Anda di halaman 1dari 14

Anatomi dan Fisiologis Bagian Pergelangan Kaki yang

Rentan Mengalami Cidera akibat Terkilir


Hengky Pranandya Laksmana
102015020 / A3
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email : hengky.2015fk020@civitas .ukrida.ac.id

Abstrak
Dalam melakukan aktivitas seperti berjalan, berlari bahkan melompat, kaki memiliki peranan
yang penting untuk melakukan semua aktivitas tersebut. Kaki tidaklah berfungsi jika tidak ada
otot, tulang dan komponen lainnya. Setiap melakukan suatu aktivitas fisik khususnya semua
bagian dari kaki dipaksa keras untuk bekerja misalnya olahraga. Dalam kegiatan berolahraga
akan selalu dibayangi sesuatu yang ditakuti oleh atlet olahraga apapun yaitu cedera. Pada
pergelangan kaki, cedera yang sering terjadi yaitu terkilir. Terkilir pada pergelangan kaki
biasanya terjadi karena girakan inversi atau insersi yang berlebihan. Oleh karena itu sebelum
memulai suatu aktivitas fisik yang berat disarankan untuk melakukan pemanasan untuk membuat
semua anggota bagian dari kaki menjadi lebih siap untuk beraktivitas.

Kata Kunci : aktivitas, kaki, terkilir

Abstract
In doing activities like walking, running and even jumping, legs has an important role to perform
all of these activities. Walking does not work if there are no muscles, bones and other
components. Each perform a physical activity, especially all the hard parts of the foot are forced
to work such as exercise. In sports activities will always be overshadowed by something that is
feared by athletes in any sport that is injured. At the ankle, an injury that often occurs is
dislocated. Sprained ankle usually occurs because girakan excessive inversion or insertion.
Therefore, before starting a strenuous physical activity is recommended for warming up to make
all the constituent parts of the foot to be more ready to move.
Key words: activity, legs, sprains
Pendahuluan

1
Setiap melakukan aktivitas fisik khususnya olahraga selalu dihadapkan kemungkinan
cedera, dan cedera ini akan berdampak pada gangguan aktivitas fisik, psikis dan prestasi.Salah
satu anggota tubuh yang sering terjadi cedera adalah pada bagian sendi pergelangan kaki. Cedera
pergelangan kaki dapat terjadi karena terkilir secara mendadak ke arah lateral atau medial yang
berakibat robeknya serabut ligamentum pada sendi pergelangan kaki .1

Dalam pergerakan otot manusia tentunya terdapat mekanisme sehingga otot tersebut
dapat bekerja dengan normal, kerja otot tersebut disebut kontraksi dan relaksasi. Hal tersebut
menyebabkan otot dapat membuat tulang yang dilekatinya bergerak. Apabila otot bekerja terus-
menerus, maka hal tersebut dapat menyebabkan kelelahan otot. Fungsi lain otot adalah
memberikan bentuk luar tubuh bersama dengan rangka. 2

Tulang-Tulang pada Pergelangan Kaki

Ekstremitas atau sistem gerak pada manusia dibagi menjadi dua yaitu bagian atas atau
ekstremitas superior dan bagian bawah atau ektremitas inferior. Ekstremitas inferior terdiri dari
tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.3

Tibia

Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan
fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya
merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi
dengan kepala fibula di sisi lateral.Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan
ligamen.Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus
medial.3,4

Fibula

Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan
tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula
membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.3,4

2
Tarsal

Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distal.Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid,
navicular, dan cuneiform (cuneiform medial, intermedia dan lateral).Calcaneus berperan sebagai
tulang penyanggah berdiri.Talus merupakan titik tertinggi dari telapak kaki yang mendukung
tibia dan bersendi dengan maleolus dari fibula.Didepannya terdapat tulang navicular, uang
bersendi dengan tulang talus dan cuneiform.Sebelah distal dari tulang kuboid dan kuneiformis
juga bersendi dengan tulang-tulang metatarsal dari kaki.Tulang tarsus ini membentuk kaki yang
diperdarahi oleh arteri dorsalis pedis dan digerakkan oleh tendo dari muskulus gastroknemius
dan tendo Achilles untuk melakukan gerakan plantar fleksi.3,4

Metatarsal

Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan
tulang phalangs di distal.Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.3,4

Phalangs

Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki.Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di
masing-masing jari sisanya.Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari
tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan. 3,4

Struktur Makroskopis dan Mikroskopis Tulang

Secara makroskopis, tulang dibagi menjadi tulang kompak (substansia kompakta) dan
tulang spons atau kanselosa (substansia spongiosa). Tulang kompak terlihat sebagai massa utuh
yang padat dengan ruang-ruang kecil dan membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang
lainnya.1 Tulang kompakta tersusun teratur sesuai distribusi pembuluh darah yang memasoknya.
Tulang spons terletak dibagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau
rongga-rongga yang nantinya akan diisi sumsum tulang. 5

Secara mikroskopis, tulang terdiri dari dua bagian yaitu matriks dan sel-sel tulang.Sel-sel
tersebut terdiri dari 3 jenis, yaitu osteosit yang terdapat dalam lakuna di dalam matriks,
osteoblast yang membentuk komponen organik dan matriks, dan osteoklas yang merupakan sel
3
raksasa berinti banyakyang berperan pada resorpsi dan pembentukan kembali jaringan
tulang.Osteoblas berfungsi mensintesis komponen organic dari matriks tulang (kolagen tipe I,
proteoglikans, dan glikoprotein). Osteosit berasal dari osteoblast yang terdapat dalam lacuna.Di
dalam satu lacuna terdapat satu osteosit. Osteosit memiliki lebih sedikit reticulum
endoplasmakasar dan komplek golgi dibandingkan dengan osteoblast dengan kromatin inti yang
lebih padat. Osteosit secaraaktif terlibat dalam mempertahankan matriks tulang.Osteoklas
merupakan sel motil bercabang banyak yang sangat besar.Osteoklas berasal dari penggabungan
beberapa monosit darah, sehingga termasuk bagian dari sistem fagosit mononukleus.5

Articulatio Pada Ekskremitas Inferior

Articulatio pada Panggul

Terdapat dua articulatio pada panggul yaitu Articulatio Sacroiliaca dan articulatio coxae.
Articulatio sacroiliaca yaitu sendi yang dibentuk oleh facies auricularis os sacrum dan os ilium.
Gerak yang dapat dilakukan antara lain adalah rotasi sedangkan Articulatio coxae adalah
persendian di antara caput femoris yang berbentuk setengah lingkaran dengan acetabulum os
coxae yang berbentuk mangkuk. Gerakan yang dapat dilakukan antara lain adalah fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi.6

Articulatio pada Lutut

pada lutut terdapat Articulatio Genus yang Terdiri atas dua buah sendi condylaris antara condylus
femoris medialis dan condylus femoris lateralis dengan condyli tibiae. Gerakan yang dapat
dilakukan antara lain adalah fleksi, ekstensi, endorotasi dan eksorotasi.6

Articulatio pada Pergelangan Kaki

Pada pergelangan kaki terdapat 2 Articulatio, yaitu Articulallo talocruralis dan Articulatio
subtalaris. Articulario talocruralis yang terdiri dari sebuah lekuk vang dibentuk oleh ujung
harvah tibia dan fibula, yang cocok dengan bagian atas corpus tali. Gerakan yang dapat
dilakukan antara lain adalah dosofleksi dan plantarfleksi. Sedangkan Articulatio subtalaris adalah
sendi posterior di antara talus dan calcaneus. Gerakan yang dapat dilakukan antara lain adalah
inversi, eversi, abduksi dan adduksi.6

4
Articulatio Jari Kaki

Articulatio Metatarsophalangeal dan lnterphalangeal: sendi antara phalanges dan metatarsal dan
antar phalanges. gerakan yang dapat dilakukan antara lain adalah fleksi dan ekstensi.6

Struktur Makroskopis dan Mikroskopis Otot pada Ektremitas Inferior

Otot otot disekitar pergelangan kaki

Otot- otot tungkai bawah Terdiri dari :7

1. Muskulus tibialis anterior. Fungsinya menggangkat pinggir kaki sebelah tengah dan
membengkokkan kaki.
2. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telinjuk ke tengah jari,
jari manis dan kelingking kaki.
3. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Otot otot tersebut di
paut oleh ikat melintang dan ikat silang sehinggaotot itu bisa membengkokkan kaki ke
atas.otot otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat
melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.
4. Otot akiles (tendo achilles). Funfsinya meluruskan kaki di sendi kalkaneus dan
membengkokkan tungkai bawah patela (muskulus popliteus) yang :
a) Berpangkal pada kondilus fibula.
b) Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang femur. Fungsinya memutar tibia
kedalam (endorotasi). Otot kentul jari (muskulus fleksor falangus longus).
Berpangkal pada tibia dan ototnya menuju metatarsal dan melekat pada tuas falang.
Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki kedalam.
5. Muskulus falangus longus. Berpangkal pada fibula, ototnya melewati falang dan melekat
pada ruas falang. Fungsinya membengkokkan falang.
6. Otot tulang tibia (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara tulang dan
melekat pada pangkal falang. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi kalkaneus
dan metatarsal di sebelah ke dalam.
7. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari
kaki.

Semua otot rangka dibentuk dari sejumlah serabut-serabut otot yang diameternya berkisar
antara 10-80 mikron.Serat atau serabut otot itu endomisium. Beberapa serat atau otot rangka

5
akan menyusun faskulus atau berkas yang juga diliputi perimisium. Faskulus-faskulus tersebut
nantinya akan membentu muskulus yang diliputi epimisium. Endomisium, perimysium, dan
epimisium merupakan jaringan ikat.Serat otot diliputi oleh membran sel yang dinamakan
sarkolemma.Setiapserabut otot/sel otot mengandung sejumlah serabut kecil yang sangat
teraturkerjanya disebut miofibril/miofilamen yang terbagi menjadi filamen-filamen.Miofibril itu
letaknya paralel satu sama lain. Miofibril itu menempati sebagianbesar volume sel otot
tersebut.Pada miofibril itu terdapat benyak pita gelap danterang yang merupakan karakteristik
dari sel otot seran lintang itu.8

Seperti yang tampak dengan mikroskop cahaya, serabut otot yang terpotong
memanjang memperlihatkan garis melintang yang terdiri dari pita gelapdan pita terang yang
bergantian. Pemitaan berdasarkan susunan miofilamen, yaitu: 8

Pita yang lebih gelap disebut dengan pita A (berasal dari Anisotrop,yaitu mampu
mempolarisasi cahaya) terdiri darai susunan tebal yangberselang seling dengan
miofilamen tipis.
Pita yang lebih terang disebut pita I (berasal dari Isotrop, yaitu tidakmengubah cahaya
polarisasi atau nonpolarisasi)
Garis Z terbentuk dari protein penunjang yang menahan miofilamen tipistetap menyatu
di sepanjang myofibril.
Zona H adalah area yang lebih terang pada pita A miofilamen myosinyang tidak
tertembus filament tipis.
Garis M membagi dua pusat zona H. Pembagian ini merupakan kerjaprotein penunjang
lain yang menahan miofilamen tebal tetap bersatu dalamsusunan.
Sarkomer adalah jarak antara garis Z satu ke garis Z yang lain.

6
Gambar 1. Keadaan relaksasi dan kontraksi myofibril`9

Filamen otot rangka mengandung beberapa jenis protein, yaitu molekul aktin dan
myosin.Aktin sendiri tersusundari tiga protein yaitu f-aktin fibrosa, molekulropomiosin, dan
molekul troponin. F-aktin fibrosa terbentuk dari dua rantai globular G-aktin yang berpilin satu
sama lain. Molekultropomiosin membentuk filament yang memanjang melebihi subunit aktin
dan melapissisi yang berkaitan dengan crossbridge myosin. Sedangkan molekul
troponinberkaitan dengan molekul tropomiosin dan menstabilkan posisi penghalangpada molekul
tropomiosin. Troponin adalah suatu kompleks yang tersusundari satu polipeptida yang
mengikattropomiosin,satupolipeptidayangmengikat aktin, dan satu polipeptida yang mengikat
ion-ion kalsium. Jika kalsiun tidak ada, tropomiosin dan troponin mencegah terjadinyaikatan
antara aktin dan myosin. Jika kasium ada, maka reorganisasi troponindan tropomiosin
memungkinkan terjadinya hubungan antara aktin danmyosin.Miosin dapat diuraikan
menjadi dua rantai ringan yang identik. Keduarantai ini berpilin menjadi satu.Terdapat tonjolan
globulus kecil pada satuujung setiap rantai yang membentuk kepala. Pada tonjolan ini terdapat
tempatpenggabungan ATP, tempat untuk mengikat aktin (actin-binding site), danbagian yang
bersifat katalitik yang dapat menghidrolisis ATP (aktivitasATPase). 8

7
Mekanisme Kontraksi otot dan Relaksasi otot

Kontraksi otot Dimulai ketika ada penghantaran impuls (potensial aksi) saraf motorik alfa
menuju motor endplate di membrane otot rangka merupakan pristiwa yang mengawali kontraksi otot.
Sebelum terjadi potensial aksi saraf motorik alfa, di motor endplate telah terjadi depolarisasi sebagai
lepasnya (release) Ach (asetilkolin) dalam kuantum secara terus menerus (lihat gambar 4). Dengan
adanya potensial aksi di saraf motoriknya, pengelepasan asetilkolin akan sangat banyak sehingga
depolarisasi di endplate menjadi potensial aksi otot yang kemudian menjalar sepanjang membran otot
tubulus T. Akibatnya, pintu Ca di reticulum sarkoplasma membuka dan melepaskan ion Ca ke
sitoplasma sel otot. Ion Ca kemudian menyebar keseluruh sitoplasma dan berikatan dengan troponin C.
Ikatan troponin C dengan ion Ca mengakibatkan perubahan konformasi molekul troponin, membuka
binding sites untuk kepala myosin di molekul aktin.10

Gambar 2. Pelepasan Asetilkolin11

Pembukaan binding sites tersebut memungkinkan terjadinya jembatan silang (cross bridges)
antar filament aktin dan miosin. Selanjutnya, dengan katalis enzim myosin-ATP-ase, terjadi hidrolisis
ATP menjadi ADP + Pi + energi di kepala miosin yang memungkinkan pembengkokan kepala myosin
sehingga miofilamen bergerak saling bergeser (sliding of miofilaments) kearah pertengengahan
sarkomer menghasilkan kontraksi otot. Seluruh pristiwa kontraksi otot rangka mulai dari perangsangan
saraf motorik hingga pergeseran miofilamen di sebut sebagai exitation-contraction coupling.10

8
Gambar 3. Keadaan Relaksasi dan Kontraksi Otot12

Mekanisme kontraksi otot yang dimulai dengan pembentukan kolin menjadi asetilkolin yang terjadi di
dalam otot. Proses itu akan diikuti dengan penggabungan antara ion kalsium, troponium, dan
tropomisin. Penggabungan ini memacu penggabungan miosin dan aktin menjadi akto-miosin.
Terbentuknya akto-miosin menyebabkan sel otot memendek (berkontraksi) pada plasma sel, ion
kalsium akan berpisah dari troponium sehingga aktin dan miosin juga terpisah dan otot akan kembali
relaksasi. Saat kontraksi, filamen aktin akan meluncur atau mengerut diantara miosin ke dalam zona H
(Zona H adalah bagian terang antara 2 pita), dengan demikian serabut otot memendek atau yang tetap
panjang adalah pita A (pita Gelap), sedangkan pita I (pita terang) dan zona H seolah-olah terlihat
bertambah pendek pada saat kontraksi.10

Gambar 4. Keadaan Relaksasi dan Kontraksi dari Sebuah Myofibril13

Relaksasi otot terjadi kalau konsentrasi Ca 2+ menurun hingga di bawah 10-7 mol/L sebagai
akibat dari pelepasannya kembali ke dalam retikulum sarkoplasma oleh Ca2+ ATPase, TpC -4 Ca2+

9
kehilangan Ca2+,Troponin lewat interaksinya dengan tropomyosin menghambat interaksi selanjutnya
kepala myosin- F aktin, dengan adanya ATP kepala myosin terlepas dari F aktin. Dengan demikian ion
Ca2+ mengendalikan kontraksi otot lewat mekanisme alosterik yang diantarai di dalam otot oleh TpC,
TpI, TpT, tropomyosin dan F aktin.14

Apabila berlangsung normal, kontraksi otot akan selalu diikuti dengan relaksasi, yaitu proses
pemulihan sel otot ke keadaan istirahat. Relaksasi otot akan segera terjadi apabila pemberian
rangsangan atau penjalaran impuls ke sel otot dihentikan. Mekanisme relaksasi pada sel otot mirip
dengan proses repolarirasi pada sel saraf. Secara sederhana, peristiwa relaksasi otot akan terjadi apabila
ATP pada kepala myosin telah habis sehingga myosin tidak lagi dapat berikatan dengan aktin.
Relaksasi otot diawali dengan pengaktifan pompa kalsium yang akan membuat jumlah kalsium turun
karena ion kalsium kembali ke dalam plasma. Dengan kembalinya ion kalsium, maka ia tidak lagi
berikatan dengan troponin dan tropomiosin. Hal ini yang menyebabkan aktin dan myosin terpisah
kembali, otot juga kembali memanjang, dan terjadilah relaksasi.14

Gambar 5. Proses kontraksi otot skelet.15

Biokimia Otot

Otot Mengubah Energi Kimia Menjadi Energi Mekanis

Otot adalah transducer (mesin) biokimia utama yang mengubah energi potensial
(kimiawi) menjadi energi kinetik (mekanis). Otot, jaringan tunggal terbesar di tubuh manusia

10
membentuk sekitar 25% massa tubuh saat lahir, lebih dari 40% pada orang dewasa muda dan
sedikit lebih kecil 30% pada usia lanjut.16

Otot lurik terdiri dari sel-sel serabut otot multinukleus yang di kelilingi oleh membran
plasma yang dapat tereksitasi oleh listrik,yaitu sarkolema. Sel serabut individual yang panjang
nya dapat menyamai panjang keseluruhan otot, mengandung berkas banyakmiofibril yang
tersusun sejajar yang terbenam dalam cairan intrasel yang di sebutsarkoplasma. Di dalam cairan
ini terdapat glikogen,senyawa berenergi tinggi, ATP dan fosfokreatin, serta enzim-enzim
glikolilsis.16

Miofibril otot rangka mengandung filamen tebal dan tipis. Filamen tebal mengandung
miosin. Filamin tipis mengandung aktin, tropomiosin, dan kompleks troponin (troponin T,I, dan
C). Model jembata-silang filamen geser adalah dasar dari pandangan terkini tentang kontraksi
otot. Dasar dari model-model ini adalah bahwa filamen-filamen yang saling tumpang tindih
bergeser satu sama lain sewaktu otot berkontraksi dan jembatan silang antara miosin dan aktin
menghasilkan dan mempertahankan ketegangan otot.16

Ligamen pada Pergelangan Kaki

Pergelangan kaki merupakan pertemuan dari ketiga ujung tulang, yaitu tulang tibia,
fibula, dan calcaneus. Os calcaneus atau tulang tumit ini merupakan tulang terbesar pada telapak
kaki, dan berada di belakan unutk menahan berat badan terutama pada saat lari dan sedang
berjalan. Ketiga tulang tersebut disatukan oleh berbagai macam ligamen sehingga membentuk
sendi. Ligamen adalah jaringan penghubung antar tulang dengan tulang. Ligamen yang terdapat
pada pergelangan kaki antara lain ada ligamen kolateral yang berfungsi sebagai penyangga pada
sendi pergelangan kaki. Terdapat tiga bagian yaitu ligamen talofibular anterior berasal dari
kolum talus dan melekat pada ujung fibula, ligamenkalkaneofibular berasal dari os calcaneus
yang melekat pada ujung fibula, dan ligamen talofibular posterior yang berasal dari korpus talus
yang melekat pada ujung fibula. (Lihat di gambar 6).

Pada bagian medial terdapat ligamen deltoid yang mehubungkan malleus medialis
dengan os navicular, sustentaculum tali, dan bagian posterior talu. Ligamen deltoid terdapat

11
empat bagian, yaitu bagian tibionavikular, talotibial anterior, kalkaneotibial, dan talotibial
posterior.17

Terdapat ligamen dorsal yang bersifat tipis dan berada pada bagian atas arkus, juga
ligamen plantar yang bersifat tebal dan berfungsi sebagai penyangga arkus. Ada dua ligamen
plantar, yaitu ligamen kalkaneonavikular yang membatasi gerakan talus ke bawah, dan ligamen
plantar panjang.

Pada kaki juga terdapat ligamen interoseus talokalkanela yang berada sepanjang kanal
tarsal dan berakhir pada fibula.

Gambar 6. Ligamen pada pergelangan kaki.

Pengertian Terkilir

Terkilir pada pergelangan kaki merupakan salah satu cedera akut yang sering dialami
para atlet. Tidak seperti pada cedera yang lainnya yang disebabkan oleh tekanan tingkat rendah
yang berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Cedera akut ini ditimbulkan oleh karena adanya
penekanan melakukan gerakan membelok secara tiba-tiba. Terkilir tersebut dapat mempengaruhi
tidak hanya pada bagian sisi pergelangan kaki tetapi biasanya dapat juga merusak bagian luar
(lateral) ligament. Hal in terjadi pada saat kaki melakukan belokan (memutar) pada tungkai kaki
meregangkan pergelangan pada titik dimana akan dapat merobek atau retak tulang (ligament
persendian pergelangan kaki bagian depan).18

Terkilir pada pergelangan kaki biasanya disebabkan oleh gerakan ke sisi luar/samping
(lateral) atau sisi dalam/tengah (medial) dari pergelangan kaki yang terjadi secara mendadak.

12
Terkilir secara invesi yaitu kaki berbelok dan atau membengkok ke dalam dan terbalik. Tipe ini
merupakan cedera yang paling umum terjadi pada pergelangna kaki. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya tulang penstabil pada sisi belah samping yang mengakibatkan tekanan pada kaki
menjadi terbalik. Jika kekuatan tersebut cukup besar, pembengkokan dari pergelangan kaki tejadi
sampai medial malleolus.18

Kesimpulan

Persendian pergelangan kaki mudah sekali terjadi cedera, karena tidak mampu melawan
kekuatan medial, lateral, penekanan dan rotasi. Hal ini terjadi karena lemahnya otot maupun
tekanan dari dalam/luar yang berlebihan. Pada pergelangan kaki dapat terjadi cedera akut yang
banyak terjadi pada atlet, yaitu cedera terkilir atau sprain. Terkilir pada pergelangan kaki
menyebabkan robeknya ligamen kalkaneus fibular yang disebabkan oleh gerakan
pembengkokkan secara tiba-tiba .

Daftar Pustaka

1. Suratun, Heryati, Manurung S, Raenah E. Klien gangguan sistem muskuloskeletal.


Jakarta: EGC; 2008.h.3
2. abdullah M, Saktiyono, Lutfi. Sistem gerak. Wijayanti E, Widijanto E, Prasetya B. IPA
Terpadu SMP dan MTs Jilid 2A. Jakarta: Erlangga; 2006.h.49-54

3. Seeley , Stephen , Tate. Anatomy and Physiologi, international edition. 6 th edition . Mc


Graw Hill : New York ; 2003. P.125.
4. Martini FH, Timmons MJ, Tallitsch RB, et al. Human anatomy. 7 th edition. Glenview:
Pearson Education; 2012. p.291-307
5. Bloom, Fawcett. Buku ajar histology. Edisi 12. Jakarta: EGC; 2002.
6. Snell RS, Sugiharto L, Hartanto H, editor. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran.
Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006. h. 459-82.
7. Gibson J. Fisiologi dan anatomy modern untuk perawat. Edisi . Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC ;2003 . h.347-9.
8. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Otot. Jakarta: Penerbit EGC; 2004.
9. Guyton C Arthur. 1976. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Jakarta. EGC Penerbit
BukuKedokteran . h.148-159

10. Guyton, AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.h.76-
7.

13
11. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama; 2009. h.76-92

12. Gambar Keadaan relaksasi dan kontraksi otot [gambar dari internet]. 20 Februari 2013
[diunduh tanggal 27 maret 2016]. Diunduh dari http://4.bp.blogspot.com/-lOqsRRdN_-
Y/TabSxw5S0_I/AAAAAAAAABg/6wuSkQre-Ns/s1600/Picture1.jpg
13. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Edisi 10. Jakarta: EGC: 2002Gambar
Keadaan relaksasi dan kontraksi otot [gambar dari internet]. 20 Februari 2013 [diunduh
tanggal 27 maret 2016]. Diunduh dari http://4.bp.blogspot.com/-lOqsRRdN_-
Y/TabSxw5S0_I/AAAAAAAAABg/6wuSkQre-Ns/s1600/Picture1.jpg
14. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Edisi 10. Jakarta: EGC: 2002
15. Gambar kontraksi otot skelet [gambar dari internet]. 20 desember 2006 [diunduh tanggal
27 maret 2016]. Diunduh dari http://lenkabelajar.blogspot.com/2012/09/artikel-kontraksi-
otot-rangka.html
16. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2005.h.15-7.
17. Paulsen W. Sobotta: Atlas of human anatomy latin nomenclature: general anatomy and
muskoloskeletal system. Edisi ke-15. Munich: Elsevier; 2011.
18. Sumartiningsih S. Cedera Keseleo pada Pergelangan Kaki (Ankle Sprains). Jurnal Media
Ilmu Keolahragaan Indonesia 2012 juli; 2 (I): 55-7

14

Anda mungkin juga menyukai