Anda di halaman 1dari 13

JurnalPendidikandanPraktekwww.iiste.

orgISSN22221735(Paper)ISSN2222288X(Online)
Vol.6,No.24,2015
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Devices Dipandu Penemuan Model untuk
MeningkatkanPemahamanKonsepdanBerpikirKritisMatematiskemampuanSiswadiSMP
IslamdariMedan
Kiki Yuliani, Sahat Saragih Departemen Matematika, Fakultas Ilmu, Universitas Negeri Medan,
Indonesia.
AbstrakTujuandaripenelitianiniadalahuntuk:1)pengembanganperangkatpembelajaranmodel
yangpenemuandipandu berdasarkandalam meningkatkankonsep pemahamandanberpikir kritis
matematiskemampuansiswadiSMPIslam;2)mendeskripsikanpeningkatanpemahamankonsepdan
berpikirkritismatematiskemampuansiswadiMTsdenganmenggunakanperangkatpembelajaran
berbasis model penemuan terbimbing; 3) mendeskripsikan respon siswa terhadap perangkat
pembelajarandipanduModelpenemuandalammeningkatkankonseppemahamandanberpikirkritis
matematiskemampuansiswadiMTsberdasarkan;dan4)menjelaskanprosespenyelesaianjawaban
siswa dalam memecahkan masalahpemahaman konsepdanberpikir kritis matematis kemampuan
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, itu dilakukan dalam dua tahap, tahap
pertamaadalahpengembanganperangkatpembelajaranberbasisdipandupenemuandenganmodel
referensiEmpatD,dantahapkeduaadalahuntukmencobaoutdaripaketpembelajaran.Populasi
penelitian ini adalah semua siswa di MTs Swasta dari Medan dan sampel yang dipilih adalah
purposivesamplingyangberadadigradeAdelapanSwastaMTsIRAdangradeAdelapanMTsLab.
IKIPAlWashliyah.DarihasilujicobaIdanujicobaIIdiperoleh:1)perangkatpembelajaranyang
memenuhi kriteria efektivitas, efektivitas dalam hal a) siswa penguasaan belajar di klasik; b)
pencapaiantujuanpembelajaran;danc)waktubelajar;2)perangkatpembelajaranberbasismodel
penemuan dipandu mampu meningkatkan pemahaman konsep dan berpikir kritis matematis
kemampuansiswa;3)Siswatanggapankomponenperangkatpembelajarandankegiatanbelajaryang
positif4)prosespenyelesaiansiswajawabanuntukmemecahkanmasalahtentangkonseppemahaman
dan berpikir kritis matematis kemampuan siswa dengan model yang penemuan terbimbing lebih
bervariasidanlebihbaik.Selainitu,disarankanbahwagurudapatmenggunakanmodelpembelajaran
penemuanterbimbingdenganmenghadirkanmasalahyangberkaitandengankehidupanseharihari
sebagaipembelajaransiswaalternatif.Katakunci:DipanduModelpenemuan,pemahamankonsep,
berpikirkritismatematis,danmodelpengembangan4D.
1.
Pendahuluan
Matematika merupakan ilmu dengan konsep yang tersusun secara sistematis, mulai dari konsep
sederhanauntukkonsepyangpalingkompleksdisanauntukbelajarmatematikaharusdiarahkan
untukmemahamikonsep.HalinimengarahkancaradenganyangdikemukakanolehSumarmo(2013)
bahwamatematikaperludiarahkanuntukmemahamikonsepkonsepmatematikadanprinsipprinsip
kemudiandimintauntukmemecahkanmasalahmatematikasertamasalahilmulainnya.Namunpada
kenyataannya banyak siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan kemampuan pemahaman
konsep, hal ini disebabkan lemahnyakonsepdasar siswa, meskipun prosedur tanpa konsepdasar
adalah satusatunya aturan tanpa alasan yang akan mengakibatkan kesalahan dalam matematika.
Dalambelajar,memahamikonsepadalahhalyangsangatpentingyangharusdimilikiolehsiswa.Jika
mahasiswamenerimakonsepdasaryangsalah,makaakansulituntukmeningkatkanadaberubah,
terutama jika itu diterapkan dalam pemecahan masalah matematika, karena memahami konsep
memudahkan untuk meningkatkan pengetahuan prosedural siswa matematika. Selain itu, ada hal
penting lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu adalah berpikir kritis. Menurut
Chukwuyenum(2013),berpikirkritistelahmenjadisalahsatualatyangdigunakandalamkehidupan
seharihari kita untuk memecahkan beberapa masalah karena melibatkan penalaran logis,
menafsirkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi untuk memungkinkan satu mengambil
keputusanyanghandaldanvalid.HalyangsamajugadiungkapkanolehSaragihdanNapitupulu
(2015), mahasiswa diharapkan untuk menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam
kehidupanseharihari,danuntukmempelajariberbagaijenisilmuyangmenekankanuntukmenjadi
pengaturan logis dan pembangunan karakter siswa dan juga kemampuan untuk menerapkan
matematika.Dimanapunpadakenyataannya,ketikakesulitanbelajarsiswauntukmemecahkan
masalahterkaitdalamkehidupanseharihariyangmemerlukanuntukmenggunakanmatematikadan
menyusunnya menjadi sebuah model matematika. Hal ini karena selama ini pertanyaan yang
diberikan tidak masalah nonrutin, agar tidak membuat siswa melakukan kegiatan refleksi,
eksperimen, penyelidikan, dugaan, dan generalisasi. Kesulitan yang dihadapi dapat dilihat dari
bagaimanasiswaberpikirsecarakritisuntukmemecahkanmasalahyangdiberikan.Halyangsama
jugadiungkapkanolehSaragihdanHabeahan(2014)menyatakanketikasiswayangterkenaisuisu
yang tidak rutin, misalnya, terkait cerita tentang pemecahan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan seharihari, nilai yang diperoleh siswa akan biasanya lebih rendah saat dibandingkan
denganpertanyaanpilihanganda.
Halinidiperlukanuntukmendapatkanperhatiankarenamatematikamateridanpemikiran
adalahduahalyangtidakdapatdipisahkan,siswaharusdapatmenghubungkanideidedengansatu
sama lain untuk memahami matematika, sehingga dapat menggunakan model matematika untuk
memecahkanmasalahyangdiberikan,dengankatalainbelajarmatematikaharusmampumenjadi
urutanberpikirtinggiatauberpikirkritis.Salahsatupenyebabrendahkemampuanmatematikasiswa
belajarperangkatyangdigunakandalamprosespembelajarantidakefektifterhadappencapaiantujuan
pembelajaranyangdiinginkan.
116
JurnalPendidikandanPraktekwww.iiste.orgISSN22221735(Paper)ISSN2222288X(Online)
Vol.6,No.24,2015
Berdasarkan wawancara dengan beberapa guru matematika, diperoleh informasi bahwa
selamaguruinijarangmembuatrencanapelajaransepertipengembanganpengembanganperangkat
pembelajaran.Alatalatyangdigunakanguruuntukinibelajaradalahsilabus,rencanapelajaran,dan
bukupegangan.Gurumenyiapkanrencanapelajarandenganmodelataupendekatanpembelajaran
inovatifyangtertulisdalamRPP(RPP)namunbelumdilaksanakandenganbaik,seringRPP(RPP)
tidakdisusunsesuaidenganprosespembelajarandilakukan,bukupeganganyangdigunakandalam
proses pembelajaran tidak menyebabkan masalah masalah kontekstual dan pertanyaan yang
digunakandalambukupeganganadalahhalhalrutin.
Berangkatdarifenomenadiatas,perangkatpembelajaranmenempatiposisipentingdalam
mencapaitujuanbelajar.SepertiyangdijelaskanolehHaggartydanKeynes(Muchayat,2011),bahwa
untukmeningkatkanpengajarandanpembelajaranmatematikadikelasmembutuhkanusahauntuk
meningkatkanpemahamanguru,siswa,bahanyangdigunakanuntukpembelajarandaninteraksidi
antaramereka.Dalamrangkamencapaitujuanpembelajaranyangtujuanyangbaik,kebutuhanuntuk
pemilihanmodelpembelajaranyangtepat,sertapengembanganalatalatyangcocokdenganmodel
pembelajaran yang digunakan belajar? Pentingnya perangkat pembelajaran dalam proses
pembelajaranjugadiangkatolehSanjaya(2010),melaluiperencanaanyangmatangdanakurat,guru
mampu memprediksi berapa banyak keberhasilan yang akan dicapai, sehingga kemungkinan
kegagalan dapat diantisipasi, di samping itu, pembelajaran proses akan berlangsung dalam
penggunaanfokusdanterorganisir,sertalebihefektifwaktu.
Berdasarkanuraiandiatas,dapatdisimpulkanbahwapenggunaanperangkatpembelajaran
memberikanmanfaat yangbaik,gurujugaakanlebihkreatif,menjadikreatif daninovatif dalam
prosespembelajaran.Salahsatumodelyangefektifdanmemberikanefekuntukmemahamikonsep
konsepdankemampuanberpikir kritissiswa adalahmodelpenemuanterbimbing. Effendi(2012)
menyatakan, untuk menghasilkan sebuah penemuan, siswa harus dapat menghubungkan ideide
matematika yang mereka miliki, yang mewakili ideide melalui gambar, simbol atau katakata
menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti. Membiasakan siswa dengan belajar secara tidak
langsung penemuan juga membiasakan siswa dalam merepresentasikan informasi, data, atau
pengetahuanuntukmenghasilkansebuahpenemuan.
DipanduModelpenemuansengajadirancanguntukmeningkatkankeaktifansiswayanglebih
besar,prosesberorientasi,untukmenemukaninformasimerekasendiridiperlukandalammencapai
tujuan pembelajaran. Semacam ini kegiatan belajar untuk membuat siswa aktif dalam proses
pembelajaran,guruhanyabertindaksebagaifasilitatoruntukmengaturjalannyapembelajaran.Proses
belajarsepertimemilikidampakpositifpadapengembanganberpikirkritissiswadanmembantusiswa
mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan perlu membangkitkan rasa ingin tahu dan
mencarijawabandarirasaingintahu.Selainitu,modelyangpenemuandipandubisamendorong
siswauntukberpikirsendiri,menganalisissendirisehinggamerekadapatmenemukanprinsipprinsip
umumberdasarkanbahanataudatayangdiberikanolehguru.Dalammodelpenemuandipandu,siswa
dilatihuntukmembangunkemampuanberpikiryangberfokuspadapemahaman.Halyangsamajuga
diungkapkanolehRisdianto,dkk(2013)adalahbelajardengantujuanmodelpenemuandipanduuntuk
menyediakancarabagisiswauntukmengembangkankemampuanintelektual(kemampuanberpikir)
terkaitdenganprosesprosesberpikirreflektif.
Mengembangkanperangkatpembelajaranberbasismodelpenemuanterbimbing,berdasarkan
pemahaman bahwa sendiri Model penemuannya dipandu. Dewan Riset Nasional (Sunismi dan
Nu'man,2012)menyatakan,Modelpenemuanterbimbingadalahserangkaiankegiatanpembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
jawabansendiriuntukpertanyaandarimasalahdenganbimbinganguru.Rangkaiankegiatandalam
penemuanprosespembelajarandipanduadalahkegiatandalamberpikirkritis.
Hal ini dikonfirmasi oleh hasil penelitian Saragih dan Afrianti (2012) menyatakan,
meningkatkan pemahaman siswa tentang konsepkonsep dalam grafik fungsi trigonometri untuk
mendapatkanpendekatanpenemuanterbimbingdibantuSoftware Autographlebihtinggi daripada
siswayangmenerimapendekatanyangbiasadankegiatankelengkapandanbelajardarisiswayang
memperoleh pendekatan penemuan terbimbing dibantu Software Autograph lebih tinggi daripada
siswayangmenerimapendekatanyangbiasa.Berdasarkanuraiandiatas,dapatdisimpulkanbahwa
pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan
berpikirkritissiswasebagairangkaiankegiatandalampenemuanprosespembelajarandipandudalam
kegiatanberpikirkritisberfokuspadapenemuankonsep,prinsip,atauprosedurmatematika.
Berdasarkan hal di atas, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
bagaimana:1)pengembanganperangkatpembelajaranmodelyangpenemuandipanduberdasarkan
dalammeningkatkanpemahamankonsepdanberpikirkritismatematiskemampuansiswadiSMP
Islam;2)mendeskripsikanpeningkatanpemahamankonsepdanberpikirkritismatematiskemampuan
siswa di SMP Islam dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis model penemuan
terbimbing; 3) mendeskripsikan respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis model
penemuanterbimbingdimeningkatkanpemahamankonsepdanberpikirkritismatematiskemampuan
siswadiSMPIslam;dan4)menjelaskanprosespenyelesaianjawabansiswa dalammemecahkan
masalahpemahamankonsepdanberpikirkritismatematiskemampuansiswa.
2.Sastra
2.1MemahamiKonsepKemampuan
Matematikamerupakanilmudengankonsepyangdisusunsecaraterstruktur,logis,dansistematis
mulaidarikonsepyangpalingsederhanadengankonsepyangpalingkompleks,karenakonsepnya
adalahideyangdikelompokkanberdasarkanistilah.Pemahamankonsepakandapatmembedakan
manaadalahcontohdanbukancontoh.HalinisejalandenganpernyataanSaragihdanAfrianti(2012)
menyatakan bahwa konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk
mengklasifikasikanobyek atauperistiwa, sehingga dapat menentukan apakah objek atau kejadian
adalahcontoh ataubukan contohdari ide. Sementara Arends (2008) menyatakanbahwa "konsep
memilikiatribut yangmenggambarkandanmembantumendefinisikannya".Berdasarkanuraiandi
atas dapat disimpulkan bahwa konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita untuk
mengklasifikasikan objek ke dalam contoh dan noncontoh, yang biasanya dinyatakan dengan
definisi. Serta pemahaman konsep Saragih dan Afrianti (2012) konsep adalah ide abstrak yang
memungkinkan seseorang untuk mengklasifikasikan obyek atau peristiwa, sehingga dapat
menentukan apakah objek atau peristiwa. Dalam regulasi pengguna teknis Dirjen Dikdasmen
DepdiknasNomor506/C/PP/2004(Wardhani,2008)tentangpenilaianperkembangansiswaSMP
termasuk indikator kemampuan pemahaman konsep sebagai akibat dari belajar matematika.
Indikatornyaadalah(1)Tulisulangkonsep;(2)mengklasifikasikanobjekmenurutsifattertentusesuai
dengan konsep; (3) memberikan contoh dan noncontoh konsep; (4) menyajikan konsep dalam
berbagaibentukrepresentasimatematis;(5)mengembangkankondisikondisiyangdiperlukanatau
cukupkonsep;(6)menggunakan,memanfaatkandanmemilihprosedurtertentu;dan(7)menerapkan
konsepuntukalgoritmauntukmemecahkanmasalah.Sehinggadisimpulkankemampuanpemahaman
konsepadalahkemampuansiswadalamkonsepmenyatakankembali,memberikancontohdanbukan
contohdarikonsep,danmenerapkankonsepkonsepdalampemecahanmasalah.
2.2BerpikirKritisKemampuan
kemampuanberpikirkritisadalahsalahsatutatananyanglebihtinggikemampuanberpikir,seseorang
yangmampuberpikirkritis,tidakhanyauntukmemecahkanmasalah,tetapijugamampumemberikan
alasanyangmasukakalpadasolusiyangdiaberikan,karenapadadasarnyaberpikiradalahsuatu
kegiatanyangdilakukanuntukmencapaikesimpulan.HalinisejalandenganpernyataanHasratuddin
(2009) yang menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan seseorang untuk
menganalisa,mencerminkanhasilpemikirannyadanmenarikkesimpulanberdasarkanalasanyang
wajar dan logis. Sementara itu, menurut Palinnusa (2013) kemampuan berpikir kritis adalah
kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi masalah, menghubungkan, menganalisis dan
memecahkanmasalahmatematika.SelanjutnyaTrillingdanFadel(2009)jugamenyatakanbahwa
kemampuanberpikirkritisterdiridarikemampuanuntukmenganalisis,menafsirkan,mengevaluasi,
meringkas, dan mensintesis semua informasi. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir bahwa memiliki karakteristik
menganalisis,mensintesis,mengenalidanmemecahkanmasalah,sertapenutup.
2.3DipanduPenemuanModel
SalahsatumodelpembelajaranyangberpusatpadasiswadipanduModelpenemuan.Penemuanini
tidakmodelpembelajarandilakukanuntukmenemukansesuatuyangbenarbenarbaru,tapidalam
modelini,siswadiharapkanuntukmenemukanpengetahuansecaraaktifsukamelakukantebakan,
perkiraan, dan mencoba sehingga siswa dapat menemukan konsepkonsep, rumus dan sejenisnya
dengangurubimbingan.Siswamenemukankonsepmelaluibimbingandanarahandarigurukarena
pada umumnya sebagian besar siswa masih memerlukan konsep dasar untuk dapat menemukan
sesuatu. Model ini sangat berguna untuk mata pelajaran matematika sesuai dengan karakteristik
matematika. Hal ini sejalan dengan Sugiyono diusulkan (2009) bahwa model penemuan dipandu
merupakan salah satu pembelajaran penemuan menggunakan, di mana siswa mendapatkan
pengetahuanharusdipahamidenganbimbinganguru,sepertimelaluipertanyaan,showdemonstrasi
ataumedialainnya.Demikianjuga,menurutMarkaban(2006)langkahlangkahModelpenemuan
terbimbing adalah (1) merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data
secukupnya;(2)daridatayangdiberikanolehguru,siswamempersiapkandiri,proses,mengatur,dan
menganalisisdata;(3)Parasiswamenyusunkonjektur(perkiraan)darihasilanalisisyangdilakukan;
(4)jikaperlu,konjekturyangtelahmembuatsiswadiperiksaolehguru;(5)verbalisasikonjekturjuga
diserahkankepadasiswauntukmengatur;(6)Setelahsiswamenemukanapayangmerekabutuhkan,
guruharusmemberikanlatihanataupertanyaantambahanuntukmemeriksaapakahtemuanitubenar.
Dariuraiandiatas,disimpulkanbahwamodelpenemuandipanduadalahmodelpembelajaranyang
menyajikan masalah atau pertanyaan yang membuat siswa dapat berpikir, mengamati, membuat
dugaan, menjelaskan, dan menganalisis untuk menemukan pengetahuan dengan bimbingan dan
petunjukdariguru.
3.MetodePenelitian
inijenispenelitianmodelpengembangandepelopmentresearch.Thenyadigunakanadalahmodel4D
dariThiagarajan.3.1PopulasidanSampel
PopulasidalampenelitianiniadalahsemuasiswakelasVIIIMTsSwastadariMedan.Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, sehingga terpilih delapan grade A
SwastaMTsIRAdangradeAdelapanMTsLab.AlWashliyah.UjicobasayalakukandikelasA
delapan Swasta MTs IRA dan uji coba II di kelas A delapan MTs Lab. AlWashliyah. 3.2
PengembanganPembelajaranPerangkat
Pengembangan perangkat pembelajaran meliputi: Buku Panduan Guru, Buku Mahasiswa, RPP,
MahasiswaLembarKegiatan,daninstrumenpenelitianyangmemahamiteskemampuankonsepdan
berpikirkritismatematisteskemampuan.Pengembanganperangkatpembelajarandilakukandengan
menggunakanmodelThiagarajan,Semmel,danSemmel(1974)yaitumodel4Dyangterdiridari
empat tahap yang menentukan, desain, mengembangkan, dan menyebarluaskan. Pengembangan
modifikasi Ringkasan perangkat pembelajaran menggunakan model 4D, disajikan dalam
Figure1below:
SCHOOL PERCOBAAN BIDANG Diseminasi Gambar 1: Pengembangan Bagan
BelajarDevices4DModel3.3instrumendanteknikanalisis
datainstrumenataualatuntukmengumpulkandatadalampenelitianinites,kuesionerdanlembar
observasi. Tes ini digunakan untuk mengukur konsep pemahaman dan berpikir kritis matematis
kemampuan. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan tanggapan siswa, dan lembar observasi
digunakansebagaipengamatanlembarpadapelaksanaanalatpembelajaranyangdikembangkandi
kelas.SebelumtesdigunakandalamujicobaIdanujicobaII,terlebihdahuludilakukanujisampeldi
luar kelas, maka hasil tes dianalisis validitas dan reliabilitas. Rumus yang digunakan untuk
menghitungvaliditasadalahkorelasiproductmomentrumusrxy=
(Sugiyono,2013),yaitu:
Selanjutnya,untukmenghitungdeskripsikoefisienreliabilitastentangformulayangdigunakanAlpha
(Arikunto,2009):
JumlahvariansSementarabelajaruntukmelihatefektivitasperangkatpembelajaran,dilihatdari
tigaaspek:3.3.1PenguasaanbelajarsiswadalamPenguasaanklasiksiswaklasikdianalisisdengan
mempertimbangkanbahwasiswamengatakanlengkapjikanilaimasingmasingsiswamencapaiskor
belajar
65,sedangkanpenelitiandikatakantelahselesaidiyaituklasikjika
ada85%ofsiswayangmengikutitestelahmencapaiskor
65.
3.3.2PencapaianbelajartujuanPencapaianbelajartujuanuntuksetiapitemdigunakanrumus(Fauzi,
2002):
(3)
Kriteriaadalah:0%T<75%:tujuanpembelajaranbelumtercapai.
75%T100%:Belajartujuantercapai.
3.3.3 Pencapaian belajar waktu Pencapaian waktu belajar mengacu pada kesesuaian waktu yang
tersedia untuk KTSP kurikulum. Sementara data dari kuesioner yang berhubungan dengan siswa
respondianalisisdengandeskriptifkuantitatif,dihitungdenganmenggunakanrumus(Sinaga,
2007):%responsetiapaspek=
x100%(4)
Untuk menentukan pencapaian tujuan belajar siswa tanggapan , ketika jumlah siswa yang
memberikanresponpositifyanglebihbesardariatausamato80%darijumlahsubjekbelajaruntuk
setiap tes. Selanjutnya, untuk proses penyelesaian jawaban siswa terlihat dari jawaban siswa
kesesuaiandenganindikatorpemahamankonsepdanberpikirkritismatematiskemampuan.
4.Hasil
4.1DeskripsiPengembanganPembelajaranBerbasisDevicesDipanduPenemuanModelTahapan
Pengembanganperangkatpembelajarandilakukandenganmenggunakanmodel4Dyangterdiridari
tahapkamipembangunanyangmenentukan,desain,mengembangkan,danmenyebarluaskan.Secara
rincitahapanpengembanganperangkatpembelajaransebagaiberikut:4.1.1TentukantahapA.depan
analisisakhirHasilperumusantujuanpembelajaranyangdilakukandisesuaikandenganstandardan
kompetensidasarkurikulumKTSP.
:Koefisienujireliabilitask:jumlah
item:Jumlahskortesvariansdarisetiapitem.
B.SiswaanalisisHasilsiswakarakteristikpenelitianSwastaMTsIRAdanMTsLab.AlWashliyah
dikelasdelapandariyear2014sekolah/2015,yaitusiswakelasdelapanusiaratarata1415tahun.
JikadikaitkandengantahapperkembangankognitifmenurutPiaget(Trianto,2011),makasiswakelas
VIII pada tahap pengembangan operasional formal. Karakteristik utama dari fase ini adalah
pengembangan dari anak mampu berpikir abstrak dan logis. Oleh karena itu, adalah tepat untuk
pembelajaran matematika dimulai dengan beton atau abstrak benda dekat dengan hidup mereka,
sehingga diharapkan dapat membantu proses pemahaman siswa dan berpikir kritis matematis.
Selanjutnya ditinjau dari latar belakang pengetahuan siswa diketahui telah mempelajari segitiga
materialdanpersegipanjangdalamtujuhkelassebagaiprasyaratbahanuntukmempelajarilingkaran
dikelasdelapan.AnalisisC.KonsepHasilanalisiskonseplingkaranmaterimengacupadaKTSP
kurikulum,termasuklingkaranpemahaman,unsurunsurlingkaran,kelilingdanluaslingkaran,dan
hubungansudutpusat,panjangbusurdansegmenyangluas.AnalisisD.TugasHasilanalisistugas
tugastugas yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran dengan menggunakan perangkat
pembelajaran, yaitu menemukan lingkaran akal, ditemukan unsurunsur lingkaran, menemukan
kelilingdanluaslingkaran,danmenemukanhubungansudutpusat,yangpanjangbusursegmenyang
luas, dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan kehidupan seharihari dengan unsurunsur
lingkaran,kelilingdanluaslingkaran,dansuduthubunganpusat,danlebarsegmenpanjangbusur.E.
PerumusantujuanpembelajaranHasilperumusantujuanpembelajarandilakukandisesuaikandengan
standarkompetensidankompetensidasarkurikulumKTSP.
4.1.2DesaintahapA.UjikompilasiujiyangdigunakanTespemahamankonsepdanberpikirkritis
matematiskemampuandalambentukdeskripsi.B.MediapemiludanalatalatMediadanalatalat
yangdigunakan,merekapenguasadaerah,kardus,gunting,kompas,pensil,pena,busur,menggambar,
rodareplika,kalkulator,danpenghapus.C.FormatpemilihanFormatRPPdisesuaikandenganformat
yangdigunakandalamKTSPkurikulum,kegiatanbelajarterdiridarikegiatanawal,kegiatanintidan
penutup. SementaraGurubukuPanduanFormat, BukudanLASMahasiswa dibuatdalamwarna
sehingga siswa akan tertarik dan termotivasi untuk belajar. D. Desain awal Pada tahap ini
menghasilkandraftawalrencanapelajaran(RPP)menjadi5sesi,gurubukupetunjukuntuksetiap
pertemuan,bukusiswadanLASuntuksetiappertemuan,tespemahamankonsepdanberpikirkritis
matematis kemampuan, panduan penilaian garis, dan kunci jawaban. Semua hasilnya pada tahap
desaindisebutDraftI.
4.1.3.MengembangkantahapHasildarimendefinisikandandesaintahapuntukmenghasilkandesain
awal dari perangkat pembelajaran yang disebut rancangan I. Setelah Model penemuan dipandu
dirancangdalambentukdraftpertama,kemudiandiujivaliditasolehahlidanujicobalapangan.A.
Hasilahli
validasisebelumperangkatpembelajarandaninstrumenpenelitiantelahdiuji,perangkatpembelajaran
pertamadaninstrumenpenelitiandivalidasilimavalidatoryangtermasukahlidilapangan.Darihasil
validasi,kriteriadiperolehpembelajarandanpenelitianinstrumenyangdikembangkanadalah"sah"
dan dapat digunakandenganrevisi kecil. Selanjutnya, instrumen penelitianyang menguji konsep
pemahaman dan kemampuan berpikir kritis, pertama kali diuji pada sampel di luar kelas, dan
kemudiandiujivaliditasdanreliabilitas.
B.TrialsI.
Setelah perangkat dikembangkan belajar memiliki valid. Kemudian perangkat pembelajaran
berikutnya dalam bentuk rancangan II adalah uji coba di kelas delapan Swasta MTs IRA. Hasil
analisis data uji coba saya adalah belajar perangkat di efektif, karena ada beberapa indikator
efektivitas yang belum tercapai. Hasil konsep kelengkapan pemahaman klasik dan berpikir kritis
matematiskemampuansiswapadaujicobaIdapatdilihatpadaTable1.
Tabel 1. Hasil ketuntasan klasikal pemahaman konsep dan berpikir kritis matematis
kemampuansiswapadaujicobaI
Kategori
MemahamiKonsepKemampuanBerpikirKritisKemampuan
Siswa Total Persentase Siswa Jumlah Persentase Lengkap 33 84,62% 30 76,92%
Tidaklengkap615,38%923,08%
Jumlah39100%39100%
dari Tabel 1 menunjukkan bahwa dalam ketuntasan klasikal siswa belajar dari kemampuan
pemahaman konsep yang total siswa yang menyelesaikan adalah 33 dari 39 siswa (84,62%) dan
jumlah siswa yang tidak selesai itu 6 dari 39 siswa (15,38%). Sedangkan kemampuan berpikir
matematiskritistotalsiswayangmenyelesaikanadalah30dari39siswa(76,92%)danjumlahsiswa
yangtidakmenyelesaikanberada9dari39siswa(23,08%).Selainitu,hasilpencapaianbelajartujuan
dalam uji coba saya pada konsep pemahaman dan kritis berpikir matematis kemampuan belum
tercapaipadaitemnomor2dan3.Sedangkanwaktupembelajarandigunakansesuaidengankriteria
pencapaianwaktubelajar.Berdasarkananalisisdanujicobasayaharusadarevisibeberapakomponen
perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan perangkat pembelajaran harapan model
pembelajaran penemuan terbimbing berdasarkan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan
berpikirkritismatematiskemampuansiswa.C.UjianII
SetelahsidangsayadalamdraftII,perbaikanlebihlanjutuntukmenghasilkanperangkatpembelajaran
yangmemenuhiefektivitasyangbaik.RevisipadasidangpertamamengakibatkandraftIIIyangakan
diadili pada siswa kelas VIII MTs Lab. IKIP AlWashliyah. Percobaan II dilakukan lima kali
pertemuansesuaidenganrencanapelajaran(RPP)telahdikembangkan.PercobaanIIdilakukanuntuk
mengukur efektivitas perangkat pembelajaran (draft III) dikembangkan berdasarkan model
pembelajaran penemuan terbimbing yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan
berpikir kritis matematis kemampuan siswa. Secara keseluruhan, tingkat pemahaman konsep dan
kemampuanberpikirkritiskelengkapanujiklasikIIdapatdilihatpadatabel2.
Tabel 2. Hasil ketuntasan klasikal pemahaman konsep dan berpikir kritis matematis
kemampuansiswapadaujicobaII
Kategori
MemahamiKonsepKemampuanBerpikirKritisKemampuan
Berdasarkan data pada Tabel 2, tampak bahwa dalam ketuntasan belajar klasikal siswa dari
kemampuanpemahamankonsepyangmerupakantotalsiswayanglengkapadalah36dari40siswa
(90,00%)dantotalsiswayangtidaklengkapadalah4dari40siswa(10,00%).Sementaraberpikir
matematiskemampuankritisyangmerupakantotalsiswayangmenyelesaikanadalah34dari40siswa
(85,00%)dantotalsiswayangtidaklengkap6dari40siswa(15,00%).Selainitu,pencapaiantujuan
pembelajarantelahdicapaiuntuksetiapitempadakonseppemahamandanberpikirkritismatematis
kemampuan.Demikianjugadenganwaktubelajaryangdigunakansesuaidengankriteriapencapaian
waktubelajar.Dapatdisimpulkanbahwaberdasarkandipandupenemuanpercobaanmodelperangkat
pembelajaranIIyangmerupakanrevisidaripercobaansayatelahbertemukualitasuntukperangkat
pembelajaranyangefektif.
4.1.4DiseminasitahapDiseminasipengembanganperangkatpembelajaranberbasisdipanduModel
penemuandilakukandiMTsIRAswastadanMTsLab.IKIPAlWashliyah,dandisebarluaskanke
MTslainyangmemilikikarakteristikyangsamadengansekolahsekolahujicoba.Dengantujuan
yangdapatdigunakanpadasemesterberikutnyapadalingkaranmaterial.
4.2PeningkatanpemahamankonsepdanberpikirkritismatematiskemampuansiswadiMTsdengan
menggunakanperangkatpembelajaranberbasismodeldipandupenemuan
BerdasarkanhasilanalisiskonseppemahamanpeningkatansiswadiujicobaIdanIImenunjukkan
bahwarataratakemampuanpemahamankonsepsiswapadapascates,hasilpadaujicobasayadari
77,92ditingkatkanuntuk81.81onsidangII.Dengandemikian,peningkatannilairataratakemampuan
pemahaman konsep siswa sebesar 3,89. Selanjutnya, peningkatan masingmasing indikator
kemampuanpemahamankonsepyangmeningkatkandalamkemampuanpemahamankonsepratarata
indikatormenyatakankembalikonsepsebesar0,01,indikatormemberikancontohdannoncontoh
konsepsebesar0,13,danindikatoruntukmenerapkankonsepdalampemecahanmasalahsebesar0,21.
Halinimenunjukkansiswapemahamankonseptelahmenggunakanperangkatpembelajaranberbasis
modelpenemuandipanduditingkatkan.Sedangkanhasilanalisisperbaikanberpikirkritismatematis
kemampuan dalam uji coba I dan II menunjukkan bahwa ratarata berpikir kritis matematis
kemampuanpadahasilposttestpadaujicobasaya73,88ditingkatkanto77.58diadiliII.Dengan
demikian, peningkatan nilai ratarata berpikir kritis matematis kemampuan siswa sebesar 3,70.
Furthermore,theimprovementofeachindicatorofthecriticalthinkingmathematicallyabilitythat
improveintheaveragecriticalthinkingmathematicallyabilityoftheindicatoranalyzeamounting
0.11,indicatorsynthesizeamounting0.26,theindicatorrecognizeandsolveproblemsamounting
0.08,andtheconcludedindicatoramounting0.16.Thisshowsthecriticalthinkingmathematically
ability of students have used learning devices based guided discovery model improved. Thus
concludedthatlearningdevicesbasedguideddiscoverymodelcanimproveunderstandingconcept
andcriticalthinkingmathematicallyofstudents.
4.3 Students' responses toward learning devices based guided discovery model in improve
understanding
conceptandcriticalthinkingmathematicallyabilityofstudentsatMTs
BasedontheanalysisofdataonstudentresponsestrialsIandIIaregivenattheendoflearning,the
overallstudentfelthelpedandpleasedwithlearningdevicesbasedguideddiscoverymodelwere
developed,inotherwordstheresponsegivenafterthestudentsweregivenlearningusinglearning
devicesbasedguideddiscoverymodelisverypositive.ItisbasedonstudentresponsesontrialsIand
IIthecomponentslearningdevicesbasedguideddiscoverymodelmeetthecriteriaofeffectiveness.If
theobservedpercentageofstudents'responsetolearningdevicecomponentsaredeveloped,usingthe
modelofguideddiscoveryalwaysmeetthecriteriawhichstudentresponseswerepositive,ifthe
percentage of student responses to every aspect of greater than 80%. Thus concluded that the
componentsoflearningdevicesthathavebeendevelopedtocontributepositivelytothelearning
activitiesofstudents.
4.4Thesettlementprocessofthestudent'sanswersinproblemssolvingofunderstandingconcepts
andcritical
thinkingmathematicallyabilityofstudents
Thesettlementprocessofthestudent'sanswerstrialsIandIIpurposetoseethestudent'sabilityto
solvetheproblems.TrialsIdoneineighthgradeAofPrivateMTsIRAandtrialsIIdoneineighth
gradeAofMTsLab.IKIPAlWashliyah.Basedontheanswersheet,thefollowingwillbepresented
severalsettlementprocessofthestudent'sanswerstothetestofunderstandingconceptandcritical
thinkingmathematicallyability.
Figure2.(a)AnswerPKTrialsI,(b)AnswerPKTrialsIIFromfigure2.(a)
Students can provide examples and nonexamples, but students cannot restate the concept
appropriately.Whileinfigure2.(b)Studentscandetermineexamplesandnonexamplesofconcepts
andstudentscanrestateaconcept.ProblemtoItemNo.2
(a)(b)Figure3.(a)AnswerPKTrialsI,(b)AnswerPKTrialsIIFromfigure3.(a)Studentscan
provideexamplesandnonexamples,butstudentscannotapplytheconceptintoproblemsolving.
Whileinfigure3.(b)studentscandetermineexamplesandnonexamplesoftheconceptandstudents
canapplytheconceptintoproblemsolving.ProblemtoItemNo.3
Fromfigure4.(a)Theformulausedstudentwrongandthestudentcannotapplytheconceptinto
problemsolving.Whileinfigure4.(b)Stepcompletionstudentscompleteandstudentcanapplythe
conceptintoproblemsolving.Thissuggeststhatthesettlementprocessofthestudent'sanswerstothe
testofunderstandingconceptontrialsIIbetterthanthesettlementprocessofthestudent'sanswerson
trialsI.Basedonthestudentanswersheets,thefollowingwillbepresentedthesettlementprocessof
thestudent'sanswerstothetestofcriticalthinkingmathematically.ProblemtoItemNo.1
(a)(b)Figure5.(a)AnswerKBKTrialsI,(b)AnswerKBKTrialsIIFromfigure5.(a)Steps
completionofstudentincompleteandstudentincorrectinanalyzingproblems.Whilethefigure5.(b)
Studentshavebeenabletoanalyzethegivenproblem.ProblemtoItemNo.2
(a)(b)
Figure6.(a)AnswerKBKTrialsI,(b)AnswerKBKTrialsIIFromfigure6.(a)
calculationofstudentswronginsynthesizestage,studentsarenotabletoanalyzethequestionsand
student'sanswersdonotcomplete,thenthestudentsdonotconcludetheanswer.Whilethefigure6.
(b)studentshavebeenabletoanalyzeproblemsandconcludeswithagoodanswer.
ProblemtoItemNo.3
(a)(b)
Figure7.(a)AnswerKBKTrialsI,(b)AnswerKBKTrialsIIFromthefigure7.
(a)Studentscanrecognizetheproblemandstepstoresolvethestudentcorrectlybutthecalculations
studentswrong.Whilethefigure7.(b)Studentscanrecognizeandsolveproblems.Fromtheanalysis
ofthesettlementprocessofthestudent'sanswers,thestudents'answersonthetrialsIImoreacquire
theassessmentcriteriaof"good".Theprocessofthesettlementprocessofthestudent'sanswerstrials
IImorestructured,systematic,varied,andinaccordancewiththeindicatorsunderstandingconcept
and critical thinking mathematically when compared with the settlement process of the student's
answersontrialsI.
5.Discussion
Theresultsshowedthatthelearningdevicesbasedguideddiscoverymodelhavemetthecriteriaof
effectiveness. This is because by applying learning devices based guided discovery model, the
studentsactivelyseek,developingtheirownknowledge,andmakinginferencesfromtheknowledge
thatisfoundwiththeguidanceandinstructionsoftheteacherintheformofquestionsthatlead.This
isreinforcedbyHamalik(2009)guideddiscoverymodelisatwowaysystemthatinvolvesstudents
inansweringthequestionasthosequestionsgivenbytheteacher.Thesamethingalsoexpressedby
Vygotsky(Trianto,2011),thelearningprocesswilloccurifthechildworkorhandletasksthathave
notbeenstudied,butthetaskisstillwithintheirreachiscalledthezoneofproximaldevelopment.
Thus,themoreactivethestudentshandlethetasksoflearning,themoreeffectivethelearningis
done. This is reinforced by the constructivist theory of Piaget (Sugiyono, 2009), emphasizes the
importance of the activities of learners to actively construct their own knowledge, such as the
activitiesoflearnersinprocessingmaterials,workontheproblems,makeconclusions,andformulate
aformulawiththeirownwordswhichareindispensableactivitysothatlearnerscanbuildknowledge.
Furthermore, improvement understanding concept and critical thinking mathematically ability of
students by using the learning devices based guided discovery model is a natural thing, This is
becausethestudentsthemselveswhofindtheconceptandmasterthecorrectfindings,whiletherole
oftheteacherguidingstudentstogivedirection(guided)andstudentsareencouragedtothinkfor
themselvessothattheycanfindthegeneralprinciplesunderthedirection/questionsgivenbythe
teacherandtheextenttowhichstudentsareguideddependsonitsabilityandthematerialbeing
studied.ThesamethingalsoexpressedbyAndarwatiandHermawati(2013)guideddiscoverymodel
putstheteacherasafacilitatorsothatteachersguidestudentsonlyifnecessary.Thiswasconfirmed
bytheresultsofresearchSunismiandNu'man(2012),aswellastheresultsofresearchAfriantiand
Saragih (2012), respectively on the development of learning materials through guided discovery
model of the material geometry and trigonometry assisted computer and Software Autograph in
strengthening students' conceptions showed improvement understanding concept mathematically
abilityofstudents.Inaddition,giventhepositiveresponsecausedstudentsbecauseteachershave
givenastimulusintheformoffeedbackandreinforcementinaccordancewiththecharacteristicsof
thestudentsafterstudyingthestateoftheclass.Basedonthecharacteristicsofstudents,teachers
create lesson plans that contain student activities undertaken, time, and evaluationof customized
guideddiscoverymodel.Teachingprogramsarealsooutlinedinlearningdevices,suchasstudent
book,guidebookteacher,andLASasaguideforstudentsandteachersinguidingstudentstoobtain
solutionstoproblemsandachievelearningpurpose.ThisstatementisreinforcedbySanjaya(2010)
thatthelearningprocessisacomplexprocess,whichshouldtakeintoaccountthevarious
possibilitiesthatwillhappen,possibilitiesthatweresubsequentlyrequirecarefulplanningofevery
teacher.InlinewiththeresultsEffendi(2012)showthatstudentshaveapositiveattitudetowards
mathematicsandlearningbyguideddiscoverymethod.Thusconcludedthatthecomponentsofthe
learningdevicesdevelopedtocontributepositivelytothelearningactivitiesofstudents.Thelearning
processusingthelearningdevicesbasedguideddiscoverymodel,requiresstudentstothinkmore
exploratorythanjustthinkingofmechanicalandprocedural.Inaddition,studentsaretrainedtosolve
problemsthatareoftenexperiencedbystudents,byprovidingacommonproblemexperiencedbythe
students,thenthemindsetstudentsnotjustlimitedtotextbooks,buttheycansolvetheproblemsin
theirownwayandthemeasurestheydeemappropriatesettlement.Sothatitaffectsoftheresultsof
understanding concept and critical thinking mathematically ability, where most of the students'
answerssystematic,structured,varied,andaccordingtotheindicatorsoftheunderstandingconcepts
andcriticalthinkingmathematicallyability.
6.Conclusion
Basedontheresearchthathasbeenpresentedintheprevioussection,someofconclusionscanbe
drawnwith:1)learningdevicesthatmeetthecriteriaofeffectiveness,effectivenessintermsofa)
studentsmasterylearningintheclassically;b)achievementoflearningobjectives;andc)learning
time;2)learningdevicesbasedguideddiscoverymodelisabletoimprovetheunderstandingconcept
andcriticalthinkingmathematicallyabilityofstudents,withanaverageachievementofeachofthe
trialsIamountedto77.92improvedto81.81onthetrialIIandthetrialIwas73,88improvedto
77.58ontrialII;3)Students'responsestocomponentsoflearningdevicesandlearningactivitieswere
positive 4) the settlement process of the students' answers to problems solving about the
understandingconceptandcriticalthinkingmathematicallyabilityofstudentswithguideddiscovery
modelmorevariedandbetter.
7.Acknowledgement
Theauthorsrecognizethatmanypartiesinvolvedinhelpingthecompletionofthisjournal.Therefore,
on this occasion, the authors thank profusely to all leaders and staff in UNIMED, the thesis
supervisor.Next,theauthorsthankprofuselytotheHeadmaster,teachers,andstudentsofPrivate
MTsIRAandMTsLab.IKIPAlWashliyah.
ReferencesAndarwati,D.,&Hernawati,K.(2013).DevelopmentofStudentActivitySheet(LKS)
BasedGuideddiscoveryApproachAssistedGeoGebraToLearningTrigonometryTopicsinClassX
SMA,ProceedingsoftheNationalSeminarofMathematicsandMathematicsEducation,165174.
Arends,RI(2008).LearningtoTeach,learntoTeaching.Seventhedition.VolumeOne.(Translated
by Soedjipto, Helly, P. and Soedjipto, Sri, M.) Yogyakarta: Learner Library. Arikunto, S. 2009.
Researchmanagement.Jakarta:RinekaCipta.Chukwuyenum,AN(2013).ImpactofCriticalthinking
on PerformanceinMathematics amongSenior Secondary School Students inLagos State. IOSR
JournalofResearch&MethodinEducation,3(5),1825.Effendi,LA(2012).MathematicsLearning
withGuidedDiscoveryMethodtoImproveRepresentationsandProblemSolvingMathematically
Ability Students SMP. Journal UPI, 13(2), 110. Fauzi, KMS. A. (2002). Realistic Mathematics
LearningintheDivisionSubjectinElementarySchool.Tesis.Tidakdipublikasikan.Surabaya:PPs
State University of Surabaya. Hamalik, O. (2009). Teaching Planning Based Systems Approach.
Jakarta: Bumi Aksara. Hasratuddin. (2009). Critical Thinking and Emotional Intelligence on
Mathematics Learning, Proceedings of the National Seminar on Mathematics Learning School,
DepartmentofMathematicsEducation,146156.Markaban.(2006).MathematicsInstructionalModel
withGuideddiscoveryApproach.Yogyakarta:CenterforDevelopmentandUpgradingofTeachersof
Mathematics. Matthew, B, & Kenneth I, O. (2013). A Study on the Effects of Guided Inquiry
TeachingMethodonStudentsAchievementinLogic.InternationalResearcher(online),2(1),135
140.Muchayat.(2011).DevelopmentofMathematicalLearningDeviceswithIdealProblemSolving.
ChargedCharacterEducation.JournalPP,1(2),200208.
Palinnusa,L,A.(2013).Students'CriticalMathematicalThinkingSkillsandCharacter:Experiments
forJuniorHighSchoolStudentsthroughRealisticMathematicsEducationCultureBased.IndoMS.
JME,4(1),7594Risdianto,H.,dkk.(2013).TheDifferenceofEnhancementMathematicalProblem
SolvingAbilityandSelfEfficiencySMAwithMAStudentIPSProgramThroughGuidedInquiry
Learning Model Assisted Autograph Software in Langsa. Journal of Mathematics Education
PARADIKMA,6(1),89108.Sanjaya,W.(2010).PlanningandLearningSystemDesign.Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup. Saragih. S., & Afrianti. V. (2012). Improvement understanding
concept ability Graph Functions Trigonometry Students of SMK by Guided Discovery Assisted
Software Autograph. Journal Education and Culture (Online), 18(4), 368381. Saragih, S., &
Habeahan, W, L. (2014). The Improving of Problem Solving Ability and Students' Creativity
MathematicalbyUsingProblemBasedLearninginSMPNegeri2Siantar.JournalofEducationand
Practice, 5(35), 123132. Saragih, S., & Napitupulu, E. (2015). Developing StudentCentered
LearningModeltoImproveHighOrderMathematicalThinkingAbility.CanadianCenterofScience
and Education, 8(6), 104112. Sinaga, B. (2007). Development of Mathematical Problem Based
Learning Model Based Batak's Culture (PBMB3). Disertasi. Tidak dipublikasikan. Surabaya:
Doctoral program StateUniversity of Surabaya. Sugiyono. (2009). Exploiting Software Cabri in
Learning by Guided discovery. Proceedings of the National Seminar on Mathematics Learning
School,DepartmentofMathematicsEducation,124134.
.(2013).Statisticforresearch.Bandung:Alfabeta.Sumarmo,U.(2013).Paperscollection
and disposition of Mathematical Thinking and Learning. Department of Mathematics Education
FMIPAUPI.Sunismi.&Nu'man,M.(2012).DevelopmentofLearningMaterialsandMeasurements
geometry Guided Discovery Model Assisted Computer to Strengthen Conception of Students.
CakrawalaEducation,31(2),200216.Thiagarajan,S.Semmel,DSSemmel,M.(1974).Intructional
DevelopmentforTrainingTeachersofExceptionalChildren.AsourseBook.Blomington:Centralfor
InnovationonTeachingTheHandicapped.Trianto.(2011).DesigningaLearningModelInovative
Progresive.Jakarta:Kencana.
.(2011).IntegratedLearningConceptsModel,Strategies,andImplementationinEducation
UnitLevelCurriculum(KTSP).Jakarta:BumiAksara.Trilling,B.,&Fadel,C.2009.21stcentury
skills:LearningforlifeinOurTimes.SanFransisco:JosseyBass.Wardhani,S.2008.AnalysisSI
and SKL Subjects Mathematics SMP/MTs for Optimization Purpose. Yogyakarta: Center for
DevelopmentandEmpowermentofTeachersandEducationPersonnelMathematics.
IISTEadalahpelopordalamOpenAccesslayanandanmanajemenacaraakademikhosting.Tujuan
dariperusahaanadalahMempercepatKnowledgeSharingglobal.
Informasilebihlanjuttentangperusahaandapatditemukanpadahomepage:http://www.iiste.org
CALLFORPAPERSJURNAL
Adalebihdari30peerreviewjurnalakademikhostdibawahplatformhosting.
Calon penulis jurnal dapat menemukan instruksi pengajuan pada halaman berikut:
http://www.iiste.org/journals/Semuajurnalartikelyangtersediaonlineuntukparapembacadiseluruh
duniatanpakeuangan,hukum,atauteknishambatanselainorangorangyangtidakterpisahkandari
mendapatkanakseskeinternetitusendiri.Versikertasdarijurnaljugatersediaataspermintaandari
pembacadanpenulis.
SUMBERLEBIH
Bukuinformasipublikasi:http://www.iiste.org/book/
konferensiAkademik:http://www.iiste.org/conference/upcomingconferencescallforpaper/
IISTEKnowledgeSharingMitra
EBSCO, Indeks Copernicus, Periodicals Directory Ulrich, JournalTOCS, PKP Open Archives
Harvester,BielefeldAkademikSearchEngine,ElektronischeZeitschriftenbibliothekEZB,OpenJ
Gate,OCLCWorldCat,UniverseDigtialPerpustakaan,NewJour,GoogleScholar

Anda mungkin juga menyukai