Kemudian diuji dengan kertas lakmus merah dan biru, kertas lakmus merah enjadi
biru, dan biru tetap biru. Sehingga, Ca(OH)2 bersifat basa karena Ca adalah logam
golongan IIA dan apabila bereaksi dengan air akan menghasilkan larutan yang
bersifat basa dan gas hidrogen.
Kemudian diuji dengan indicator PP sebanyak 2 tetes, larutan menjadi merah muda.
Ini menandakan bahwa larutan tersebut bersifat basa karena Mg adalah logam
golongan IIA dan apabila bereaksi dengan air akan menghasilkan larutan yang
bersifat basa dan gas hidrogen.
Pada percobaan kelima bertujuan untuk untuk mengetahui cara pembuatan gas
hidrogen, sifat-sifat gas hidrogen, dan mengidentifikasi adanya gas hidrogen.10 tetes
larutan KI tak berwarna ditambahkan indicator amilum tak berwarna sebanyak 10
tetes. Tidak terjadi perubahan warna, Penambahan amilum disini adalah sebagai
indikator adanya larutan Iod dalam larutan.Kemudian ditambahkan 10 tetes H 2O2 tak
berwarna, terjadi perubahan warna menjadi ungu (+) serta terdapat gelembung gas
yaitu gas H2. Seperti reaksi berikut :
2KClO3 (aq) + MnO2 (aq) 2KCl (aq) + 3O2 (g) + MnO2 (aq)
Tetapi gas yang dihasilkan pada percobaan ini lebih sedikit dari percobaan keenam
karena gas oksigen yang dihasilkan pada percobaan keenam lebih banyak daripada
percobaan ketujuh.
Kesimpulan
1. Sifat-sifat dari gas hidrogen yaitu mudah terbakar ditandai dengan nayala api
yang bertambah besar dan adanya letupan. Untuk gas oksigen juga mudah
terbakar ditanda dengan nyala api yang bertambah besar.
2. Pembuatan gas hydrogen dapat dilakukan dengan mereaksikan logam alkali
dengan air yang menghasilkan senyawa bersifat basa atau dengan
mereaksikan H2O2 dengan KI menghasilkan I2 berwarna ungu. Untuk
pembuatan oksigen dapat dilakukan dengan mereaksikan permanganate
dengan H2O2 dan kalium klorat dengan serbuk kawi.
Jawaban Pertanyaan
Jawab :
1. Gas letup ini timbul dikarenakan adanya reaksi antara gas H2 dengan api, yang
pada dasarnya gas H2 ini memang sangat reaktif terhadap api karena bereaksi
dengan dengan O2. Dan pada skala laboratorium letupan ini digunakan untuk
mengidentifikasi adanya gas H2
2. Percobaan 1 : Ca(s) + 2H2O Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Percobaan 2 : Mg(s) + 2H2O Mg(OH)2(aq) + H2(g)
Percobaan 3 : Zn(s) + 2H2O Zn(OH)2 + H2(g)
Percobaan 4 : Zn(s) + 2HCl(l) ZnCl2 + H2(g)
Percobaan 5 : 2KI + 3H2O2 2KIO3 + 3H2(g)
3. Hidrogen peroksida adalah cairan yang hampir tak berwarna. Bersifat sangat
eksplosif dan berbahaya dalam konsentrasi tinggi oleh karena itu hidrogen
peroksida digunakan sebagai larutan encer, tetapi larutan dalam air 90%
digunakan.
V O2 = 0,012 x 22,4
= 0,2688 L = 268,8 mL
5.
6. Pada percobaan I bertujuan untuk untuk mengetahui cara pembuatan gas
oksigen di laboratorium dan mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu
senyawa. Kalium klorat dimasukkan ke dalam erlemyer berpipa samping
yang telah dihubungkan selang kira-kira 0,5 cm tabung reaksi. Kemudian
ditambahkan serbuk kawi 1 sendok spatula. Selang dihubungkan ke gelas
ukur 100 ml yang berisi air dalam keadaan terbalik. Terjadi gelembung gas
yaitu gas oksigen dalam gelas ukur ,diukur volume gas dalam waktu 10 menit.
Dan diperoleh 100 ml gas oksigen, kemudian diuji nyala dengan bara api, bara
api semakin besar. Reaksi yang terjadi yaitu :
2KClO3 (aq) + MnO2 (aq) 2KCl (aq) + 3O2 (g) + MnO2 (aq)
Tetapi gas yang dihasilkan pada percobaan ini lebih sedikit dari
percobaan keenam karena gas oksigen yang dihasilkan pada percobaan
keenam lebih banyak daripada percobaan ketujuh.