Anda di halaman 1dari 9

PERSENTASI

N Judul Latar Belakang Metode Temuan Sintesis


o
1 A survey on coordinator Sebagaimana yang diketahui bahwa Survey Koordinator instruktur diharuskan Proses Link and match antara
instructors involved in industrial kolaborasi antara sekolah dan industri mengunjungi perusahaan setiap sekolah SMK dengan
practices of students in berawal dari kebutuhan untuk minggu untuk perusaahan harus saling
vocational training high schools menciptkan tenaga kerja manusia yang bekerjasama dengan optimal
mengkonsultasikan terkait
offering clothing education in
membutuhkan tenaga kerja baru. keputusan mengenai pelatihan agar menciptakan simbiosis
Turkey
Kualifikasi pertama yang dibutuhkan Alasan paling penting perlunya mutualisme antara SMK dan
Author: M.Akkaya, N. Kilinc
Year : 2009 dalam menciptkan pekerja adalah untuk koordinator instruktur perusahaan.
DOI : melatih individu yang profesional. Di mengunjungi perusahaan
10.1016/j.sbspro.2009.01.491 Turki, dalam proses pendidikan kejuruan, pelatihan adalah agar
ISBN : 1877-0428 koordinator instruktur dalam program membantu staff dari pengawas
ISSN : 18770428 pendidikan co-operasional diberi tugas perusahaan lebih memahami
menjembatani antara sekolah yang praktik, tujuan dan prinsip dari
mereka wakili dengan perusahaan di sekolah dan perusaahan bekerja
mana siswa memiliki program pelatihan sama dalam sebuah pelatihan,
kejuruan. Untuk alasan ini, koordinator menentukan pengetahuan
instruktur adalah rantai yang paling tambahan yang harus diberikan
penting dalam pemrograman dan ke siswa, mengobservasi apakah
pengadministrasian program instruktur keamanan, kesehatan dan
koordinator. Yakni, keberhasilan program peraturan sudah terpenuhi,
tergantung pada instruktur koordinator. untuk mendiskusikan terkait
Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk pemecahan dari berbagai
memperkenalkan sikap koordinator masalah yang muncul dengan
instruktur di sekolah sekolah menengah instruktur ahli dan untuk
kejuruan dalam memberikan pendidikan mengumpulkan informasi yang
pakaian di Turki, evaluasi tuntutan dan akan memberikan kontribusi
keluhan siswa, frekuensi kunjungan pada evaluasi siswa.
koordinator instruktur ke perusahaan, Kapabilitas yang dibutuhkan
dan kemampuan yang harus dimilki instruktur adalah bisa menjadi
koordinator instruktur guide yang bagus dalam
mengkomunikasikan kebutuhan
siswa dan perusahaan, mampu
membuat keputusan yang tepat,
dan mampu membuat
perencanaan terkait pelatihan
dan menjaga koordinasi antara
sekolah dan perusahaan.

2 Leadership of vocational high Untuk meneliti peran kepemimpinan Studi Peran kepemimpinan kepala SMK Tugas dan peran kepala sekolah
school principals in curriculum kepala SMK terkait perbaikan kurikulum Kasus terkait perbaikan kurikulum dalam memimpin
reform In Taiwan dan untuk mengidentifikasi tugas berbeda-beda setiap fase perbaikan/pengembangan
Author : H. Hsiao, M. Chen, H. spesifik kepemimpinan kepala SMK kurikulum berbeda-beda
(perencanaan, desain,
Yang
terkait perbaikan kurikulum pelaksanaan dan evaluasi) pada disetiap fase baik dari pase
Year : 2008
aspek kategori sebagai advokat, perencanaan, desain,
Volume : 28
DOI : navigator, koordinator, implementasi dan evaluasi.
10.1016/j.ijedudev.2007.12.002 konsolidator, mentor, pengasuh, Sehingga kepala sekolah
ISBN : 0738-0593 pemantau dan penyedia dituntut untuk menguasai
ISSN : 07380593 feedback kaidah-kaidah dalam
Kepala sekolah berperan sebagai pengembangan kurikulum
navigator, konsolidator dan karena kurikulum menjadi
pemantau di semua barometer/alat ukur terkait
fase/tahapan (perencanaan, keberhasilan program
desain, pelaksanaan dan pendidikan disekolah yang
evaluasi) dipimpinnya.
Kepala SMK berperan di dua
bidang antara managerial dan
kepemimpinan dalam
melaksanakan pengembangan
kurikulum
Tugas utama dari kepala SMK
dalam memimpin
pengembangan kurikulum
adalah membentuk visi sekolah,
membangun pelaksanaan
organisasi, menyediakan dan
mengintegrasikan sumber daya,
memfasilitasi koordinasi dan
komunikasi, memimpin desain
kurikulum, memcahkan berbagai
persoalan, melakukan
pengawasan dan
mempromosikan evaluasi
kurikulum dan merefleksiakan
hasil evaluasi itu sendiri.
3 Developing a Teaching Factory Perkembangan informasi, sain dan R & D Model TF-6M sangat efektif dalam Kelancaran implementasi model
Learning Model To Improve teknologi telah mempercepat dinamika meningkatkan komptensi TF-6M memerlukan
Production Competencies kebijakan pembangunan di bidang produktif siswa, baik kognitif dan kesepakatan antara guru dan
Among Mechanical pendidikan. SMK sub sistem dari sistem siswa, dukungan dari kepala
kejuruan/keahliannya
Author : D. Martawijaya
pendidikan di Indonesia harus beberapa pra-syarat harus di sekolah, fasilitas praktek yang
Year : Desember 2012
beradaptasi untuk meningkatkan penuhi untuk memastikan terstandarisasi, dan alokasi
Volume : 4, No.2
DOI : - kualitas dan hasil pendidikan. Lulusan kelancaran pelaksanaan model waktu yang cukup. Perubahan
ISBN : - harus dipersiapkan dengan baik untuk TF-6M, diantarnya (1) lingkungan sekolah dari sistem
ISSN : 2229-8932 dunia industri serta kewirausahaan, kesepakatan berdasarkan manajemen sekolah tradisonal
sebagaimana tercantum dalam Undang- pemaham an antara guru dan menuju manajemen industri
Undang Republik Indonesia nomor siswa dalam mengadosi praktek- diperlukan sebagaimana model
20/2003 pasal 18 dan penjelasan pasal praktek manajemen industri TF-6M harus memfasilitasi
15 tentang peraturan sekolah menengah untuk menggantikan praktek siswa dengan pengalaman
kejuruan. SMK didirikan dengan tujuan, manajemen sekolah yang ada, industri langsung di dalam
antara lain, untuk mempersiapkan (2) dukungan kebijakan dari lingkungan sekolah.
peserta didik untuk dapat bekerja, baik kepala sekolah, (3) pengadaan
secara mandiri atau mengisi lowongan sarana praktikum yang
pekerjaan yang ada di dunia bisnis dan terstandar, dan (4) alokasi waktu
industri sebagai tenaga kerja tingkat yang cukup.
menengah, terutama di bidang terkait Memenuhi empat persyaratan
dan keterampilan / keahlian yang siswa diatas untuk mengimplentasikan
bunga. Sekolah-sekolah ini juga model TF-6M dengan baik
bertujuan untuk membekali siswa Beberapa kebijakan harus
dengan kemampuan untuk memilih karir mendukung Model TF-6M.
yang cocok dan dengan keuletan, Kebijakan-kebijakan ini adalah
ketekunan dan daya saing untuk PP- 19/2005 (Peraturan
mengembangkan sikap profesional Pemerintah)
dalam bidang minat mereka dan
keahlian. Kedua tujuan akan
memberikan kontribusi terhadap
peningkatan kualitas lulusan yang pada
gilirannya akan meningkatkan
pendapatan dan produktivitas nasional
dan meningkatkan kemampuan negara
untuk mengantisipasi dampak
perubahan global.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


mengembangkan model pembelajaran
yang dapat memberikan para siswa SMK
sebuah keauntentikan dengan pengalam
praktek industri dalam sektor
manufaktur dan produksi di sekolah
yang sama tempat mereka belajar
dimana keseusai ini diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi dan
kemampuan siswa.
4 Integrating manufacturing Pentingnya efek teaching manufacturing Pilot Teaching factory adalah konsep
education with industrial dan pelatihan terstandar sudah jelas Study untuk mengubah paradigma
practice using teaching dibutuhkan untuk saat ini dan masa pendidikan di bidang manufaktur
mendatang. Studi terbaru menunjukkan menjadi skema baru yang
factory paradigm: A
kebutuhan mendesak untuk insyinur mendukung kebutuhan "
construction equipment masa depan dan pekerja untuk pengeta huan pekerja" di pabrik-
application mengadopsi kurikulum pembelajaran pabrik di masa depan. Dengan
Author : L. Rentzos, M. agar siap mengatasi penigkatan taching factory antara industri
Doukas, D. kebutuhan industri dimasa depan. dan akademis terdapat
Year : 2014 Paradigma teaching factory terdiri yang kesesuaian saling melengkapi
Volume : 17 dari proyek industri, pendekatan kelebihan dan keterbatasan
pendidikan yang relevan dan diantara masiang-masing. satu
DOI :
dieperlukannya konfigurasi ICT untuk sama lain saling me diamana
10.1016/j.procir.2014.01.126 memfasilitasi interaksi antara industri terdapat manfaat .Bagi
ISBN : 2212-8271 dan akademisi. Tujuan dari penelitian ini perusahaan Teaching factory
ISSN : 22128271 adalah untuk menunjukkan manfaat yag dapat memberikan ide-ide dan
dapat diperoleh dari teaching factory solusi dalam memcahkan
baik untuk akademisi dan industri. masalah terkait standar proses
perusahaan sedangkan bagi
siswa sendiri melalui teaching
factory mereka dapat langsung
terjun secara nyata menghadapi
masalah real yang terjadi di
industri terkait simulasi dan
proses perencanaan di industri
sehingga teaching factory
dianggap sebagai proyek yang
sangat konstruktif bagi siswa
untuk memperoleh pengetahuan
di bidang manufaktur dengan
mendekati masalah yang nyata
dan bekerja pada lingkungan
praktek yang nyata.

5 Evaluasi Proses Pembelajaran Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian Berdasarkan analisis dan
Mata Pelajaran Produktif mengetahui perencanaan, proses Evaluasi pembahasan yang telah
Program Keahlian Teknik pelaksanaan, dan penilaian dengan dilakukan pada penelitian ini,
hasil pembelajaran mata pelajaran dapat disimpulkan menjadi tiga
Instalasi Tenaga Listrik Yang Model
produktif Program Keahlian Teknik aspek. Pada aspek perencanaan
Menerapkan Kurikulum 2013 Instalasi Tenaga Listrik yang Countena
pembelajaran (antecedents)
di SMK YPT Pringsewu menerapkan Kurikulum 2013 di SMK YPT nce Stake secara keseluruhan dikate
Author : Riski Junianto Pringsewu gorikan baik, karena dari
Year : 2013 keempat indikator yang diukur.
Volume : - Hal ini ditunjuk kan pada
DOI : kuesioner siswa dengan skala
10.1016/j.procir.2014.01.126 pengukuran empat, aspek
perencanaan pembelajaran
ISBN : 2212-8271
dikategorikan baik dengan
ISSN : 22128271 persentase ketercapaian sebesar
86,54% berdasarkan skor total
aspek perencana an
pembelajaran
Pada aspek pelaksanaan
pembelajaran (transactions)
secara keseluruhan
dikategorikan baik, karena dari
ketujuh indikator yang diukur.
Hal ini ditunjukka- pada
kuesioner siswa dengan skala
pengukuran empat, aspek
pelaksanaan pembelajaran
dikategorikan baik dengan
persentase ketercapaian sebesar
86,43%
Pada aspek penilaian hasil
pembelajaran (outcomes) secara
keseluruhan dikate- gorikan
baik. Hal ini ditunjukkan pada
kuesioner siswa dengan skala
pengu- kuran empat, aspek
penilaian hasil pembelajaran
dikategorikan baik,dengan
persentase ketercapaian sebesar
85,14% berdasarkan skor total
aspek pelak- sanaan
pembelajaran
6 Developing a Learning Factory
to Increase Resource
Efficiency in Composite
Manufacturing Processes

Author : J. Bohner, M. Weeber, F

Year : 2015
Volume : 32
DOI :
10.1016/j.procir.2015.05.003
ISBN : -
ISSN : 22128271

Learning factory on global


production

Author : G. Lanza, E. Moser, J.

Year : 2015
Volume : 32
DOI :
10.1016/j.procir.2015.02.081
ISBN : 22128271 (ISSN)
ISSN : 22128271

Effects of vocational training


on unemployed youths' work
motivation and work
engagement: Mediating roles
of training adequacy and self-
actualization

Author : S. Ngai, C. Cheung, R.

Year : 2016
Volume : 63
DOI :
10.1016/j.childyouth.2016.
02.020
ISBN : -
ISSN : 01907409

Learning Factory for


Management, Organization
and Workers Participation

Author : P. Wagner, C. Prinz, M.

Year : 2015
Volume : 32
DOI :
10.1016/j.procir.2015.
02.118
ISBN : 4923432144
ISSN : 22128271

Anda mungkin juga menyukai