Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang memiliki masalah dalam hidupnya, terkadang masalah
itu terlihat sangat besar sekali dan terkadang terlihat sangat kecil sekali.
Sebuah masalah yang ditangani secara tepat akan mengahsilkan kepuasan
tersendiri tapi apabila masalah itu kurang tepat penanganannya akan
menimbulkan kekacaun atau masalah baru yang lebih besar lagi.
Dalam studi psikologi penanngan yang tepat terhadap klien sangat di
perhatikan. Setiap klien memiliki gangguan jiwa yang bermacam-macam.
Ada yang bisa ditangani oleh seorang psikolog atau psikiater dan ada yang
tidak bisa ditangani. Gangguan-gangguan yang bisa ditangani oleh psikolog
atau psikiater maka gangguan itu bisa disembuhkan dengan menjalani
psikoterapi. Psikoterapi adalah pengaplikasihan berbagai metode klinis
dan sikap interpersonal yang informed (didasari oleh informasi yang
cukup) dan dilakukan secara sengaja, berdasarkan prinsip-prinsip psikologi
yang sudah mapan, dengan maksud membantu orang lain untuk
memodifikasi prilaku kognisi, emosi, dan karakteristik pribadi lainya
ke arah yang diinginkan oleh partisipannya
Masyarakat terkadang kurang mengenali masalah-masalah yang
diderita mereka sehingga mereka salah menentukan jalan untuk membuat
diri mereka menjadi lebih baik lagi. Untuk memahamkan masyarakat
tentang masalah yang diderita, seorang perawat harus bisa mengarahkan
yang terbaik untuk mereka, jika terjadi kesalah maka akan fatal akibatnya.
Seorang perawat yang tidak pernah mempelajari ilmu psikologi
terkadang mereka tidak memahami, apakah masalah jiwa yang diderita
seseorang itu bisa ditangani tanpa psikolog atau harus menggunakan
psikolog dan psikiater. Banyak orang menganggap penyakit jiwa tidak
perlu dibawa keseorang psikolog dan psikiater padahal banyak masalah
kejiwaan yang harus ditangani psikolog dan psikiater.

Maka oleh sebab itulah kami membuat makalah ini, kami berharap
makalah ini bisa memberi pengatahuan lebih dalam mengenai psikoterapi. Dan

1
kami juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi para psikolog,
psikiater, mahasiswa, konselor, masyarakat dan khususnya bisa bermanfaat
bagi kami sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan psikoterapi?
2. Apa saja tujuan psikoterapi?
3. Apa saja jenis-jenis psikoterapi?
4. Apa saja jenis-jenis psikoterapi suportif?
5. Apa saja indikasi psikoterapi suportif?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian psikoterapi
2. Mengetahui tujuan psikoterapi
3. Mengetahui jenis-jenis psikoterapi
4. Mengetahui jenis-jenis psikoterapi suportif
5. Mengetahui indikasi psikoterapi suportif

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai informasi dasar untuk mengenal psikoterapi
b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengertian,
tujuan, dan jenis psikoterapi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikoterapi
Menurut Gunarsa (2007), psikoterapi lahir pada pertengahan dan
akhir abad yang lalu, dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana,

2
yakni psyche yang artinya jelas, yaitu mind atau sederhannaya: jiwa
dan therapy dari Bahasa Yunani yang berarti merawat atau
mengasuh, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah perawatan
terhadap aspek kejiawaan seseorang. Dalam Oxford English Dictionary,
perkataan psychoteraphy tidak tercantum, tetapi ada perkataan
psychotherapeutic yang diartikan sebagai perawatan terhadap sesuatu
penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melakukan
intervensi klinis. Dengan demikian perawatan melalui teknik psikoterapi
adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis
dengan pendekatan psikologik terhadap pasien yang mengalami gangguan
psikis atuaa hambatan kepribadian. Sebagaimana diketahui bahwa
perawatan terhadap penderita seperti tersebut ini, juga bisa dilakukan
dengan pendekatan dari bidang Kedokteran, anatara lain dengan
farmakoterapi.
Menurut Wolberg (dalam Gunarsa,2007) psikoterapi adalah suatu
bentuk dari perawatan (treatment) terhadap masalah-masalah yang
dasarnya emosi, dimana seorang yang terlatih, dengan saksama
membentuk hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan
memindahkan, mengubah atau mencegah munculnya gejala dan menjadi
perantara untuk menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat serta
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan positif dari
kepribadiannya.
Psikoterapi berasal dari dua kata, yaitu psyche yang berarti
jiwa dan therapy yang berarti pengobatan. Jadi psikoterapi berarti
pengobatan jiwa. Jadi, psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang
menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih
khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan
seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau
menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Sampai saat
ini psikoterapi dianggap sebagai aspek murni psikiatri yang merupakan
bagian integral dari praktek psikatri dan relevant digunakan pada
gangguan psikiatrik. Psikoterapi digunakan untuk ,meningkatkan sikap
fleksibilitas, kebebasan, kebahagian dalam hidup mereka.

3
Psikoterapi suportif adalah suatu bentuk terapi alternatif yang
mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik
terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu
kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya. Untuk mengembalikan
keadaan jiwa yang rapuh ataupun mengalami gangguan ke arah
keseimbangan, yang terutama dilakukan adalah menekan ataupun
mengontrol gejala-gejala yang terjadi dan untuk menstabilkan pasien ke
dalam suasana yang aman dan terlindungi untuk melawan ataupun
menghadapi tekanan yang mungkin saja berat naik yang datang dari luar
maupun dari dalam dirinya.

B. Tujuan Psikoterapi
1. Menaikkan fungsi psikologi dan sosial
2. Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin
3. Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
4. Mencegah terjadinya relaps
5. Bertujuan agar penyesuaian baik
6. Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga

C. Jenis Psikoterapi
1. Psikoterapi Suportif
Tujuan:
a. Memperkuat perilaku penyesuaian diri yang sudah baik
b. Memberi dukungan psikologis untuk tetap bertahan menghadapi
problem.
c. Menghindari usaha menggali hal-hal yang ada dalam alam bawah
sadar.
d. Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.

Cara atau pendekatan:

Bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi,


eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.

2. Psikoterapi Reedukatif
Tujuan:
Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits)
tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.
Cara atau pendekatan:

4
Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.

3. Psikoterapi Rekonstruktif
Tujuan :
a. Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan
usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian
seseorang.
b. mengubah seluruh kepribadian klien

Cara atau pendekatan:

Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney,


Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau
dinamik.

D. Jenis Psikoterapi Suportif


1. Ventilasi
Psikoterapi ventilasi adalah bentuk psikoterapi yang memberi
kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi
hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya
akan berkurang.
a. Sikap terapis: menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertian
b. Topik pembicaraan: permasalahan yang menjadi stresyang utama
2. Persuasi
Persuasi adalah psikoterapi suportif yang dilakukan dengan
menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya
yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap
masalah yang dihadapinya.
a. Sikap terapis:
1) Terapis berusaha membangun, mengubah, dan menguatkan
impuls tertentu serta membebaskannya dari impuls yang
mengganggu secara masuk akal dan sesuai hati nurani
2) Berusaha meyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal
bahwa gejalanya akan hilang
b. Topik pembicaraan: ide dan kebiasaan pasien yang mengarah pada
terjadinya gejala.
3. Psikoterapi reassurance
Psikoterapi reassurance adalah psikoterapi yang berusaha meyakinkan
kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah
yang dihadapinya.

5
a. Sikap terapis: meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan hasil-
hasil yang telah dicapai pasien.
b. Topik pembicaraan: pengalaman pasien yang berhasil nyata
4. Psikoterapi sugestif
Psikoterapi sugestif adalah psikoterapi yang berusaha menanamkan
kepercayaan pada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan
hilang.
a. Sikap terapis: meyakinkan dengan tegas bahwa gejala pasien pasti
hilang.
b. Topik pembicaraan: gejala-gejala bukan karena kerusakan
organik/fisik dan timbulnya gejala-gejala tersebut adalah tidak
logis

5. Bimbingan
Bimbingan adalah psikoterapi yang memberi nasihat dengan penuh
wibawa dan pengertian.
a. Sikap terapis: menyampaikan nasihat dengan penuh wibawa dan
pengertian
b. Topik pembicaraan: cara hubungan antar manusia, cara
berkomunikasi, dan cara bekerja dan belajar yang baik
6. Penyuluhan
Penyuluhan atau konseling adalah psikoterapi yang membantu pasien
mengerti dirinya sendiri secara lebih baik, agar ia dapat mengatasi
permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri.
a. Sikap terapis: menyampaikan secara halus dan penuh kearifan.
b. Topik pembicaraan: masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan,
dan pribadi

E. Indikasi Psikoterapi Suportif


Secara garis besar terapi ini diindikasikan terhadap :
1. Seseorang yang dalam keadaan kritis dan kacau serta tidak
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah, yang
menghasilkan kecemasan berat dan kebingungan (contoh, orang yang
mengalami kesedihan yang berat, kesakitan, perceraian, atau
kehilangan pekerjaan ataupun mereka yang pernah menjadi korban
kejahatan, penganiayaan, bencana alam, ataupun kecelakaan).

6
2. Pasien dengan penyakit yang berat dan kronik disertai dengan
kerapuhan ataupun kelemahan fungsi ego (contoh, mereka dengan
psikosis yang laten, gangguan impuls, gangguan kepribadian berat).
3. Pasien dengan defisit kognitif dan gejala-gejala fisik yang membuat
mereka menjadi lemah dan tidak cocok dilakukan pendekatan insight-
oriented (contoh, pasien psikosomatik).
4. Pasien dengan toleransi kecemasan yang rendah dan kesulitan
mengendalikan frustasi.
5. Pasien dengan kelemahan psikologi yang sesuai dengan fungsi
kognitifnya.
6. Mereka yang kesulitan membedakan kenyataan luar dengan dari
dalam dirinya.
7. Pasien yang mengalami gangguan berat dalam hubungan
interpersonal.
8. Mereka yang mengalami kelemahan dalam mengontrol impuls dan
akhirnya mereka melakukan tindakan yang buruk.
9. Pasien dengan intelegensia yang kurang dan kapasitas yang lemah
terhadap pengamatan dirinya sendiri.
10. Pasien yang memiliki keterbatasan yang berat untuk mengadakan
hubungan terapeutik dengan terapis.

BAB III

PENUTUP

7
A. Kesimpulan
Psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-
cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang
menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien
dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-
gejala dan penderitaan akibat penyakit.
Psikoterapi suportif adalah suatu bentuk terapi alternatif yang
mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik
terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu
kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
Tujuan psikoterapi, yaitu menaikkan fungsi psikologi dan sosial,
menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin,
menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima, mencegah
terjadinya relaps, bertujuan agar penyesuaian baik, dan memindahkan
dukungan profesional kepada keluarga
Jenis-jenis psikoterapi, diantaranya : psikoterapi suportif, psikologi
reedukatif, dan psikologi rekonstruktif. Jenis-jenis psikologi suportif,
terdiri dari ventilasi, persuasi, psikoterapi reassurance, psikoterapi
sugestif, bimbingan, dan penyuluhan.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan kepada para pembaca
khususnya perawat untuk dapat memahami bagaimana itu psikoterapi,
sehingga mampu menerapkannya dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai