersifat
mengekang rakyatnya (bersifat pro rakyat).

12 Sedangkan kelemahan dari ideologi pancasila adalah dapat


menimbulkan tafsir yang berbeda-beda. Namun, secara konsep ideologi
Pancasila tidak memiliki kelemahan karena hanya mengambil sisi positif dari
ideologi lainnya. Pancasila sangat tepat dijadikan sebagai ideologi bangsa
Indonesia karena mengambil dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
Penggunaan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sudah sangat tepat
walaupun dalam prakteknya banyak penyimpangan yang tidak sesuai dengan
prinsip ideologi Pancasila itu sendiri. Hal tersebut diakibatkan karena
kurangnya pengamalan dari nilai-nilai Pancasila.

12.1 Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme dan


Komunisme
13 Ideologi pancasila tentunya memiliki perbandingan dengan ideologi
lainnya. Berikut adalah perbandingan antara ideologi pancasila dengan
ideologi liberalisme dan ideologi komunisme dari berbagai aspek:
14 Aspek 15 Liberal 16 Komunis 17 Pancasila
18 Agama 19 Sekuler 20 Tidak 21 Monotheisme,
(Bebas untuk beragama. bebas memilih
beragama / Agama ini agama, Agama
tidak berbahaya harus menjiwai
beragama. bagi rakyat. dalam kehidupan
Kembali ke Maka harus bermasyarakat,
diri masing dijauhkan. berbangsa, dan
masing. bernegara.
22 HAM 23 HAM 24 HAM 25 HAM dilindungi
dijunjung diabaikan tanpa melupakan
secara (dalam kewajiban asasi
mutlak mencapai
keinginanny
a, tak jarang
melakukan
kekerasan
(contoh
PKI).
26 Demokra 27 Keputusan 28 Keputusan 29 Keputusan
si melalui ditangan melalui
voting pimpinan musyawarah
(pemungutan partai mufakat dan
suara) voting
(pemungutan
suara)
30 Sistem 31 Dominasi 32 Dominasi 33 Tidak ada
kepartaia mayoritas partai dominasi
n
34 Oposisi 35 Ada oposisi. 36 Tidak ada 37 Ada oposisi
oposisi dengan alasan
(Karena, 38 (Maksud dengan
komunisme alasan yaitu jika
menganut pemerintahan/rezi
system m yang
politik satu memimpin ada
partai, yaitu penyimpangan,
partai oposisi berada
komunis. dibarisan terdepan
Jadi, di untuk menentang
negara penyimpangan
komunis tersebut).
tidak ada
partai
oposisi)
39 Nasionali 40 Nasionalisme 41 Nasionalism 42 Nasionalisme
sme diabaikan e ditolak dijunjung tinggi
43 Manusia 44 Individu 45 Kurang 46 Pancasila
lebih penting menghargai mengajarkan
daripada manusia penghargaan atas
masyarakat, sebagai manusia sebagai
Masyarakat individu. pribadi. Manusia
diabdikan Manusia itu dihormati karena
bagi seperti kodratnya sebagai
individu. mesin. Kalau manusia. Manusia
sudah tua, adalah makhluk
rusak, yang berbudaya.
jadilah ia Terdapat budi
rongsokan yang luhur, yang
tidak bersedia
berguna memperlakukan
seperti orang lain dengan
rongsokan kasih sayang.
mesin.

47 Ekonomi 48 Peran negara 49 Peran negara 50 Ada peran negara


kecil, Swasta dominan. agar tidak terjadi
mendominasi Demi monopoli, dan
, kolektivitas lain sebagainya
Kapitalisme, berarti demi yang dapat
Monopolism Negara. merugikan rakyat.
e, Persaingan Monopoli
bebas. Negara.
51 Hukum 52 Masyarakat 53 Negara 54 Masyarakat harus
harus taat bebas taat pada hukum,
kepada menjalankan Negara harus
hukum dan hukum dan melindungi
peraturan menerapkan masyarakat
Negara, hukum di
masyarakat masyarakat
diberikan
kebebasan
asal tidak
melanggar
hukum.
55
56 BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
57 Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan
dirumuskan untuk kepentingan membangun negara bangsa Indonesia.
Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya
persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun
pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya. Pancasila juga
merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia
ini adalah sebuah desain negara modern yang disepakati oleh para pendiri
negara Republik Indonesia dengan berdasarkan Pancasila.

58 Dengan ideologi nasional yang mantap seluruh dinamika


sosial, budaya, dan politik dapat diarahkan untuk menciptakan peluang
positif bagi pertumbuhan kesejahteraan bangsa. Oleh karenanya, prestasi
bangsa kita akan menentukan posisi Pancasila di tengah percaturan
ideologi dunia saat ini dan di masa mendatang.

3.2 Saran
59 Patutlah kiranya kita bersedia menjunjung tinggi peranan
Pancasila di Indonesia dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya yaitu dengan menjadi warga negara Indonesia yang baik dan taat
hukum agar perancangan Pancasila sebagai dasar negara ini tidak sia-sia.
Tidak hanya di kalangan petinggi, pejabat, atau masyarakat saja tetapi
seluruh pelosok negeri sebagai bagian dari bangsa Indonesia juga wajib
mewujudkan nilai-nilai Pancasila tersebut.
3.3 DAFTAR PUSTAKA

3.4 Buku :
3.5 Alfian & Oetojo Oesman, eds. 1991. Pancasila Sebagai Ideologi Dalam
Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara,
Jakarta : BP-7 Pusat.
3.6 Putranto, Hendar. 2016. Ideologi Pancasila Berbasis Multikulturalisme:
Sebuah Pengantar. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
3.7
3.8 Internet :
3.9 http://www.portalsejarah.com/sejarah-lahirnya-pancasila-sebagai-
ideologi-dan-dasar-negara-indonesia.html (diakses pada tanggal 20 April
2017)
3.10 https://www.academia.edu/5377940/PERBANDINGAN_IDEOLO
GI_PANCASILA_DENGAN_IDEOLOGI_KOMUNISME (diakses pada
tanggal 21 April 2017)
3.11 https://www.academia.edu/25049223/MAKALAH_PERSAMAAN
_DAN_PERBEDAAN_IDEOLOGI_PANCASILA_KOMUNISME_LIB
ERALISME_SOSIALISME_FASISME_DAN_FAHAM_AGAMA
(diakses pada tanggal 21 April 2017)
3.12 Pasaribu, Rowland Bismark Fernando.2013.Pancasila Sebagai
Ideologi Nasional. Diambil dari :
3.13 http://rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.
5
3.14

Anda mungkin juga menyukai