Anda di halaman 1dari 20

11 tips meredakan ribut, gaduh atau bising dikelas.

28 JULI 2008 ~ AGUSAMPURNO


1. Kelas yang ribut bukan berarti tidak teratur, metode belajar aktif
terkadang juga membuat kelas menjadi gaduh. Namun tingkat
kebisingan di kelas baik bisa dengan cepat disesuaikan dengan
kebutuhan guru dan siswa. Berikut ini beberapa tips yang berguna
untuk meredakan suasana ribut di kelas anda. Apabila anda ingin
menggunakan strategi dibawah ini lakukanlah dulu kesepakatan
dengan siswa anda dikelas.
2. Sudahkan anda mempunyai standar kebisingan dikelas anda?
3. Ajarkan lah siswa untuk bersuara indoor dan outdoor
4. Ide dari saya buatlah replika skala seperti thermometer dari kertas
yang berisi skala keributan dikelas. Tempel didepan kelas lalu turunkan
sesuai kehendak anda saat siswa anda minta diam.
5. Hindari mengetuk-ngetuk papan tulis atau white board saat
mendiamkan siswa.
6. Gunakan strategi ini, angkat tangan anda sambil bersikap diam.
Mintalah siswa melakukan hal yang sama. Saya jamin kelas anda akan
tenang, lakukan berulang bila anda ingin siswa anda diam.
7. Hindari berteriak untuk mendiamkan siswa. Teriakan anda hanya akan
menambah kebisingan yang sudah terjadi.
8. Jangan menggunakan suara sssssssshhhhhhhhhh.! Saat
mendiamkan siswa. Alas annya sama dengan point no 6
9. Lakukan permainan tepuk, biarkan mereka mengikuti irama tepuk
anda. Perhatian mereka akan beralih dan mengikuti tepuk anda.
10. Lakukan permainan Hai atau Halo, saat kelas anda ribut sapalah
mereka hai! ajarkan mereka untuk menjawab Halo ... Dengan
demikian perhatian mereka akan tertuju pada anda.
11. Ucapkan kata terima kasih pada siswa yang sudah siap
mendengarkan anda. Misalnya terima kasih Kevin, terima kasih
Adam dst
12. Berjalanlah saat di dalam kelas dan berinteraksi lah dengan
semua siswa.
5 jenis kelas berdasarkan tingkat kebisingan dan solusinya

8 NOVEMBER 2015 ~ AGUSAMPURNO

Dalam hal suara di kelas ada beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang
bisa menerangkan. Ada istilah kelas yang ribut, kelas yang gaduh, kelas yang
riuh, kelas yang berdengung dan kelas yang sunyi. Bahasa adalah soal rasa,
perlu jam terbang untuk bisa membedakan. Saya akan coba membantu
anda mengasah rasa dalam soal bahasa.
Kelas yang ribut adalah kelas yang tidak ada aturan, dengan demikian
suara yang ditimbulkan dari kelas seperti ini adalah suara yang tidak
beraturan (ribut). Suara bersahut-sahutan. Biasanya hal ini dimulai dari guru
yang senang memotong kata saat menjelaskan. Seperti misalnya, anak-
anak kita semua tinggal di negaraaa trooo..? Lalu siswa meneruskan
pissssssss.

Kelas yang gaduh adalah kelas yang menghasilkan suara yang bercampur
antara suara siswa bersahut-sahutan dan suara pergerakan siswa selama di
kelas. Biasanya karena ukuran siswa yang banyak, bangku meja yang besar
membuat siswa sulit untuk bergerak. Siswa yang tidak sabar memilih untuk
naik ke bangku atau meja saat bergerak.

Kelas yang riuh adalah kelas yang kedatangan guru yang pandai melucu
atau membuat siswa tertawa karena humornya. Kelas yang riuh sering
membuat orang salah paham, dikarenakan sepertinya kelas yang baik
adalah kelas yang seperti itu, padahal tidak selalu. Jika riuhnya kebangetan
maka kelas akan berubah menjadi kelas yang ribut. Apalagi jika kelas sudah
mulai mengganggu kelas yang lain.

Kelas yang berdengung, ini adalah kelas yang menurut saya adalah kelas
yang ideal. Kelas yang ideal adalah kelas yang produktif dalam mengerjakan
pekerjaan yang guru rancang dan instruksi yang guru minta. Kelas yang
berdengung berarti kelas yang hampir pasti ada kesepakatan dan ada
aturan yang ditegakkan. Siswanya pun tahu bagaimana bersuara di dalam
dan di luar ruangan.

Kelas yang sunyi biasanya terjadi karena guru mendadak memberikan soal
ulangan untuk dikerjakan, siswa jadi panik kasak kusuk. sayangnya ada guru
yang menikmati adegan penyiksaan intelektual ini. Apalagi jika kelas yang
sunyi adalah kelas yang biasanya ribut gaduh. Kelas yang sunyinya seperti
ini biasanya diluar suasana tes atau ulangan adalah kelas yang ribut.
Solusi umum menuju kelas yang sehat alur komunikasinya.

Kelas mesti punya aturan yang jelas mengenai arah komunikasi.


Cara yang paling sederhana guru mesti hindari cara menerangkan
dengan memotong-motong kata.
Guru berlakukan aturan siapa yang mau bertanya atau berbicara mesti
mengangkat tangan. Jika diawal-awal ada anak yang suka menggoda
guru dengan mengangkat tangan padahal mau minta izin ke toilet, guru
mesti sabar.
Berlakukan waktu 6 minggu pertama yang kritis, artinya selama 6
minggu pertama sejak diberlakukan aturan guru mesti sabar untuk
membiasakan siswa
Guru perkenalkan suara dalam ruang dan suara luar ruangan, di dalam
kelas misalnya tidak boleh siswa berteriak.
Guru sabar untuk memastikan siswanya diam ketika ia ingin berbicara.
Memaksakan berbicara padahal siswa masih ribut akan menghabiskan
energi

Guru yang kreatif dan inovatif pasti saja memiliki ide bagaimana caranya
agar kebisingan yang dilakukan oleh siswa reda dan malah bisa menjadi
senjata ampuh untuk para guru dalam mendukung proses pembelajarannya.
Nah bagi anda yang penasaran bagaimana cara agar keributan yang terjadi
di kelas reda seketika, tips berikut ini bisa berguna untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Satu hal yang perlu diperhatikan, jika ingin
mernggunakan strategi ini lakukalah kesepakatan kepada siswa terlebih
dahulu karena ada beberapa strategi yang membutuhkan kesepakatan
dengan mereka.

1. Angkat Tangan Kanan Anda dalam keadaan anda tidak


berbicara sedikit pun.
Entahlah apakah metode ini cocok dengan anda atau tidak? tetapi percaya atau tidak cara seperti ini
sangat ampuh bagi saya untuk meredakan kelas yang tiba - tiba gaduh. Teknik ini menurut saya
lebih baik ketimbang anda mengucapkan "ssssssttttttt" atau berteriak - teriak. Cara mendiamkan
seperti ini hanya akan membuat kelas terdiam untuk sementara waktu namun akan bising lagi
beberapa detik kemudian. Cukuplah mengangkat tangan anda dalam keadaan diam, kemudian
tahan posisi seperti ini sampai anak - anak terdiam dan terfokus kepada anda. Yakinlah bahwa cara
ini akan berhasil dan lebih terlihat berwibawa bagi seorang guru.

2. Lakukanlah Permainan "Hai" dan "Hallo" pada saat


Kelas Anda Ribut
Terkadang ada sebuah kelas yang bisa diam jika diberi sebuah aba - aba yang sekiranya sudah
disepakati bersama. Permainan "Hai" dan "Hallo" adalah salah satu contohnya, metode ini
mengharuskan sang guru untuk mengucapkan "Hai" kepada siswa dan siswa mengucapkan "Hallo"
kepada guru. Cara ini memang bukanlah hal yang baru buat kita, namun terkadang tidak semua
guru menerapkan metode ini dalam meredakan keributan di kelas. Padahal dengan metode ini
perhatian siswa akan lebih terfokus pada anda. Nah bagi anda yang menganggap metode ini cocok
untuk diterapkan di kelas anda, why not? Guru kreatif akan melakukan segala cara untuk
memberikan yang terbaik untuk siswanya.
3. Jangan Pernah Mengetuk - ngetuk Papan Tulis pada saat
meredakan Siswa
Inilah salah satu metode yang palin sering dilakukan oleh guru, apabila siswa sudah mulai terlihat
membuat kegaduhan maka sang guru pun langsung mengetuk - ngetuk papan tulis. Cara ini tidak
salah dan memang efektif, tapi . . . . . Image siswa terhadap apa yang dilakukan oleh sang guru
terkesan seperti marah. Apalagi jika suara dari ketukannya itu keras, jelas hal ini membuat siswa
menjadi ketakutan dan akan membuat pembelajaran menjadi tidak menyenangkan.

4. Berterimakasihlah Kepada Siswa Anda


Ucapkanlah "Terimakasih" kepada siswa anda jika mereka sudah mau mendengarkan apa yang
anda jelaskan. Cara seperti ini akan mampu membuat hati para siswa senang. Selain itu, hal ini juga
setidaknya akan memberikan perasaan malu dan akan muncul perasaan "tidak sopan kepada guru"
jika melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh gurunya. Toh gurunya sudah mau berbuat baik
(berterimaksaih) kepada anak didiknya, sedangkan mereka membalas dengan sesuatu yang buruk.

Menghormati siswa

4 DESEMBER 2008 ~ AGUSAMPURNO

Siswa dihormati, wah bukannya sebaliknya? guru yang harus


dihormati bukan siswa. Siswa itu harus di didik dan disiplinkan!
Demikian kira-kira pikiran yang masih timbul di benak kita ketika
berpikir soal hierarki guru dan siswa.

Dalam praktek pembelajaran sehari-hari dikelas dilema hierarki


seperti itu kerap timbul. Apalagi jika kita sebagai guru belum banyak
mempunyai koleksi cara untuk menjadikan hubungan guru dan
siswa menajdi harmonis. Padahal jika hubungan ini harmonis
pembelajaran dikelas akan menjadi mengasyikkan dan guru bisa
menempatkan diri menjadi fasilitator untuk memuaskan dahaga
anak akan pengetahuan.
Pasti anda pernah berada dalam situasi, kelas yang ribut dan siswa
sibuk mengobrol seperti pasar saja layaknya, riuh rendah tak
keruan. Apa yang biasa anda lakukan? kalau ingin menempuh jalan
yang singkat cukup berteriak saja atau memukul-mukulkan
penghapus ke papan white board maka saya yakin siswa akan diam
(sementara) , atau malah perilaku anda membuat kelas anda sendiri
tambah ribut? Atau lakukan yang ini, anda meneriaki satu anak
Rizal.. jangan ngobrol terus!! maka saya yakin siswa yang anda
panggil namanya akan mengelak, saya tidak ngobrol kok..!

Untuk itu mulailah menghormati siswa dengan mengatakan maaf.


Maaf ya bapak menginterupsi sebentar..! setelah itu katakan
ya..terima kasih Rizal atas perhatiannya..! baru anda mulai
mengatakan sesuatu pada semua kelas, tapi tunggu sampai
semuanya benar tenang dan diam.

Cara mengatasi siswa yang ribut saat belajar (resep 5 menit pertama)

1 JANUARI 2016 ~ AGUSAMPURNO


Siswa memang dari sananya ada yang senangnya ribut, senangnya
belajar dan bahkan ada yang senangnya main. Semua guru TK/SD
pasti mengerti mengenai hal ini. Jika satu kelas anda merasakan
menjadi ribut saat anda mengajar barulah anda mesti bertanya
kedalam hati hal apa yang anda sudah lakukan sehingga membuat
situasi tidak terkendali. Ada beberapa hal yang penting saat ingin
mengatasai keriuhan atau ribut saat anda sedang mengajar di kelas

FAKTA

Siswa gaduh saat kembali dari kegiatan luar ruang, entah itu olah
raga atau kegiatan lainnya yang berlangsung di luar kelas
Siswa ribut karena siswa sedang ngobrol kepada sesamanya
Guru merasakan siswa ribut karena ia ingin langsung mengajar
memberikan materi saat masuk kelas
Siswa gaduh saat terkejut, misalnya anda masuk kelas dan
langsung katakan yak kita ulangan tanpa pemberitahuan
sebelumnya.

SOLUSI : LAKUKAN SISTEM 5 MENIT PERTAMA YANG BERNILAI

5 menit pertama yang bernilai. Ini adalah istilah yang membuat


seorang guru langsung bisa tahu apakah siswanya siap atau tidak
untuk mengajar. Berlakukan hal ini, sisihkan waktu 5 menit pertama
untuk biarkan siswa habiskan pembicaraannya dengan temannya.
Sambil menunggu anda juga bisa hampiri meja satu atau dua orang
anak yang introvert, bicara dan sapalah ia.
Hindari memaksakan langsung mengajar saat masuk ke kelas,
atau lakukan hal-hal yang jadul misalnya mengabsen satu persatu
padahal anda bisa bertanya siapa ya yang hari ini tidak hadir?
kepada seluruh siswa.
5 menit pertama guru tetap menghitung siapa siswa yang
terlambat, bukan berarti 5 menit adalah waktu yang membiarkan
siswa yang terlambat tetap dianggap tepat waktu.
3 menit terakhir katakan yak saya kan memulai kelas dalam
hitungan menit! perkataan tadi akan membuat siswa menyiapkan
dirinya sendiri untuk siap menerima pelajaran.
Wajar jika seorang guru sangat ingin segera memulai kelas apalagi
jika ia sudah siap dengan setumpuk rencana, namun berbahaya jika
ia terlalu memaksakan. Apalagi di jam rawan misalnya jam setelah
istirahat, setelah makan siang atau saat di pagi hari. Guru yang
berhasil adalah guru yang bisa membuat diri dan muridnya punya
ikatan batin atau tiada prasangka antar siswa dan guru. 5 menit
pertama sangat baik dilakukan untuk membuat kelas kondusif
karena rasa saling percaya.

BAGAIMANA ANDA SEBAGAI GURU MEMBUAT KELAS MENJADI


KONDUSIF DI MENIT PERTAMA JAM PELAJARAN? APAKAH MENURUT
ANDA PENTING UNTUK MEMBINA RASA SALING PERCAYA ANTAR
GURU DAN SISWA? SIAPA YANG SEBENARNYA MENJADI SUBYEK DAN
OBYEK DALAM PEMBELAJARAN, APAKAH SISWA? APAKAH GURU?

Saya pribadi tidak setju dengan judul diatas karena cap atau label
nakal mudah sekali diberikan guru jika ia merasa tidak sanggup
mengendalikan perilaku siswanya. Siswa yang nakal kebanyakan
akan menanggung cap tersebut selama tahun-tahun ia berada di
sekolah yang sama. Jika seorang anak mendapat cap nakal di tahun
pertama ia bersekolah maka lazimnya cap itu akan melekat terus.

Uniknya ukuran nakal tiap guru berbeda-beda. Bagi seorang guru


yang mengajar di sekolah yang berbasiskan agama maka semua
anak jalanan atau yang hidupnya di jalan akan dikatakan sebagai
anak nakal. Tidak heran karena di sekolah tsb segala perkataan
anak dijaga dan diperhatikan. Anak tidak boleh berkata kasar dan
sebagainya. Sedangkan untuk anak yang hidup di jalan, bahasa
sehari-hari mereka memang kata-kata yang menurut kita kasar
dan tidak pada tempatnya.
Dengan demikian mari sebagai pendidik mulai untuk mengurangi
memberi cap negatif. Karena cap negatif sangat relatif dan punya
standar dan ukuranberbeda.Hal yang bisa guru lakukan adalah
mendekonstruksi kembali cap anak nakal.
Menurut saya tidak ada yang namanya anak nakal, yang ada
adalah;

anak yang kurang kasih sayang orang tua. Ia berulah negatif di


kelas karena ia perlu perhatian. Bagi anak seperti ini, teriakan
marah guru seperti belaian dikupingnya karena dirumah ia
bahkan jarang ada yang memperhatikan
anak yang terkena bully dari saudara atau teman
sepermainannya. Tipe anak seperti ini akan melakukan hal yang
sama pada anak lainnya karena ia adalah korban dan berusaha
untuk membalas dendam
anak yang kedua orang tuanya mengalami masalah
perkawinan. Baginya kehidupan sudah tidak nyaman lagi. Kedua
orang tua yang seharusnya melindungi sedang berkonflik hal ini
yang menjadikannya tidak fokus saat di kelas dan menjadikannya
biang onar di kelas.
Daftar diatas bisa bertambah lagi dengan sederet hal lain yang bisa
dipandang sebagai penyebab dari kenakalan seorang anak.

Jika di kelas anda ada anak yang berkategori nakal ini saran saya;

stop ucapkan atau hentikan cap nakal pada anak tersebut.


Katakan saya pikir yang orang lain katakan tentang kamu itu
tidak benar, menurut saya kamu lebih baik dari yang orang
bilang dengan demikian anak tersebut merasa ada orang yang
masih percaya padanya.
cari terus info lengkap mengenai tara belakang keluarga atau
info apapun demi membuat anda jadi lebih pengertian dan sabar
dalam menghadapi perilakunya
tetap bersabar dan berdoa untuk anak tersebut. Ucapkan
nama anak tersebut dalam doa ketika anda selesai beribadah,
maka saat menghadapi ulahnya saya yakin guru akan dikaruniai
kesabaran.
Beri ia kepercayaan. Mulai dari yang kecil, biarkan ia
membawakan barang-barang anda ke ruang guru sampai jadikan
ia pemimpin dalam suatu kesempatan di kelas.
Tangkap basah saat ia berbuat baik, puji ia saat itu juga, atau
dengan tulisan dengan secarik kertas.
Saat menegur katakan minggu ini kamu sudah banyak
kemajuan, kenapa sekarang kok berulah yang negatif lagi?
Katakan saya bangga kamu bisa berubah bukan saya
senang kamu bisa berubah. Jika anda katakan senang maka ia
akan berubah demi menyenangkan anda sebagai gurunya.
Sementara perasaan bangga dari guru murni terjadi karena guru
bangga akan sikap yang muridnya perbuat.
Katakan saya percaya kamu pasti bisa memilih hal yang
paling baik untuk diri mu sendiri dan bisa berubah.
Menghentikan sikap anak yang negatif hanya bisa dimulai dengan
strategi dengan menggunakan pendekatan hati.

Jika setahun bersama anda ia belum juga berubah percayalah di


tahun berikutnya ia akan berubah, jika belum berubah juga
percayalah bahwa ia akan ingat ada satu guru yaitu anda yang
selalu percaya padanya.

Berikut adalah cara membuat siswa di kelas menjadi kreatif;

1. Minta siswa mengajarkan siswa lainnya sebagai bagian


dari strategi belajar
2. Latih siswa untuk berpendapat dengan jelas dan lancar,
sebagai cara membuat siswa percaya diri di depan teman
3. Biasakan siswa untuk bisa berpartisipasi dalam kelompok
4. Buat kegiatan di kelas agar siswa bisa berpikir mandiri
sekaligus menjadi pemecah masalah
5. Siapkan penugasan bagi siswa yang di ujung
penugasannya siswa diminta mengekspresikan diri secara
kreatif bisa dengan drama, komik atau hal lain yang
menuntut siswa kreatif
6. Sering-seringlah meminta siswa bekerja sama dalam
kelompok agar mereka terbiasa bekerja sama dengan orang
lain
7. Sering-sering memberi penugasan yang kreatif misalnya
daripada sekedar meminta siswa merangkum isi buku, lebih
baik meminta siswa mendisain ulang covernya
8. Mengikut sertakan suara siswa dalam perencanaan
pengajaran. Dengan demikian siswa biasa mengungkapkan
pikiran dan berani mengungkapkan pendapat.
9. Saat membahas sesuatu di kelas, sering2 lah bertanya,
apa yang terlintas dipikiranmu ketika mendengar kata
10. Berikan pekerjaan rumah yang berkualitas pada siswa,
bukan yang sekedar membuat siswa pusing. Misalnya
daripada meminta siswa mengerjakan soal pilihan ganda,
lebih baik meminta siswa melakukan wawancara, memotret
gambar lewat hp kemudian memberikan komentar dan
banyak kegiatan lainnya yang membuat siswa tertantang.
11. Memperbanyak diskusi dan interaksi antar siswa di
kelas, mengurangi ceramah dan komunikasi satu arah di
kelas, hanya dari guru pada siswa.
12. Menciptakan budaya menjelaskan di kelas, bukan
sekedar menjawab yang betul. Artinya jika ada siswa yang
menjawab betul minta ia menjelaskan alasannya dengan
demikian siswa yang lain bisa terbantu dalam berusaha
untuk mengerti.

Nah bagi rekan - rekan yang ingin tahu bagaimana cara mengajar Anak SD yang efektif, mari
disimak ulasannya di bawah.
Ambil Langkah Jitu dan Banyak Bertanya
Guru adalah mereka yang memiliki kewajiban mentransfer ilmu yang dimilikinya. Oleh karenanya
para pendidik harus faham dengan materi yang diajarkannya. Semakin banyak ilmu yang dimiliki
seorang guru, maka semakin besar pula kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan ilmu yang
lebih. Namun demikian, selain guru harus faham dan mengerti dengan materi yang dipegangnya, ia
juga harus tahu metode-metdoe dalam kegiatan pembelajaran. Ilmu yang ditransfer dengan metode
yang benar akan menghasilkan sesuatu yang positif, akan tetapi jika sang guru tidak mampu
menerapkan metode dengan tepat maka ilmu yang dibagikannya tidak akan maksimal tersalurkan.

Dalam belajar siswa SD terkadang mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu. Ditambah lagi
jika materinya banyak, pasti lebih sulit lagi. Nah disinilah guru harus memberikan sebuah langkah
jitu untuk mengatasi itu semua. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan metode
"Chungking". Metode chungking adalah metode yang memudahkan siswa dalam mengingat
sesuatu.

Contoh dari penggunaan metode ini, misalkan siswa disuruh untuk mengingat angka : 14062008.
Dalam hal ini siswa bisa mempergunakan metode chungking untuk mengingat angka tersebut, yaitu
dengan:

14, 06, 2008 = Siswa membagi angkat kedalam 3 kelompok. Dan disesuaikan berdasarkan tanggal
lahir. Kenapa ? Ini dibuat untuk memudahkan siswa dalam mengingat angka tersebut.
Contoh lain, misalkan siswa di suruh mengingat sederet kata: Sapi, Rumput, Lapangan, Tennis, Air,
Anjing, Danau. Dalam hal ini siswa bisa mempergunakan metode chungking untuk mengingat kata
tersebut, yaitu:

"SAPI terlihat makan RUMPUT disamping LAPANGAN TENNIS. Setelah itu ia meminum AIR yang
tidak jauh dari ANJING yang sedang memandang DANAU di sebrang"

Cara efektif dalam penggunaan metode ini adalah banyak bertanya. Apabila guru sudah
memberikan instruksi kepada siswa untuk menghafal sesuatu, siswa harus diberi pertanyaan yang
banyak berkenaan dengan materi bersangkutan. Ini dilakukan untuk mengetahui letak kesulitan
siswa dalam menghafal sehingga guru bisa langsung membantu permasalahannya tersebut.
Atur Tempat Duduk Siswa dengan Tepat
Hubungan sosial sangat penting bagi anak-anak sekolah dasar. Pada usia ini, siswa SD tengah
belajar bagaimana membangun persahabatan dan belajar tentang bagaiman bekerja dengan
kelompok. Seringkali, guru dalam mengatur tempat duduk dikelompokan berdasarkan minat dan
kemampuan. Ini sangat penting bagi para siswa dalam mengembangkan pemahaman akan diri
mereka sendiri sebagai seorang peserta didik dan untuk dapat meningkatkan kesadaran berfikir
mereka.

3 peran strategis taksonomi bloom di kelas


12 JANUARI 2015 ~ AGUSAMPURNO

Taksonomi bloom sangat


membantu guru untuk menjadi kreatif. Sebuah kelas yang kreatif
bisa dirasakan lewat pembelajarannya yang hidup, siswa aktif dan
guru menjadi fasilitator sekaligus role model sikap/karakter yang
baik di kelas. Banyak guru yang terjebak untuk hanya gunakan
taksonomi bloom dari segi kognitif saja atau pengetahuan semata.
Atau guru hanya tahu A singkatan dari Afektif, P singkatan
Psikomotorik dan K itu Kognitif. Padahal taksonomi bloom sangat
ideal dan cocok untuk digunakan dalam:
1.Membelajarkan karakter
Aspek A4 sampai A5 adalah cara untuk membuat siswa dan guru
sadar seperti apakah seseorang yang sudah mempunyai karakter
baik. Orang yang sudah baik akhlaknya tidak hanya tahu tapi juga
mengamalkan . Apakah siswa anda hanya tahu saja tapi tidak
menerapkan? Nah dalam pembelajaran karakter guru dipaksa naik
kelas, tidak hanya mengisi otak siswa dengan pengetahuan mana
yang baik dan buruk namun pada saat yang sama diminta untuk
menjadi contoh orang yang sudah mengaplikasikan dan
menerapkan.

2. Mengecek pemahaman
Dalam ilmu assessment atau penilaian ada pengertian formative
assessment atau guru menilai prosesnya. Sebagai guru profesional
saatnya guru lakukan penilaian dengan menggunakan kaidah dalam
taksonomi bloom. Lakukan pop quiz dengan gunakan kata
operasional dari taksonomi bloom yang berguna untuk mengecek
pemahaman:

Jelaskanlah ..
Coba kamu kategorikan
Apa saja ciri dari ..
Coba asosiasikan. Dengan.
Bandingkan antara . Dengan..
Uraikanlah tentang.
Bedakan antara.. Dengan..
Berilah contoh.
Ramalkan.
Jabarkan secara singkat
Siswa akan senang jika ia bisa mengumpulkan nilai dari kuis singkat
yang bakal membuat nilainya bisa bertambah. Saat yang sama
murid yang tidak perhatian akan berjanji dalam hati bahwa ia akan
lebih perhatian jika gurunya menerangkan, dikarenakan dirinya
tidak bisa menjawab pop kuis yang diberikan gurunya.

3. Menentukan tujuan pembelajaran.


Bukan jamannya lagi tujuan pembelajaran anda di RPP hanyalah
bersifat penguasaan pengetahuan. Saatnya menampilkan sisi
performance atau penampilan tugas siswa. Untuk itu cocok sekali
jika menggunakan konsep

ABCD. A=Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid dan


sasaran didik lainnya), B=Behavior (perilaku yang dapat diamati
sebagai hasil belajar), C=Condition(persyaratan yang perlu dipenuhi
agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai,
dan D=Degree(tingkat penampilan yang dapat diterima). Dengan
demikian tujuan pembelajaran anda di RPP sangat kuat,
menggabungkan aspek yang ingin siswa anda pahami, lakukan dan
serap sebagai sebuah nilai yang akan membuat dirinya menjadi
individu yang lebih baik.
9 alasan mengapa sebenarnya tidak ada
siswa yang nakal dikelas.
26 MEI 2009 ~ AGUSAMPURNO

Perilaku siswa tergantung bagaimana perilaku guru. Kedua-duanya


seperti saling tarik menarik dan berhubungan. Saat selesai
membaca artikel ini saya berharap anda bisa merubah cara berpikir,
dari yang menyalahkan siswa atau bahkan memberi label buruk
kepada siswa menjadi guru yang penuh persiapan dalam segala
hal, dan punya kekuatan lebih untuk mau mengerti apa dibalik
tindak tanduk siswa. Dikarenakan tindakan bandel, nakal serta
sederet perilaku tidak disiplin dari yang siswa lakukan hanyalah
reaksi dari sikap dan perilaku guru dikelas..

Jadi tidak ada siswa yang bandel dikelas, yang ada hanyalah;

1. Guru yang kurang persiapan, serta tidak mempersiapkan jika


suatu saat ia kurang persiapan.
2. Guru yang tidak merencanakan pembelajaran
3. Guru yang tidak meneguhkan peraturan, prosedur dan rutinitas
di kelas
4. Guru yang tidak konsisten
5. Guru yang suka melabel siswa dengan label, nakal, tidak tahu
aturan dan lain sebagainya
6. Guru yang suka mengancam dengan ancaman kosong
7. Guru yang suka berteriak saat memperingatkan perilaku buruk
siswa
8. Guru yang tidak memperlakukan siswa dengan hormat
9. Guru yang suka melayani argumen siswa

Anda mungkin juga menyukai