Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJA

{Survei Pada Karyawan PT. INKA (Persero) Madiun}

Galih Dwi Koencoro


Mochammad AL Musadieq
Heru Susilo
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Penelitia ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan variabel Reward Karyawan, variabel
Punishment Karyawan, dan variabel kinerja karyawan, Penelitian ini menggunakan metode explanatory
research dengan pendekatan kuantitatif karena dilatar belakangi oleh tujuan awal penelitian yaitu menjelaskan
mengenai pengaruh variabel-variabel yang hendak diteliti dan kemudian menguji hipotesis yang telah
dirumuskan sebelumnya. Variabel penelitian tersebut adalah variabel Reward Karyawan(X1), variabel
Punishment Karyawan(X2) sebagai variabel yang mempengaruhi dan variabel kinerja karyawan(Y) sebagai
variabel yang dipengaruhi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menyebar kuesioner dan mencatat
dokumen-dokumen. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda yang
diolah menggunakan komputer dengan program SPSS 17.0 for Windows.Hasil yang didapat dari penelitian ini
adalah variabe lReward Karyawan(X1), variabel Punishment Karyawan(X2) memiliki pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel kinerja karyawan(Y).
Kata Kunci :Reward, Punishment, Kinerja

1.PENDAHULUAN perusahaan untuk membuat strategi manajemen


Masalah sumberdaya manusia masih sumber daya manusia sejajar dengan pentingnya
menjadi sorotan utama bagi perusahaan untuk tetap strategi di bidang lainya. Manajemen sumber daya
dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia merupakan program, aktivitas untuk
manusia mempunyai peran utama dalam setiap mendapatkan, mengembangkan, memelihara dan
kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan mendayagunakan sumber daya manusia untuk
sarana dan prasarana serta sumber daya alam yang mendukung perusahaan mencapai tujuannya. Dalam
memadai, tetapi tanpa dukungan sumberdaya mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan sumber
manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak daya manusia (karyawan) yang berkualitas. Kualitas
akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukan atau kinerja karyawan harus selaludipelihara dan
bahwa sumber daya manusia merupakan kunci ditingkatkan,salah satu caranya adalah dengan
pokok yang harus diperhatikan dengan segala penerapan reward dan punishment.PT.
kebutuhanya. Sebagai kunci pokok, sumber daya INKA(Persero) Madiun adalah perusahaan
manusia akan menentukan keberhasilan manufaktur di bidang industry pembuatan kereta
pelaksanaan kegiatan perusahaan.Tuntutan api. Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi
perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan permintaan pembuatan alat transportasi darat (kereta
dan mempertahankan sumber daya manusia api pada umumnya) baik dalam maupun luar negeri.
semakin mendesak sesuai dengan dinamika Memasuki awal tahun 2000 PT. INKA(Persero)
lingkungan yang selalu berubah.Pentingnya peranan Madiun mengalami beberapa masalah yang
sumber daya manusia tercermin dari kebutuhan signifikan, salah satunya adalah pemesanan
1
pembuatan kereta api dalam negeri yang merosot Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang
tajam. Untuk menjaga kestabilan keuangan yang diterima karyawan sebagai konsekuensi
perusahaan PT. INKA(Persero) Madiun mulai dari kedudukanya sebagai seorang karyawan
memfokuskan target pada pasar luar negeri dengan yang memberikan sumbangan tenaga dan
standar kualitas produk yang lebih tinggi. pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan
Perusahaan menyadari demi menjaga dan atau dapat dikatakan sebagai bayaran tetap
meningkatkan kinerja karyawan perusahaan harus yang diterima seseorang dari sebuah
segera berbenah dalam pengelolaan manajemen perusahaan. Upah adalah imbalan yang
yang profitable dan professional, salah satu caranya dibayarkan berdasarkan jam kerja, jumlah
adalah dengan menerapkan reward dan barang yang dihasilkan atau banyaknya
punishment. Diharapkan dengan adanya penerapan pelayanan yang diberikan.
reward dan punishment kinerja karyawan dapat b) Tunjangan karyawan seperti dana pensiun,
ditingkatkan dan perusahaan dapat mencapai perawatan di rumah sakit dan liburan. Pada
tujuanya secara keseluruhan. umumnya merupakan hal yang tidak
berhubungan dengan kinerja karyawan, akan
2. KAJIAN PUSTAKA tetapi didasarkan pada senioritas atau catatan
2.1 Reward kehadiran
"Reward adalah ganjaran, hadiah, c) Bonus/insentif adalah tambahan-
penghargaan atau imbalan yang bertujuan agar tambahan imbalan di atas atau di luar
seseorang menjadi lebih giat lagi usahanya untuk gaji/upah yang diberikan organisasi
memperbaiki atau meningkatkan kinerja yang telah 2) Penghargaan non finansial :
dicapai (Nugroho, 2006:5). a) Penghargaan interpersonal
Menurut Henri Simamora(2004:514) reward Atau biasa yang disebut dengan
adalah insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar penghargaan antar pribadi, manajer
untuk dapat meningkatkan produktivitas para memiliki sejumlah kekuasaan untuk
karyawan guna mencapai keunggulan yang mendistribusikan penghargaan
kompetitif. Dengan adanya pendapat para ahli interpersonal, seperti status dan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemberian pengakuan.
reward dimaksudkan sebagai dorongan agar b) Promosi:
karyawan mau bekerja dengan lebih baik sehingga Manajer menjadikan penghargaan
dapat meningkatkan kinerja karyawan. promosi sebagai usaha untuk
Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson menempatkan orang yang tepat pada
dalam Gania (2006:226) tujuan utama dari program pekerjaan yang tepat. Kinerja jika
reward adalah: diukur dengan akurat, sering kali
a) Menarik orang yang memiliki kualifikasi memberikan pertimbangan yang
untuk bergabung dengan organisasi signifikan dalam alokasi penghargaan
b) Mempertahankan karyawan agar terus promosi.
datang untuk bekerja b. Penghargaan intrinsik (intrinsic
c) Mendorong karyawan untuk mencapai rewards) adalah suatu penghargaan yang
tingkat kinerja yang tinggi diatur oleh diri sendiri.
Menurut Ivancevich, Konopaske dan 1) Penyelesaian (completion)
Mattesondalam Gania(2006:226)reward dibagi Kemampuan memulai dan
menjadi dua jenis yaitu : menyelesaikan suatu pekerjaan atau
a. Penghargaan ekstrinsik (ekstrinsic rewards) proyek merupakan hal yang sangat
adalah suatu penghargaan yang datang dari penting bagi sebagian orang. Orang-
luar diri orang tersebut. orang seperti ini menilai apa yang
1) Penghargaan finansial: mereka sebut sebagai penyelesaian
a) Gaji dan upah tugas. Beberapa orang memiliki
2
kebutuhan untuk menyelesaiakan tugas tidak wajar.Dengan adanya hukuman ini,
dan efek dari menyelesaiakan tugas bagi masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan-
seseorang merupakan suatu bentuk kejahatan yang telah dilakukan olehsi
penghargaan pada dirinya sendiri. pelanggar.
2) Pencapaian (achievement) d. Teori Ganti Rugi
Pencapaian merupakan penghargaan Hukuman diadakan untuk mengganti
yang muncul dalam diri sendiri, yang kerugian- kerugian yang telah diderita akibat
diperoleh ketika seseorang meraih suatu dari kejahatan- kejahatan atau pelanggaran-
tujuan yang menantang. pelanggaran itu.
3) Otonomi (autonomy) e. Teori Menakut- nakuti
Sebagian orang menginginkan pekerjaan Hukuman diadakan untuk menimbulkan
yang memberikan hak untuk mengambil perasaan takut kepada si pelanggar akibat
keputusan dan bekerja tanpa diawasi perbuatannya yang melanggar itu sehingga
dengan ketat. Perasaan otonomi dapat selalu takut melakukan perbuatan itu dan
dihasilkan dari kebebasan melakukan mau meninggalkannya.
apa yang terbaik oleh karyawan dalam Menurut Veithzal Rivai (2005:450) jenis-jenis
situasi tertentu. punishment dapat diuraikan seperti berikut :
a. Hukuman ringan, dengan jenis :
2.2 Punishment 1) Teguran lisan kepada karyawan yang
Menurut Mangkunegara (2000:130) punishment bersangkutan
adalah ancaman hukuman yang bertujuan untuk 2) Teguran tertulis
3) Pernyataan tidak puas secara tidak
memperbaiki kinerja karyawan pelanggar,
tertulis
memelihara peraturan yang berlaku dan b. Hukuman sedang, dengan jenis :
memberikan pelajaran kepada pelanggar.Menurut 1) Penundaan kenaikan gaji yang
Ivancevich, Konopaske dan Matteson dalam Gania sebelumnya telah direncanakan
(2006:226) punishment didefinisikan sebagai sebagaimana karyawan lainya
tindakan menyajikan konsekuensi yang tidak 2) Penurunan gaji yang besaranya disesuai
menyenangkan atau tidak diinginkan sebagai hasil dengan peraturan perusahaan
3) Penundaan kenaikan pangkat atau
dari dilakukanya perilaku tertentu.
promosi
Punishment merupakan konsekuensi dari c. Hukuman berat, dengan jenis :
perilaku yang negatif, tujuan pemberian punishment 1) Penurunan pangkat atau demosi
ini bermacam-macam, salah satunya adalah teori 2) Pembebasan dari jabatan
tujuan pemberian punishment yang dikemukakan 3) Pemberhentian kerja atas permintaan
oleh M. Ngalim Purwanto MP(1993:238) sebagai karyawan yang bersangkutan
berikut: 4) Pemutusan hubungan kerja sebagai
a. Teori Pembalasan karyawan di perusahaan
Hukuman diadakan sebagai pembalasan
terhadap kelalaian dan pelanggran yang telah 2.3 Kinerja
dilakukan seseorang (karyawan).
Menurut Hasibuan (2007:105) kinerja adalah suatu
b. Teori Perbaikan
Hukuman diberikan untuk membasmi hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
kejahatan, untuk memperbaiki si pelanggar melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
agar jangan berbuat kesalahan itu lagi. kepadanya. Mangkunegara (2000:67)
c. Teori Perlindungan mengemukakan bahwa pengertian kinerja adalah
Hukuman diadakan untuk melindungi hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
masyarakat dari perbuatan- perbuatan yang seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
3
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dan Punishment Karyawan (X2)
kepadanya. terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Menurut Dharma (2003:335), yang menjadi tolok b. Diduga ada pengaruh parsial yang
ukur dari kinerja, yaitu : signifikan dari Reward Karyawan (X1)
a. Kuantitas dan Punishment Karyawan (X2)terhadap
Kuantitas yaitu jumlah yang harus Kinerja Karyawan (Y)
diselesaikan atau dicapai. Pengukuran
kuantitatif melibatkan perhitungan 3. METODE PENELITIAN
keluaran dari proses atau pelaksanaan Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah penelitian, maka penelitian ini menggunakan
keluaran yang dihasilkan. pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian
b. Kualitas survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:3)
Kualitas yaitu mutu yang harus dihasilkan penelitian survei adalah penelitian yang
(baik tidaknya).Pengukuran kualitatif mengambil sampel dari suatu populasi dan
keluaran mencerminkan pengukuran menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul
tingkat kepuasan, yaitu seberapa baik data yang pokok. Dalam penelitian ini teknik
penyelesainnya.Ini berkaitan dengan pengambilan sampel yaitu proportionadestratified
bentuk keluaran. random sampling, pengumpulan data menggunakan
c. Ketepatan waktu kuesioner, analisis data menggunakan analisis
Ketepatan waktu yaitu sesuai tidaknya deskriptif, analisis statistik inferensial, analisis
dengan waktu yang regresi linier berganda, uji simultan dan uji parsial,
direncanakan.Pengukuran ketepatan pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan
waktu merupakan jenis khusus dari reliabilitas.
pengukuran kuantitatif yang menentukan
3.1 Populasi dan Sampel
ketepatan waktu penyelesaian suatu Populasi penelitian ini adalah karyawan tetap pada
kegiatan. PT. INKA(Persero) Madiun yang berjumlah
Menurut Henri Simamora dalam Mangkunegara 830.Dengan menggunakan rumus :
(2005:14), kinerja (performance) dipengaruhi oleh N
tiga faktor, yaitu : n=
1 + Ne2
a) Faktor Individual yang terdiri dari :
kemampuan dan keahlian, latar
belakang, dan demografi 830
b) Faktor Psikologis yang terdiri dari : n= = 89,247 = 89
2
persepsi, attitude, personality, 1 + 830 (0,1)
pembelajaran, dan motivasi Jadi jumlah sampel yang digunakan adalah 89
c) Faktor organisasi yang terdiri dari : responden dan teknik pengambilan sampel yang
sumber daya, kepemimpinan, reward, dilakukan adalah dengan undian.
struktur, dan job design
Sedangkan menurut Dharma (1991 : 17) faktor yang 3.2 Metode Pengumpulan Data
mempengaruhi kinerja adalah pengharapan yang Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
dibebani konsekuensi (Reward atau Punishment). menggunakan kuesioner, yaitu Metode
pengumpulan data dengan memberikan sejumlah
2.4 Hipotesis pertanyaan tertulis yang disusun secara terstruktur
a. Diduga ada pengaruh simultan yang
signifikan dari Reward Karyawan (X1) kepada responden yang berkaitan dengan reward
dan punishment diPT INKA (Persero) Madiun dan

4
pengaruhnya terhadap kinerja.Dan mencatat ke- Coefficient
dokumen-dokumen yang ada di perusahaan. 1 0,656 0,000 Valid
2 0,783 0,000 Valid
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 3 0,554 0,001 Valid
1. Berdasarkan uji validitas dapat diketahui bahwa 4 0,797 0,000 Valid
5 0,738 0,000 Valid
semua item-item pada variabel Reward Karyawan
6 0,883 0,000 Valid
(X1), Punishment Karyawan (X2) dan Kinerja Sumber: Data primer diolah (2012)
Karyawan (Y) valid, karena nilai koefisien
korelasinya tidak ada yang dibawah 0,3. Sedangkan 2. Berdasarkan uji reliabilitas item kuesioner
untuk uji reliabilitas digunakan nilai Alpha memiliki koefesien Alpha Cronbach lebih besar dari
Cronbach, jika nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,6 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pernyataan
berarti reliabel. yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel.

Tabel 1.Uji Validitas Variabel Reward Tabel 4.Uji Reliabilitas


Karyawan(X1) Nilai
Alpha- Kesimpula
Item Correlation Sig. (2-tailed) Kesimpulan Variabel
Cronbac n
ke- Coefficient
h
1 0,445 0,014 Valid
RewardKaryawan(X1) 0,646 Reliabel
2 0,627 0,000 Valid
PunishmentKaryawan(X2
3 0,642 0,000 Valid 0,869 Reliabel
)
4 0,606 0,000 Valid
Kinerja Karyawan (Y) 0,835 Reliabel
5 0,687 0,000 Valid
Sumber: Data primer diolah (2012)
6 0,408 0,025 Valid
7 0,458 0,011 Valid 3.Berdasarkan analisis deskriptif menunjukan
8 0,445 0,014 Valid bahwa nilai mean variabel RewardKaryawan (X1)
Sumber: Data primer diolah (2012) sebesar 3,95, variabel Punishment Karyawan (X2)
sebesar 3,91, dan variabel Kinerja Karyawan (Y)
Tabel 2.Uji Validitas Variabel sebesar 3,97 yang berarti bahwa variabel Reward
PunishmentKaryawan (X2) Karyawan (X1), Punishment Karyawan (X2), dan
Item Correlation Sig. (2-tailed) Kesimpulan variabel Kinerja Karyawan (Y)padaPT. INKA
ke- Coefficient (Persero) Madiun secara keseluruhan sudah baik.
1 0,420 0,021 Valid
2 0,630 0,000 Valid 4.Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis regresi
3 0,806 0,000 Valid linier bergandadapat diketahui sig. F sebesar
4 0,633 0,000 Valid 0,000kemudian dibandingkan dengan sebesar
5 0,793 0,000 Valid 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
6 0,873 0,000 Valid bahwa sig. F yaitu 0,000 0,05, maka hasil
7 0,774 0,000 Valid regresi linier berganda adalah signifikan. Artinya,
8 0,818 0,000 Valid ada pengaruh simultan yang signifikan dari variabel
Sumber: Data primer diolah (2012) Reward Karyawan (X1) dan Punishment Karyawan
(X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).Hasil
Tabel 3.Uji Validitas Variabel Kinerja penelitian juga menunjukkan bahwa sig. t sebesar
0,000kemudian dibandingkan dengan sebesar
Karyawan (Y)
0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui
Item Correlation Sig. (2-tailed) Kesimpulan bahwa sig. t yaitu 0,000 0,05. Artinya, ada
5
pengaruh parsial yang signifikan dari variabel variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian
Reward Karyawan (X1) dan Punishment Karyawan ini.
(X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y). Dari
hasil analisis regresi linier berganda juga dapat
9.Pada penelitian ini juga dapat diketahui bahwa
diketahui bahwa koefisien korelasi berganda (R)
sebesar 0,747 artinya bahwa hubungan antara semua variabel Reward Karyawan (X1) secara parsial
variabel bebas yaitu variabel Reward Karyawan memberikan kontribusi terhadap variabel Kinerja
(X1), dan Punishment Karyawan (X2) Karyawan (Y) sebesar 37,6% dan Punishment
terhadapvariabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y) Karyawan (X2) secara parsial memberikan
kuat. kontribusi terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)
sebesar 15,3%. Hasil penelitian ini sejalan dengan
5.Koefisien regresi variabel Reward Karyawan (X1)
teori, Dharma (1991:17) bahwa faktor yang
sebesar 0,446 yang berarti bahwa setiap kenaikan
satu satuan Reward Karyawan (X1) maka Kinerja mempengaruhi kinerja adalah pengharapan yang
Karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,446 satuan dibebani konsekuensi, dimana dalam konsekuensi
dengan menganggap variabel bebas yang lain tersebut telah tercangkup reward atau punishment di
konstan. dalamnya.

6.Koefisien regresi variabel Punishment Karyawan 10.Kontribusi masingmasing variabel bebas


(X2) sebesar 0,202 yang berarti bahwa setiap
terhadap variabel terikat dapat dilihat melalui nilai
kenaikan satu satuan Punishment Karyawan (X2)
maka Kinerja Karyawan (Y) akan meningkat koefisien determinasi parsial. Nilai koefisien
sebesar 0,202 satuan dengan menganggap determinasi parsial pada variabel Reward Karyawan
variabel bebas yang lain konstan. (X1) sebesar (0,6132)x100%=37,6%. Ini
menunjukkan bahwa variabel RewardKaryawan
7.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui (X1) secara parsial memberikan kontribusi terhadap
bahwa ada pengaruh simultan yang signifikan dari
variabel Kinerja Karyawan(Y) sebesar 37,6% dan
variabel Reward Karyawan (X1) dan Punishment
Karyawan (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)yang nilai koefisien determinasi parsial variabel
dibuktikan dengan menggunakan uji F. Berdasarkan Punishment Karyawan(X2) sebesar
2
uji t juga dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh (0,390 )x100%=15,3%. Ini menunjukkan bahwa
parsial yang signifikan dari variabel Reward variabel Punishment Karyawan (X2) secara parsial
Karyawan (X1) dan variabel Punishment Karyawan memberikan kontribusi terhadap variabel Kinerja
(X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y).Jadi, semakin Karyawan (Y) sebesar 15,3%.
tinggi Reward Karyawan (X1) dan Punishment
Karyawan (X2), maka Kinerja Karyawan (Y) akan
meningkat begitu juga sebaliknya semakin rendah 11.Reward mempunyai kontribusi lebih besar
Reward Karyawan (X1) dan Punishment Karyawan daripada punishment karena persepsi karyawan
(X2) maka Kinerja Karyawan (Y) akan menurun.\ tentang reward adalah sesuatu yang baik sedangkan
punishment sebagai sesuatu yang buruk, oleh karena
8.Nilai Adjusted R Square sebesar 0,548 itu karyawan akan lebih condong untuk memilih
reward. Hal ini telah sesuai dengan teori yang di
menunjukkan bahwa variabel Reward Karyawan
kemukakan oleh Bambang Nugroho (2006 ; 5)
(X1), dan Punishment Karyawan (X2), secara reward bisa mengasosiasikan perbuatan dan
simultan memberikan kontribusi terhadap variabel kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia,
Kinerja Karyawan (Y) sebesar 54,8%, sedangkan senang, dan biasanya akan membuat mereka
sisanya yaitu 45,2% merupakan kontribusi dari melakukan suatu perbuatan yang baik secara
berulang-ulang.
6
Tabel 5.Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi 5. PENUTUP
Linier Berganda 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Unstandardize Standardized dengan menggunakan analisis regresi linier
d Coefficients Coefficients berganda menunjukan bahwa nilai koefisien
Variabel t Sig.
Std. determinasi parsial pada variabel Reward Karyawan
B Beta
Error (X1) sebesar 37,6%. Nilai koefisien determinasi
(Constant) 3,468 1,917 - 1,759 0,082 parsial variabel Punishment Karyawan (X2) sebesar
15,3%. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,548
Reward
Karyawan 0,446 0,062 0,565 7,189 0,000 menunjukkan bahwa variabel Reward Karyawan
(X1) (X1), dan Punishment Karyawan (X2), secara
simultan memberikan kontribusi terhadap variabel
Punishme
nt Kinerja Karyawan (Y) sebesar 54,8%.
0,202 0,051 0,309 3,933 0,000
Karyawan
(X2)
5.2 Saran
R = 0,747 1. SebaiknyaPT. INKA (Persero) Madiun dapat
R Square = 0,558
mempertahankan dan lebih memperhatikan lagi
pemberian reward dan punishment kepada
Adjusted R Square = 0,548 karyawan, karena pemberian reward dan
Sig. F = 0,000 punishment dapat memberikan dorongan kepada
karyawan untuk menjaga dan meningkatkan
= 0,05
kinerjanya.
2.Sistem reward yang mencangkup syarat untuk
mendapatkan reward, jenis reward yang diberikan
dan waktu pemberian sebaiknya juga
dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh
Tabel 6.Rekapitulasi Hasil Koefisien
karyawan agar karyawan juga memiliki
DeterminasiParsial
pengetahuan tentang sistem reward perusahaan.
3. Variabel lain yang bisa mempengaruhi kinerja
Koefisien yang mana variabel tersebut tidak diteliti dalam
Variabel t Sig. DeterminasiP penelitian ini Menurut Davis dalam Mangkunegara
arsial (2007:67) variabel lain tersebut adalah faktor
kemampuan dan motivasi.Sehingga disarankan
(Constant) 1,759 0,082 - bagi peneliti selanjutnya untuk menambah variabel
kemampuan dan motivasi.
Reward
Karyawan 7,189 0,000 0,376 DAFTAR PUSTAKA
(X1)
Dharma, Agus. 2003. Manajemen Prestasi Kerja,
Punishment Jakarta: CV. Rajawali.
Karyawan 3,933 0,000 0,153
(X2) Dharma, Agus. 1991. Gaya Kepemimpinan Yang
Efektif Bagi Para Manajer, Bandung: Sinar
Baru.

7
Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Purwanto, Ngalim. 1993. Administrasi Dan
Daya Manusia. Jakarta :PT Bumi Aksara. Supervisi Pendidikan. Bandung : Remadja
Karya.
Ivancevich, Konopaske Dan Matteson. 2006.
Perilaku Manajemen Dan Organisasi. alih Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya
bahasa Gina Gania. Jakarta : Erlangga. Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Singarimbun Masri dan Efendi Sofian. 2006.
Manajemen Sumber Daya Manusia Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja
Resdakarya. Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta : PT.
Nugroho, Bambang. 2006. Reward dan Punishment. Raja Grafindo Persada.
Bulletin cipta karya, departemen pekerjaan
umum edisi no 6/IV/ juni 2006. Penghargaan PT. INKA(Persero) Madiun diakses
pada tanggal 12 februari 2012 dari
http://www.inka.co.id/

Anda mungkin juga menyukai