Anda di halaman 1dari 16

‫ﺴ َﻼ ُم َﻋﻠَﻰ‬

‫ﺼ َﻼةُ َواﻟ ﱠ‬
‫ﺎن َﻫ َﺬا اﻟﺪﱢﻳْ َﻦ َواﻟ ﱠ‬ ‫ﺼ َﻼ َة رْﻛﻨًﺎ ِﻣﻦ أَرَﻛ ِ‬ ‫ِﱠ ِ ﱠ ِ‬
‫ْﺤ ْﻤ ُﺪ ﻟﻠﻪ اﻟﺬ ْي َﺟ َﻌ َﻞ اﻟ ﱠ ُ ْ ْ‬ ‫اَﻟ َ‬
‫اﷲ اﻟﱠ ِﺬي ﺟﻌﻞ ﺑـﻴﻦ ا ِﻹﺳ َﻼِم واﻟ ُﻜ ْﻔ ِﺮ ﺗَـﺮ ُك اﻟ ﱠ ِ‬ ‫رﺳﻮِل ِ‬
‫ﺼ َﻼة َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إَِﻻ اﷲُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ َ َ َْ َ ْ َ‬ ‫َ ُْ‬
‫ﻚ ﻟَﻪُ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ًﺪا َﻋ ْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ‬
‫َو ْﺣ َﺪﻩُ َﻻ َﺷ ِﺮﻳْ َ‬
‫آﻣﻨُﻮا اﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟﻠﱠﻪَ َﺣ ﱠﻖ ﺗُـ َﻘﺎﺗِِﻪ َوَﻻ ﺗَ ُﻤﻮﺗُ ﱠﻦ إِﱠﻻ َوأَﻧْـﺘُ ْﻢ ُﻣ ْﺴﻠِ ُﻤﻮ َن{‬ ‫ﱠِ‬
‫}ﻳَﺎ أَﻳﱡـ َﻬﺎ اﻟﺬ َ‬
‫ﻳﻦ َ‬
‫اﺣ َﺪ ٍة َو َﺧﻠَ َﻖ ِﻣ ْﻨـ َﻬﺎ َزْو َﺟ َﻬﺎ‬
‫ﺲوِ‬
‫َ‬ ‫ٍ‬ ‫ﻔ‬
‫ْ‬ ‫ـ‬
‫َ‬‫ﻧ‬ ‫ﻦ‬‫ْ‬
‫}ﻳﺎ أَﻳﱡـﻬﺎ اﻟﻨﱠﺎس اﺗﱠـ ُﻘﻮا رﺑﱠ ُﻜﻢ اﻟﱠ ِﺬي َﺧﻠَ َﻘ ُﻜﻢ ِ‬
‫ﻣ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬
‫ِ‬ ‫ﱠِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫وﺑ ﱠ ِ‬
‫ﺎم إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ‬‫ﺎءﻟُﻮ َن ﺑِﻪ َو ْاﻷَ ْر َﺣ َ‬‫ﺎء َواﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟﻠﱠﻪَ اﻟﺬي ﺗَ َﺴ َ‬
‫ﺴً‬ ‫ﺚ ﻣ ْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ ِر َﺟ ًﺎﻻ َﻛﺜ ًﻴﺮا َوﻧ َ‬ ‫ََ‬
‫َﻛﺎ َن َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ َرﻗِﻴﺒًﺎ{‬

‫ﺼﻠِ ْﺢ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أَ ْﻋ َﻤﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ‬ ‫ِ‬


‫آﻣﻨُﻮا اﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟﻠﱠﻪَ َوﻗُﻮﻟُﻮا ﻗَـ ْﻮًﻻ َﺳﺪﻳ ًﺪا ‪ .‬ﻳُ ْ‬
‫ﱠِ‬
‫}ﻳَﺎ أَﻳﱡـ َﻬﺎ اﻟﺬ َ‬
‫ﻳﻦ َ‬
‫ﻴﻤﺎ {‬ ‫ﺎز ﻓَـﻮًزا َﻋ ِ‬
‫ﻈ‬ ‫َ‬ ‫ﻓ‬
‫َ‬ ‫ﺪ‬
‫ْ‬ ‫ﻘ‬
‫َ‬ ‫ـ‬‫ﻓ‬
‫َ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻟ‬
‫َ‬‫ﻮ‬ ‫ﺳ‬ ‫ر‬‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻠ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻊ‬
‫ِ‬ ‫وﻳـﻐْ ِﻔﺮ ﻟَ ُﻜﻢ ذُﻧُﻮﺑ ُﻜﻢ وﻣﻦ ﻳ ِ‬
‫ﻄ‬
‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫ََ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ُ‬
‫أَ ﱠﻣﺎ ﺑَـ ْﻌ ُﺪ‪..‬‬
‫اﻟﻬ َﺪى َﻫ ْﺪي رﺳﻮِل ِ‬
‫اﷲ َو َﺷ ﱠﺮ اﻷُ ُﻣ ْﻮِر ُﻣ ْﺤ َﺪﺛَﺎﺗُـ َﻬﺎ‬ ‫ﻓَِﺈ ﱠن َﺧ ْﻴـﺮ اﻟ َﻜ َﻼِم َﻛ َﻼم ِ‬
‫اﷲ َو َﺧ ْﻴـ َﺮ ُ‬
‫ُ َ ُْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫َوُﻛ ﱠﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ َ‬
‫ﺿ َﻼﻟَﺔٌ‪.‬‬

‫‪Pemuda merupakan pusat perhatian dan tumpuan harapan masyarakat,‬‬


‫‪sebagai obor penyemangat masa kini dan insan-insan pembangun masa‬‬
‫‪depan. Dari sinilah pentingnya mereka perlu mendapatkan bimbingan islami‬‬
‫‪secara khusus dan komprehensif.‬‬

‫‪Firman Allah :‬‬


[ 7 / ‫آﻣﻨُﻮا ﻗُﻮا أَﻧْـ ُﻔ َﺴ ُﻜ ْﻢ َوأ َْﻫﻠِﻴ ُﻜ ْﻢ ﻧَ ًﺎرا ] اﻟﺘﺤﺮﻳﻢ‬ ِ‫ﱠ‬
َ ‫ﻳَﺎ أَﻳﱡـ َﻬﺎ اﻟﺬ‬
َ ‫ﻳﻦ‬
Hai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api
neraka (Qs At-Tahrim : 6)

Masa muda waktu berharga yang tak dapat tergantikan, bunga elok yang tak
ada bandingnya, maka setiap yang menginginkan kesuksesan harus mengisi
dan memakmurkan masa mudanya untuk taat beribadah dan mendekatkan
diri kepada Allah –subhanahu wa ta’ala-. Disamping harus bersungguh-
sungguh dan tidak pernah kendur dalam melawan hawa nafsu dan setan.

Sabda Nabi – shallallahu ‘alaihi wa sallam – :

ٍ ‫” اِ ْﻏﺘَﻨِ ْﻢ َﺧ ْﻤ ًﺴﺎ ﻗَـ ْﺒ َﻞ َﺧ ْﻤ‬


”‫ﺲ‬
“Raihlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara lainnya”, dalam hadis
ini beliau menyebutkan :

َ ‫ﻚ ﻗَـ ْﺒ َﻞ َﻫ َﺮِﻣ‬
”‫ﻚ‬ َ َ‫” َﺷﺒَﺎﺑ‬
“Dan masa mudamu sebelum masa tuamu”. HR Ahmad dan lainnya.

Maka, wahai pemuda Islam, manfaatkanlah waktu yang agung ini untuk
beribadah kepada Allah, tumbuh kembanglah di bawah naungan perintahNya,
menjauhi larangan-laranganNya, niscaya Anda meraih akibat yang baik dan
kesuksesan yang besar di sisi Tuhan yang Maha Pemurah.

Sabda Nabi –shallallahu alaihi wa sallam – :

ِ ِ
ُ‫َﺳ ْﺒـ َﻌﺔٌ ﻳُﻈﻠﱡ ُﻬ ْﻢ اﷲ ﻓِﻲ ﻇﻠﱢ ِﻪ ﻳَـ ْﻮَم ﻻَ ﻇ ﱠﻞ إﻻﱠ ﻇﻠﱠﻪ‬
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dalam naunganNya di hari
yang tidak ada naungan kecuali naunganNya”, beliau menyebutkan di
antaranya ialah

[‫ب ﻧَ َﺸﺄ ﰲ ِﻋﺒَﺎ َد ِة اﷲ ” ] رواﻩ اﻟﺒﺨﺎري‬


‫” َو َﺷﺎ ﱞ‬
“pemuda yang tumbuh berkembang dalam beribadah kepada Allah”. HR
Bukhari.

Kaum muslimin,

Anugerah terbesar ialah ketika Allah memberi kesempatan kepada hambaNya


dalam usia muda untuk beribadah kepadaNya, berpacu dalam meraih
ridhaNya, menjauhi larangan-laranganNya sebagai seorang muslim yang
wajib mempertanggung jawabkan nikmat usia muda itu yang kelak akan
diaudit.

Imam Tirmizi meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah –shallallahu alaihi


wa sallam- bersabda :

‫ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﻩ ﻓﻴﻤﺎ أﻓﻨﺎﻩ وﻋﻦ‬، ‫ﻻ ﺗﺰول ﻗﺪﻣﺎ ﻋﺒﺪ ﻳﻮم اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺣﱴ ﻳﺴﺄل ﻋﻦ ﲬﺲ‬
‫ وﻣﺎذا ﻋﻤﻞ ﰱ ﻣﺎ َﻋﻠِ َﻢ‬، ‫ و ﻋﻦ ﻣﺎﻟﻪ ﻣﻦ أﻳﻦ اﻛﺘﺴﺒﻪ وﻓﻴﻤﺎ أﻧﻔﻘﻪ‬، ‫ﺷﺒﺎﺑﻪ ﻓﻴﻤﺎ أﺑﻼﻩ‬

“Dua kaki manusia kelak hari kiamat tidak akan bergeser sebelum dirinya
mempertanggung-jawabkan lima perkara ; tentang usianya, untuk apa ia
menghabiskannya ? tentang masa mudanya, dalam hal apa ia mengisinya ?
tentang harta bendanya, dari mana dan dalam hal apa ia mengelurkannya ?
Dan apa dia amalkan dari ilmunya?.”

Saudara-saudara sesama muslim!

Kesuksesan anak-anak muda adalah kesuksesan umat, tidak mungkin suatu


umat mencapai kebahagiaan, kejayaaan, kemapanan, kebesaran dan
ketenteraman kecuali manakala kaum mudanya berpegang teguh pada ajaran
yang dijalankan oleh generasi pertama umat ini. Ketika itulah kejayaan agama
dan kemakmuran hidup terlihat pada setiap karya yang produktif dan
pengabdian yang positif.

Anas – radhiyallahu anhu – berkata :

“Ada 70 orang pemuda Anshar yang disebut sebagai ‘Al-Qurra’ (pakar baca
Al-Quran)tinggal di masjid. Ketika waktu sudah sore, mereka menuju ke
pinggiran kota Madinah untuk belajar dan melaksanakan shalat, sehingga
jama’ah mesjid menyangka mereka sudah pulang ke rumah mereka, dan
keluarga mereka di rumah menyangka mereka masih di mesjid. Manakala
waktu pagi hari merekapun mencari air dan kayu bakar untuk mereka
hadirkan ke rumah Nabi –shallallahu alaihi wa sallam-“. HR Ahmad.

Sesungguhnya para pemuda sangat butuh untuk waspada dari sebab-sebab


yang bisa menjerumuskan mereka, masyarakat mereka, dan umat mereka ke
lembah-lembah hawa nafsu dan langkah-langkah syaitan. Yang hal ini akan
mengantarkan kepada kesudahan yang buruk dan kemudorotan yang besar.
Allah berfirman

‫آﻣﻨَـ ُﻮا ُﺧ ُﺬوا ِﺣ ْﺬ َرُﻛ ْﻢ‬ ِ


َ ‫ﻳَﺎ أَﻳﱡـ َﻬﺎ اﻟﱠﺬﻳْ َﻦ‬
“Wahai orang-orang yang beriman, waspada dan bersiagalah” (QS An-Nisaa :
71)

Pemuda Islam haruslah menjadi insan yang cerdas dan tanggap, tidak
merespon apapun yang tidak jelas tujuannya bagi kepentingan Islam dan
yang tidak membuat panji-panji kebenaran berkibar.

Betapa besar ambisi lawan-lawan Islam untuk menjerumuskan para pemuda


Islam ke dalam jurang kebinasaan dan jalur kesesatan serta menjauhkan
mereka dari norma-norma keluhuran dan prinsip-prinsip toleransi yang
menjadi watak Islam yang moderat, pertengahan dan yang dapat
membimbing mereka bagaimana cara memelihara kemaslahatan dan
mendatangkan kemanfaatan bagi diri mereka, bangsa, negara dan
masyarakat.

Firman Allah :

[ 77 / ‫ْﺤ ﱢﻖ ] اﻟﻤﺎﺋﺪة‬ ِِ ِ ِ ‫ﻗُﻞ ﻳﺎ أ َْﻫﻞ اﻟ‬


ِ َ‫ْﻜﺘ‬
َ ‫ﺎب َﻻ ﺗَـﻐْﻠُﻮا ﻓﻲ دﻳﻨ ُﻜ ْﻢ ﻏَْﻴـ َﺮ اﻟ‬ َ َْ
( Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas ( bersikap
ekstrim ) dengan cara tidak benar dalam agamamu ).Qs Al-Maidah : 77

Sabda Nabi –shallallahu alaihi wa sallam – :

” ‫” إﻳﺎﻛﻢ واﻟﻐﻠﻮ ﻓﺈﳕﺎ أﻫﻠﻚ ﻣﻦ ﻗﺒﻠﻜﻢ اﻟﻐﻠﻮ‬


“Waspadailah sikap ekstrim, karena sesungguhnya kebinasaan umat-umat
sebelum kalian adalah akibat sikap ekstrim mereka”.

Pemuda Islam mempunyai tanggung jawab besar, mengemban obor


keimanan dan ideologi ( akidah ) yang benar serta membekali diri dengan
ilmu yang bermanfaat dan amal shalih demi kecerahan akal pikiran mereka,
kejernihan mata hati mereka, ketajaman intelektual mereka dan ketepatan
gagasan-gagasan mereka. Dengan demikian mereka menjadi bagian dari
upaya perbaikan dan pengaman dari kekacauan kejahatan, dampak buruk
fitnah dan keganasan gelombang bencana.

Firman Allah :

[13 /‫ وَرَﺑَﻄْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻗـُﻠُﻮﻬﺑِِ ْﻢ ] اﻟﻜﻬﻒ‬، ً‫دْﻧَﺎﻫُﻢْ ﻫُﺪ‬


‫ى‬ ِ‫ﻣَﻨُﻮا ﺑِﺮَﻬﺑﱢﻢْ وَز‬
ِ ‫ﻧـﱠﻬُﻢْ ﻓِﺘـْﻴَﺔٌ آ‬
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada
Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami
meneguhkan hati mereka “. Qs Al-Kahfi : 13 – 14

Saudara-saudara sesama muslim!

Para pemuda islam dewasa ini terombang-ambing oleh ombak besar


pemikiran yang menyimpang dan aliran yang menyesatkan, ambisi yang bias
dan serangan ideologi yang tidak jelas ujung tepinya. Maka sangat penting
bagi pemuda kita menyatu dengan para ulama yang telah diakui
kredibilitasnya oleh masyarakat dalam keilmuan, kepatuhan, keberagaman,
keshalihan, kegeniusan, intelektualitas, ketegaran dan ketulusan hati,
terutama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan genting, yang manakala
keliru dalam menyikapinya akan menimbulkan dampak yang buruk sepanjang
sejarah umat, seperti halnya problematika pengkafiran, loyalitas (hanya
kepada Islam) dan lepas tangan (dari hal-hal yang diluar Islam), masalah
pengingkaran, pembaiatan, jihad dan persoalan-persoalan genting lainnya.

Firman Allah :

[ 7 / ‫ﺎﺳﺄَﻟُﻮا أ َْﻫ َﻞ اﻟ ﱢﺬ ْﻛ ِﺮ إِ ْن ُﻛْﻨﺘُ ْﻢ َﻻ ﺗَـ ْﻌﻠَ ُﻤﻮ َن ] اﻷﻧﺒﻴﺎء‬


ْ َ‫ﻓ‬
“ maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu
tiada mengetahui”. Qs Al-Anbiya : 7
Para ulama bertanggung jawab terhadap amanat ini. Karena itu para Ulama
dan para da’i harus pandai menyampaikan informasi dan berimbang dalam
menangani persoalan umat serta tidak tergesa-gesa mengeluarkan fatwa,
kecuali setelah memahami duduk persoalan secara tepat dan cermat serta
memilih bahasa yang santun. Sebab tidak sedikit fatwa dan himbauan yang
justru menyeret umat kepada kedustaan dan kesesatan.

Pemuda Islam harus sadar bahwa ketika dirinya sedang enjoy dengan
emosional keagamaannya yang menggebu-gebu, terpujilah hal itu di dunianya
dan akhiratnya, selama terkontrol oleh ilmu syariat dan petunjuk Nabi –
shallallahu alaihi wa sallam-. Jika tidak demikinan, maka betapa banyak orang
yang bermaksud mengatasi penyakit flu, namun justru menimbulkan penyakit
kusta (lepra) sehingga mendatangkan berbagai malapetaka dan penderitaan
yang tidak kunjung berakhir bagi umat Islam dan masyarakat luas.

Kaum muslimin!

Kita semua di awal semester pengajaran perlu mengingatkan para pendidik


yang budiman bahwa mereka adalah insan-insan pembela nilai-nilai
keutamaan dan pembina rasio pemikiran. Hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dalam menanamkan prinsip-prinsip Islam yang autentik dan
moral akhlak yang mulia ke dalam jiwa generasi muslim. Menghindarkan
mereka dari upaya-upaya penggelinciran yang membahayakan, dan dari
berbagai jalur bengkok yang tidak menguntungkan apa-apa, baik urusan
agama maupun dunia.

Sabda Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- :

‫ﻮل َﻋ ْﻦ َر ِﻋﻴﱠﺘِ ِﻪ‬


ٌ ُ‫ُﻛﻠﱡ ُﻜ ْﻢ َر ٍاع َوُﻛﻠﱡ ُﻜ ْﻢ َﻣ ْﺴﺌ‬
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggung
jawaban tentang bawahan yang dipimpinnya”.

Wahai kawula muda negeri ini!

Puji syukur ke hadirat Allah atas aneka macam nikmatNya. Kalian semua
merasa enjoy dengan penghidupan yang menyenangkan dan keamanan serta
ekonomi yang mapan. Maka jadilah kalian sebaik-baik pembela dua tanah
suci (Al-Haramain) dan mempertahankan kedaulatannya. Allah –subhanahu
wa ta’ala – berfirman :
ِ ‫اﻹﺛْ ِﻢ واﻟْﻌ ْﺪو‬ ِ
2 / ‫ان ” ] اﻟﻤﺎﺋﺪة‬ َ ُ َ ِْ ‫َ◌“ َوﺗَﻌﺎَوﻧُﻮا َﻋﻠَﻰ اﻟْﺒ ﱢﺮ َواﻟﺘﱠـ ْﻘ َﻮ ٰى َوَﻻ ﺗَـ َﻌ َﺎوﻧُﻮا َﻋﻠَﻰ‬
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan ketakwaan, dan
janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. Qs Al-
Maidah : 2

Satukanlah kalimat dan rapatkanlah barisan serta tetaplah pada jalur


perbaikan dan peningkatan diri. Janganlah kalian memisahkan diri dari
jamaah kaum muslimin lalu menyendiri dari masyarakat. Ingatlah bahwa
tangan Allah selalu menggandeng orang-orang yang bersatu padu.

Wahai kaum muslimin!

Setan bekerja keras memikat manusia dengan memoles dan memperindah


keburukan dan lubang-lubang jalan kesesatan dan kedurjanaan, lalu
memasang perangkap untuk memperdayakannya dari jalur kebenaran dan
merintanginya dari jalan yang lurus. Firman Allah :

ِ ِ ِ
‫ﺎب‬ ْ ‫ﺬُوﻩُ ﻋَﺪُوًا إِﻧﱠ َﻤﺎ ﻳَ ْﺪﻋُﻮ ﺣ ْﺰﺑَﻪُ ﻟﻴَ ُﻜﻮﻧُﻮا ﻣ ْﻦ أ‬
ِ ‫َﺻ َﺤ‬ ّ ِ‫ِنﱠ اﻟﺸﱠﻴْﻄَﺎنَ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُوﱞ ﻓَﺎﺗﱠﺨ‬
[6 / ‫ﺴ ِﻌﻴ ِﺮ ] ﻓﺎﻃﺮ‬‫اﻟ ﱠ‬
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh,
karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” (QS. Fathir: 6).

Terutama ketika menghadapi anak muda, setan lebih keras permusuhannya


untuk mengarahkan mereka ke dalam iring-iringan ( konvoi ) kebatilan yang
menuju neraka. Allah berfirman :

ِ ِ ِ
‫ﺎب‬ ْ ‫ﺬُوﻩُ ﻋَﺪُوًا إِﻧﱠ َﻤﺎ ﻳَ ْﺪﻋُﻮ ﺣ ْﺰﺑَﻪُ ﻟﻴَ ُﻜﻮﻧُﻮا ﻣ ْﻦ أ‬
ِ ‫َﺻ َﺤ‬ ّ ِ‫ِنﱠ اﻟﺸﱠﻴْﻄَﺎنَ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُوﱞ ﻓَﺎﺗﱠﺨ‬
[6 / ‫ﺴ ِﻌﻴ ِﺮ ] ﻓﺎﻃﺮ‬‫اﻟ ﱠ‬
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh,
karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” (QS. Fathir: 6).
Pahamilah segala sarana dan prasarana setan dengan perangkapnya.
Waspadalah terhadap tipudaya setan dan trik-trik kejahatannya.

Firman Allah :

‫ْﺠﻨ ِﱠﺔ ﻳَـ ْﻨ ِﺰعُ َﻋ ْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ‬ ِ ‫آد َم َﻻ ﻳَـ ْﻔﺘِﻨَـﻨﱠ ُﻜ ُﻢ اﻟ ﱠ‬


َ ‫ﺸ ْﻴﻄَﺎ ُن َﻛ َﻤﺎ أَ ْﺧ َﺮ َج أَﺑَـ َﻮﻳْ ُﻜ ْﻢ ﻣ َﻦ اﻟ‬ َ ‫ﻳَﺎ ﺑَﻨِﻲ‬
‫ﺎﺳ ُﻬ َﻤﺎ ﻟِﻴُ ِﺮﻳَـ ُﻬ َﻤﺎ َﺳ ْﻮآﺗِ ِﻬ َﻤﺎ‬ ِ
َ َ‫ﻟﺒ‬
[ 27 / ‫] اﻷﻋﺮاف‬
“Wahai anak cucu Adam ! Janganlah kalian tertipu oleh setan ! sebagaimana
dia telah mengeluarkan ibu bapak kalian dari surga, dengan menanggalkan
pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya”. al-A’râf :27

Syaitan menggoda para pemuda yang ta’at beragama melalui pintu mengajak
kepada sikap berlebih-lebihan dan melampaui batas serta keluar dari petunjuk
yang shahih dan manhaj yang hak.

Setan memangsa para pemuda dengan menghiasi kerusakan menjadi


keindahan, dan melalaikan mereka dengan angan-angan yang panjang serta
indahnya masa muda, sehingga akhirnya ia menjerumuskan para pemuda ke
dalam dosa-dosa yang membinasakan, perbuatan-perbuatan keji dan
kemaksiatan-kemaksiatan.

Ibnul Qoyyim berkata :

“Sebagian salaf berkata ; Tidaklah Allah ta’ala memerintahkan suatu perintah


kecuali setan memiliki dua godaan terhadap perintah tersebut, godaan untuk
kurang dalam melaksanakan perintah tersebut atau godaan untuk bersikap
berlebihan dan melampaui batas dalam melaksanakan perintah tersebut. Dan
setan tidak perduli dengan mana ia berhasil menggoda”

Penanganan yang bermanfaat dan obat yang menyembuhkan dari bahaya


setan dan godaannya adalah mengarahkan diri kepada ilmu yang bermanfaat
dan menyibukkan diri dengan amal shalih dalam urusan agama dan dunia,
serta memperbanyak membaca al-Qur’an dan mentadaburinya, demikian juga
memperbanyak dzikir kepada Allah dan berlindung kepadaNya dari syaitan
yang terkutuk.
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap
mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang
sesat”. Qs Al-Hijr : 42

“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang


beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya”. Qs An-Nahl : 99

Para pemuda sekalian!

Anak muda memiliki cahaya dan kekuatan, maka hendaknya engkau –wahai
pemuda muslim- jadilah seorang yang lembut hatinya, lembut akhlaknya, baik
perangainya, mencerminkan akan kasih sayang dan keindahan Islam.

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut


terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”. Qs Ali Imron : 159

Hendaknya keutamaan sikap mengasihi selalu menyertaimu bahkan meski


dalam kondisi paling sulit dan krisis yang paling berat. Jadilah engkau
termasuk orang-orang yang berhati pengasih, jauh dari hati yang keras dan
tabi’at yang kasar, jauh dari sikap keras dan kasar serta kata-kata keji dan
kotor. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫“ﻻَ ﺗـُْﻨـَﺰعُ اﻟﱠﺮ ْﲪَﺔُ إِﻻﱠ ِﻣ ْﻦ َﺷ ِﻘ ﱟﻲ” ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ‬


“Tidaklah dicabut sifat pengasih kecuali dari orang yang celaka”. HR At-
Tirmidzi dan ia berkata : Hadits Hasan.

Hendaknya engkau mencerminkan perangai-perangai Islam yang mulia dan


ajaran-ajarannya yang tinggi, maka engkau akan hidup di tengah-tengah
masyarakat dengan terhiaskan seluruh akhlak yang mulia, engkau memiliki
sifat penyayang yang tinggi kandungannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :

ِ ‫ﱢﻫﻢ وﺗَـﺮاﺣ ِﻤ ِﻬﻢ وﺗَـﻌﺎﻃُِﻔ ِﻬﻢ َﻛﻤﺜَ ِﻞ اﻟْﺠﺴ ِﺪ اﻟْﻮ‬


‫ إِ َذا‬،‫اﺣ ِﺪ‬ ِ ِ ِِ
َ ََ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ ‫َﻣﺜَ ُﻞ اﻟ ُْﻤ ْﺆﻣﻨ ْﻴ َﻦ ﻓﻲ ﺗَـ َﻮاد‬
‫ْﺤ ﱠﻤﻰ‬ ‫ﺴ ِﺪ ﺑِﺎﻟ ﱠ‬
ُ ‫ﺴ َﻬ ِﺮ َواﻟ‬ َ ‫ْﺠ‬
ِ
َ ‫اﻋﻰ ﻟَﻪُ َﺳﺎﺋ ُﺮ اﻟ‬ ْ ُ‫ا ْﺷﺘَ َﻜﻰ ِﻣ ْﻨﻪُ ﻋ‬
َ ‫ﻀ ٌﻮ ﺗَ َﺪ‬
“Perumpamaan kaum mukminin dalam sikap saling mencintai, saling
menyayangi, dan saling lembut adalah seperti perumpamaan tubuh yang
satu, jika salah satu anggota tubuh sakit maka anggota tubuh yang lain juga
ikut menyerukan rasa sakit dengan begadang dan demam”.

Jadilah engkau di masyarakatmu termasuk orang-orang yang penyayang,


pengasih, dan berakhlak yang mulia dan suka berbuat baik kepada orang lain,
cerminkan perangai yang mulia dan budi pekerti yang indah serta sifat-sifat
yang terpuji. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

ِ ِ
ْ ‫إِ ﱠن ﻣ ْﻦ ﺧﻴَﺎ ِرُﻛ ْﻢ أ‬
‫َﺣ َﺴﻨُ ُﻜ ْﻢ أَ ْﺧﻼَﻗًﺎ‬
“Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya”. HR Al-
Bukhari dan Muslim

Nabi bersabda :

ْ ‫َﻣﺎ ِﻣ ْﻦ َﺷ ْﻲ ٍء أَﺛْـ َﻘ ُﻞ ِﰲ ِﻣْﻴـَﺰ ِان اﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣ ِﻦ ﻳـَ ْﻮَم اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ ِﻣ ْﻦ ُﺣ ْﺴ ِﻦ‬
‫اﳋُﻠُ ِﻖ‬
“Tidak ada sesuatupun yang lebih berat di timbangan seorang mukmin pada
hari kiamat dari pada akhlak yang mulia” .

HR At-Tirmidzi dan ia berkata : Hadits hasan shahih.

Abu Dawud meriwayatkan

‫إِ ﱠن اﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣ َﻦ ﻟَﻴُ ْﺪ ِرُك ِﲝُ ْﺴ ِﻦ ُﺧﻠُ ِﻘ ِﻪ َد َر َﺟﺔَ اﻟ ﱠ‬


‫ﺼﺎﺋِ ِﻢ اﻟْ َﻘﺎﺋِ ِﻢ‬
“Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlaknya yang mulia mendapati
derajat orang yang puasa sunnah dan sholat malam”

Hendaknya engkau senantiasa bertutur kata yang terarah, senantiasa


tersenyum yang memancarkan kasih sayang, berhati yang lembut dan
bermu’amalah yang baik, dan berperilaku yang sopan, sembari berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk bisa memberi sumbangsih bagi kebaikan,
suka dengan kebajikan dan menebarkan kemuliaan, salam, dan
keharmonisan dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat, maka niscaya
engkau akan meraih kebaikan yang besar dan kemenangan yang agung.

Rasul kita – shallallahu ‘alaihi wasallam- di antara sifat-sifat beliau yang


agung adalah beliau menyambung silaturahmi, membantu orang yang tidak
mampu, bekerja untuk membantu orang yang tidak memiliki apa-apa,
memuliakan tamu, dan menolong orang-orang yang terkena musibah. Beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam sungguh telah bersabda ;

ِ ‫اﷲ أَﻧْـ َﻔﻌُ ُﻬ ْﻢ ﻟِﻠﻨ‬


‫ﱠﺎس‬ ِ ‫ﱠﺎس إِ َﱃ‬
ِ ‫ﺐ اﻟﻨ‬
‫َﺣ ﱡ‬
َ‫أ‬
“Orang yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat bagi
manusia”.

HR At-Thabrani dengan sanad yang hasan.

Waspadalah wahai saudaraku pemuda!

Janganlah sampai engkau mengganggu masyarakatmu, memberi


kemudhorotan kepada tetanggamu, maka menjaga anggota tubuh agar tidak
mengganggu orang lain termasuk dari perbuatan kebajikan dan amalan
sholih. Dari Jundub bin Junaadah –radhiallahu ‘anhu- beliau berkata ;

ِ َ ‫ ﻳﺎ رﺳ‬:‫ﻗـُ ْﻠﺖ‬
‫ﻒ َﺷﱠﺮَك َﻋ ِﻦ‬ ِ ‫ﺖ َﻋ ْﻦ ﺑَـ ْﻌ‬
‫ ” ﺗَ ُﻜ ﱡ‬:‫ﺾ اﻟْ َﻌ َﻤ ِﻞ؟ ﻗَ َﺎل‬ َ ‫ﺖ إِ ْن‬
ُ ‫ﺿﻌُ ْﻔ‬ َ ْ‫ أ ََرأَﻳ‬،‫ﻮل اﷲ‬ َُ َ ُ
‫ﻚ”رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬ َ ‫ﻚ َﻋﻠَﻰ ﻧَـ ْﻔ ِﺴ‬ َ ‫ﺻ َﺪﻗَﺔٌ ِﻣْﻨ‬
َ ‫ﱠﺎس ﻓَِﺈﻧـﱠ َﻬﺎ‬
ِ ‫اﻟﻨ‬
“Aku berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku lemah tidak
mampu melaksanakan sebagian amal, maka amal kebajikan apa yang aku
lakukan?’. Nabi berkata, “Engkau menahan dirimu tidak mengganggu orang
lain, maka itu adalah sedekah darimu untuk dirimu”. HR Muslim.

ٍ ْ‫اﻟﻤ ْﺴﻠِ ِﻤ ْﻴ َﻦ ِﻣ ْﻦ ُﻛ ﱢﻞ َذﻧ‬ ِ ِ ِ


‫ﺐ‬ ُ ‫َﺳﺘَـﻐْ ُﻔ ُﺮ اﷲَ ﻟ ْﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻟ َﺴﺎﺋ ِﺮ‬
ْ ‫أَﻗُـ ْﻮ ُل َﻫ َﺬا اﻟ َﻘ ْﻮ َل؛ َوأ‬
. ‫اﻟﺮِﺣ ْﻴ ُﻢ‬ ‫ر‬
َ ُْ َ‫ﻮ‬‫ﻔ‬ُ ‫ﻐ‬
َ ‫اﻟ‬ ‫ﻮ‬‫ﻫ‬ُ ‫ﻪ‬
ُ ‫ﱠ‬
‫ﻧ‬ ِ
‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬
ُ ‫ﻟ‬
َ ‫ﺮ‬ ِ ْ‫ﻓَﺎﺳﺘَـﻐْ ِﻔﺮوﻩُ ﻳـﻐ‬
‫ﻔ‬
ْ ْ َ ُْ ْ
Khutbah Kedua:
َ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إِﻟَﻪ‬،‫ﺿﻰ‬
َ ‫ﺐ َرﺑﱡـﻨَﺎ َوﻳَـ ْﺮ‬‫ْﺤ ْﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ َﺣ ْﻤﺪاً َﻛﺜِْﻴﺮاً ﻃَﻴﱢﺒﺎً ُﻣﺒَ َﺎرﻛﺎً ﻓِ ْﻴ ِﻪ َﻛ َﻤﺎ ﻳُ ِﺤ ﱡ‬
َ ‫اَﻟ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ َ ‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪاً َﻋ ْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ؛‬،ُ‫ﻚ ﻟَﻪ‬ َ ْ‫إِﱠﻻ اﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ َﻻ َﺷ ِﺮﻳ‬
.‫َﺟ َﻤ ِﻌ ْﻴ َﻦ‬ ِ ‫َﻋﻠَﻴ ِﻪ و َﻋﻠَﻰ آﻟِ ِﻪ و‬
ْ ‫ﺻ ْﺤﺒِﻪ أ‬ َ َ َ ْ
:‫أَ ﱠﻣﺎ ﺑَـ ْﻌ ُﺪ‬
Ibadallah,

Sesungguhnya diantara kerusakan yang paling parah yang terjadi di hari ini
pada umat ini adalah kedengkian yang terpendam dan kebencian yang
tersembunyi yang disimpan oleh sebagian umat ini kepada sebagian yang
lain. Hal ini menyebabkan munculnya tindakan-tindakan kriminal dan
kejahatan yang sangat buruk yang dibangun di atas menumpahkan darah
orang-orang yang tak bersalah serta merajalelanya kejahatan dan
pengrusakan di atas muka bumi.

Allah berfirman :

‘Bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena


orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan
dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.
Qs Al-Maidah : 32

Allah juga berfirman :

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka


balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya”.
Qs An-Nisaa : 93

Musibah apa yang menimpa kalian wahai putra-putra Islam? Sebagian kalian
membunuh sebagian yang lain, dan menjadikan mereka merasakan berbagai
macam penderitaan dan siksaan, pengepungan, pengusiran, pembunuhan,
pengeboman, yang menjadikan alam semesta gempar dengan dahsyatnya
kengerian itu semua, matahari dan bulan pun berlindung dari ini semua.
Kemana larinya mereka (para pembuat onar tersebut-pen) dari Allah Yang
Maha Kuasa dan Maha Perkasa?

Mana pengamalan firman Allah penguasa alam semesta?, mana penerapan


wasiat-wasiat Nabi Muhammad pemimpin seluruh manusia yang awal hingga
yang akhir?.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- ;

‫ﺐ َد ًﻣﺎ َﺣ َﺮ ًاﻣﺎ‬‫ﺼ‬ِ ‫ال اﻟْﻌ ْﺒ ُﺪ ﻓِﻲ ﻓُﺴﺤ ٍﺔ ِﻣﻦ ِدﻳْﻨِ ِﻪ ﻣﺎ ﻟَﻢ ﻳ‬


ْ ُْ َ ْ َْ َ ُ ‫ﻻَ ﻳَـ َﺰ‬
“Senantiasa seorang hamba dalam kelapangan pada agamanya selama ia
tidak menumpahkan darah yang diharamkan untuk ditumpahkan”.

Beliau juga bersabda :

َ َ‫ﻀ ُﻜ ْﻢ ِرﻗ‬
ٍ ‫ﺎب ﺑَـ ْﻌ‬
‫ﺾ‬ ُ ‫ب ﺑَـ ْﻌ‬ ْ َ‫ﻻَ ﺗَـ ْﺮِﺟﻌُﻮا ﺑَـ ْﻌ ِﺪي ُﻛ ﱠﻔ ًﺎرا ﻳ‬
ُ ‫ﻀ ِﺮ‬
“Janganlah setelahku kalian kembali menjadi kufur, dimana sebagian kalian
memukul leher sebagian yang lain”. HR Al-Bukhari dan Muslim.

Sesungguhnya Islam mengagungkan perkara darah, dan Islam tidak


memberikan kesempatan untuk mentakwil (mencari alasan) bagaimanapun
sebabnya untuk menumpahkan darah. Dalam hadits :

‫ﱢﻣ ِﺎء‬ ِِ ِ ِ ‫ﻀﻰ ﺑَـ ْﻴ َﻦ اﻟﻨ‬


َ ‫ﱠﺎس ﻳَـ ْﻮَم اﻟْﻘﻴَ َﺎﻣﺔ ﻓﻲ اﻟﺪ‬ َ ‫أ ﱠَو ُل َﻣﺎ ﻳُـ ْﻘ‬
“Perkara pertama yang diputuskan diantara manusia pada hari kiamat adalah
pada urusan darah”. HR Al-Bukhari dan Muslim.

Di dalam sunan At-Tirmidzi dan Ibnu Maajah ;

‫اﷲ ِﻣ ْﻦ َزَو ِال اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ‬


ِ ‫ﻟَ َﻘ ْﺘﻞ ﻣﺴﻠِ ٍﻢ أَ ْﻋﻈَﻢ ِﻋ ْﻨ َﺪ‬
ُ ُُْ
“Sungguh terbunuhnya seorang muslim lebih besar di sisi Allah dari pada
hilangnya dunia”
Bahkan Islam mengharamkan membunuh kafir mu’ahad yang telah diberikan
janji keamanan dan amanah atas dirinya di negeri islam, bahkan meskipun
yang memberikan jaminan keamanan baginya adalah salah seorang dari
kaum muslimin. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫ َوإِ ﱠن ِرﻳْ َﺤ َﻬﺎ ﻟَﻴُـ ْﻮ َﺟ ُﺪ ِﻣ ْﻦ َﻣ ِﺴ ْﻴـ َﺮِة أ َْرﺑَِﻌ ْﻴ َﻦ َﻋ ًﺎﻣﺎ‬،‫ْﺠﻨ ِﱠﺔ‬ ِ


َ ‫ﺎﻫ ًﺪا ﻟَ ْﻢ ﻳَـ َﺮ ْح َراﺋ َﺤﺔَ اﻟ‬
َ ‫َﻣ ْﻦ ﻗَـﺘَ َﻞ ُﻣ َﻌ‬
“Barangsiapa yang membunuh kafir mu’ahad maka ia tidak akan mencium
harumnya surga, dan sesungguhnya harumnya surga tercium dari jarak 40
tahun perjalanan”.

Maka hendaknya kalian –wahai umat al-Qur’an- bertakwalah kepada Allah,


jangan sampai kalian dijerumuskan oleh syaitan pada jalan-jalan yang
menyimpang dari kebenaran, ke lembah-lembah keburukan. Jadilah kalian
orang-orang yang berhenti pada batasan-batasan Allah, dan jangan sampai
kalian mengganggu kaum muslimin, memberikan rasa takut kepada kaum
mukminin. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫اﷲ ﻻَ ﻳـُ َﺆﱢﻣﻨَﻪُ ِﻣ ْﻦ أَﻓْـ َﺰ ِاع ﻳَـ ْﻮِم اﻟ ِْﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ‬
ِ ‫َﻦْ أَﺧَﺎفَ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﻛَﺎنَ ﺣَﻘًﺎ َﻋﻠَﻰ‬
ّ
“Barangsiapa yang memberi ketakutan kepada seorang mukmin maka Allah
berhak untuk tidak memberikannya keamanan dari dahsyatnya kengerian hari
kiamat”. HR At-Thabrani di Al-Awshath.

Kemudian ketahuilah, bahwasanya termasuk amalan yang tersuci yang


dilakukan dalam kehidupan kita adalah menyibukan diri untuk bersholawat
kepada Nabi yang termulia.

ٍ ِ ‫ﺚ َﻛ َﻼم‬ ِ ‫وا ْﻋﻠَﻤﻮا أَ ﱠن أَﺻ َﺪ َق‬


ُ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲ‬ َ ‫اﻟﻬ َﺪى ُﻫ َﺪى ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‬ ُ ‫ َو َﺧ ْﻴـ َﺮ‬،‫اﷲ‬ ُ ِ ْ‫اﻟﺤﺪﻳ‬ َ ْ ُْ َ
َ ‫ َوُﻛ ﱠﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ‬،ٌ‫ َوُﻛ ﱠﻞ ُﻣ ْﺤ َﺪﺛٍَﺔ ﺑِ ْﺪﻋُﺔ‬،‫ َو َﺷ ﱠﺮ اﻷُ ُﻣ ْﻮِر ُﻣ ْﺤ َﺪﺛَﺎﺗُـ َﻬﺎ‬،‫َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬
،ٌ‫ﺿ َﻼﻟَﺔ‬
. ‫ﺎﻋ ِﺔ‬
َ ‫اﻟﺠ َﻤ‬
َ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬
َ ‫ﻋ‬
َ ِ ‫ﺎﻋ ِﺔ ﻓَِﺈ ﱠن ﻳ َﺪ‬
‫اﷲ‬ َ َ ‫َو َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ ﺑِﺎﻟ‬
َ ‫ْﺠ َﻤ‬
‫ﻚ ﻓِﻲ‬ ‫اﷲ َﻛ َﻤﺎ أ ََﻣ َﺮُﻛ ُﻢ اﷲُ ﺑِ َﺬﻟِ َ‬
‫وﺻﻠﱡﻮا وﺳﻠﱢﻤﻮا ر َﻋﺎ ُﻛﻢ اﷲ َﻋﻠَﻰ ﻣﺤ ﱠﻤ ِﺪ ﺑْ ِﻦ َﻋ ْﺒ ِﺪ ِ‬
‫َُ‬ ‫َ َ ْ َ َ ُْ َ ُ ُ‬
‫ﺻﻠﱡﻮا‬ ‫ﺎل‪ ﴿ :‬إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ وﻣ َﻼﺋِ َﻜﺘَﻪُ ﻳﺼﻠﱡﻮ َن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ﻳﺎ أَﻳﱡـﻬﺎ اﻟﱠ ِ‬ ‫ﻛِﺘَﺎﺑِ ِ‬
‫آﻣﻨُﻮا َ‬ ‫ﻳﻦ َ‬ ‫َ‬ ‫ﺬ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﻘ‬
‫َ‬ ‫ـ‬‫ﻓ‬
‫َ‬ ‫ﻪ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‪َ )) :‬ﻣ ْﻦ‬ ‫ﺎل َ‬ ‫َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱢ ُﻤﻮا ﺗَ ْﺴﻠِﻴﻤﺎً ﴾ ]اﻷﺣﺰاب‪َ ، [٥٦:‬وﻗَ َ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ﺑِ َﻬﺎ َﻋ ْﺸ ًﺮا(( ‪.‬‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ َﻋﻠَ ﱠﻲ َ‬
‫ﺻﻼ ًة َ‬ ‫َ‬
‫آل‬‫ﺖ َﻋﻠَﻰ إِﺑْـﺮ ِاﻫ ْﻴﻢ و َﻋﻠَﻰ ِ‬ ‫ﺻﻠﱠْﻴ َ‬ ‫ٍ‬
‫آل ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ َﻛ َﻤﺎ َ‬ ‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَﻰ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ و َﻋﻠَﻰ ِ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َ‬
‫َ َ َ‬ ‫َ‬
‫ﺖ َﻋﻠَﻰ‬ ‫ﺎرْﻛ َ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬ ‫ﻛ‬
‫َ‬ ‫ﺪ‬‫آل ﻣﺤ ﱠﻤ ٍ‬ ‫ﻚ َﺣ ِﻤ ْﻴ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﻴ ٌﺪ‪ ،‬وﺑَﺎ ِر ْك َﻋﻠَﻰ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ و َﻋﻠَﻰ ِ‬ ‫َ‬ ‫ﱠ‬‫ﻧ‬‫ِ‬‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻴ‬ ‫إِﺑـﺮ ِ‬
‫اﻫ‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ‬
‫ْ‬
‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ِﻦ اﻟ ُﺨﻠَ َﻔ ِﺎء‬ ‫ﻚ َﺣ ِﻤ ْﻴ ٌﺪ َﻣ ِﺠ ْﻴ ٌﺪ‪َ .‬و ْار َ‬ ‫آل إِﺑْـ َﺮ ِاﻫ ْﻴ َﻢ إِﻧﱠ َ‬
‫إِﺑْـﺮ ِاﻫ ْﻴﻢ و َﻋﻠَﻰ ِ‬
‫َ َ َ‬
‫ﺎرْو ِق‪َ ،‬وﻋُﺜْ َﻤﺎ َن ِذ ْي‬ ‫اﻟﻤ ْﻬ ِﺪﻳِْﻴ َﻦ؛ أَﺑِ ْﻲ ﺑَ ْﻜ ِﺮ اﻟ ﱢ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ﺼﺪﱢﻳْ ِﻖ‪َ ،‬وﻋُ َﻤ َﺮ اﻟ َﻔ ُ‬ ‫اﻟ ﱠﺮاﺷﺪﻳْ َﻦ اَْﻷَﺋ ﱠﻤﺔَ َ‬
‫َﺟ َﻤ ِﻌ ْﻴ َﻦ َو َﻋ ِﻦ اﻟﺘﱠﺎﺑِ ِﻌ ْﻴ َﻦ‬ ‫اﻟﻨُـﻮرﻳ ِﻦ‪ ،‬وأَﺑِﻲ اﻟﺤﺴﻨَـﻴ ِﻦ َﻋﻠِ ﱟﻲ‪ ,‬وارض اﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ َﻋ ِﻦ اﻟ ﱠ ِ‬
‫ﺼ َﺤﺎﺑَﺔ أ ْ‬ ‫َْ َ ُ‬ ‫ْ َْ َ ْ َ َ ْ‬
‫ِ‬
‫ﻚ ﻳَﺎ‬ ‫ﻚ َوإِ ْﺣ َﺴﺎﻧِ َ‬ ‫ﱢﻚ َوَﻛ َﺮِﻣ َ‬ ‫ﺎن إِﻟَﻰ ﻳَـ ْﻮم اﻟﺪﱢﻳْ َﻦ‪َ ،‬و َﻋﻨﱠﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﻤﻨ َ‬ ‫وﻣﻦ ﺗَﺒِﻌ ُﻬﻢ ﺑِِﺈ ْﺣﺴ ٍ‬
‫َ‬ ‫ََ ْ َ ْ‬
‫أَ ْﻛ َﺮَم اﻷَ ْﻛ َﺮِﻣ ْﻴ َﻦ‪.‬‬
‫َﻋ ﱠﺰ ا ِﻹﺳ َﻼم واﻟﻤﺴﻠِ ِﻤﻴﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ أ ِ‬
‫َﻋ ﱠﺰ‬ ‫َﻋ ﱠﺰ ا ِﻹﺳ َﻼم واﻟﻤﺴﻠِ ِﻤﻴﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ أ ِ‬ ‫اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ أ ِ‬
‫ْ َ َ ُ ْ َْ ُ‬ ‫ْ َ َ ُ ْ َْ ُ‬ ‫ُ‬
‫ﻚ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ ‫ﻚ َو ُﺳﻨﱠﺔَ ﻧَﺒِﻴﱢ َ‬‫ﻚ َوﻛِﺘَﺎﺑَ َ‬‫ﺼ َﺮ ِدﻳْـﻨَ َ‬ ‫ا ِﻹ ْﺳ َﻼم و ِ ِ‬
‫اﻟﻤ ْﺴﻠﻤ ْﻴ َﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ اﻧْ ُ‬
‫ﺼ ْﺮ َﻣ ْﻦ ﻧَ َ‬ ‫َ َ ُ‬
‫ﻀ َﻌ ِﻔ ْﻴ َﻦ ﻓِﻲ ُﻛ ﱢﻞ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اﻟﻤ ْﺴﺘَ ْ‬
‫اﻟﻤ ْﺴﻠﻤ ْﻴ َﻦ ُ‬ ‫ﺼ ْﺮ إِ ْﺧ َﻮاﻧَـﻨَﺎ ُ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ اﻧْ ُ‬ ‫َ‬
‫ﺎن‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ُﻛ ْﻦ ﻟَﻨَﺎ َوﻟَ ُﻬ ْﻢ‬‫ض اﻟ َﺸ ِﺎم وﻓِﻲ ُﻛ ﱢﻞ ﻣ َﻜ ٍ‬ ‫ِ‬ ‫َر‬‫أ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺎن‪ ،‬اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ اﻧْﺼﺮﻫﻢ ﻓِ‬
‫َﻣ َﻜ ٍ ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ ُ ْ‬
‫ﺴﺪﱢداً َوُﻣ َﺆﻳﱢ ًﺪا‪،‬‬ ‫ﻣ‬ ‫و‬ ‫ﺎ‬‫ً‬‫ﻨ‬ ‫ـ‬‫ﻴ‬ ‫ﺣﺎﻓِﻈﺎً وﻣ ِ‬
‫ﻌ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َُ‬ ‫َ‬
‫اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ وا ْﻏ ِﻔﺮ ﻟَﻨﺎ ذُﻧُـﺒـﻨﺎ ُﻛﻠﱠﻪ؛ ِدﻗﱠﻪ و ِﺟﻠﱠﻪ‪ ،‬أَ ﱠوﻟَﻪ و ِ‬
‫آﺧ َﺮﻩُ‪ِ ،‬ﺳ ﱠﺮﻩُ َو َﻋﻠﱠﻨَﻪُ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ ﻟَﻨَﺎ‬ ‫ُ َ ْ َ ََ ُ ُ َ ُ ُ َ‬
‫ﺎت اَْﻷَ ْﺣﻴَ ِﺎء ِﻣ ْﻨـ ُﻬ ْﻢ‬ ‫ﺎت واﻟﻤ ْﺆِﻣﻨِْﻴﻦ واﻟﻤ ْﺆِﻣﻨَ ِ‬
‫َ ُ َ َ ُ‬
‫وﻟِﻮاﻟِ َﺪﻳْـﻨَﺎ وﻟِﻠْﻤﺴﻠِ ِﻤ ْﻴﻦ واﻟﻤﺴﻠِﻤ ِ‬
‫َ ُْ َ َ ُْ َ‬ ‫ََ‬
‫اﻟﻌ َﻤ َﻞ اﻟﱠ ِﺬ ْي‬‫ﺐ َ‬ ‫ﻚ‪َ ،‬و ُﺣ ﱠ‬ ‫ﺐ َﻣ ْﻦ ﻳُ ِﺤﺒﱡ َ‬ ‫ﻚ‪َ ،‬و ُﺣ ﱠ‬ ‫ﻚ ُﺣﺒﱠ َ‬ ‫ات‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠﺎ ﻧَ ْﺴﺄَﻟُ َ‬ ‫و ْاﻷَ ْﻣﻮ ِ‬
‫َ َ‬
‫َﺻﻠِ ْﺢ‬ ‫ِ‬
‫اﺟ َﻌﻠْﻨَﺎ ُﻫ َﺪا َة ُﻣ ْﻬﺘَﺪﻳْ َﻦ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أ ْ‬ ‫ﻚ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َزﻳﱢـﻨﱠﺎ ﺑِ ِﺰﻳْـﻨَ ِﺔ ا ِﻹﻳْﻤ ِ‬
‫ﺎن َو ْ‬ ‫َ‬ ‫ﻳُـ َﻘ ﱢﺮﺑُـﻨَﺎ إِﻟَﻰ ُﺣﺒﱢ َ‬
‫ﺎت إِﻟَﻰ‬ ‫ﺴ َﻼِم‪ ،‬وأَ ْﺧ ِﺮ ْﺟﻨَﺎ ِﻣﻦ اﻟﻈُﻠُﻤ ِ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻧ‬ ‫ﻒ ﺑـﻴﻦ ﻗُـﻠُﻮﺑِﻨَﺎ‪ ،‬و ْاﻫ ِ‬
‫ﺪ‬ ‫ﱢ‬
‫ﻟ‬ ‫َ‬
‫أ‬‫و‬ ‫ات ﺑـ ْﻴﻨِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ذَ َ َ َ‬
‫ﺎ‬‫َ‬‫ﻨ‬
‫ﺖ َوﻟِﻴﱡـ َﻬﺎ‬ ‫ﺎﻫﺎ‪ ،‬أَﻧْ َ‬ ‫ﺖ َﺧ ْﻴـ َﺮ َﻣ ْﻦ َزﱠﻛ َ‬ ‫آت ﻧُـ ُﻔ ْﻮ َﺳﻨَﺎ ﺗَـ ْﻘ َﻮ َاﻫﺎ‪َ ،‬وَزﱢﻛ َﻬﺎ أَﻧْ َ‬ ‫اﻟﻨـﱡﻮِر‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ِ‬
‫ْ‬
‫اب اﻟﻨﱠﺎ ِر‪.‬‬ ‫ﺬ‬‫َ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬‫اﻵﺧﺮِة ﺣﺴﻨَﺔً وﻗِ‬ ‫وﻣﻮَﻻﻫﺎ‪ .‬رﺑﱠـﻨﺎ آﺗِﻨﺎ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴﺎ ﺣﺴﻨﺔً وﻓِﻲ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ َ‬ ‫َ َ ََ َ‬ ‫ََْ َ َ َ َ‬
‫ﺎن َوإِﻳﺘَ ِﺎء ِذي اﻟْ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ َوﻳَـ ْﻨـ َﻬﻰ َﻋ ْﻦ‬ ‫ﻋﺒﺎد اﷲ‪) ،‬إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ ﻳﺄْﻣﺮ ﺑِﺎﻟْﻌ ْﺪ ِل وا ِﻹ ْﺣﺴ ِ‬
‫َ ُُ َ َ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اﻟْ َﻔ ْﺤ َﺸﺎء َواﻟ ُْﻤﻨ َﻜ ِﺮ َواﻟْﺒَـﻐْ ِﻲ ﻳَ ِﻌﻈُ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬﱠﻛ ُﺮو َن* َوأ َْوﻓُﻮا ﺑِ َﻌ ْﻬﺪ اﻟﻠﱠﻪ إِذَا َﻋ َ‬
‫ﺎﻫ ْﺪﺗُ ْﻢ‬
‫ﻴﺪ َﻫﺎ َوﻗَ ْﺪ َﺟ َﻌﻠْﺘُ ْﻢ اﻟﻠﱠﻪَ َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ َﻛ ِﻔﻴﻼً إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ‬
‫ﻀﻮا اﻷَﻳﻤﺎ َن ﺑـﻌ َﺪ ﺗَـﻮﻛِ ِ‬
‫َوﻻ ﺗَﻨ ُﻘ ُ ْ َ َ ْ ْ‬
‫ﺗَـ ْﻔ َﻌﻠُﻮ َن(‬

‫اب اﻟﻨﱠﺎ ِر‪.‬‬‫ﺬ‬‫َ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﻨ‬ ‫رﺑﱠـﻨﺎ آﺗِﻨﺎ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴﺎ ﺣﺴﻨﺔً وﻓِﻲ ِ‬
‫اﻵﺧﺮِة ﺣﺴﻨَﺔً وﻗِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ َ‬ ‫َ َ ََ َ‬ ‫ََ َ‬

‫اﷲ أُذْ ُﻛ ُﺮْوا اﷲَ ﻳَ ْﺬ ُﻛ ْﺮُﻛ ْﻢ َوا ْﺷ ُﻜ ُﺮْوﻩُ َﻋﻠَﻰ ﻧِ َﻌ ِﻤ ِﻪ ﻳَ ِﺰ ْد ُﻛ ْﻢ ) َوﻟَ ِﺬ ْﻛ ُﺮ اﻟﻠﱠ ِﻪ أَ ْﻛﺒَـ ُﺮ َواﻟﻠﱠﻪُ‬
‫ﺎد ِ‬ ‫ِﻋﺒَ َ‬
‫ﺼﻨَـﻌُﻮ َن‬ ‫ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗَ ْ‬

Anda mungkin juga menyukai