Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA TENTANG ISOLASI


SOSIAL DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PENDERITA GANGGUAN
JIWA DIRUMAH DAN MASYARAKAT DI POLIKLINIK
RS JIWA DAERAH SURAKARTA

Topik : Isolasi sosial


Sasaran : Keluarga & Pasien di Instalasi Rawat Jalan
Hari/Tgl : Rabu, 20 November 2013
Tempat: RSJD Surakarta
Penyuluh : Mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Surya Mitra Husada Kediri

A. Latar Belakang
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa umumnya disertai oleh banyak
keluhan. Misalnya tidak dapat diatur di rumah, diam saja tidak mau mandi,
keluyuran mengganggu orang lain, dan sebagainya. Setelah di Rumah Sakit Jiwa
hal yang sama masih terjauh seperti klien banyak diam , menyendiri tanpa ada
kegiatan, hari-hari kegiatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Setiap individu mempunyai potensi untuk berhubungan sosial pada
berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim, biasa sampai hubungan
ketergantungan. Kepuasan hubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat
secara aktif dalam hubungan disertai dengan respon lingkungan akan
meningkatkan rasa memiliki, kerjasama, hubungan, timbal balik yang singkron.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan tambahan pengetahuan kepada masyarakat tentang Isolasi sosial.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi tentang pengertian Isolasi sosial dan penyebabnya.
b. Memberikan informasi tentang tanda & gejala isolasi sosial.
c. Memberikan informasi tentang pengobatan dan pencegahannya.
d. Dukungan keluarga dapat mendukung dalam proses penyembuhan pasien.

C. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Power Point

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

E. Kepanitiaan
Moderator : Atik Azizah, S.Kep
Penyaji : Fitri Kinasih S.P., S.Kep
Fasilitator : Midayaningrum Surya P., S.Kep
Niluh Eka AD, S.Kep
Observer : Diana Panji S., S.Kep
Dokumentasi : Pietron Paulus Sanu, S.Kep

F. Setting Tempat

1 2 Keterangan:
1. Moderator
4 3 3 4
2. Penyaji

4 3 3 4 3. Peserta
4. Fasilitator
4 3 3 4 5. Obsever

5 5

G. Setting Acara
No Tahapan Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
1 Persiapan 5 menit a. Salam Menjawab Salam
b. Memperkenalkan diri Memberi Salam
c. Menjelaskan tujuan pertemuan Mendengarkan
d. Kontrak waktu
2 Kegiatan Inti 20 menit Menjelaskan : Mendengarkan dan
a. Pengertian Isolasi Sosial memperhatikan serta
b. Penyebab Isolasi Sosial bertanya.
c. Tanda dan gejala Isolasi Sosial
d. Pengobatan pada pasien Isolasi
sosial
3 Penutup 5 menit a. Menyimpulkan materi yang telah Mendengarkan
disampaikan. Menjawab
b. Evaluasi penyuluhan.
c. Salam penutup

H. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Stuktur
a. Menyiapkan Pre Planning
b. Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan telah disepakati dan ditetapkan
c. Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
d. Materi dan media yang akan digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan
telah dipersiapkan
e. Telah terbentuk struktur kepanitiaan
2. Evaluasi Proses
a. Jumlah peserta semua pasien yang ada dipoliklinik RSJD Surakarta
b. Peserta aktif mengikuti kelangsungan acara
c. Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
d. Acara dapat berjalan sesuai rencana.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta pendidiksn kesehatan mengetahui kondisi kesehatannya dan mampu
melakukan usaha untuk meningkatkan kognitif dan ketajaman
pendengarannya.
b. 50% pasien hadir dalam kegiatan pendidikan kesehatan
c. 90% tidak meninggalkan tempat sebelum acara selesai

MATERI ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI


Manusia adalah mahkluk, untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan, bina
hubungan interpersonal yang positif.
Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir, kemauan, emosi, tindakan.
( yosep 2007).
Gangguan jiwa ( menurut depkes 2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa
yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan,
dan atau hambatan, dalam melaksanakan peran sosial.
Gangguan jiwa adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang karena
hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinyatentang kehidupan dan
sikapnya terhadap dirinya sendiri ( Djamaludin, 2001).

A. PENGERTIAN
Dibawah ini ada beberapa pengertian menurut tokoh tokoh antara lain ;
1. Stuart and Sudden (1998)
Hubungan interpersonal yang sehat terjadi jika individu yang terlibat saling
merasakan kedekatan, sementara identitas pribadi masih tetap dipertahankan.
2. Rogers
Karakteristik hubungan yang sehat : terbuka, menerima orang lain
sebagaisebagai orang yang mempunyai nilai sendiridan adanya rasa empati.

Gangguan hubungan social


Pengertian:
Keadaan dimana seorang individu berpartisipasi dalam kuantitas yang berlebihan
atau tidak cukup atau ketidakefektifan kualitas pertukaran sosial (Townsend,1998)

B. RENTANGAN RESPONDEN SOSIAL

R. Adapati R. Maladapatif

Sosial Kesepian Manipulasi


Otonomi Menarik diri Impulsif
Kebersamaan Ketergantungan Narkisisme
Saling ketergantungan

C. PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESPON SOSIAL


MALADAPTIF
Perilaku Karakteristik
Manipulasi Orang lain diperlakukan seperti obyek hubungan terpusat pada
masalah pengendalian individu, berorientasi pada diri sediri atau
pada tujuan, bukan berorintasi pada orang lain.
Narkisisme Harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha
Inplusif Mendapatkan penghargaan, pujian, sikap egosentris, pencemburu,
marah jika orang lain tidak mendukung. Tak mampu
merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari pengalaman ,
penilaian yang buruk tidak dapat diandalkan

Perilaku menarik diri :


Adalah usaha menghidari interaksi dengan orang lain dimana individu
merasa bahwa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan
membagi rasa, fikiran, prestasi / kegagalan, ia mempunai kesulitan berhubungan
secara spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan sikap
memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tak sanggup membagi pengalaman
dengan orang lain.

D. KARAKTERISTIK PERILAKU MENARIK DIRI


1. Gangguan pola makan : tidak ada nafsu makan / minum berlebihan
2. Berat badan menurun /meningkat dratis
3. Kemunduran kesehatan fisik
4. Tidur berlebihan
5. Tingal ditempat tidur dalam waktu yang lama
6. Banyak tidur siang
7. Kurang bergairah
8. Tak mempedulikan lingkungan
9. Aktivitas menurun
10. Mondar mandir / sikap mematung, melakukan gerakan secra berulang
(jalan mondar mandir)
11. Menurunnya kegiatan seksual

E. TUGAS PERKEMBANGAN BRHUBUNGAN DENGAN


PERTUMBUHAN INTERPERSONAL
Tahap perkembangan Tugas
Masa bayi Menetapkan landasan percaya
Masa bermain Mengembangkan otonomi dan awal perilaku mandiri
Masa pra sekolah Belajar menunjukkan inisiatif dan rasa tanggung jawab
dan hati nurani
Masa sekolah Belajar berkompetisi, bekerja sama dan berkompromi
Masa pra remaja Menjadi intim dengan teman sejenis kelamin
Masa remaja Menjadi intim dengan lawan jenis kelamin dan tidak
tergantung pada orsng tua
Masa dewasa muda Menjadi saling tergantung dengan orang tua, teman,
menikah dan mempunyai anak
Masa tengah baya Belajar menerima
Masa dewasa Berduka karena kehilangan dan mengembangkan perasaan
keterikatan dengan budaya.

F. FAKTOR FAKTOR PENCETUS GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL


1. Faktor perkembangan
a. Gangguan dalam pencapaian tingkat perkembangan.
b. Sistem kelarga yang terganggu.
c. Norma keluarga kurang mendukung hubungan keluarga dengan
pihak lain diluar keluarga.
d. Faktor biologik
e. Genetik, neurotransmitter masih perlu penelitian lebih
lanjut.
2. Faktor sosio cultural
a. Isolasi akibat dari norma yang tidak mendukng
b. Harapan yang tidak realistic terhadap hubungan

G. STRESSOR PENCETUS
1. Stressor sosio cultural
a. Menurunya satabilitas unit keluarga
b. Berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupannya
2. Stresor psikologik
Ansietas berat yang berkepenjangan dengan keterbatasan untuk mengatasi.

H. SUMBER KOPING
a. Keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman.
b. Hubungan dengan hewan peliharaan
c. Gunakan kreatifitas utuk mengekspresikan stress interpersonal
seperti kesenian, musik, tulisan.

I. MEKANISME KOPING
1. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian anti social
a. Poyeksi
b. Pemisahan
c. Merendahkan orang lain
2. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian border line
a. Pemisahan
b. Reaksi formasi
c. Proyeksi
d. Isolasi
e. Idealisasi orang lain
f. Merendahkan orang lain.

J. PERENCANAAN
Ada beberapa prinsip rencana asuhan keperawatan dengan klien gangguan
hubungan sosial, antara lain :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu klien menguraikan kelebihan dan kekurangan interpersonal.
3. Bantu klien membina kembali hubungan interpersonal yang positf / adaptif
dan memberikan kepuasan timbal balik :
a. Beri penguatan dan kritikan yang positif
b. Jangan perhatikan klien saat manipulatif/ekploratif,konfrontasi
c. Bertindak sebagai model peran, latih prilaku
d. Dengarkan semua kata-kata klien dan jangan menyela saat klien
bertanya.
e. Berikan penghargaan saat klien dapat berprilaku yang positif
f. Hindari ketergantungan klien
g. Kembangkan hubungan terapeutik dengan klien bukan anda, tetapi
perilaku anda yang tidak dapat diterima.
4. Perhatikan kebutuhan ADL klien
5. Libatkan dalam kegiatan ruangan.
6. Ciptakan lingkungan terapeutik
7. Terapi somatic
8. Libatkan keluarga/system pendukung untuk membantu mengatasi masalah
klien.

Anda mungkin juga menyukai