MPR adalah lembaga negara. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekarang ini
bukan lagi merupakan lembaga tertinggi negara. Ia adalah lembaga negara yang sederajat
dengan lembaga negara lainnya. Dengan tidak adanya lembaga tertinggi negara maka tidak
ada lagi sebutan lembaga tinggi negara dan lembaga tertinggi negara. Semua lembaga yang
disebutkan dalam UUD 1945 adalah lembaga negara.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan lembaga pelaksana kedaulatan
rakyat oleh karena anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah para wakil rakyat
yang berasal dari pemilihan umum. MPR bukan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat
sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945 ,perubahan ketiga bahwa kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar. Ketentuan
mengenai keanggotaan MPR tertuang dalam Pasal 2 Ayat (1) UUD 1945 sebagai berikut:
1
sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga
puluh hari;
Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.
Pengertian DPR
DPR adalah lembaga negara sebagai lembaga perwakilan. DPR merupakan lembaga
perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara. DPR beranggotakan para
wakil rakyat dari partai politik yang dipilih melalui pemilihan umum. Seluruh anggota
Dewan Perwakilan kakyat menjadi anggota MPR. DPR mempunyai fungsi:
Legislasi, yaitu membentuk undang-undang;
Anggaran, yaitu menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanjat Negara;
Pengawasan, yaitu mengawasi jalannya pemerintahan.
2
Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada
presiden untuk ditetapkan;
Memberikan pertimbangan kepada presiden untuk mengangkat duta, menerima
penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian
amnesti dan abolisi;
Memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain, serta membuat perjanjian
intemasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi
kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara dan/atau pembentukan
undang-undang;
Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat;
Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam undang-undang.
Pengertian DPD
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga perwakilan daerah yang
berkedudukan sebagai lembaga negara. DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang
dipilih melalui pemilihan umum. Seluruh anggota DPD menjadi anggota MPR. DPD
mempunyai fungsi adalah:
pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang
berkaitan dengan bidang legislasi tertentu;
pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tertentu.
Tugas dan wewenang DPD, antara lain sebagai berikut:
Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah.
Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja
negara dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
3
Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-
undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,
hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama
serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai
bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. Kedudukan MPR, DPR dan DPD sebagaimana
tertuang dalam UUD 1945 diatur lebih lanjut dalam undang-undang.
Pengertian Presiden
Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Sebagai kepala negara, presiden menjadi simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai
kepala pemerintahan, presiden memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan
tugastugas pemerintahan sehari-hari.
Dalam kedudukannya sebagai kepala pemerintahan ini, presiden dibantu oleh
seorang wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet. Menteri-menteri dalam kabinet
diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Oleh karena itu, para menteri tidak bertanggung
jawab kepada DPR akan tetapi bertanggung jawab kepada presiden.
Amendemen UUD 1945 telah mempengaruhi kedudukan presiden sebagai lembaga
eksekutif. Misalnya, dengan adanya amendemen UUD 1945, presiden tidak lagi bertanggung
jawab kepada MPR karena presiden bukan lagi mandataris MPR. Kedudukan presiden setara
dengan MPR.
Dalam sistem pemerintahan Indonesia, presiden mempunyai dua kedudukan sekaligus, yaitu
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam setiap kedudukannya, presiden
mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda-beda, seperti berikut:
1) Presiden sebagai kepala negara mempunyai tugas dan wewenang seperti berikut:
a) Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara.
b) Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.
c) Menyatakan negara dalam keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibat negara dalam
keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang.
d) Mengangkat duta dan konsul serta menerima penempatan duta negara lain. Dalam hal
ini, presiden harus memperhatikan pertimbangan DPR.
4
e) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung (MA).
f) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
g) Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang.
Wakil Presiden
Wakil Presiden adalah membantu kepala Negara/presiden yang bersifat luar biasa
dan istimewa. Sebagai pembantu kepala negara, Wakil Presiden adalah simbol resmi negara
di dunia yang kualitas tindakannya sama dengan kualitas tindakan seorang presiden sebagai
kepala negara.
Dalam sistem pemerintahan Indonesia ditentukan adanya satu jabatan presiden dan
satu jabatan wakil presiden. Pada hakikatnya presiden dan wakil presiden adalah satu
lembaga (institusi) yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu, presiden dan wakil presiden di
5
Indonesia dipilih dalam satu paket pemilihan. Presiden dan wakil presiden tidak dapat
dijatuhkan atau diberhentikan karena alasan politik.
Jika dapat diberhentikan karena alasan politik, kedua-duanya harus berhenti secara
bersama-sama. Jika ada alasan yang bersifat hukum (pidana), sesuai dengan prinsip yang
berlaku dalam hukum pertanggungjawaban pidana pada pokoknya bersifat individu. Jadi,
siapa saja di antara keduanya yang bersalah secara hukum, atas dasar prinsip hukum ia dapat
diberhentikan sesuai prosedur yang ditentukan dalam konstitusi.
Jika presiden berhenti atau diberhentikan, wakil presiden tidak secara otomatis ikut
bersalah atau ikut diberhentikan, sehingga ia dapat tampil mengambil alih kursi kepresidenan.
Demikian juga jika presiden berhenti karena meninggal dunia, dengan sendirinya wakil
presiden tampil sebagai penggantinya. Wakil presiden Republik Indonesia mempunyai
kedudukan dan kekuasaan sebagai pengganti presiden.
Pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden dapat dilaksanakan oleh beberapa
alasan. Di antaranya apabila telah terjadi pelanggaran hukum (berupa pengkhianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, dan perbuatan tercela) dan terbukti
tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden.
5. Menyusun agenda kerja kabinet dan menetapkan fokus atau prioritas kegiatan
pemerintahan yang pelaksanaannya dipertanggungjawabkan kepada presiden.
6
8. Menjalankan roda koordinasi dan komunikasi antara lembaga-lembaga
dipemerintahan.
7
5. Tugas menteri yang terakhir adalah memberikan laporan kepada Presiden, Menteri
Koordinator, dan Menteri Pimpinan Departemen. Laporan tersebut berisi tentang data-
data penting, pertimbangan, dan saran dari bidang atau divide yang menjadi tanggung
jawabnya. Lima poin di atas merupakan tugas dan wewenang menteri di Indonesia
secara umum.
8
Mahkamah Agung adalah pemegang kekuasaan kehakiman yang merdeka, artinya
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah. Undang-undang yang mengatur tentang
kekuasaan kehakiman adalah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman diserahkan kepada badan peradilan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan tugas pokok menerima, memeriksa, mengadili, dan
menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya. Adapun lingkungan kekuasaan kehakiman
berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, terdiri
atas:
1) Peradilan Umum,
2) Peradilan Agama,
3) Peradilan Militer, dan
4) Peradilan Tata Usaha Negara.
Mahkamah Agung adalah peradilan tertinggi. Hal itu berarti putusan yang diberikan
pada tingkat terakhir oleh badan peradilan lain, dapat dimintakan kasasi kepada Mahkamah
Agung. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004.
Berdasarkan ketentuan tersebut, secara garis besar kekuasaan Mahkamah Agung
mencakup dua hal, yaitu kekuasaan di dalam peradilan dan kekuasaan di luar peradilan.
1) Kekuasaan Mahkamah Agung di dalam peradilan meliputi kekuasaan dalam hal-hal
berikut:
a) Mengukuhkan atau membatalkan putusan dan penetapan pengadilan lain dalam
tingkat kasasi.
b) Meninjau kembali putusan-putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, yang diajukan oleh pihak yang berkepentingan.
c) Memutus sengketa tentang wewenang mengadili antara pengadilan-pengadilan di
beberapa lingkungan peradilan.
d) Memberi putusan dalam tingkat banding atas segala keputusan wasit (Pengadilan
Arbiter), yaitu peradilan swasta yang terdapat dalam dunia perdagangan yang diakui
pemerintah.
2) Kekuasaan Mahkamah Agung di luar peradilan sebagai berikut:
a) Melakukan pengawasan tertinggi atas jalannya pengadilan di bawahnya.
b) Melakukan pengawasan tertinggi atas para notaris dan pengacara.
9
c) Memberi nasihat kepada presiden dalam hal memberi grasi, amnesti, abolisi, dan
rehabilitasi, atau pertimbanganpertimbangan dan keterangan tentang soal yang
berhubungan dengan hukum apabila hal itu diperlukan pemerintah.
d) Menguji sah tidaknya suatu peraturan yang lebih rendah dari undang-undang terhadap
peraturan yang lebih tinggi.
Mahkamah Agung memiliki beberapa wewenang di antaranya sebagai berikut:
1. Mahkamah Agung memutus permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan tingkat
banding atau tingkat terakhir dari semua lingkungan peradilan.
2. Mahkamah Agung menguji peraturan secara materiil terhadap peraturan perundang-
undangan dibawah Undang-undang.
3. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan di semua
lingkungan peradilan dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman.
Susunan Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera, dan seorang
sekretaris. Pimpinan hakim anggota Mahkamah Agung adalah hakim agung. Pimpinan
Mahkamah Agung terdiri atas seorang ketua, dua wakil ketua, dan beberapa orang ketua
muda. Hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan dan ditetapkan oleh presiden. Pada dasarnya, Mahkamah Agung mempunyai
wewenang untuk mengadili pada tingkat kasasi dan menguji peraturan perundang-undangan.
Pengertian BPK
Badan Pemeriksa Keuangan atau disingkat dengan BPK adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. PBK masuk dalam kategori lembaga yang
mandiri dan bebas, pernyataan ini tercantum dalam UUD 1945. Anggota BPK dipilih oleh
DPR dengan tetap mempertimbangkan DPD dan kemudian diresmikan oleh Presiden.
Tugas dan wewenang Badan Pengawas Keuangan
Disebutkan dalam UU Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2006 secara terpisah, yaitu pada
BAB III bagian kesatu dan kedua. Tugas BPK menurut UU tersebut masuk dalam bagian
kesatu, isinya antara lain adalah sebagai berikut.
1. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan oleh BPK
terbatas pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Lembaga Negara
lainnya, BUMN, Badan Layanan Umum, BUMD, dan semua lembaga lainnya yang
10
mengelola keuangan negara.
4. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK harus dibahas sesuai dengan standar
pemeriksaan keuangan negara yang berlaku.
6. Jika terbukti adanya tindakan pidana, maka BPK wajib melapor pada instansi yang
berwenang paling lambat 1 bulan sejak diketahui adanya tindakan pidana tersebut.
MK (Mahkama Konstitusi)
Mahkamah Konstitusi diatur dalam pasal 24C UUD 1945 perubahan ketiga tanggal
10 November 2001 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi. Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan
kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan.
Mahkamah Konstitusi berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia.
Mahkamah Konstitusi terdiri atas sembilan orang anggota hakim konstituen dengan ketentuan
pengajuannya sebagai berikut. Tiga orang diajukan oleh Mahkamah Agung, tiga orang
diajukan oleh DPR, dan tiga orang diajukan oleh presiden. Keanggotaan Mahkamah
Konstitusi tersebut ditetapkan oleh presiden. Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh
hakim konstitusi. Mahkamah Konstitusi mempunyai beberapa wewenang sebagai berikut:
1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji UU terhadap UUD.
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara.
3. Memutus pembubaran partai politik.
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.
11
Mahkamah Konstitusi berwenang memanggil pejabat negara, pejabat pemerintah,
atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan. Mahkamah Konstitusi juga
mempunyai kewajiban memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran
oleh presiden dan/atau wapres menurut UUD.
Selain itu, Mahkamah Konstitusi juga wajib mengumpulkan laporan berkala kepada
masyarakat secara terbuka. Mahkamah Konstitusi ditetapkan dengan keputusan presiden.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan wewenangnya, Mahkamah Konstitusi dibantu oleh
sebuah sekretariat jenderal dan kepaniteraan.
Sekretariat jenderal menjalankan tugas teknis administratif Mahkamah Konstitusi, sedangkan
kepaniteraan menjalankan tugas teknis administrasi yustisial.
12