Anda di halaman 1dari 5

Zat kimia yang terkandung serta efek yang ditimbulkan

Kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi pada produk makanan dan

berpotensi menimbulkan keracunan. Kerusakan produk dalam kaleng memang

sukar terlihat, tetapi dapat terdeteksi dengan adanya kerusakan pada badan kaleng

itu sendiri. Penyimpangan pada kaleng misalnya adalah berkarat. Kaleng yang

berkarat dapat menandakan waktu penyimpanan yang lama, selain itu kondisi

penyimpanannya juga mungkin tidak sesuai, misalnya udara yang terlalu lembab.

Kaleng yang berkarat pada bagian luarnya mungkin juga telah berkarat

pada bagian dalamnya. Karat atau biasa disebut korosimerupakan reaksi oksidasi

besi (Fe) yang melepaskan besi oksida (FeO2). Besi oksida dapat bereaksi dengan

bahan yang dikemas dalam kaleng. Reaksi umumnya menghasilkan perubahan

warna pada pangan.

Jika pangan termasuk berasam tinggi atau mengandung belerang (sulfida),

perubahan warnanya akan mengarah kehitaman karena terbentuk besi sulfida

(FeS). Perubahan lain yang terjadi akibat reaksi besi oksida dengan pangan adalah

perubahan aroma dan kekentalan. Aroma pangan akan berubah menjadi aroma

busuk dan agak berbau besi.


Kaleng yang gembung mengandung potensi bahaya mikrobiologis.

Umumnya disebabkan oleh kurang sempurnanya proses exhausting (proses

penghampaan), penyegelan dan sterilisasi. Hal ini berarti terdapat udara di dalam

kaleng dan kondisi kaleng tidak vakum.

Udara yang terdapat di dalam kaleng kemungkinan masih mengandung

mikroba yang dapat mengkontaminasi pangan karena bersifat patogen. Udara

tersebut juga dapat menyebabkan perkaratan kaleng dari bagian dalam.

Kevakuman kaleng sangat berpengaruh terhadap sterilitasnya. Sterilitas berkaitan

langsung dengan umur simpan.

Kevakuman kaleng menandakan kondisi hampa udara pada bagian dalam

kaleng. Hampa udara artinya tekanan udara dalam kaleng amat rendah. Jika terjadi

benturan yang menyebabkan kaleng penyok, kemungkinan kaleng tersebut

mengandung bahaya mikrobiologis. Bahaya dapat terjadi apabila penyok

membentuk lekukan bersudut dalam.

Kaleng merupakan bahan yang tidak fleksibel. Oleh karena itu, lekukan

dapat menyebabkan retakan atau lubang kecil. Lubang atau retakan tersebut
merupakan jalan masuk yang sangat baik bagi udara serta mikroba patogen dan

pembusuk.

Udara dan mikroba mudah masuk karena tekanan udara di luar kaleng lebih

tinggi daripada tekanan udara di dalam kaleng. Udara yang masuk dapat

menyebabkan korosi dan mikroba (seperti Eschericia coli,Staphylococcus aureus)

dapat menyebabkan kebusukan dan penurunan mutu pangan.

Penyok pada bagian luar kaleng juga dapat menyebabkan keretakan

pada enamel. Keutuhan enamel sangat penting karena enamelmerupakan bahan

pelapis pada bagian dalam kaleng yang menghambat reaksi kaleng dengan bahan

pangan. Apabila enamel retak atau terkelupas, reaksi antara kaleng dan bahan

pangan dapat terjadi. Reaksi tersebut juga dapat menimbulkan korosi kaleng.

Kerusakan produk susu masih dapat dideteksi dengan pemantauan visual.

Produk susu segar (umumnya dikemas plastik atau karton), apabila kadaluarsa,

akan menimbulkan aroma yang agak masam.

Untuk susu segar yang dikemas plastik, akan terlihat adanya pemisahan

emulsi dan perubahan warna. Lemak susu akan mengapung, terdapat gumpalan-
gumpalan protein, dan akan terlihat pemisahan air. Susu kadaluarsa sering juga

disebut sebagai susu basi yang ditandai oleh kenaikan viskositas (kekentalan) susu.

Secara fisik, kemasan susu juga akan tampak kembung karena

diproduksinya gas oleh mikroba-mikroba patogen sebagai hasil samping

fermentasi. Fermentasi yang terjadi pada susu segar bukanlah reaksi yang

menguntungkan, melainkan akan menyebabkan rasa dan aroma masam yang dapat

menyebabkan diare. Mikroba yang mungkin merusak susu adalah Escherichia

coli, Streptococcus dan Staphylococcus.

C.Penanganan dan Tips Aman Membeli Produk Makanan

Beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam membeli dan mengkonsumsi

produk makanan :

1. Bacalah label pada kemasan. Makanan harus terdaftar di badan POM dengan

register 2 digit kode huruf diikuti digit kode angka yang telah ditentukan.

2. Pilihkan produk yang belum melampaui tanggal kadaluarsa. Jangan terkecoh

dengan harga murah dengan kualitas yang tidak terjamin.


3. Jangan mengkonsumsi produk makanan yang menunjukkan tanda-tanda

kerusakan seperti kaleng menggembung, berkarat, penyok, bocor.

4. Sebaiknya produk makanan kaleng dipanaskan sampai mendididh selama 10

menit sampai 15 menit.

5. Jika produk makanan sudah dibuka, harus langsung dikonsumsi.

6. Bila terjadi tanda-tanda kebusukan, seperti berwana hitam dan berbau, segera

dibuang.

Anda mungkin juga menyukai