Anda di halaman 1dari 7

VIII.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Telah dilakukan percobaan dengan judul Hidrogen dan Oksigen dengan
tujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas hydrogen dan oksigen ; mengetahui
sifat-sifat gas hydrogen, oksigen dan senyawanya ; mengidentifikasi gas hydrogen,
oksigen dan senyawanya. Langkah-langkah percobaan yang kami lakukan yaitu:
Hidrogen

Pada percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas


hidrogen, sifat-sifat gas hidrogen, dan mengidentifikasi adanya gas hydrogen. Logam
Ca berwarna putih dimasukkan ke dalam cawan porselin, kemudian ditambahkan
aquades 10 tetes, timbul gas yaitu gas H 2 dan larutan menjadi keruh, larutan tersebut
berupa larutan Ca(OH)2. Dengan reaksi seperti berikut :

Ca(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)

Kemudian diuji dengan kertas lakmus merah dan biru, kertas lakmus merah enjadi
biru, dan biru tetap biru. Sehingga, Ca(OH)2 bersifat basa karena Ca adalah logam
golongan IIA dan apabila bereaksi dengan air akan menghasilkan larutan yang
bersifat basa dan gas hidrogen.

Pada percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas


hidrogen, sifat-sifat gas hidrogen, dan mengidentifikasi adanya gas hydrogen.Logam
Mg berwarna abu-abu dimasukkan ke dalam cawan yang berisi aquades. Kemudian
dipanaskan, dan timbul gelembung gas yaitu gas H 2. Tujuan dari pemanasan tersebut
adalah untuk mengetahui gas yang timbul, karena gas hidrogen apabila bereaksi
dengan oksigen maupun logam alkali akan mudah terbakar di udara yang ditandai
dengan adanya letupan. Dengan reaksi seperti berikut :

Mg(s) + H2O(l) Mg(OH)2(aq) + H2(g)

Kemudian diuji dengan indicator PP sebanyak 2 tetes, larutan menjadi merah muda.
Ini menandakan bahwa larutan tersebut bersifat basa karena Mg adalah logam
golongan IIA dan apabila bereaksi dengan air akan menghasilkan larutan yang
bersifat basa dan gas hidrogen.

Pada percobaan ketiga bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas


hidrogen, sifat-sifat gas hidrogen, dan mengidentifikasi adanya gas hydrogen. Kapas
kaca kering dimasukkan ke dalam tabung reaksi pipa samping yang telah
dihubungkan selang. Kemudian ditambahkan kapas kaca basah. Kemudian
ditambahkan serbuk Zn seberat 0,02 gram dan ditambahkan kapas kaca kering
kembali. Fungsi dari kapas kering adalah untuk menahan uap air yang terbentuk agar
bereaksi dengan Zn sedangkan fungsi dari kapas basah adalah untuk menguapkan air
karen Zn sangat reaktif,maka proses pemguapan air ini harus dilakuakan untk
mengurangi kereaktifan reaksi antara Zn dan air. Pada proses ini menghasilkan gas
hidrogen. Hal itu dapat dibuktikan dengan uji nyala dari pipa samping akan
menghasilkan nyala api lebih terang. Tapi tidak menghasilkan letupan, karena yang
gas hidrogen telah bereaksi dengan oksigen membentuk uap air dan yang membuat
nyala api lebih terang.Volume gas yang diperoleh adalah 10 ml, sedangkan volume
teorinya yaitu 6,84 ml.Reaksi yang terjadi adalah :

Zn(s) + 2H2O(l) Zn(OH)2(aq)+ H2(g)

Pada percobaan keempat bertujuan untuk untuk mengetahui cara pembuatan


gas hidrogen, sifat-sifat gas hidrogen, dan mengidentifikasi adanya gas hydrogen.
Beberapa logam Zn dimasukkan ke dalam erlemeyer berpipa samping yang telah
dihubungkan ke gelas ukur 10 ml dalam keadaan terbalik. Kemudian ditambahkan 1
ml HCl 4M ke dalam erlemeyer dan ditutup agar gas hidrogen tidak menguap ke
udara. Terdapat gelembung gas, sehingga gelas ukur yang berisi air, terisi. Volume
gas yang diperoleh yaitu 10 ml, dan diuji nyala dengan bara api. Ternyata bara api
semakin besar, yang menandakan terdapat gas H2. Sesuai dengan sifat logam alkali,
bahwa HCl dalam percobaan ini berfungsi untuk membentuk gas hydrogen dan
melarutkan logam Zn menjadi larutan Zn2+ dalam bentuk ZnCl2. Reaksi yang terjadi
adalah :

Zn(s) + 2HCl(l) Zn(Cl)2(aq)+ H2(g)

Pada percobaan kelima bertujuan untuk untuk mengetahui cara pembuatan gas
hidrogen, sifat-sifat gas hidrogen, dan mengidentifikasi adanya gas hidrogen.10 tetes
larutan KI tak berwarna ditambahkan indicator amilum tak berwarna sebanyak 10
tetes. Tidak terjadi perubahan warna, Penambahan amilum disini adalah sebagai
indikator adanya larutan Iod dalam larutan.Kemudian ditambahkan 10 tetes H 2O2 tak
berwarna, terjadi perubahan warna menjadi ungu (+) serta terdapat gelembung gas
yaitu gas H2. Seperti reaksi berikut :

2KI(aq) + H2O2(aq) 2KOH(aq) + I2(g) + H2(g)

Pada percobaan keenam bertujuan untuk untuk mengetahui cara pembuatan


gas oksigen di laboratorium dan mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu
senyawa. Kalium klorat dimasukkan ke dalam erlemyer berpipa samping yang telah
dihubungkan selang kira-kira 0,5 cm tabung reaksi. Kemudian ditambahkan serbuk
kawi 1 sendok spatula. Selang dihubungkan ke gelas ukur 100 ml yang berisi air
dalam keadaan terbalik. Terjadi gelembung gas yaitu gas oksigen dalam gelas ukur
,diukur volume gas dalam waktu 10 menit. Dan diperoleh 100 ml gas oksigen,
kemudian diuji nyala dengan bara api, bara api semakin besar. Reaksi yang terjadi
yaitu :

2KClO3 (aq) + MnO2 (aq) 2KCl (aq) + 3O2 (g) + MnO2 (aq)

Percobaan ketujuh bertujuan untuk untuk mengetahui cara pembuatan gas


oksigen di laboratorium dan mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu
senyawa.Permanganat ditimbang 0,5 gram , dimasukkan ke dalam erlemeyer berpipa
samping yang telah dihubungkan selang.Ditambahkan H2O2 tak berwarna beberapa
tetes, timbul gas dan larutan menjadi hitam. Selang dihubungkan ke gelas ukur 100
ml yang berisi air dalam keadaan terbalik. Gas memenuhi gelas ukur tersebut, diukur
volume gas dalam waktu 10 menit, gas tersebt merupakan gas oksigen. Dan diperoleh
70 ml gas oksigen, kemudian diuji nyala dengan bara api, bara api semakin besar.
Reaksi yang terjadi yaitu :

2KMnO4(s) + H2O2(aq) 2MnO2(aq) + 2KOH(aq) + 2O2(g)

Tetapi gas yang dihasilkan pada percobaan ini lebih sedikit dari percobaan keenam
karena gas oksigen yang dihasilkan pada percobaan keenam lebih banyak daripada
percobaan ketujuh.

Kesimpulan

1. Sifat-sifat dari gas hidrogen yaitu mudah terbakar ditandai dengan nayala api
yang bertambah besar dan adanya letupan. Untuk gas oksigen juga mudah
terbakar ditanda dengan nyala api yang bertambah besar.
2. Pembuatan gas hydrogen dapat dilakukan dengan mereaksikan logam alkali
dengan air yang menghasilkan senyawa bersifat basa atau dengan
mereaksikan H2O2 dengan KI menghasilkan I2 berwarna ungu. Untuk
pembuatan oksigen dapat dilakukan dengan mereaksikan permanganate
dengan H2O2 dan kalium klorat dengan serbuk kawi.

Jawaban Pertanyaan

1. Jelaskan apakah gas letup itu dan apa kegunaanya ?


2. Tulislah semua reaksi yang terjadi pada percobaan hidrogen diatas !
3. Mengapa hydrogen peroksida harus dilarutkan dalam larutan encer ?
4. Hitunglah volume gas oksigen yang diperoleh bila KClO3 yang tersedia 1
gram ?
5. Tulislah rumus struktur lewis yang menunjukkan sebuah molekul O 2 dengan
dua electron valensi yang tidak berpasangan !
6. Terangkan kejadian pada percobaan 1 dan 2 ?
7. Tulislah persamaan reaksi pada percobaan 1 dan 2 ?

Jawab :
1. Gas letup ini timbul dikarenakan adanya reaksi antara gas H2 dengan api, yang
pada dasarnya gas H2 ini memang sangat reaktif terhadap api karena bereaksi
dengan dengan O2. Dan pada skala laboratorium letupan ini digunakan untuk
mengidentifikasi adanya gas H2
2. Percobaan 1 : Ca(s) + 2H2O Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Percobaan 2 : Mg(s) + 2H2O Mg(OH)2(aq) + H2(g)
Percobaan 3 : Zn(s) + 2H2O Zn(OH)2 + H2(g)
Percobaan 4 : Zn(s) + 2HCl(l) ZnCl2 + H2(g)
Percobaan 5 : 2KI + 3H2O2 2KIO3 + 3H2(g)
3. Hidrogen peroksida adalah cairan yang hampir tak berwarna. Bersifat sangat
eksplosif dan berbahaya dalam konsentrasi tinggi oleh karena itu hidrogen
peroksida digunakan sebagai larutan encer, tetapi larutan dalam air 90%
digunakan.

4. Mol KClO3: 1/122,5 = 0,008 mol


2KClO3 + MnO2 2KCl + 3O2 + MnO2
M : 0,008 - - - -
R: 0,008 0,004 0,008 0,012 0,004
____________________________________________
S: - 0,004 0,008 0,012 0,004

V O2 = 0,012 x 22,4
= 0,2688 L = 268,8 mL

5.
6. Pada percobaan I bertujuan untuk untuk mengetahui cara pembuatan gas
oksigen di laboratorium dan mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu
senyawa. Kalium klorat dimasukkan ke dalam erlemyer berpipa samping
yang telah dihubungkan selang kira-kira 0,5 cm tabung reaksi. Kemudian
ditambahkan serbuk kawi 1 sendok spatula. Selang dihubungkan ke gelas
ukur 100 ml yang berisi air dalam keadaan terbalik. Terjadi gelembung gas
yaitu gas oksigen dalam gelas ukur ,diukur volume gas dalam waktu 10 menit.
Dan diperoleh 100 ml gas oksigen, kemudian diuji nyala dengan bara api, bara
api semakin besar. Reaksi yang terjadi yaitu :
2KClO3 (aq) + MnO2 (aq) 2KCl (aq) + 3O2 (g) + MnO2 (aq)

Percobaan II bertujuan untuk untuk mengetahui cara pembuatan gas


oksigen di laboratorium dan mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu
senyawa.Permanganat ditimbang 0,5 gram , dimasukkan ke dalam erlemeyer
berpipa samping yang telah dihubungkan selang.Ditambahkan H2O2 tak
berwarna beberapa tetes, timbul gas dan larutan menjadi hitam. Selang
dihubungkan ke gelas ukur 100 ml yang berisi air dalam keadaan terbalik. Gas
memenuhi gelas ukur tersebut, diukur volume gas dalam waktu 10 menit, gas
tersebt merupakan gas oksigen. Dan diperoleh 70 ml gas oksigen, kemudian
diuji nyala dengan bara api, bara api semakin besar. Reaksi yang terjadi yaitu :

2KMnO4(s) + H2O2(aq) 2MnO2(aq) + 2KOH(aq) + 2O2(g)

Tetapi gas yang dihasilkan pada percobaan ini lebih sedikit dari
percobaan keenam karena gas oksigen yang dihasilkan pada percobaan
keenam lebih banyak daripada percobaan ketujuh.

7. Persamaan reaksi percobaan I


2KClO3 + MnO2 2KCl + 3O2 + MnO2
Persamaan reaksi percobaan II
2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ 2Mn2+ + 8H2O + 5O2

Anda mungkin juga menyukai