Peta proses operasi adalah peta kerja yang mencoba menggambarkan urutan kerja dengan
jalan membagi pekerjaan tersebut elemen-elemen operasi secara detail. Tahapan proses
operasi kerja ini harus diuraikan secara logis dan sistematis. Keseluruhan operasi kerja dapat
digambarkan dari awal (raw material) sampai menjadi produk akhir (finished goods product)
sehingga analisa perbaikan dari masing-masing operasi kerja secara individual maupun urut-
urutannya secara keseluruhan dapat dilakukan.
Untuk bisa menggambar peta operasi ini dengan baik, ada beberapa aturan dasar yang perlu
dipahami dan diikuti sebagai berikut.
1. Pertama kali tentukan dahulu apakah peta yang akan dibuat merupakan Material
Process Chart ataukah Man-Process Chart
2. Selanjutnya pada baris paling atas perlu dituliskan Peta Proses Operasi dan
seterusnya tulis semua identifikasi kerja lainnya seperti :nama obyek, nomor gambar
kerja, dan lain-lain.
3. Lambang atau simbol ASME ditempatkan dalam arah vertikal secara berurutan yang
menunjukkan terjadinya perubahan proses untuk setiap simbolnya.
4. Penomoran terhadap kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan
operasi yang diperlukan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses
yang terjadi. Penomoran terhadap kegiatan pemeriksaan (inspeksi) diberikan tersendiri
dan aturannya sama dengan aturan pemberian nomor pada proses operasi.
5. Agar diperoleh gambar peta proses operasi yang baik, maka produk yang paling
banyak memerlukan proses operasi yang harus dipetakan terlebih dahulu dan
digambarkan pada garis vertikal paling kanan sendiri.
Setelah semua langkah-langkah proses kerja digambarkan dengan lengkap maka perlu
dibuatkan ringkasan (summary) yang mencantumkan informasi-informasi total mengenai :
banyaknya operasi dan pemeriksaan yang dilaksanakan serta jumlah waktu (menit atau jam)
yang dibutuhkan untuk masing-masing proses tersebut.
Dalam penggambaran peta proses operasi tampak bahwa ruang lingkup operasi yang dibahas
sangat luas tetapi tidak begitu detail. Penggambaran dengan peta ini hanya terfokus pada
aktivitas-aktivitas yang produktif saja. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk langkah awal
dalam proses perencanaan pembuatan produk.
Gambar 2.1 Langkah-langkah Sistematis Pembuatan Peta Proses Operasi
Keterangan :
W = waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau pemeriksaan (dinyatakan dalam
unit waktu menit atau jam)
O-N = nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut
I-N = nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan
M = nama mesin atau lokasi kerja dimana kegiatan operasi atau pemeriksaan tersebut
dilaksanakan
K = komponen yang tidak dikerjakan, tapi tinggal merakitnya
(Wignjosoebroto, 2006).
DIAGRAM ALIR
Nomor Peta : 01
Dikupas
Diiris
Direndam
Ditiriskan
Minyak Goreng
Digoreng
Didinginkan/Dibumbui
Disortir
Ditimbang
Dikemas
Keripik Pisang
(Bagja/Nangka)
PETA ALIRAN PROSES
O-1
400 Pengupasan
O-2
30
O-3
Perendaman
O-4
60 Pengangkatan/
Ditiriskan
90
OI-1
Penggorengan
O-5
60 Pembubuan
60
I- Penyortiran
1
O-6
15 Ditimbang
OI-2
15
Dikemas
Ringkasan
6 685
2 105
1 60
1
10 850