Anda di halaman 1dari 7

LAPO R AN

PENGARUH KONSENTRASI DAN SUHU PADA LAJU


REAKSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I

Dosen: Dewiantika Azizah, S.Si., M.Pd

Disusun oleh:

Ghina Nadhiva (150621011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2017
PRAKTIKUM I

PENGARUH KONSENTRASI DAN SUHU PADA LAJU REAKSI

I. TUJUAN
1. Mempelajari pengaruh perubahan konsentrasi pada laju reaksi.
2. Mempelajari pengaruh suhu pada laju reaksi.

II. DASAR TEORI

Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida


dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO 3)
pada suasana tertentu. Metode argentometri disebut juga dengan metode pengendapan
karena pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relative tidak larut
atau endapan.

Metode argentometri yang lebih luas lagi digunakan adalah metode titrasi
kembali. Perak nitrat (AgNO3) berelebihan ditambahkan kesampel yang mengandung
ion klorida atau bromide. Sisa AgNO3, selanjutnya dititrasi kembali dengan
ammonium tiosianat menggunakan indikator besi (III) ammonium sulfat.

Titrasi argentometri terbagi menjadi beberapa metode penetapan disesuaikan


dengan indikator yang diperlukan dalam penetapan kadar, diantara metode tersebut
adalah:

Metode Mohr : Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan
bromide dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat denga penambahan
larutan kalium kromat sebagai indikator. Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan
perak nitrat korida dan setelah mencapai titik ekuivalen, maka penambahan sedikit
perak nitrat akan bereaksi dengan kromat dengan memebentuk endapan dengan
kromat yang berwarna merah.
Metode Volhard : Perak dapat ditetapkan secara teliti dalam suasana asam dalam
arutan baku kalium atau ammonium tiosianat, kelebihan tioianat dapat ditetapkan
secara jelas dengan garam besi (III) nitrat atau besi (III) ammonium sulfat sebagai
indikator yang membentuk warna merah dari kmpleks besi (III) tiosianat.
Metode Fajans : Pada metode ini digunakan indikator absorpsi, sebagai kenyataan
bahwa pada titik ekuivalen indikator terabsorbsi oleh endapan. Indikator ini tidak
memberikan perubahan warna kepada larutan, tetapi pada permkaan endapan.
Pada praktikum ini hanya akan dilakukan menggunakan Metode Mohr untuk
menetapkan kadar halogen (klorida).

2 | Praktikum Kimia Fisika I: Pengaruh Konsentrasi dan


Suhu Pada Laju Reaksi
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Gelas ukur
2. Stop watch
3. Erlenmeyer
4. Thermometer
5. Bunsen, Kaki tiga dan kasa
6. Pipet Volum

b. Bahan
1. Na2S2O3
2. HCL

IV. LANGKAH KERJA


Bagian A
1. Tempatkan 50 ml natrium tiosulfat 0.25 M dalam gelas ukur yang mempunyai
alas rata.
2. Tempatkan gelas ukur tadi diatas sehelai kertas putih tepat diatas tanda silang
hitam yang dibuat pada kertas putih tersebut, sehingga ketika dilihat dari atas
melalui larutan tiosulfat, tanda silang tersebut dapat jelas terlihat.
3. Tambahkan 2 ml HCL 1M dan tepat ketika penambahan dilakukan, nyalakan
stop watch.
- Larutan tersebut diaduk agar pencampuran menjadi merata, sementara
pengamatan dari atas tetap dilakukan.
4. Catat waktu yang diperlukan sampai tanda silang hitam tidak dapat diamati
dari atas lagi.
5. Suhu larutan diukur dan dicatat.
6. Ulangi langkah-langkah diatas dengan volume larutan tiosulfat dan volume air
yang berbeda-beda.

Bagian B
1. Masukkan 10 ml larutan Na-tiosulfat 0,5 M kedalam gelas ukur, lalu encerkan
hingga volumenya mencapai 50 ml.
2. Ambil 2 ml HCL 1 M, masukkan kedalam tabung reaksi, tempatkan gelas ukur
dan tabung reaksi tersebut pada penangas air yang suhunya +/- 35oC. Biarkan
kedua larutan tersebut beberapa lama, sampai mencapai suhu kesetimbangan.
Ukur suhu dengan menggunakan thermometer dan catat.
3. Tambahkan asam kedalam larutan tiosulfat, dan pada saat yang bersamaan
nyalakan stop watch. Larutan diaduk dan tempatkan gelas ukur diatas tanda
silang hitam. Catat waktu yang dibutuhkan sampai tanda silang tidak terlihat
lagi bila dilihat dari atas.
4. Ulangi langkah diatas untuk berbagai suhu sampai suhu 60oC ( lakukan untuk
4 suhu yang berbeda)

V. DATA PENGAMATAN
1. Bagian A

3 | Praktikum Kimia Fisika I: Pengaruh Konsentrasi dan


Suhu Pada Laju Reaksi
Volume Volume HCl Suhu Suhu
Na2S2O3 (1 M) Waktu Suhu
0
50 ml 2 ml 30 C 25.00 300C
55 ml 2 ml 300C 09.51 290C
60 ml 2 ml 300C 09.43 290C
65 ml 2 ml 300C 09.42 290C
70 ml 2 ml 300C 09.05 290C

2. Bagian B

Volume Volume HCl Suhu Suhu


Na2S2O3 (1 M) Waktu Suhu
0
10 ml 2 ml 35 C 1:55.98 360C
10 ml 2 ml 450C 1:24.27 410C
10 ml 2 ml 550C 39.15 520C
10 ml 2 ml 600C 26.00 560C

VI. PEMBAHASAN
Grafik A

Pengaruh perubahan konsentrasi pada laju reaksi


0:28:48
0:25:55
0:23:02
0:20:10
0:17:17
Waktu (detik) 0:14:24
0:11:31
0:08:38
0:05:46
0:02:53
0:00:00
45 50 55 60 65 70 75

Volume Natrium Tiosulfat (mL)

Kurva laju reaksi sebagai fungsi konsentrasi tiosulfat yaitu semakin tinggi tingkat
konsentrasi Na2S2O3 maka semakin cepat pula laju reaksi dan proses pengadukan
yang cepat juga berpengaruh terhadap proses laju reaksinya. Waktu yang kuat yang
diperoleh terdapat pada natrium tiosulfat dengan konsentrasi 70 ml dengan waktu
yang diperlukan 09.05 detik dan waktu yang diperlukan paling banyak terjadi pada
konsentrasi natrium tiosulfat 50 ml yaitu 25.00 detik.
4 | Praktikum Kimia Fisika I: Pengaruh Konsentrasi dan
Suhu Pada Laju Reaksi
GRAFIK B

Pengaruh perubahan suhu pada laju reaksi


0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
Waktu (detik) 0.04
0.03
0.02
0.01
0
30 35 40 45 50 55 60 65

Suhu0C

Laju reaksi rendah terjadi pada suhu 350C dengan waktu yang diperlukan yaitu 115.98
detik dan laju reaksi tertinggi terjadi pada suhu 600C dengan waktu yang diperlukan
yaitu 26.00 detik.

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mempelajari pengaruh perubahan


konsentrasi pada laju reaksi dan mempelajari pengaruh suhu pada laju reaksi. Untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi, pada bagian A digunakan 5 macam konsentrasi
yaitu dengan melarutkan natrium tiosulfat sebanyak 50 ml, 55 ml, 60 ml, 65 ml 70 ml
dan dan setiap larutan ditambah dengan 2 ml HCl. Dan untuk mengetahui pengaruh
suhu digunakan suhu yaitu 300C yang diambil tiap suhu 10 ml natrium tiosulfat lalu
ditambahkan aquades selanjutnya dicampur atau ditambah dengan 2 ml HCl.
Sedangkan pada bagian B digunakan 1 macam konsentrasi yaitu 10 ml dan setiap
larutan ditambahkan 2 ml HCl, untuk mengetahui pengaruh suhu digunakan suhu
yaitu 300C, 450C, 550C, 600C.
Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan larutan natrium tiosulfat yang
sebelumnya telah di encerkan menjadi 0,25M lalu dituang ke gelas piala 250ml,
kemudian ditempatkan pada kertas putih tepat diatas tanda silang hitam. Lalu
tambahkan 2 ml HCl 1 M dan tepat ketika penambahan dilakukan nyalakan stopwatch

5 | Praktikum Kimia Fisika I: Pengaruh Konsentrasi dan


Suhu Pada Laju Reaksi
dan segera aduk sampai tanda silang tidak terlihat lagi, selanjutnya matikan stopwatch
ketika tanda silang tidak terlihat dari atas dan catat waktunya.
Teori yang menyatakan bahwa Laju reaksi dapat di percepat atau diperlambat dengan
mengubah suhunya adalah benar. karena Ketika suhu dinaikkan maka laju reaksi akan
meningkat pula. Teori yang menyatakan jika konsentrasi zat semakin besar maka laju
reaksinya semakin besar, dan sebaliknya jika konsentrasi pula, dan sebaliknya jika
konsentrasi suatu zat semakin kecil maka laju reaksinya pun semakin kecil adalah
benar.

VII. PERTANYAAN
1. Faktor apa yang mempengaruhi kecepatan reaksi?
2. Apa yang dimaksud dengan konstanta kecepatan reaksi?
3. Peningkatan suhu tidak selalu berarti peningkatan laju reaksi. Beri komentar anda
mengenai hal ini!

JAWAB :

1. Faktor - faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah suhu dan tingkat
konsentrasi.
2. Konstanta kecepatan reaksi adalah perbandingan antara laju reaksi dengan
konsentrasi reaktan.
3. Kecepatan laju reaksi akan naik jika suhu semakin bertambah tetapi tidak selalu
karena akan ada titik dimana kecepatan laju reaksi akan berhenti bertambah
meski suhu dinaikkan.

VIII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Pengaruh suhu sangat besar pada laju reaksi, semakin tinggi suhu pada suatu
larutan maka semakin cepat tanda silang di kertas tersebut tidak terlihat.
2. Semakin cepat kita mengaduk larutan maka waktu yang diperlukan agar tanda
silang tidak terlihat lagi semakin singkat.
3. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi dipercobaan ini yaitu suhu dan konsentrasi

IX. DAFTAR PUSTAKA


Azizah, Dewiantika. 2017. Modul Praktikum Kimia Analitik I. Cirebon:
Universitas Muhammadiyah Cirebon.
diakses pada tanggal 6 maret 2017 pukul 15.37 WIB

6 | Praktikum Kimia Fisika I: Pengaruh Konsentrasi dan


Suhu Pada Laju Reaksi
Cirebon, 6 Maret 2017
Dosen Pengampu Praktikan

Dewiantika Azizah, S.Si., M.Pd Ghina Nadhiva

7 | Praktikum Kimia Fisika I: Pengaruh Konsentrasi dan


Suhu Pada Laju Reaksi

Anda mungkin juga menyukai