Case Skizofrenia Paranoid Tn. XXX
Case Skizofrenia Paranoid Tn. XXX
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. XXX
Tempat & tanggal lahir : Jakarta / 22 Juli 1981
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Depok
Tanggal masuk RSKO: 21 Desember 2012
A. Keluhan Utama :
1
Mengamuk karena tidak mendapatkan shabu.
2
band bernama Y, yang sedang libur latihan band karena sakit leher dan tangan terasa pegal
karena pasien mengaku sebagai vokalis dan pemain bass. Selama wawancara, pasien
menjawab semua pertanyaan tetapi hampir semua jawaban tidak memiliki korelasi dengan
pertanyaan yang diajukan.
3
Pada Maret 2012 dilakukan pemeriksaan laboratorium dan rontgen. Hasil
pemeriksaan darah pasien Hepatitis C pasien positif, rontgen toraks dalam batas normal
dan CD4 rendah (+500) sehingga pasien dicurigai HIV.
Penggunaan shabu disangkal oleh pasien, namun pemeriksaan menunjukkan
penggunaan shabu positif.
4
Riwayat Gangguan Sebelumnya (dalam grafik)
5
DESEMBER - karena sukar
pasien mulai tidur, sering ke
berbicara kacau. kamar mandi
buang air kecil,
tertawa sendiri.
b) Masa remaja :
6
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya. Menurut kakak
pasien kedua orangtuanya bersikap demokratis, memberikan kasih sayang dan
perhatian kepada pasien. Semua kebutuhan pasien (materi) selalu terpenuhi.
Komunikasi dalam orang tua baik. Saat pasien SMP pasien mulai mengenal ganja dari
teman sepermainannya di sekitar rumah. Saat SMA pasien mulai mengenal shabu
yang ditawarkan oleh teman-teman yang sama saat SMP. Pergaulan pasien baik, baik
di rumah maupun di sekolah.
b) Masa dewasa :
Kakak pasien mengatakan pasien semakin sering memberontak kepada orang tua
ketika sudah masuk bangku perkuliahan dan semakin mengenal dan menggunakan
narkoba. Pasien juga sempat mengalami patah hati akibat ditolak oleh wanita yang ia
sukai di daerah dekat tempat tinggalnya. Semenjak patah hati tersebut kakak pasien
mengatakan bahwa pasien mulai berhalusinasi tentang wanita yang pasien sukai dan
ayahnya yang sudah meninggal datang untuk menemui pasien di rumahnya.
3. Riwayat pendidikan
SD : SD Z, lulus tahun 1993, tidak pernah tinggal kelas dan prestasi belajar cukup
baik. Pasien memiliki banyak teman.
SMP : SMP Z, lulus tahun 1996, tidak pernah tinggal kelas dan prestasi belajar cukup
baik. Pasien memiliki banyak teman dan beberapa teman baik. Sehabis jam pulang
sekolah, pasien sering bermain bersama teman-temannya.
SMA : SMA Z, lulus tahun 1999,tidak pernah tinggal kelas dan prestasi belajarnya
cukup baik. Sosialisai dengan teman masih baik namun ada perubahan perilaku di rumah
seperti mulai memberontak terhadap orang tua.
4. Riwayat pekerjaan
Pasien tidak pernah bekerja.
5. Kehidupan beragama
7
Kakak pasien mengatakan bahwa pasien termasuk penganut agama Islam yang taat
karena pasien rajin sholat 5 waktu dan beberapa kali khatam quran, pasien mengaku
sholat sebanyak 8 kali yang terdiri dari 5 sholat wajib, 2 sholat sunnah, dan 1 sholat tobat.
E. Riwayat Keluarga
Kakak pasien mengatakan pasien merupakan anak bungsu dari keluarga bapak Triyadi dan
ibu Pujiarsih. Kedua orangtua pasien telah meninggal dunia (ayah pada tahun 1993 dan ibu pada
tahun 2011). Hubungan pasien dengan keluarga baik-baik saja. Kakak pasien mengatakan pasien
merupakan anak yang patuh dan masih dimanja oleh orangtuanya.
Pohon Keluarga :
Tn. Triyadi ()
Ny. Pujiarsih ()
Tn. Ari Wibowo, kakak laki-laki, 39 tahun, pekerjaan wiraswasta
Ny. Laura, kakak perempuan, 37 tahun, pekerjaan IRT
Tn. Anjas, kakak laki-laki, 34 tahun, pekerjaan wiraswasta
Tn. XXX, pasien, 32 tahun
Keterangan
8
Laki-laki Perempuan Pasien Meninggal
Dunia
1. Kesadaran
Kesadaran sensorium/neurologik : Compos Mentis
Kesadaran psikiatrik : tampak terganggu
9
4. Pembicaraan :
Cara berbicara : Spontan, cukup lancar, volume biasa, pasien langsung menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara seperlunya.
Gangguan berbicara : tidak terdapat gangguan berbicara dan artikulasi jelas.
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi : ada
Halusinasi auditorik = pasien sering mendengar suara bisikan seorang laki-laki
bernama Julian yang menurut pasien merupakan suara teman pasien.
Halusinasi visual = pasien mengatakan Julian memakai baju berwarna hijau
dan sangat tampan.
Halusinasi olfaktorik = pasien mengatakan Julian memakai parfum yang sangat
wangi.
Halusinasi taktil = pasien mengatakan setiap bertemu Julian mereka selalu
saling berjabat tangan dan berpelukan
Ilusi : ada
Poster bahaya merokok di ruangan pasien dikatakan pasien sebagai seorang anak
kecil yang seperti monster yang bernama Arlangga. Pasien mengatakan Arlangga
sering menggoda pasien dan merupakan salah satu fasilitas RS untuk menghibur
pasien.
Depersonalisasi: ada
Pasien mengatakan Julian (diri pasien sendiri) sudah kembali ke rumahnya
semalam tadi.
Derealisasi : Ada
Pasien mengatakan rumah sakit ini telah berubah, sebelumnya terdapat akar-akar
pohon seperti di hutan.
10
D. Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)
1. Taraf pendidikan : SMA
2. Pengetahuan umum : Cukup
3. Kecerdasan : Rata-rata
4. Konsentrasi : Tidak Cukup (Pasien sering mengalihkan pertanyaan dan sering
bercerita di luar topik.)
5. Orientasi
a. Waktu : buruk (Pasien mengatakan hari ini (28 Desember 2012) adalah tanggal
31 Desember 2009)
b. Tempat : buruk (Pasien mengatakan sedang berada di Rusia)
c. Orang : buruk (Pasien mengatakan dokter muda adalah adiknya Emir (teman
pasien))
d. Situasi : buruk (Pasien menganggap dokter muda adalah keluarganya)
6. Daya ingat :
a. Tingkat :
Jangka panjang : buruk (Pasien tidak bisa menceritakan tentang masa
kecilnya)
Jangka pendek : buruk (Pasien tidak dapat mengingat apakah dia sudah
makan pagi atau belum)
Segera : baik (Pasien dapat mengulang kembali 3 benda yang
disebutkan pemeriksa dan diulangi 5 menit kemudian)
b. Gangguan : ada
7. Pikiran abstraktif : baik (Pasien dapat mengelompokkan, apel, jeruk, pisang dalam
kelompok buah)
8. Visuospasial : baik (Pasien bisa menggambarkan jam dan waktu sesuai dengan
apa yang diminta pemeriksa)
9. Bakat kreatif : baik (saat sesi wawancara, pasien sempat menyanyikan beberapa
penggal lagu)
10. Kemampuan menolong diri sendiri : kurang baik (Pasien masih dapat makan dan minum
sendiri dengan baik tetapi kurang dapat merawat diri sendiri (tidak mandi selama
sebulan))
E. Proses Pikir
1. Arus pikir :
11
Produktifitas : baik
Kontinuitas : baik
Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir :
Preokupasi : tidak ada
Waham : ada
Waham bizzare (Pasien mengatakan berasal dari Kutub Barat yang telah
terkena nuklir tadi pagi dan sekarang negara tersebut namanya berubah
menjadi Taiwan dan pasien datang ke Indonesia dengan menggunakan KTP
milik Julian)
Waham kebesaran (Pasien mengatakan bahwa dirinya seorang pangeran
senang-senang dari Kutub Barat, dan juga merupakan seorang presiden
Indonesia dan artis sewaktu kecil, serta mempunyai pacar sebanyak 37.000)
Waham dikendalikan thought withdrawal (Pasien mengatakan bahwa
pikirannya telah diangkat dalam suatu operasi pembersihan kokain)
Obsesi : tidak ada
Fobia : tidak ada
Gagasan rujukan : tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik, selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang dan tidak menunjukkan gejala
yang agresif
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Terganggu (Pasien mengatakan menggunakan kokain itu tidak
salah karena kokain dapat diangkat dengan cara dioperasi sehingga pasien dapat lahir
kembali seperti anak kecil yang bersih)
2. Uji daya nilai : Baik (Apabila ditanya apakah pernah mencuri uang orang tua,
pasien menjawab tidak pernah dan tindakan itu adalah salah)
3. Daya nilai realitas : Terganggu (pasien mengatakan dirinya tidak mengalami
gangguan jiwa melainkan datang ke rumah sakit untuk dilakukan operasi pembersihan
kokain)
12
H. Tilikan
Derajat 1: Pasien menyangkal bahwa dia mengalami gangguan jiwa melainkan untuk
dilakukan operasi pembersihan kokain di RSKO.
I. Reliabilitas
Tidak dapat dipercayai
B. Status Neurologikus
1. Saraf kranial : tidak dilakukan
2. Gejala rangsang meningeal : tidak dilakukan
3. Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
4. Pupil : Isokor
5. Opthalmoscopy : tidak dilakukan
6. Motorik : lengan +5 / +5, tungkai +5 / +5
7. Sensibilitas : +/+
8. Sistem saraf vegetatif : tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : tidak dilakukan
10. Gangguan khusus : tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium tanggal 19 April 2012
Hematologi
o Hemoglobin : 15,1 g/dL
13
o Leukosit : 5900 sel/ul
o Hematokrit : 49 %
o Trombosit : 275 ribu/ul
o Eritrosit : 5,71 juta/ul
Imuno Serologi
Hepatitis
o HBsAg : negatif
o Anti HCV : positif
Kimia Darah
Fungsi hati
o SGOT/AST : 52 u/l
o SGPT/ALT : 70 u/l
Fungsi ginjal
o Ureum : 15 mg/dL
o Kreatinin : 0,86 mg/dL
Test obat-obatan
o Cannabis : negatif
o Opiat : negatif
o Amfetamin : negatif
Diagnostik Molekuler
o CD4 : 581 sel/ul
14
berhalusinasi melihat ayah yang sudah meninggal dan wanita yang disukainya datang
menemuinya.
Pada tahun 2011, ibu pasien juga meninggal dunia. Pada Juli 2011 saat usia 30
tahun pasien mulai tidak mau berbicara, lebih suka menyendiri dan mulai mendengar
suara-suara bisikan. Kondisi pasien menjadi semakin parah sehingga keluarga pasien
memutuskan untuk memasukkan pasien ke panti rehabilitasi rohani di Sukabumi. Setelah
6 bulan direhabilitasi pasien tidak menunjukkan perbaikan sehingga keluarga
memutuskan untuk membawa pasien pulang ke rumah.
Pada Januari 2012 saat berusia 31 tahun kondisi pasien bertambah parah, pasien
mulai berbicara kacau, mendengar bisikan-bisikan, dan perawatan diri berkurang
sehingga keluarga pasien membawa pasien ke poli klinik psikiatri RSKO dan diberikan
terapi Neripros 2 mg dan THP 1 mg 2 kali dalam sehari. Keluarga mengambil keputusan
untuk berobat jalan saja.
Pada Maret 2012 pasien dibawa ke poli penyakit dalam RS Sari Asih, Ciledug
untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan hasil yang didapat pasien positif Hepatitis C.
Pada April 2012 pasien didapati tidak mandi selama sebulan, keluar saat malam
karena sukar tidur, perilaku kacau, bicara kacau, sering ke kamar mandi untuk buang air
kecil, dan lebih sering tertawa sendiri. Sehingga keluarga pasien memutuskan untuk
membawa pasien ke RSKO untuk dirawat, dan diberikan terapi Seroqual 2x200 mg, THP
2x1 mg, Ativan 1x1 mg, dan Neurosanbe 1x1 mg.
Pada saat wawancara penampilan pasien tampak sesuai usia sebenarnya.
Kebersihan diri kurang baik. Pada saat wawancara, pasien berada dalam keadaan sadar
penuh, kesadaran psikiatri tampak terganggu, namun selama wawancara pasien
menampilkan sikap yang kooperatif dan sopan. Bicaranya tidak begitu jelas tetapi tidak
terdapat gangguan bicara. Suasana mood eutimia. Fungsi intelektual tidak terganggu.
Pada proses pikir ditemukan gangguan isi pikir berupa waham kebesaran. Pengendalian
impuls baik. Tilikan derajat 1, reliabilitas tidak dapat dipercaya. Tidak ditemukan
kelainan fisik, tetapi pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Hepatitis C positif dan
CD4 agak rendah (500 sel/ul).
15
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK PASIEN
Gangguan ini sebagai Gangguan Mental Non Organik (GMNO) karena tidak adanya:
o Gangguan kesadaran
o Gangguan defisit kognitif
o Tidak ada faktor organik spesifik
16
Halusinasi taktil = pasien mengatakan seperti Julian datang dan
memeluknya
Menurut PPDGJ III, GMNO psikosis ini termasuk skizofrenia karena memenuhi
kriteria skizofrenia seperti:
Minimal 1 gejala khas dari kelompok 1 : waham aneh, halusinasi auditorik khas.
Gejala berlangsung terus menerus paling sedikit 1 bulan.
Bila terdapat episode manik atau depresi, maka keluhan diatas harus mendahuluinya.
Tidak disebabkan oleh penyakit otak dan atau intoksikasi atau putus zat.
Diagnosis diferensial:
Skizofrenia Herbefrenik (F 20.1)
Gangguan Skizoafektif Tipe Manik (F 25.0)
AKSIS II :
Tidak ada gangguan kepribadian karena tidak terdapat kondisi patologik dari
kepribadian yang tidak fleksibel dan tidak terdapat gangguan pada daya nilai sosial.
Tidak ada retardasi mental karena tidak terdapat hendaya keterampilan selama masa
perkembangan yang mempengaruhi tingkat intelegensia, juga adanya prestasi sekolah
yang cukup baik.
AKSIS III :
17
Hepatitis C. Tidak ada kelainan fisik dan cacat bawaan yang ditemukan.
AKSIS IV :
Masalah dalam pekerjaan (belum memiliki pekerjaan).
Masalah dalam pernikahan (tidak menikah).
IX. PROGNOSIS
Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis baik:
Faktor pencetus jelas
Terdapatnya gejala positif
Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis buruk:
a. Pasien tidak menyadari dirinya sakit
b. Pasien tidak dapat merawat dirinya
c. Riwayat sosial tidak baik
d. Tidak menikah
e. Tidak ada dukungan dari keluarga
Kesimpulan prognosis adalah
Prognosis ad vitam : dubia ad malam
Prognosis ad sanationam : dubia ad malam
Prognosis ad fungsionam : dubia ad malam
18
X. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : Hepatitis C
Psikologi / psikiatrik : waham kebesaran, waham dipengaruhi, waham rujukan,
halusinasi auditorik, halusinasi visual, halusinasi olfaktorik, dan halusinasi taktil
Sosial / keluarga : Hubungan sosial dengan lingkungan tidak baik
XI. TERAPI
Indikasi Rawat Inap:
Pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut terhadap gangguan psikiatrik pasien
Keamanan pasien
Perawatan diri
a. Terapi Farmakologis
Psikoterapi
Risperidone 2 mg (2 x 2 tablet sehari), alasan :
Efek terapi : merupakan obat antipsikosis untuk gejala negative (afek tumpul,
menarik diri,pasien suka menyendiri, miskin pembicaraan) dan gejala positif (waham,
halusinasi, bicara kacau, dan perilaku tak terkendali)
Dosis : diberikan sesuai dosis anti psikosis yaitu 2 x 2mg
Efek samping:
1. sedasi dan inhibisi psikomotor (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja
psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun)
2. gangguan otonomik (hipotensi, mulut kering, sulit miksi, hidung tersumbat)
3. gangguan Ekstrapiramidal (distonia, akatisia, sindrom Parkinson : rigiditas,
tremor, bradikinesia)
4. efek samping irreversible (gerakan involunter berulang pada lidah, mulut, rahang,
anggota gerak)
19
- Efek terapi : Diberikan Triheksilphenidil yang merupakan antikolinergik untuk
mencegah efek samping dari obat antipsikosisnya yaitu efek samping ekstrapiramidal
(seperti Parkinson, akatisia, diskinesia).
- Dosis : Diberikan sesuai dosis anti-psikotik yaitu 2 x 2mg
Intervensi Psikososial
Terapi ini diberikan kepada pasien apabila pasien sudah berada dalam keadaan tenang dan
cukup kooperatif untuk berkomunikasi. Terapi yang dilakukan antara lain seperti berikut:
a. Psikoterapi suportif
Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan serta terapi kelompok seperti
grouping, morning meeting. Pendekatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara:
Ventilasi : memberi kesempatan kepada pasien untuk meluahkan isi hatinya.
Sugesti : menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya
akan hilang.
Reassurance : meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa dia sanggup
mengatasi masalahnya.
Bimbingan : memberikan bimbingan yang praktis yang berhubungan dengan
masalah kesehatan jiwa pasien agar pasien lebih bersemangat mengatasinya.
b. Psikoterapi edukatif
Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit yang
dideritanya, gejala-gejala, dampak, pengobatan, komplikasi, prognosis, dan risiko
kekambuhan agar pasien tetap taat meminum obat dan segera datang ke dokter bila
timbul gejala serupa di kemudian hari.
Memotivasi pasien untuk berobat teratur
Terapi keluarga: mendukung untuk kesembuhan pasien seperti mengunjungi pasien
rutin, memberi kata-kata semangat dan sharing masalah bersama.
Menasihati pasien supaya lebih banyak mendekati lingkungan secara perlahan-lahan
Memberi penyuluhan kepada keluarga pasien agar terus memberikan dukungan dan
memastikan pasien berobat secara teratur.
Melibatkan pasien dalam kegiatan aktivitas kelompok di RSKO Jakarta
Melibatkan pasien dalam kegiatan keagamaan di RSKO Jakarta
20
Edukasi lingkungan supaya menerima dan tidak mendiskriminasi pasien dengan
gangguan kejiwaan. Contohnya dalam hal pekerjaan
c. Sosioterapi
Memberi kesempatan kepada pasien untuk berinteraksi sosial dalam kegiatan di
dalam rumah sakit seperti memberi pekerjaan yang kecil kepada pasien supaya pasien
dapat bertanggungjawab dengan pekerjaan yang diberikan atau kegiatan keagamaan
sesuai kepercayaan yang dianut.
Lembar Follow Up
Kepaniteraan klinik Ilmu Penyakit Jiwa
Fakultas Kedokteran UKRIDA
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta
21
Nama pasien : Tn XXX
Umur : 32 tahun
Dokter (D) : Perkenalkan kami dokter muda dari Ukrida, Julian sibuk gak hari ini?
Pasien(P) : Gak apa-apa cuma nonton TV.
D : Kalau mau ngajak gobrol bisa gak?
P : Bentar ya aku ke WC dulu. (Lalu pasien ke WC)
Setelah 5 menit pasien kembali dari WC lalu pasien meminta izin untuk minum air.
D : Julian masih ingat kami siapa?
P : Enggak, gak ingat. (sambil menggelengkan kepala)
D : Kami dokter muda yang wawancara Julian kemarin.
P : Oh iya, yang sama Julian juga ya.
D : Iya, benar. Perasaan Julian gimana hari ini?
P : Senang.... lega... Kemarin kan baru tahun baru , dapat sate ayam, rokok kretek, dapat
dari tetangga disini (dengan wajah yang ceria)
D : Oooo jadi gembira dong. Jadi Julian sekarang kita lagi ada di mana nih?
P : Sekarang kan ada di rumahnya si Bambang
D : Bambang siapa ya?
P : Bambang itu teman ngeband aku dari Rusia, modelnya kayak The Beatles, aku lupa nih
The Beatles atau apa ya? (Pasien kelihatan bingung)
D : Ini bukan RSKO?
22
P : Bukan, istana Bambang memang dibilang RSKO.
D : Kemarin tahun baru ada yang datang jenguk Julian gak?
P : Ada, ramai, fans-fans aku datang sampai pada cubit-cubit sampai ada luka. (sambil
menunjukkan luka di tangannya)
D : Hari ini Julian ada dengar bisik-bisikan gak?
P : Gak itu kan untuk orang gila, aku kan gak gila.
D : Hari ini Arlanga datang gak?
P : Gak, kemarin yang datang fans-fans aku aja, Chelsea Olivia juga datang. Chelsea
Olivia datangnya pakai jaket hitam, bercelana jeans, wangi lagi, pake parfum lily.
D : Kita sekarang di negara apa ini ?
P : Di Rusia.
D : Bukan Indonesia ya? Kok gak ada yang kayak bule-bule disini?
P : Kan pas tahun 2001 itu muka pada rusak, trus dapat program matriks reload revolution,
jadi udah berubah mukanya, udah gak apa-apa lah.
D : Sekarang tanggal berapa?
P : 2 Januari 2013.
D : Kan tadi bilang di rumah Bambang nih, jadi kemarin siapa yang ajak datang ke sini?
P : Sama Irdian, sama kakak, datang ke sini diundang oleh Bambang.
D : Diundang untuk apa?
P : Ngeband, internasional, abis dari Australia, setelah itu dari Rusia baru ke sini.
D : Julian kemarin ke sini gak?
P : Iya, ngobrol di sini juga, udah pulang dia sekarang, masuk band ketombe dia, nyanyi
lagi.. (pasien menyanyi: lalalalalala~)
D : Oh iya Julian, bisa tolong gambarin jam gak?
P : Bisa bisa (mulai menggambarkan jam). Mau jam berapa?
D : Kalau buat jam 10 bisa gak?
P : Bisa bisa (melanjutkan menggambar jam)
D : Baik Julian, cukup sekian yaa ngobrol-ngobrolnya, terima kasih ya.
P : Iya dokter, sama-sama.
Dokter pasien saling bersalaman lalu meninggalkan ruangan.
23
O: Keadaan umum : Norma
Kesadaran : Compos Mentis
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/ menit
Suhu Badan : 36,5 C
Frekuensi Pernafasan : 18x / menit
Keadaan Umum : Tampak Baik
Perhatian : cukup
Pikiran : Waham Kebesaran
Bicara : Irreleven
Emosi : (a) Mood : Biasa
: (b) Afek : Sesuai
P:
seroqual 2x200mg
THP 2x1 mg
Ativan 1x1mg
Neurosanbe 1x1mg
24