Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA ISLAM 1 GAMPING


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XII IPS 2/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
Membaca: 7. Memahami wacana sastra puisi dan cerpen.
B. Kompetensi Dasar
7.1 membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi
yang sesuai.
C. Indikator
1. Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, nada, intonasi, penghayatan, dan
ekspresi.
D. Tujuan Pem}belajan
1.Siswa mampu membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, nada, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi.

E. Materi Pembelajaran
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna.
Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima dan irama yang terkandung
dalam karya sastra itu sendiri. Adapun kekayaan makna yang terkandung dalam puisi
dikarenakan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang digunakan berbeda
dengan bahasa yang digunakan sehari-hari. Kata-kata yang digunakan bersifat konotatif.
Selain itu, puisi perlu diapresiasikan. Salah satu bentuk dalam mengapresiasikan puisi
adalah dengan membaca puisi tersebut. Dalam membacakan puisi yang baik perlu
memperhatikan:
1. Lafal.
Lafal sendiri adalah cara seseorang atau sekelompok orang untuk
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. Bunyi-bunyi bahasa antara lain, [a], [c], f],
[h], [u], dan sebagainya. Saat membacakan puisi harus dengan lafal yang jelas
meskipun setiap orang memiliki kebiasaan sendiri dalam mengucapkan bunyi
bahasa seperti orang Aceh yang melafalkan [e] berbeda dengan yang
diucapkan oleh orang Sunda. Oleh karena itu, pengucapan bunyi-bunyi bahasa
harus jelas tidak boleh tertukar.
2. Nada
Nada adalah tinggi rendahnya bunyi. Nada didalamnya meliputi
cara suasana kita membawakan puisi yang bernuansa sedih, semangat,
atau bahkan syahdu.
Contoh:
Puisi yang berjudul “Aku” ciptaan Chairil Anwar lebih baik dibacakan dengan
nada yang lantang atau keras.
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap merandang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
3. Tekanan
Tekanan adalah keras lembutnya suara. Tekanan berfungsi untuk
memberi tekanan khusus pada kata-kata tertentu. Tinggi rendahnya tekanan
dapat membedakan bagian kalimat yang satu dengan bagian lainnya yang
tidak penting.
Contoh:
1.) Pada bulan Juni banyak terjadi hujan (bukan sedikit dan bukan jarang).
2.) Pada bulan Juni banyak terjadi hujan ( bukan longsor ataupun
peristiwa)
Perhatikanlah bait puisi tersebut.
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakan rintik rindunya
Kepada pohon berbunga
Untuk menentukan kata yang perlu mendapat penekanan dalam bait
puisi di atas, terlebih dahulu Anda perlu memahami maksud baitnya secara
keseluruhan. Misalnya, kata yang perlu mendapat tekanan keras adalah tak
ada, bulan juni, rintik, dan pohon. Dengan demikian, Anda perlu menggaris
bawahi kata-kata itu sehingga Anda dapat membedakannya ketika puisi itu
dibacakan.
4. Intonasi
Intonasi adalah naik-turunnya lagu kalimat. Perbedaan intonasi dapat
menghasilkan jenis kalimat yang berbeda, yakni kalimat berita, kalimat tanya,
kalimat perintah, kalimat seru.
Penggunaan intonasi dalam puisi sangat penting agar pembacaannya
tidak monoton sehingga pendengar pun lebih tertarik. Intonasi juga berguna
dalam memperjelas dan membedakan maksud atau pesan dari tiap larik.
Untuk itu, sebelum membacaka, perlu menandainya misalnya dengan garis
yang menanjak atau menurun. Dengan cara demikian, akan lebih mudah dalam
membedakan intonasi dari setiap larik ketika puisi itu dibacakan.
Langkah-langkah dalam menulis puisi dengan menggunakan peta konsep
1. Tulis kata yang menurut kalian sangat menarik misal ibu.
2. Buatlah lima cabang yang setiap cabangnya mewakili lima indera.
3. Kemudian buatlah kata atau kalimat yang mewakili 5 macam indera tersebut
sebanyak-banyaknya.
4. Kemudian rangkailah kata-kata atau kalimat-kalimat tersebut menjadi satu bait puisi
F. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah dengan menggunakan diskusi
dan tanya jawab. Siswa diminta untuk berani membacakan puisi didepan kelas.
Kemudian, siswa yang lain mencermati dan mampu memberikan tanggapannya mengenai
penampilan dalam membacakan puisi tersebut.

G. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
1. Guru memeriksa kesiapan siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai
oleh siswa.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan yang
telah dimiliki siswa sebelumnya mengenai materi puisi.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Siswa diminta untuk mencermati contoh puisi.
2. Siswa melihat pemutaran video tentang berbagai macam pembacaan puisi.
3. Siswa membahas pemutaran video tersebut.
4. Siswa memberikan komentar tentang pemutaran video tersebut.
5. Siswa diminta untuk menulis puisi dengan tema bebas.
Elaborasi
1. Guru meminta siswa untuk membacakan puisi.
2. Siswa mengomentari siswa yang membacakan puisi.
3. Siswa memperbaiki pembacaan puisi sesuai dengan komentator dari siswa
yang lain.
Konfirmasi
1. Guru mengarahkan siswannya untuk bersama-sama menyimpulkan hal-hal
yang belum diketahui.
2. Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui tersebut.
Penutup
1. Guru bersama siswa melakukan refleksi dengan menanyakan apa yang
telah dipelajari dan kesulitan yang dihadapi siswa.

H. Media dan Sumber Belajar


Alat : pemutaran video
Bahan : puisi
Sumber belajar : A. Sayuti, Suminta. 2002. Berkenalan Dengan Puisi. Yogyakarta:
Gama Media.
I. Penilaian
a. Teknik : Penugasan (tes lisan)
b. Bentuk instrumen : Tugas individu (uji petik kerja produk)
c. soal/instrument : Bacalah puisi di depan kelas dengan lafal, nada, tekanan, dan
intonasi yang tepat didepan kelas!
Rubrik Penilaian
No Aspek Skor Skor maks
1. Lafal 5
 lafal jelas 5
 lafal kurang jelas 3
 lafal tidak jelas 1

Intonasi
 intonasi tepat 5 5
2.  intonasi kurang tepat 3
1
 intonasi tidak tepat

Tekanan
5
 tekanan tepat
5
 tekanan kurang tepat
3
 tekanan tidak tepat
3. 1

Nada
5 5
 Nada tepat
3
 Nada kurang tepat
1
 Nada tidak tepat

4.
25

Nilai akhir = Perolehan skor x skor ideal (100)


Skor maksimum (25)
Keutuhan Tema (2) Ide (3) Diksi (2) Total=10
puisi (3)

Mengetahui, Yogyakarta, 20 Agustus 2013


Guru Pembimbing Mahasiswa Pratikan

Drs. Eddy Sulistianto Nadia Ayu Puspita

Anda mungkin juga menyukai