Anda di halaman 1dari 11

B A B I V.

B AT U A N P I R O K L A S T I K

Batuan Piroklastik adalah batuan vulkanik yang berteksture


klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang
berkaitan dengan letusan gunung api, dengan material
penyusun dari asal yang berbeda (W.T.Huang,1962,Williams,
1982). Ma teria l p eny usu n tersebu t teren da pkan
dan terkonsolidasi sebelum mengalami reworked oleh air
maupun es. Pada kenyataannya bahwa batuan hasil
letusan gunungapi dapat berupa suatu hasil lelehan
merupakan lava yang telah dibahas dan diklasifikasikan
kedalam batuan beku, serta dapat pula berupa berupa
produk ledakan atau eksplosif yang bersifat fragmental dari
semua bentuk cair, gas, atau padat yang dikeluarkan dengan
jalan erupsi.

4.1 KOMPOSISI MINERAL BATUAN PIROKLASTIK


Fisher,1984 dan Williams,1982 mengelompokkan
material penyusun batuan-batuan piroklastik sebagai
berikut :
1. Kelompok Juvenil (Essential)
2. Bila material penyusun dikeluarkan langsung dari
magma, terdiri dari padatan, atau partikel tertekan dari
su atu c air an yan g mend ing in dan krista l
(pyrogenic crystal,).
3. Kelompok Cognate (Accessory)
Bila material penyusunnya dari material hamburan
yang berasal dari letusan sebelumnya, dari
52
gunungapi yang sama atau tubuh vulkanik yang
lebih tua dari dinding kawah.
4. Kelompok Accidental (bahan asing)
Bila material penyusunnya merupakan bahan
hamburan yang berasal dari batuan non
gunungapi atau batuan dasar berupa batuan
beku, sedimen ataupun metamorf, sehingga
mempunyai komposisi yang beragam.

4.2. TEKSTUR BATUAN PIROKLASTIK


Variasi bentuk,pembundaran dan pemilahan batuan
pi ro k l a s t i k mirip d en g a n b a tu a n se d i me n
kl a s t i k pada umumnya. Hanya unsur-unsur
tersebut tergantung tenaga le t u s a n , p e n g u a p a n ,
t e g a n g a n p e rm u ka a n d a n p e n g a r u h seretan.
Kenampakan yang khas pada batuan piroklastik
adalah bentuk butir yang runcing tajam, terutama
dikenal sebagai "glass shard" atau gelas runcing
tajam serta adanya batuapung (Pumice).

4.3. STRUKTUR BATUAN PIROKLASTIK


Seperti halnya struktur batuan beku, maka
pada batuan p i ro k l a s t i k juga dijumpai
struktur seperti s ko r i a , vesikuler, serta
amigdaloidal.

4.4. KONPOSIS1 MINERAL BATUAN PIROKLASTIK


A.Mineral-mineralSialis(Silisium-
53
aluminium)
Mineral-mineral sialis terdiri dari :
Kwarsa (SiO2) yang hanya ditemukan pada batuan
gunung api yang kaya akan kandungan silika atau
bersifat asam.
Feldspar,baik K-Feldspar,Na-Feldspar dan Ca-
Feldspar.
Feldspathoid, merupakan kelompok mineral yang
teriadi jika kondisi larutan magma dalam keadaan tidak
atau kurang jenuh akan kandungan silika.
B. Mineral-mineral Ferromagnesia
Merupakan kelompok mineral yang kaya akan
kandungan ikatan Fe-Mg silikat dan kadang-kadang
disusul dengan Ca-silikat.
Mineral-mineral tersebut hadir berupa kelompok
mineral :
Piroksen, merupakan mineral penting di dalam
batuan gunungapi.
Olivin, mineral yang kaya akan besi dan magnesium

dan miskin silika.


C. Mineral Tambahan
Mineral-mineral yang sering hadir
Hornblende - magnetit
Biotit - Ilmenit

4.5. KLASIFIKASI BATUAN PIROKLASTIK


Material piroklastik dapat dikelompokkan berdasarkan
ukurannya sebagai berikut (Schmid,1981 vide Fisher,1984).
54
Endapan piroklastik tak terkonsolidasi
1. Bomb gunungapi
Bomb adalah gumpalan-gumpalan lava yang
mempunyai ukuran l eb ih b esa r da r i 64 mm, d a n
s eb ag i a n a ta u semu a n y a plastis pads waktu
tererupsi. Beberapa bomb mempunyai u ku r a n y a n g
sangat besar sebagai contoh bomb yang
mempunyai diameter 5 meter dengan berat 200 kg
dengan hembusan setinggi 600 m selama erupsi di
gunungapi Asama Jepang pada tahun 1935.
Bomb ini dapat dibagi atas tiga macam :
a. Bomb Pita (ribbon bombs), yaitu bomb yang
memanjang seperti suling dan sebagian besar
gelembung-gelembung memanjang dengan arah
sama. Bomb ini sangat kenthal mempunyai
bentuk menyudut serta retakan kulitnya tidak
teratur.
b.Bomb inti (cored bomb), yaitu bomb yang mempunyai
inti dari material yang terkonsolidasi lebih dahulu,
mungkin dari fragmen-fragmen sisa erupsi terdahulu
pada gunungapi yang sama.
c. Bomb kerak roti (bread crust bombs), yaitu bom yang
bagian luarnya retak-retak persegi seperti nampak
pada kulit roti yang mekar, hal ini disebabkan oleh
bagian kulitnya cepat mendingin dan menyusut.
Bentuk dan nama tiap material piroklastik dapat
dilihat pada Gambar 4.1.

55
Gambar 4.1. Beberapa bentuk batuan piroklastik
a. bomb pita; b. pita kecil; c. pele's tear; d. pele's hair;
e-h almond or spindle; i-j. bomb kerak roti ; k. block

2. Block Gunungapi (Volcanic Block)


Merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi
eksplosif dari fragmen batuan yang sudah memadat
lebih dulu dengan ukuran lebih besar dari 64 mm.
Blok-blok ini selalu menyudut bentuknya atau
equdimensional.

Gambar 4.2. Block dengan komposisi


dasite sesudah tertansport
dalam dome piroklastik

3. Lapilli

56
Berasal dari bahasa latin yaitu lapillus, nama
untuk hasil erupsi eksplosif gunungapi yang
berukuran 2mm- 64mm. Selain dari atau fragmen
batuan kadang-kadang terdiri dari mineral-mineral
augit, olivin dan plagioklas.
4. Bentuk khusus lapilli yang terdiri dari jatuhan lava
diinjeksi dalam keadaan sangat cair dan membeku
diudara, mempunyai bentuk membola atau
memanjang dan berakhir dengan meruncing.
5. Debu Gunungapi
Adalah batuan piroklastik yang berukuran 2mm-
1/256 mm Yang dihasilkan oleh pelemparan dari magma
akibat erupsi eksplosif Namun ada juga debu gunung
api yang teriadi karena proses penggesekan pada
waktu erupsi gunungapi. Debu gunungapi masih dalam
keadaan belum terkonsolidasi.

Endapan piroklastik yang terkonsolidasi


Merupakan akibat lithifikasi endapan piroklastik jatuhan
1. Breksi piroklastik (pyroklastic breccia)
Adalah batuan yang disusun oleh block-block
gunungapi Yang telah mengalami konsolidasi dalam
jumlah lebih 50% serta mengandung lebih kurang 25%
lapilli dan abu.
2. Aglomerat (agglomerate)
Adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi
material material dengan ka n d u n g a n n y a
didominasi oleh bom gunungapi dimana
57
kandungan lapilli dan abu kurang dari 25%.
3. Batu lapilli (lapilli stone)
Adalah batuan yang dominan terdiri dari fragmen
lapilli dengan ukuran 2-64 mm
4. Tuff Adalah endapan dari abu gunungapi yang telah
mengalami konsolidasi, dengan kandungan abu
mencapai 75%. Macamnya : -tuff lapilli (lapilli tuff)
-tuff aglomerat (agglomerate tuff)
-tuff breksi piroklastik (pyroclastic breccia tuff)

Tabel 4.1. Batuan Piroklastik berdasarkan ukuran dan sifatnya.

Ukuiran butir Sebutan Endapan Piroklastik


(mm) (piroklastik)
Tak Terkonsolidasi
terkonsolidasi
Bomb, Block Bomb, Block Agglomerat,
Tepra Breksi
64
piroklastik
Lapillus Tepra lapilli Batu lapilli
Lapillus Tepra lapilli Batu lapilli
Debu kasar Debu kasar Tuff, Debu
2
(coarse ash
kasar
grain)
Debu kasar Debu kasar Tuff, debu
(coarse ash
kasar
1/16 grain)
Debu halus Debu halus Tuff, Debu
halus

58
Batuan akibat lithifikasi endapan piroklastik aliran
1. Ignimbrit (ignimbrite)
Adalah batuan yang disusun dari endapan material oleh
aliran abu. Material-material ini dominan terdiri dari
pecahan-pecahan gelas dan pumice yang dihasilkan oleh
buih-buih magma asam.
2. Breksi aliran piroklastik (pyroclastic flow breccia).
Adalah breksi yang dominan yang disusun oleh fragmen-
fragmen yang runcing serta ditransportasi oleh glowing
avalanches (akibat aliran awan panas).
3. Vitrik tuff
Adalah batuan yang dihasilkan dari endapan piroklastik
aliran terdiri dari fragmen abu dan lapilli, telah
mengalami lithifikasi dan belum terlaskan.
4. Welded tuff
Adalah batuan piroklastik basil dari piroklastik aliran yang
telah terlithifikasi dan merupakan bagian dari ignimbrit
(istilah ini umum dipakai di A.S, dan australia).
Beberapa mekanisme pembentukan endapan
piroklastik
1. Endapan piroklastik jatuhan (pyroklastic fall) yaitu
onggokan piroklastik yang diendapkan melalui udara.
Endapan ini umumnya akan berlapis baik, dan pads
lapisannya akan memperlihatkan struktur butiran
bersusun. Endapan ini meliputi aglomerat, breksi,
piroklastik, tuff, lapilli.
2. Endapan piroklastik aliran (pyroclastic flow)
Yaitu material hasil langsung dari pusat erupsi,
59
kemudian teronggokan disuatu tempat. Hal ini meliputi
hot avalanche, glowing avalanche, lava collapse
avalanche, hot ash avalanche.
3. Aliran ini umumnya berlangsung pads suhu tinggi
antara 500-650C, dan temperaturnya cenderung
menurun selama pengalirannya. Penyebaran pads
bentuk endapan sangat dipengaruhi oleh morfologi
sebab sifat-sifat endapan tersebut adalah menutup
dan mengisi cekungan. Bagian baw ah
mena mp akan morfolo gi asa l da n ba gia n atasn ya
datar.
4. Endapan piroklastik surge (pyroclastic surge)
Yaitu suatu awan campuran dari bahan padat dan gas
(uap air) yang mempunyai rapat massa rendah
dan bergerak dengan kecepatan tinggi secara
turbulent di atas permukaan. Umumnya mempunyai
pemilahan yang baik, berbutir halus dan berlapis baik.
Endapan ini mempunyai struktur pengendapan primer
seperti laminasi dan perlapisan bergelombang hingga
planar. Yang paling khas dari endapan ini mempunyai
struktur silang siur, melensa dan bersudut kecil.
Endapan surge pada umumnya kaya akan keratan batuan
dan kristal.
Tabel 4.2. Penamaan batuan piroklastik
menurut Fisher, 1966 dan Williams, 1954

60
Tabel 4.3 Terms for mixed pyroclastic-epiclastic rock (After Schimid,1981)

61
62

Anda mungkin juga menyukai