Uhkty Metodaa
Uhkty Metodaa
I. TUJUAN
Membandingkan metode addisi standar (penambahan standar) dengan kurva
kalibrasi pada penentuan besi.
Memahami cara penetapan besi secara spektrofotometri sinar tampak dengan
metode penambahan standar.
a. Alat : b. Bahan :
Karet penghisap
V. HASIL PENGAMATAN
M2 = M2 =
= 0 ppm = 4 ppm
Penambahan 1 ml penambahan 2,5 ml
M2 = M2=
M2 = M2 =
= 2 ppm = 5 ppm
Penambahan 1,5 ml penambahan 3 ml
M2 = M2=
M2 = M2 =
= 3 ppm = 6 ppm
3. Persamaan regresi
No X Y XY X2
. (volume)
1. 0 0,018 0 0
2. 1,0 0,097 0,097 1
3. 1,5 0,108 0,162 2,25
4. 2,0 0,136 0,272 4
5. 2,5 0,167 0,418 6,25
6. 3,0 0,187 0,561 9
10 0,713 1,510 22,5
a =
a =
a =
a =
= 0,0269
b =
= =0,0554
= 48,556 49 ppm / ml
[Fe]=
= 40 ppm
VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Konsentrasi larutan cuplikan yang diperoleh dalam percobaan ini yaitu 40
ppm.
Metode penambahan standar adalah suatu metode dimana pada jumlah
sampel yang sama ditambahkan larutan standar dengan konsntrasi yang
berbeda.
Metode Kurva kalibrasi dibuat dengan jalan mengukur serapan larutan-
larutan standar. Bila hukum Lambert-Beer dipenuhi, maka grafik/kurva ini
akan membentuk garis lurus yang melalui titik nol. Dengan serapan cuplikan
pada kurva kalibrasi, maka konsentrasi cuplikan dapat ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Fransiscakumala.2010. Spektronik-20. http://.wordpress.com/2010/05/04/ -
20.html. diakses 16 juni 2010
Musrinsalila.2009.MetodeAnalisis Instrumen.www//:http.scribt.com.Diakses 15
Juni 2010.
I. TUJUAN
Membandingkan metode addisi standar (penambahan standar) dengan kurva
kalibrasi pada penentuan besi.
Memahami cara penetapan besi secara spektrofotometri sinar tampak dengan
metode penambahan standar.
a. Alat : b. Bahan :
Karet penghisap
V. HASIL PENGAMATAN
VI. PERHITUNGAN
1. Menghitung absorbansi larutan standar besi (III)
Untuk 0 ml Fe untuk 2 ml Fe
T = 0,96 T = 0,73
A = - log T A = - log T
= 0,017 = 0,136
Untuk 1, ml Fe untuk 2,5 ml Fe
T = 0,80 T = 0,68
A = - log T A = - log T
= 0,097 = 0,167
Untuk 1,5 ml Fe untuk 3 ml Fe
T =0,78 T = 0,65
A = - log T A = - log T
= 0,108 = 0,187
2. Menghitung konsentrasi larutan standar besi
Penambahan 0 ml penambahan 2 ml
M2 = M2=
M2 = M2 =
= 0 ppm = 4 ppm
Penambahan 1 ml penambahan 2,5 ml
M2 = M2=
M2 = M2 =
= 2 ppm = 5 ppm
Penambahan 1,5 ml penambahan 3 ml
M2 = M2=
M2 = M2 =
= 3 ppm = 6 ppm
3. Persamaan regresi
No X Y XY X2
. (volume)
1. 0 0,018 0 0
2. 1,0 0,097 0,097 1
3. 1,5 0,108 0,162 2,25
4. 2,0 0,136 0,272 4
5. 2,5 0,167 0,418 6,25
6. 3,0 0,187 0,561 9
10 0,713 1,510 22,5
a =
a =
a =
a =
= 0,0269
b =
= =0,0554
= 48,556 49 ppm / ml
[Fe]=
= 40 ppm
VII. PEMBAHASAN
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan
pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan
berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan
monokromator prisma atau kisi difraksi dengan
detektor fototube. Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan
atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan
pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan
sering disebut dengan spektrofotometri.
Metode penambahan standar adalah suatu metode dimana pada
jumlah sampel yang sama ditambahkan larutan standar dengan konsentrasi
yang berbeda.Penetapan dengan metode ini biasanya dilakukan pula pada
spektrofotometri serapan atom,bila matriks cuplikan tidak sama dengan
matriks larutan standar atau konsentrasi analit dalam sampel sangat rendah.
(Penuntun Praktikum.2010)
Analisa kuantitatif dalam metode ini ada tiga, namun dua diantaranya
yaitu, metode adisi standar seperti pada percobaan dan metode kurva
kalibrasi pada percobaan sebelumnya untuk menentukan kadar besi. Pada
dasarnya kedua metode ini sama, perbedaannya hanya terletak pada
penambahan larutan cuplikan dengan volum yang sama, yang dicampur
kedalam larutan standar dengan konsentrasi yang berbeda pada metode
adisi standar, sedangkan pada metode kurva kalibrasi pada penentuan besi,
baik larutan cuplikan dan larutan standar diukur masing-masing, tanpa
dilakukan pencampuran antara larutan standar dan larutan cuplikan. Adapun
alasan mengapa pada metode adisi standar dilakukan penambahan cuplikan
pada larutan standar yaitu konsentrasi cuplikan yang kecil sehingga sulit
untuk diukur serapannya. Maka dengan metode ini, konsentrasi cuplikan
menjadi besar dan untuk menentukan konsentrasi cuplikan tinggal dihitung
selisihnya.(Analisis Kimia Kuantitatif.1980)
Dalam percobaan yang telah kami lakukan dengan menggunakan
metode penambahan standar, dimana metode ini dilakukan dengan
menambahkan larutan standar kedalam larutan cuplikan dengan pengukuran
absorbansi terhadap larutan cuplikan maupun campuran cuplikan standar.
Metode penambahan standar pada penetapan besi,larutan cuplikan
ditambahkan dengan larutan standar besi,dimana ion besi yang digunakan
yaitu ion besi (III) karena memiliki warna yang sangat lemah sehingga akan
diperoleh serapannya yang sangat kecil.dimana untuk mereaksikannya
digunakan pereaksi tertentu seperti KSCN dan dari reaksi ini akan diperoleh
warna yang menyerap dengan kuat dan terbentuk senyawa kompleks yang
berwarna merah.Digunakan KSCN karena KSCN dapat menghasilkan warna
yang memiliki kestabilan yang tinggi untuk waktu yang lama minimal selama
analisis berlangsung.
Pada perlakuan penambahan HCl pada percobaan ini bertujuan untuk
meminimalkan terjadinya oksidasi besi. sebab ion besi mudah sekali
teroksidasi di udara dan mudah membentuk warna sehingga lebih mudah
untuk dianalisis.Kemudian mengukur serapannya dengan panjang
gelombang 470 nm. Pengukuran tersebut dilakukan pada panjang
gelombang 470 nm karena merupakan panjang gelombang maksimum yang
diperoleh pada percobaan ke-2.
Faktor lain juga dikarenakan panjang gelombang ini dipakai karena
larutan standar Fe (III) akan menampakkan serapan yang maksimal,
haldisebabkan karena panjang gelombang maksimum disini digunakan agar
zat-zat lain yang ikut mengganggu tidak ikut terserap ataupun memberikan
serapan sehingga yang memberikan serapan hanya logam yang kita analisis.
Berdasarkan perhitungan dari hasil pengamatan,diperoleh absorban
pada masing-masing volume standar 0,0 ml ; 1,0 ml ; 1,5 ml ; 2,0 ml ; 2,5 ml
dan 3,0 ml secara berturut-turut yaitu 0,017 ; 0,097 : 0,108 : 0,136 : 0,167
dan 0,187. Dari hasil perhitungan ini , maka dapat dikatakan bahwa semakin
besar konsentrasi larutan maka akan semakin tinggi/besar pula absorbannya
(serapannya). Sedangkan kurva kalibrasi yang diperoleh maka akan nampak
perbandingan antara absorban dengan volume larutan standar Fe (III). Kurva
kalibrasi adalah pengukuran serapan suatu larutan standar dimana kurva ini
akan membentuk garis lurus yang melalui titik nol.
Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran.
Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih
tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian
perbandingan yang tak terputus. Manfaat kalibrasi adalah sebagai berikut :
Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada
peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
Dengan melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan
(penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh
alat ukur.
DAFTAR PUSTAKA
Fransiscakumala.2010. Spektronik-20. http://.wordpress.com/2010/05/04/ -
20.html. diakses 16 juni 2010
Musrinsalila.2009.MetodeAnalisis Instrumen.www//:http.scribt.com.Diakses 15
Juni 2010.
Oxford. 1990. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta : Erlangga