PENDAHULUAN
Sehingga sebuah pasar yang melakukan bisnis Internasional harus mengetahui betul
politik, budaya maupun sistem perundang-undangan yang berlaku di negara lain dan negara
dalam hal ini perlu memperhatikan dan mengambil kebijakan jika suatu kepentingan politik
dan kepentingan privat dalam bisnis internasional dijadikan sebagai alat untuk melakukan
perang dagang antar negara.
GLOBALISASI
Dalam kasus Indomie yang mendapat larangan izin penjualan di Taiwan juga
dikarenakan faktor dari adanya globalisasi (sosial, hukum, dan kepentingan politik) yang
timbul dari kegiatan bisnis internasional sehingga menjadikan Indomie dan produk mie
Taiwan menjadi objek dalam perang dagang.
Padahal berdasarkan rilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, produk
Indomie aman dikonsumsi dan sesuai dengan standar CODEX Alimentarius Commission
(CAC) yang diakui secara internasional. Sementara itu, Taiwan bukanlah anggota CAC
sehingga menerapkan standar yang berbeda dengan standar internasional itu, sehingga ada
perbedaan standar walaupun kedua standar itu diakui sebagai standar internasional dan
aman untuk konsumen.
Secara Sosial Budaya, PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. (ICBP), telah
berhasil menggunakan Cost Leadership Strategy dengan produk mie lainnya yang ada di
Taiwan. Terlihat bahwa warga Taiwan juga ternyata menyukai produk Indomie karena
selain rasanya enak, harganya juga murah. Tidak hanya itu bagi eksportir pun pengiriman
mie instant ke Taiwan merupakan komoditas besar dan untung besar, dimana rata-rata
harganya 50 NT$ (New Taiwan Dollar) untuk 7 bungkus Indomie. Jadi dengan harga yang
sedemikian murah, warga Taiwan maupun Tenaga Kerja Indonesia yang berada di Taiwan
menyukai kehadiran Indomie. Dari hadirnya produk Indomie dan keberhasilan dalam
persaingan pasar inilah produk lokal Taiwan merasa tersaingi dan melakukan sejumlah
langkah untuk melarang beredarnya produk Indomie dengan isu-isu kesehatan dari
negaranya.
Secara Hukum, dalam bisnis Internasional terdapat adanya perbedaan standar yang
dipegang oleh masing-masing negara sehingga Indonesia perlu menganalisis kasus
pelarangan Indomie di Taiwan apakah terjadi di luar kendali Indofood, karena menurut
Indofood, mereka telah melakukan ketentuan ekspor dengan benar. Indofood membuat
Indomie kemasan Thaiwan yang kandungan kimianya disesuaikan dengan ketentuan negeri
tersebut. Memang, standar kandungan kimia di tiap negara berbeda-beda, sehingga wajar
bila Indomie di Taiwan dilarang, di Indonesia dibolehkan. Namun eksportir atau importir
nakal diprediksi telah menyisipkan kemasan Indonesia ke Taiwan.
(Isu kesehatan) memang sering dipakai negara lain karena penjualan produk
Indonesia sedang tinggi-tingginya di sejumlah negara. Dengan kata lain, larangan di
Taiwan ini merupakan bagian dari persaingan yang tidak sehat.
KESIMPULAN
Negara dan Pasar tidak mungkin terlepas dari bisnis internasional. Namun, perlu
diwaspadai oleh negara maupun pasar yakni faktor kekuatan hukum yang kuat dan sah yang
dipegang masing-masing negara, sosial budaya yang mendominasi suatu wilayah, serta perlu
persaingan sehat dalam kepentingan bisnisnya untuk menjaga stabilitas dagang antar negara
dan menghindari pihak yang dirugikan dengan persaingan dagang yang tidak sehat tersebut.
Daftar Pustaka:
Daniels, John D., Radebaugh, Lee H & Sulivan, Daniel P.. 2007. Globalization and
International Business dalam International Business: Environment and Operations.
New Jersey: Pearson Prentice Hall
Ycel, R., Elibol, H. and Dadelen, O. (2009). Globalization and International Marketing
Ethics Problems. International Research Journal of Finance and Economics. Issue
26, pp. 93-104.