(sayuran), tanin (teh dan - kopi), polyphenol (coklat, teh, dan kopi), dan
1
diabsorpsi di dalam tubuh meningkat dari 0.8mg/hari di awal kehamilan hingga
7.5mg/hari pada trimester akhir. Zat besi yang rata-rata dibutuhkan untuk wanita
hamil adalah 800 mg, 300 mg adalah untuk janin dan plasenta, dan 500 mg
ditambahkan untuk hemoglobin ibu. Hampir 200 mg zat besi hilang saat
perdarahan persalinan dan post partum. Jadi penyimpanan zat besi yang minimal
di dalam tubuh pada wanita hamil adalah lebih dari 500 mg di awal
kehamilan. Apabila zat besi tidak ditambah dalam kehamilan, maka mudah
terjadi anemia defisiensi zat besi, terutama pada kehamilan kembar, multipara,
kehamilan yang sering dalam jangka waktu yang singkat dan vegetarian. Di
daerah tropis, zat besi lebih banyak keluar melalui keringat dan kulit. Suplemen
zat besi setiap hari yang dianjurkan tidak sama untuk berbagai negara. Di
Amerika Serikat, untuk wanita tidak hamil, wanita hamil dan wanita yang
kehamilan dengan asupan zat besi tidak memadai untuk memenuhi peningkatan
kebutuhan zat besi yang diperlukan untuk ekspansi massa sel darah merah pada
ibu serta untuk perkembangan janin dan plasenta. Sekitar 1000 mg zat besi yang
perluasan massa hemoglobin ibu dan 300 mg untuk perkembangan janin dan
plasenta.14
2
Hampir semua kebutuhan zat besi terjadi pada paruh kedua kehamilan,
ketika pembentukan organ janin terjadi. Rata-rata, kebutuhan besi harian adalah
substansial selama kehamilan dan cukup pada pemenuhan zat besi wanita yang
sehat, itu gagal untuk memenuhi kebutuhan pemakaian zat besi wanita
hamil. Pada wanita yang memasuki kehamilan dengan cadangan zat besi
rendah, suplemen zat besi sering gagal untuk mencegah kekurangan zat besi.
Lebih jauh lagi, kondisi seperti implantasi plasenta yang abnormal dapat
selama kehamilan.2
Akibatnya, ibu dilindungi dari hilangnya sel darah merah selama perdarahan yang
kehilangan darah >1 L, dan gejala anemia, termasuk gejala jantung, bisa
besi yang meningkat akan dikompensasi tubuh sehingga cadangan besi makin
menurun.13 Jika cadangan besi menurun, keadaan ini disebut keseimbangan zat
besi yang negatif, yaitu tahap deplesi besi (iron depleted state). Keadaan ini
3
ditandai oleh penurunan kadar feritin serum, peningkatan absorbsi besi dalam
usus, serta pengecatan besi dalam sumsum tulang negatif. Apabila kekurangan
besi berlanjut terus maka cadangan besi menjadi kosong sama sekali, penyediaan
eritrosit tetapi anemia secara klinis belum terjadi. Keadaan ini disebut
sebagai iron deficient erythropoiesis. Pada fase ini kelainan pertama yang
besi total (total iron binding capacity = TIBC) meningkat, serta peningkatan
reseptor transferin dalam serum. Apabila penurunan jumlah besi terus terjadi
defisiensi besi.13
Gejala klinis anemia defisiensi besi adalah pucat, lemah, lesu, anoreksia,
sesak, depresi mental, nyeri kepala, berdebar-debar, rambut halus dan rapuh,
Anemia yang ringan tidak selalu menunjukkan ciri-ciri khas itu, bahkan banyak
yang bersifat normositer dan normokrom. Hal itu disebabkan karena defisiensi
4
besi dapat berdampingan dengan defisiensi asam folat. Sifat lain yang khas bagi
defisiensi besi adalah kadar zat besi serum rendah, ferritin yang rendah, daya ikat
zat besi serum tinggi, protoporfirin eritrosit tinggi, reseptor transferin yang
meningkat, dan tidak ditemukan hemosiderin dalam sumsum tulang. Apabila pada
10gr/dL, maka wanita dapat dianggap sebagai menderita anemia defisiensi besi,
baik yang murni maupun yang dimorfis, karena tersering anemia dalam
kehamilan adalah anemia defisiensi besi. Nilai Hb yang kurang dari 10g/dl
Terapi zat besi oral terbukti efektif dalam memperbaiki anemia defisiensi
besi pada banyak kasus. Kemanjurannya mungkin, namun terbatas pada banyak
pasien karena dosis bergantung pada efek samping, kurangnya kepatuhan dan
penyerapan zat besi yang tidak cukup di duodenum. Juga harus dicatat bahwa
meskipun ada bukti yang mendukung perbaikan parameter status hematologi dan
5
besi dengan suplementasi besi oral, data pada peningkatan berat lahir
minggu ke-28 kehamilan pada ibu hamil yang belum mendapat besi dan
nonanemik (Hb <11g/dl dan ferritin > 20 g/l) menurunkan prevalensi anemia
Menurut Depkes RI (1999), tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sesuai
- Dosis pencegahan
1 tablet (60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut selama
minimal 90 hari masa kehamilan mulai pemberian pada waktu pertama kali
- Dosis Pengobatan
Diberikan pada sasaran (Hb < ambang batas) yaitu bila kadar Hb <
gejala- gejala seperti mual, nyeri didaerah lambung, kadang terjadi diare dan sulit
buang air besar, pusing bau logam. Selain itu setelah mengkonsumsi tablet
tersebut, tinja akan berwarna hitam, namun hal ini tidak membahayakan.
Frekuensi efek samping tablet zat besi ini tergantung pada dosis zat besi dalam
pil, bukan pada bentuk campurannya. Semakin tinggi dosis yang diberikan
maka kemungkinan efek samping semakin besar. Tablet zat besi yang diminum
6
dalam keadaan perut terisi akan mengurangi efek samping yang ditimbulkan
terapi oral. Zat besi parenteral diberikan dalam bentuk ferri secara intramuskular
dapat disuntikkan dekstran besi Imferon atau sorbitol besi. Hasilnya lebih cepat
dicapai, hanya penderita merasa nyeri di tempat suntikan. Akhir-akhir ini Imferon
banyak pula diberikan dengan infus dalam dosis total antara 1000-2000 mg
menimbulkan efek samping, namun apabila ada indikasi yang tepat, maka cara ini
darah. Transfusi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan sangat jarang
harus diberikan apabila terjadi perdarahan yang lebih dari biasa, walaupun tidak
lebih dari 1000 ml. Makanan kaya zat besi yang dianjurkan untuk ibu
hamil seperti daging sapi (besi dalam hemoglobin dan mioglobin), daging
ayam dan ikan (besi dalam mioglobin), sayuran hijau dan kacang-kacangan
7
Digunakan secara berhati-hati pada penderita dengan asma, gangguan hepar
dan arthritis rheumatoid.
Dosis :
Tes Dosis :
0,5 mL i.v/i.m untuk permulaan terapi
Untuk i.v dosis, dilusi 25mg/0,5 mL dalam 50 mL isotonic saline solution dan
infus sekitar 15 menit.
Sediakan epinefrine di samping penderita. Observasi penderita selama 30
menit untuk melihat ada tidaknya reaksi anafilaktik.
Dosis (mL) :
0,0476 x berat badan (kg) x (14,8 observasi Hgb) + (1mL/5kg hingga
maksimum 14mL untuk penyimpanan zat besi)
Dosis maksimum i.v = 3000mg (60 mL)
Dilusi jumlah dosis di dalam 250-1000mL isotonic saline solution.
Volume yang sering digunakan 500mL
Konsentrasi maksimum = 50 mg/mL
Infus selama 1-6 jam (kecepatan tidak lebih dari 50mg/min). Batas waktu infus
yang sering digunakan sekitar 2-3 jam. Observasi pasien untuk 25mL yang
pertama untuk mengobservasi ada tidaknya reaksi alergik. Jangan menambah
iron dextran pada total nutrisi parenteral.
Efek samping:
Kardiovaskular : flushing, hipotensi, kolaps kardiovaskular (<1%)
Sistem saraf Pusat : pusing, demam, nyeri kepala (>10%), menggigil (<1%)
Dermatologik : urtikaria, flebitis (<1%), kelainan pewarnaan pada kulit
(hipopigmentasi, hiperpigmentasi).
Gastrointestinal : nausea, muntah, rasa metalik, perubahan warna pada urin (1-
10%)
Respiratori : diaphoresis (>10%).
Catatan : diaphoresis, urtikaria, demam, menggigil dan pusing mungkin timbul
24-48 jam pertama setelah diberikan i.v dan 3-4 hari setelah i.m. Reaksi
anafilaktik terjadi dalam menit-menit pertama setelah disuntik.
Observasi : Tekanan darah setiap 5 menit selama tes dosis. Lihat reaksi alergik
dan efek samping 3-4 hari pertama. Cek hemoglobin dan retikulosit.
asam folat (pterolyglutamic acid), jarang sekali karena defisiensi vitamin B12
(cyanocobalamin). Asam folat merupakan vitamin larut air yang sumbernya dari
daging, hati, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Penyimpanan asam folat pada
8
tubuh adalah di hepar. Berbeda dari Eropa dan di Amerika Serikat
frekuensi anemia megaloblastik dalam kehamilan cukup tinggi di Asia. Hal itu
megaloblastik sering ditemukan pada multipara yang berusia lebih dari 30 tahun,
atau individu dengan diet tidak adekuat (intake asam folat yang kurang).
anemia, dan pasien yang masih dalam pengobatan epilepsi (primidone atau
fenitoin).5,8,11
itu diperlukan kebutuhan asam folat maksimum saat jaringan janin dibentuk.
a) Intake yang kurang: diet yang kurang asam folat, muntah dalam kehamilan
folat, yaitu sekitar 90 hari. Gejala klinis termasuk lesu, anoreksia, depresi mental,
megaloblas atau promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang. Sifat khas
anemia megaloblastik dari apusan darah tepi adalah makrositer dan hiperkrom
yang tidak selalu dijumpai, kecuali bila anemianya sudah berat. Perubahan-
9
polimorfonuklear yang merupakan petunjuk bagi defisiensi asam folat. Defisiensi
asam folat sering berdampingan dengan defisiensi besi dalam kehamilan. Standar
pemeriksaan kadar serum folat absorption test dan clearance test asam folat.5,9
diberikan terapi oral asam folat bersama-sama dengan zat besi. Tablet asam folat
disebabkan oleh defisiensi vitamin B12, diberikan dosis terapi oral minimum 6-9
masih preterm atau apabila pengobatan dengan berbagai obat penambah darah
2.2 Komplikasi
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik
dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya. Berbagai
a) Abortus (keguguran)
b) Persalinan prematurus
e) Molahidatidosa
10
f) Mudah terjadi infeksi
g) Hyperemesis gravidarum
a) Gangguan his
d) Cacat bawaan
f) Inteligensi rendah.1
2.3 Prognosis
Prognosis anemia defisiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu
11
banyak atau komplikasi lain. Anemia berat meningkatkan morbiditas dan
mortalitas wanita hamil. Walaupun bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita
namun cadangan zat besinya kurang, yang baru beberapa bulan kemudian tampak
asam folat hampir selalu berhasil. Apabila penderita mencapai masa nifas dengan
selamat dengan atau tanpa pengobatan, maka anemianya akan sembuh dan tidak
akan timbul lagi. Hal ini disebabkan karena dengan lahirnya anak kebutuhan
asam folat jauh berkurang. Anemia megaloblastik berat dalam kehamilan yang
2.4 Kesimpulan
Anemia dalam kehamilan memberi resiko pada ibu dan janin sehingga
setiap wanita hamil perlu diberi sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1
tablet sehari. Selain itu, wanita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
tinggi protein serta sayuran yang mengandung banyak mineral dan vitamin. Pada
umumnya asam folat tidak diberikan secara rutin, kecuali di daerah dengan
zat besi tidak memberikan hasil yang memuaskan, maka harus ditambah
12