Setelah mengumpulkan data, proses PTK selanjutnya adalah mereview apa
yang telah dipelajari dan menarik kesimpulan mengenai pemikiran kita tentang apa arti data tersebut. Hal itu sering kali sulit dilakukan karena pada saat sedang asyik mengumpulkan data secara teratur. A. ANALISIS REFLEKSI YANG BERKELANJUTAN PTK menghasilkan data yang dapat digunakan oleh guru penelitinya secara formatif dan sumatif. Artinya, banyak data kualitatif yang dikumpulkan selama penelitian dan dapat digunakan untuk memengaruhi pembelajaran secara positif. Peneliti PTK harus meluangkan waktunya untuk menganalisis datanya selama PTK untuk memeriksa apakah yang dipelajari itumemang merupakan sesuatu yang ingin dipelajari. Anderson dkk (1994, dalam Mills, 2003) menyatakan bahwa penting sekali bagi peneliti bahwa pada interval waktu tertentu, peneliti harus berhenti mengumpulkan data dan mulai melakukan refleksi mengenai apa yang sudah terjadi sejauh itu. Mills (20030 menyarankan agar secara berkala peneliti berhenti dalam pengumpulan data. Hai itu memungkinkan peneliti untuk menyadari apakah ada kesenjangan pada data, apakah ada data yang terlewati tidak terkumpul, atau apakah data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan sudah ada? Salah satu cara untuk mengingat hal ini adalah sesuai dengan yang disebutkan Lewin dalam model PTK yang asli, yaitu member perhatian untuk berpikir kembali, melakukan refleksi, mendiskusikan, dan merencankan kembali, memahami, dan belajar, sepanjang proses pelaksanaan PTK. B. PERANAN DARI ANALISIS DATA Analisis data adalah suatu upaya untuk meringkas data yang telah dikumpulkan secara dapat dipercaya, akurat, andal, dan benar. Oleh karena itu, pada saat presentasi hasilnya hendaknya tidak dapat disangkal lagi. Dengan kata lain, analisis data mencoba melaporkan hasil atau temuan dari data yang dikumpulkan, sementara interpretasi data difokuskan pada implikasi atau arti dari temuan-temuan tersebut. Dalam melakukan analisis dan interpretasi data perlu diingatbahwa setiap sudut pandang harus dipertimbangkan. Peneliti harus memeriksa segala informasi yang telah dikumpulkan dan mencoba mencari pola dan menemukan pemahaman baru. C. TEKNIK-TEKNIK ANALISIS DATA Berbagai teknik analisis data yang dapat dilaksanakan menurut Mills (2003) adalah sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi tema. Bekerja secara induktif menganalisis data, yani pertimbangan gambaran umumnya dan mulai mendaftar apa saja tema yang muncul dari hasil mereview pustaka ataupun pengumpulan data. 2. Membuat kode. Proses berusaha menemukan pola-pola dan arti dalam data yang dikumpulkan melalui survey, wawancara, dak kuisioner. Mills (2003) menyarankan agar kegiatan tersebut dilakukan dengan bantuan kartu indeks dengan menuliskan inti data di kartu, melabelinya dengan catatan isinya, lalu mengumpulkan kartu yang berisi data yang serupa, berikutnya memeriksa kembali kartu-kartu yang berisi label serupa untuk menyimpulkan idea tau pemikiran yang serupa pula. 3. Menanyakan pertanyaan kunci, menurut Stringer (1996), hal itu akan memudahkan peneliti dalam memperluas pemahamnnya menganai masalah dan konteks penelitianyya 4. Melakuka review secara terorganisasi, dengan memfokuskan pada beberapa cirri organisasi yakni visi dan misi, tujuan dan sasaran, struktur organisasi, kegiatan, masalah, isu, dan pertimbangan-pertimbangan yang ada dan mungkin akan memberikan wawasan mengenai data yang dikumpulkan. 5. Pembuatan peta konsep, yakni memetakan konsep yang terkait dengan hal-hal utama yang memengaruhi studi. 6. Menganalisis hubungan sebab akibat dilakukan untuk membantu peneliti dalam memeriksa kembali hubungan sebab akibat yang diperkirakan ada oleh peneliti 7. Memaparkan hasil, yakni meringkas data dalam bentuk yang tepat dan bermakna untuk dibagikan kepada sesame peneliti 8. Menyebukan apa yang kurang dilakukan dengan menguraikan hal-hal yang masih belum ditemukan atau pertanyaan yang belum terjawab. D. TEKNIK-TEKNIK INTERPRETASI DATA
Interprtasi data perlu dilakukan peneliti untuk memberikan arti mengenai
bagaimana tindakan yang dilakukannya itu mempengaruhi kehidupan peserta didiknya. Proses interpretasi data ini juga penting untuk menantang guru agar tidak percaya begitu saja tetapi mengecek kebenaran asumsi atau keyakinan yang dimilikinya. Beberapa teknik menginterpretasikan data berikut disarankan oelh Wolcott 91994) dan Stringer (1996) yang dikemas kembali oleh Mills (2003). 1. Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan mengenai penelitiannya dengan encari implipikasi hasil penelitiannya 2. Menghubungkan apa yang diperoleh dengan pengalaman peneliti sendiri, misalnya dengan memulai interpretasi dengan berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan penelitian ini. 3. Meminta nasihat dari teman sejawat yang ahli. Apabila peneliti mengalami kesulitan dalam menginterpretsi data, dapat menanyakan pendapat kolega untuk memberikan wawasan yang mungkin tidak terlihat oleh peneliti karena terlalu dekat dengan kerjanya. 4. Mengontekstualkan penelitiannya dalam kajian pustaka, yakni mengaitkan temuannya dengan hasil kajian pustaka untuk mencari dukungan pustaka mengenai temuannya. Hal itu akan memudahkan peneliti untuk berbagi dengan koleganya mengenai pengetahuan yang ada dalam bidang tertentu dan mengenai kontribusi penelitiannya dalam memahamkan koleganya mengenai topic yang diselidikinya. 5. Kembali ke teorinya, yakni memeriksa kembali teori terkait sebagai kerangka analisis dan interpretasi untuk membantu peneliti memahami apa yang terjadi dalam setting social yang diselidiki. Teori memainkan beberapa peran penting dalam penelitian kualitatif. (a) Memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengaitkan hasil karyanya dengan isu yang lebih luas. (b) Teori memungkinkan peneliti mencari tingkat abstraksi yang lebih tinggi untuk bergerak di atas deskripsi data. Tingkatan abstraksi yang lebih tinggi ini memungkinkan peneliti untuk mengomunikasikan esensi dari karya deskriftif tersebut pada pertemuan ilmiah. (c) Teori dapat memberikan rasional atau makna mengenai karya yang dilakuan oleh peneliti. Jelaskan teori yang dapat membantu peneliti untuk memahami datanya
Sumber: Susilo, Herawati., Chotimah, Husnul., dan Sari, Yuyun Dwita. 2012. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Banyumedia.