Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan pre dan post konfre Tepat pada waktunya,
salawat beserta salam semoga teteap di limpahkan pada kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti
yang kita rasakan saat ini.
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kelompok baik bantuan moral dan material dalam penyusunan makalah ini, di
dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu
kami sangat menharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan semuanya
demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan
untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab
tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan
PJ tim(Modul MPKP, 2006).

Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang akan dilakukan


oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang akan dilakukan oleh setiap
mahasiswa sebelum melakukan tindakan keperawatan. Sedangkan dalam Pre-konferens para
instruktur klinis harus sudah menyiapkan apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak
banyak waktu yang terbuang. Pada makalah ini akan di bahas mengenai pre dan post kompre.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu :
1. Apakah pengertian pre dan post komfre ?
2. Apakah tujuan dari pre dan post konfre ?
3. Apakah gejala syarat pre dan post konfre ?
4. Bagaimana pedoman pelaksanaan ?
5. Bagaimana penanganan tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaa pre dan postkonfre ?
6. Bagaimana kegiatan ketua tim dalam pre dan post konfre ini ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui :
1. Definisi
2. Tujuan pre dan post konfre
3. Syarat pre dan post konfre
4. Pedoman pelaksanaan conference
5. Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post konfe
6. Kegiatan ketua tim pada fase pre dan post konfre
7. Hal-hal yang disampaikan oleh perawat
8. Hal-hal yang di sampaikan oleh ketua tim
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan
untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab
tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan
PJ tim(Modul MPKP, 2006).

Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang akan dilakukan


oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang akan dilakukan oleh setiap
mahasiswa sebelum melakukan tindakan keperawatan. Sedangkan dalam Pre-konferens para
instruktur klinis harus sudah menyiapkan apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak
banyak waktu yang terbuang.

Fase pre-konferens, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang didalamnya


terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa tersebut dalam
melaksanakan program pendidikan keperawatan harus benar-benar memperhatikan hal yang akan
dibahas pada fase pre-konferens. Pada saat instruktur klinis merencanakan fase pre-konferens
dengan kelompok kecil siswa tentang suatu topik.
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan
sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep
tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim
atau Pj tim (Modul MPKP, 2006).

Pos konferens adalah fase dimana dari hasil pembahasan di buat evaluasi. Setiap
mahasiswa harus mampu melakukan evaluasi dari setiap konferens yang sudah dilaksanakan
sehingga mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan berikutnya. Pembahasan yang sudah dibuat
akan menjadi acuan untuk bisa berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang timbul dari
setiap tindakan selama berpraktek.

Pos konferens merupakan kesempatan dari mahasiswa untuk bertanya dan menyelesaikan
masalah saat berdiskusi. Setiap mahasiswa mempunyai masalah selama berpraktek dan
inbstruktur klinis memberikan arahan setelah berdiskusi bersama untuk mencari penyelesaian
dari setiap masalah tersebut. Para instruktur klinis memberikan pembahasan yang bisa
mahasiswa diskusikan bersama masalah dan membuat evaluasi dari setiap diskusi.
B. Tujuan pre dan post konfre

Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara kritis
dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi
lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat
meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang
efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962).
Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi
pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan (T.M. Marelli, et.al, 1997).

a. Tujuan pre konfre adalah:


1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan dan
merencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
4) bagi mahasiswa yaitu menyiapkan mahasiswa untuk pembelajaran pada setting klinik,
5) menyiapkan mahasiswa untuk aktivitas penugasan klinik.
6) menyiapkan mahasiswa untuk pengalaman praktek klinik.

b. Tujuan post conference adalah:


1) Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan
masalah yang dijumpai.

C. Syarat pre dan post konfre


Syarat Pre dan Post Conference yaitu:
1. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post conference
dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan.
2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit.
3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan
tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan.
4. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim.
D. Pedoman pelaksanaan conference
1. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan memberi
umpan balik
4. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik
5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil tanggung jawab
dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda
6. Raung diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
7. . Frekuensi pre-konferens yaitu apakah dilakukan setiap hari sebelum praktek klinik atau pada
awal mahasiswa akan melaksanakan praktek klinik saja.
8. Tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa menentukan seberapa sering di perlukan
fase pre-konferens.
9. Waktu yang diperlukan untuk setiap mahasiswa seharusnya sama atau mungkin dapat
diperpanjang. Cara lebih efektif dengan penggunaan waktu sekitar 20 menit sampai satu jam
untuk diskusi.
10. Waktu apakah dilakukan setiap hari, jam tujuh misalnya sebelum praktek klinik.
11. Lokasi terdapat keuntungan apabila pre-konferens dilakukan pada lokasi yang berdekatan
dengan tempat praktek. Salah satu keuntungannya adalah mengurangi jumlah waktu yang
diperlukan untuk pergi ke lahan praktek. Perlu di ingat bahwa keadaan fisik yang nyaman atau
baik dari sisi mahasiswa adalah kondisis yang baik bagi proses belajar mengajar termasuk untuk
praktek klinik..
12. Bila memungkinkan, libatkan staf ruangan tempat praktek untuk menjelaskan dan
negosiasi program dalam hubungannya dengan penggunaan fasilitas yang ada.
13. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan kesesuaiannya
dengan situasi lapangan.

E. Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post konferens
adalah sebagai berikut :
a. Tujuan yang telah di buat dalam konferens seharusnya di konfirmasikan terlebih dahulu..
b. Diskusikan yang di lakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip kelompok yang dinamis.
c. Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan berpegang kepada fokus
yang di bicarakan, tanpa mendomisilinya dan memberikan umpan balik yang di perlukan secara
tepat.
d. Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin-poin penting selama
diskusi berlansung.
e. Atmosfer diskusi seharusnya mendukung bagi partisipasi kelompok, mengandung keinginan
anggota diskusi untuk memberikan responsnya dan menerima pendapat atau pandangan yang
berbedauntuk selanjutnya mencari persamaannya.
f. Besar kelompok seharusnya di batasi 10-12 orang untuk memelihara pertukaran ide-ide
pemikiran yang ade kuat di antara mereka.
g. Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung ( face to face).
h. Pada kesimpulan akhir dari konferens, ringkasan dan kesimpulan seharusnya berikan oleh
instruktur klinis atau siswa dengan mengacu pada tujuan pembelajaran dan sifat applicability
pada situasi dan kondisi yang lain.

F. Kegiatan ketua tim pada fase pre dan post konfre


1. Fase pre konfre
a. Ketua tim atau Pj tim membuka acara
b. Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing masing perawat pelaksana
c. Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu.
d. Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
e. Ketua tim atau Pj tim menutup acara

2. Fase post konfre


a. Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
b. Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan.
c. Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutnya.
d. Ketua tim atau Pj menutup acara.
G. Hal-hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi
1. Data utama klien
2. Keluhan klien
3. TTV dan kesadaran
4. Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
5. Masalah keperawatan
6. Rencana keperawatan hari ini.
7. Perubahan keadaan terapi medis.
8. Rencana medis.

H. Hal-hal yang di sampaikan oleh ketua tim


1. Ketua tim mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah yang terkait
dengan perawatan klien yang meliputi :
a. Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan pemberian makan,
kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang dikonsulkan.
b. Ketepatan pemberian infuse.
c. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
d. Ketepatan pemberian obat / injeksi.
e. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
f. Ketepatan dokumentasi.
g. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
2. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan masing masing
perawatan asosiet.
3. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat diselesaikan.

FORMAT OPERAN PENDERITA

Nama : Kamar :
Pasien
Umur : Dx. :
Medis
Tanggal :

Asuhan Operan
Keperawatan Sift Pagi Sift Sore Sift Malam

Masalah
Keperawatan

S: S: S:
Data Fokus O: O: O:
(Subyektif & A: A: A:
Obyektif) P: P: P:

Intervensi yang
sudah
Dilakukan

Intervensi yang
belum
Dilakukan

Hal-hal yang perlu


di
Perhatikan (Lab,
Obat,-
Advis Medis)

Tanda Tangan PP PP Pagi: PP Sore: PP Malam:


PP Sore: PP Malam: PP Pagi:

Karu: Karu:

Komunikasi SBAR
Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang logis untuk mengatur
informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain secara akurat dan efisien. Komunikasi
dengan menggunakan alat terstruktur SBAR untuk mencapai keterampilan berfikir kritis serta
menghemat waktu. (Rina, 2012)

Konsep SBAR
Menurut Rina, 2012 konsep SBAR yaitu sebagai berikut;
1. S (siuation) Situation merupakan kondisi terkini yang sedang terjadi pada pasien.
- Mengidentifikasi diri, unit, pasien, dan nomor kamar.
- Nyatakan masalah secara singkat: apa, kapan dimulai, dan tingkat keparahan.
2. B (background)
Sediakan informasi latar belakang yang sesuai dengan situasi, meliputi:
- Daftar pasien
- Nomor medical record
- Membuat diagnosa dan tanggal pendiagnosaan
- Daftar obat terkini, alergi, dan hasil labor.
- Hasil terbaru tanda-tanda vital pasien
- Hasil labor, dengan tanggal dan waktu pengambilan serta hasil dari tes labor sebagai
pembanding
- Informasi klinik lainnya
Background merupakan informasi penting tentang apa yang berhubungan dengan kondisi pasien
terkini.
3. A (assessment/pengkajian)
Assessment merupakan hasil pengkajian dari kondisi pasien yang terkini
4. R (recommendation)
Recommendation merupakan apa saja hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien
pada saat ini.

SBAR Model
Menurut Rina, 2012;
1. Komunikasi menjadi efektif dan efisien
2. Menawarkan sebuah cara yang simple untuk standart komunikasi dengan menggunakan 4
elemen umum
3. Mencerminkan umum dan nursing process
4. Membuat bahasa yang umum

Laporan Kondisi Pasien Antar Shift DinaS (Dengan SBAR)


Menurut (Rina, 2012) Sebelum Operan pasien :
1. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan kondisi pasien yang akan dilaporkan
3. Pastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus dilanjutkan
4. Baca & pahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian perawat shif sebelumnya.
5. Siapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian.

SKENARIO OPERAN

A. Pemeran
Karu : Fajar Satria Maha
Katim : Istikaratih

Perawat Sift Malam:


1. Surya Nanda (Pj Shift Malam)
2. Yuliana

Perawat Sift Pagi:


1. Muksalmina
2. Nuria Sari
B. Naskah Drama Operan
Pagi pukul 7.45 wib, tiba lah perawat Sift Pagi beserta Karu,
Perawat Pagi : Assalamualaikum,,
Perawat malam : Walaikumsalam
Yuli : ehh,, sudah datang...
Ria : iya, , , alhamdulillah tepat waktu...
Surya : yasudah, letakkan dulu tasnya di ruang...
Ria : baiklah,,

Detik-detik Proses Operan pun tiba pada jam 08.00 Wib, setelah lengkap Karu, Katim dan
perawat shift pagi datang...
Karu : (melihat jam) sudah jam 08.00 nih, sudah waktunya operan sift
malam dengan shift pagi...
Surya : baik pak,, mari kita mulai saja operan pagi ini
Karu : yasudah, langsung saja...
Assalamualaikum,,, (membuka acara operan)
Sebelum memulai operan ini alangkah baiknya kita berdoa menurut agama dan kepercayaan
masing-masing.. doa dimulai... selesai...
Baik, untuk Pj malam, bg Surya bisa disampaikan laporan pagi ini,.silahkan...
Surya : baik, terimakasih..
Untuk operan pagi ini ada 4 pasien.. nah dari ke empat ini ada 2 pasien baru.. di kamar 3 & 4...
Pasien Pertama (PJ surya)
S : Tn. F (49 Tahun)
Kamar 1
Dx: Asma
Keadaan komposmetis
Klien masih sesak napas
Pernapasan cuping hidung
Pernapasan cepat
Terdapat sekret yang kental

B : Telah diberikan terapi O2 2 liter


Telah diberikan terapi nebulizar
A : Pemeriksaan TTV
o TD : 130/90 mmHg
o P : 80 x/m
o R : 30 x/m
o T : 37 oC
Diet M2
Terapi IVFD RL 20 tts/m

R : Lakukan pemeriksaan TTV setiap 5 jam


Lakukan pemberian terapi nebulizer 12 x/j
Pantau pemberian Terapi O2

Ratih : ada yang perlu di cek bg? cek sputum?


Surya : tidak ada ratih,,
Muksal : masih sering sesak bapak ini?
Surya : bapak ini masih sesak,, jadi terapi O2 nya tolong nanti di pantau.
Muksal : oh iyaa bg..

Pasien Kedu (PJ surya)


S : Tn. B (40 Tahun)
Kamar 2
Dx: GE
Pasien mengatakan badannya masih lemas
Turgor kulit jelek

B : Kekurangan cairan
Telah diberikan terapi IVFD RL 20tts/m

A : Pemeriksaan TTV
o TD : 130/80 mmHg
o P : 80 x/m
o R : 22 x/m
o T : 36 oC
Diet M2

R : Lanjutkan pemberian terapi IVFD RL 20tts/m


Diet M2
Ria : bapak ini ada muntah bang?
Surya : ada tadi malam.. pantau intake & output nya yaa..
Pasien Ketiga (Perawat yuli)
S : Tn. I (48 Tahun)
Kamar 3
Dx: Post Ob Debridemen et DM + selulitas pada
lengan atas sebelah kiri.

B : Hb 10
KGD 145

A : Pemeriksaan TTV
o TD : 120/90 mmHg
o P : 70 x/m
o R : 22 x/m
o T : 37 oC
Diet M2
Urine pekat

R : Cek Hb
Kontrol intake & output
Kontrol TTV setiap 3 jam
Cek KGD setiap 2 jam

Ria : iya bg,,Hb terakhir berapa td kak yul ?


Yuli : terakhir HB nya 10, cek Hb nya lagi nanti jangan lupa.
Ria : baik kak,,,

Pasien Keempat (perawat yuli)


S : Tn. S (35 Tahun)
Kamar 4
Dx: Hepatitis
Pasien lemas, kurang nafsu makan
Kelihatan kuning

B : Bilirubin 2,1 mg/dl (N= 0,1 1,2 mg/dl)


Tidak memiliki riwayat alergi

A : Pemeriksaan TTV
o TD : 110/90 mmHg
o P : 60 x/m
o R : 24 x/m
o T : 36,7 oC
Diet M2
Terapi IVFD RL 20 tts/m

R : Cek Bilirubin
Cek Hb

Muksal : ini HB nya berapa kak?


Yuli : hasilnya belum keluar, nanti di ambil ya..
Baik,, itu saja.. ada yang kurang jelas ???
Muksal : ya sudah, sudah...
Fajar : langsung aja kepasiennya.. bawa statusnya
Surya : (kamar 1-4) siang bapak,, kami mau operan, ini teman saya
Ratih, Muksal dan ria yang nanti akan merawat bapak sampai jam
14.00 siang.. dan ada juga Karu di pagi ini pak, ini pak Fajar.
Surya : baik,, sudah selesai,
Fajar : mari kita kembali keruangan...
Dan penandatangani hasil operan dinas malam.. selanjutnya.....
Fajar : operannya sudah selesai, pasti sudah lengkap semua. Nah bagi
yang dinas pagi selamat bertugas. Dan yang shift malam kalau mau pulang silahkan, dan yang
lain menyesuaikan. Dan sebelum mengakhiri hasil operan ini,, kita berdoa dulu menurut agama
dan kepercayaan masing-masing, supaya selamat sampai tujuan, berdoa dimulai.. berdoa
selesai..
untuk acara selanjutnya, silahkan untuk menyesuaikannya masing-masing.. terimakasih
assalamualaikum..
Perawat : Walaikumsalam..
Surya & Yuli : kalau begitu kami pulang dulu ya.. assalamualaikum...
Perawat : walaikumsalam..
Ratih : iya, hati-hati dijalan..
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Fase pre-konfre, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang didalamnya terkandung unsur
fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa tersebut dalam melaksanakan program
pendidikan keperawatan harus benar-benar memperhatikan hal yang akan dibahas pada fase pre-
konferens. Pada saat instruktur klinis merencanakan fase pre-konferens dengan kelompok kecil
siswa tentang suatu topik.
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan
sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep
tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim
atau Pj tim (Modul MPKP, 2006).

B. saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengharapkan kepada teman-teman ataupun pembaca
agar makalah kami ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta :
Salemba Medika
Rostandi Purba, Juli. Achmad fathi. 2012. Jurnal Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Koflik Kepala
Ruangan di Instalasi Rindu A RSUP H. Adam Malik Medan
Rina. 2012. Tesis...
Sugiharto, A. S, Dkk. 2012. Manajemen Keperawatan Aplikasi MPKP di Rumah Sakit. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai