Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. TEORI
1. KEHAMILAN
a. Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dihitung dari hari pertama

haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari

konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bsulan, triwulan

ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2009: 89).

b. Tanda dan bahaya kehamilan pada trimester III

Tanda bahaya dalam kehamilan perlu diketahui oleh ibu dan keluarga agar

ia waspada terhadap ancaman kesehatan diri maupun janinnya. Berikut adalah

tanda bahaya yang penting diketahui oleh ibu dan keluarga :

1) Sakit kepala lebih dari biasa,


2) Gangguan penglihatan,
3) Pembengkakan pada wajah atau tangan,
4) Nyeri abdomen (epigastrik),
5) Janin tidak pergerak seperti biasanya,
6) Perdarahan per vaginam (Saifuddin, 2009).

c. Masalah Kehamilan
1. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam

kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah

sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat.Kadang-

kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa

penglihatannya menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala yang hebat

dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia.


2. Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatan kabur karena pengaruh

hormonal,ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam

kehamilan.Perubahan (minor) adalah normal.


3. Bengkak di Wajah dan Jari-Jari Tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada

muka dan tangan,tidak hilang setelah beristirahat,dan disertai dengan

keluhan fisik yang lain.Hal ini bisa merupakan pertanda anemia,gagal

jantung,atau pre-eklamsia.
4. Gerakan Janin Tidak Terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester 3.

d. Tabel TFU Sesuai Usia Kehamilan


TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara untuk

mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila dilakukan pada

kehamilan yang pertama.


Tabel 2.1 Ukuran Tinggi Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan.

Tinggi Fundus Uteri TFU (cm) Usia Kehamilan

1-2 jari diatas symfisis 20 12 minggu


Pertengahan symfisis- 23 16 minggu
pusat
3 jari dibawah pusat 26 20 minggu
Setinggi pusat 30 24 minggu
3 jari diatas pusat 33 28 minggu
Pertengahan pusat-px 27 32 minggu
3 jari dibawah px 30 36 minggu
Pertengahan px-pusat 33 40 inggu

e. Asuhan Kehamilan
1) Ukur Berat badan dan Tinggi Badan
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung

dari Trimester I sampai Trimester III yang berkisar anatar 9-13,9 kg dan

kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5

kg tiap minggu mulai Trimester II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil

dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering

berhubungan dengan keadaan rongga panggul.


2) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90

mmHg perlu diwaspadai adanya kemungkinan preeklampsi yang dapat

membayakan proses kehamilan dan persalinan bila tidak ditangani.


3) Ukur Tinggi Fundus Uteri
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc Donald, yakni dengan

perabaan, adalah untuk menentukan umur kehamilan (UK) berdasarkan

minggu dan hasilnya bisa dibandingkan dengan hasil wawancara mengenai

hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai

dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang

dicantumkan dalam HPHT.


4) Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5) Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita

hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-

4.
6) Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan Hb pada ibu hamil harus dilakukan pada kunjungan pertama

dan minggu ke 28. bila kadar Hb <11 gr%. Bila seorang ibu hamil

dinyatakan Anemia, maka harus diberi suplemen 60 mg zat besi dan 0,5 mg

Asam Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.


7) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab).
Pemeriksaan dilakukan pada saat ibu hamil datang pertama kali dengan cara

diambil spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. Apabila hasil tes positif,

maka dilakukan pengobatan dan rujukan.


8) Pemeriksaan kadar protein dalam urin
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada urin

mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala preeklampsi.


9) Pemeriksaan Urine Reduksi
untuk ibu hamil dengan riwayat kencing manis (Diabetes Melitus). Bila

hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan

adanya Diabetes Gestasional (kencing manis pada kehamilan).


10) Perawatan Payudara
Caranya dengan senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil,

yang dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6

minggu.

11)Senam Hamil

12)Pemberian Obat Malaria

Obat ini perlu diberikan kepada ibu hamil yang merupakan pendatang dari

daerah yang endemis malaria maupun ibu hamil yang tinggal di daerah

yang endemis malaria. Selain itu juga kepada ibu hamil dengan gejala

malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah yang

positif.

13)Pemberian Kapsul Minyak Yodium.

Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah

endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang.

14)Temu wicara/konseling dengan bidan atau dokter kandungan anda

(Prawirohardjo,2012).

2. PERSALINAN
a. Pengertian
Persalinan adalah kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup

bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dari selaput janin

dari tubuh ibu (Sujiatini, dkk, 2011).

b. Tanda dan Gejala Persalinan


Menurut Ujiningtyas (2009) yang mengutip pendapat Mochtar (1994)

tanda dan gejala permulaan persalinan adalah sebelum terjadinya persalinan

yang sebenarnya, beberapa minggu sebelum wanita memasuki hari perkiraan

kelahiran yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of labor) dengan

tanda sebagai berikut :


a) Lightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun memasuki

pintu atas panggul. Pada primigravida terjadi menjelang minggu ke

36. Lightening disebabkan oleh :


a. Kontraksi Braxton Hicks
b. Ketegangan dinding perut
c. Ketegangan ligamentum rotundum
d. Gaya berat janin saat kepala masuk pintu atas panggul (PAP),

ibu akan merasa rasa sesak pada perut bagian atas berkurang

dan pada bagian bawah tersa sesak.


e. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri turun
f. Sering miksi atau sulit berkemih
g. Sakit di pinggang dan di perut
h. Serviks mulai lembek dan mendata
i. Terjadinya his permulaan atau his palsu

1. Tanda tanda Inpartu


a. Terjadi his persalinan, dengan karakteristik : Pinggang terasa sakit

yang menjalar ke depan. Sifat sakitnya teratur, interval makin

pendek, dan kekuatannya makin besar.


b. Berpengaruh terhadap perubahan serviks
c. Dengan beraktivitas kekuatan makin bertambah
d. Pengeluaran lendir bercmpur darah
e. Kadang kadang ketuban pecah dengan sendirinya
f. Hasil pemeriksaan dalam (PD) menunjukkan terjadinya

perlunakkan, pendataran dan pembukaan serviks.

c. Faktor -faktor yang Mempengaruhi Persalinan


Menurut Sujiyatini (2011) yang ada beberapa faktor yang mempengaruhi

persalinan, antara lain :


a. Power/ kekuatan HIS dan mengejan
1. His (kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi difragma pelvis atau kekuatan mengejan

Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotundum.


b. Passege atau jalan lahir (panggul) : jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang
c. Passeger (fetus) : janin dan plasenta
d. Psikologis ibu
e. Penolong : Bidan atau Dokter

d. Tahapan/Proses Persalinan
a. Kala I (pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lender darah, karena serviks mulai

membuka (dilatasi) dan mendatar (Effacement) kala dimulai dari pembukaan

nol sampai pembukaan lengkap (10 cm) lamanya kala I untuk primigravida

berlangsung 12 jam, sedangkan pada multi gravid sekitar 8 jam.

Berdasarkan kurva friedman pembukaan primi 1 cm/jam, sedangkan pada

multi 2 cm/jam (JNPK-KR, 2008).


Kala pembukaan I dibagi menjadi dua fase, yaitu :
1. Fase laten : pembukaan serviks, sampai ukuran 3 cm, berlangsung dalam

7-8 jam.
2. Fase Aktif : berlangsung 6 jam, di bagi atas 3 sub fase yaitu:
a. Periode akselerasi berlangsung dua jam, pembukaan menjadi 4 cm
b. Periode dilatasi maksimal selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat

menjadi 9 cm
c. Periode deselerasi berlangsung lambat, selama 2 Jam pembukaan

menjadi 10 cm atau lengkap.

b. Kala II (kala pengeluaran janin)


Kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan

berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut kala pengeluaran bayi

(JNPK-KR, 2008).
c. Kala III (pengeluaran plasenta)
Kala III adalah waktu dari keluarnya bayi hingga pelepasan dan

pengeluaran uri (plasenta) yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit (JNPK-

KR, 2008).
Tanda-tanda pelepasan plasenta, yaitu :
1) Adanya perubahan bentuk dan tinggi fundus
2) Tali pusat memanjang
3) Semburan darah mendadak
d. Kala IV (pemantauan)
Kala IV adalah kala pengawasan dari 1-2 jam setelah bayi dan plasenta

lahir untuk memantau kondisi ibu. Harus diperiksa setiap 15 menit selama 1

jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua (Wiknjosastro, 2007).

e. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Normal


1) Membuat keputusan klinik
a) Pengumpulan data
b) Intepretasi data untuk mendukung diagnosis atau indentifikasi masalah
c) Menetapkan diagnosis kerja atau merumuskan masalah
d) Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi untuk menghadapi

masalah
e) Menyusun rencana asuhan atau intervensi
f) Melaksanakan asuhan
g) Memantau dan mengevaluasi efektifias asuhan atau intervensi solusi

2) Asuhan sayang ibu


Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan

keinginan sang ibu.


Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan

suami dan keluarga dalam proses persalinan dan kelahiran bayi.


a). Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan
b). Asuhan sayang ibu dan bayi pada masa pascapersalinan

3). Pencegahan Infeksi


4). Pencatatan (Dokumentasi)
a). Tanggal dan waktu asuhan
b). Indetifikasi penolong persalianan
c). Paraf atau tanda tangan (dari penolong persalinan) pada semua catatan
d). Mencakup informasi yang berkaitan secara tepat, dicatat dengan jelas,

dan dapat dibaca


e). Suatu sistem untuk memelihara catatan pasien sehingga selalu siap

tersedia
f). Kerahasiaan dokumen-dokumen medis

5). Rujukan
a). Bidan
b). Alat
c). Keluarga
d). Surat
e.)obat
f). Kendaraan
g). Uang
h). Darah dan doa

3. BAYI BARU LAHIR


1. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang

kepala melalui vagina tanpa melalui alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu

sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500 4000 gram, nilai Apgar > 7 dan

tanpa cacat bawaan (Yulianti, 2010:2).

2. Evaluasi Nilai APGAR


Menurut Dewi (2011; h.2) evaluasi ini digunakan 5 menit pertama

sampai 10 menit. Hasil pengamatan masing-masing aspek dituliskan dalam

skala skor 0-2.


Aspek-aspek yang termasuk APGAR dan harus dinilai dan dicatat ialah

SKOR
TANDA
0 1 2
1. Appereance Seluruh Tubuh Seluruh

(warna kulit) tubuh biru merah tubuh

atau pucat ekstremita kemeraha

s biru n
2. Pulse (Bunyi Tidak ada < 100 > 100

jantung)
GrGrimace (Refleks) Tidak ada Ekstremita Gerakan
s sedikit aktif

fleksi
4. Activity Tidak ada Sedikit Menangis

(Aktivitas) gerak kuat


Respiratory Tidak ada Lambat, Menangis

(Pernapasan) tidak

teratur

3. Penanganan Bayi Baru Lahir


Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah:

a. Membersihkan jalan nafas


b. Memotong dan merawat tali pusat
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi
d. Pencegahan infeksi

4. Penilaian Untuk Tanda-tanda Kegawatan

Semua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda-tanda kegawatan atau

kelainan yang menunjukan suatu penyakit. Bayi baru lahir dinyatakan sakit

apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda-tanda sebagai berikut:

Sesak napas, Panas atau suhu tubuh badan bayi rendah, Kurang aktif,Berat lahir

rendah (1500-2500 gr) dengan kesulitan minum.

Adapun tanda bayi sakit berat yaitu sebagai berikut:

Sulit minum,Sianosis (Biru), Perut kembung, Kejang, Merintih, Perdarahan,

ikterus.

5. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir


a. Pencegahan infeksi
b. Penilaian
c. Pencegahan kehilangan panas
d. Merawat tali pusat
e. Pemberian ASI
f. Pencegahan Infeksi pada Mata
g. Profilaksis Perdarahan Bayi Baru Lahir
h. Pemberian Immunisasi Hepatitis B

4. MASA NIFAS
1. Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang di mulai segera setelah kelahiran

plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 8 minggu (Wiknjosastro, 2006).

2. Tujuan Asuhan
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati

atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.


c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,

keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan

perawatan bayi sehat.


d. Memberikan pelayanan keluarga berencana (hanifa, W, 2005).

3. Fisiologi Nifas

Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis menurut Hanifa, W,

2005: 237 yaitu :

a. Perubahan fisik

Suatu keadaan dimana tubuh ibu kembali ke keadaan semula, seperti

sebelum hamil.

1) Involusi uterus

Involusi uterus adalah perubahan organ tubuh yaitu uterus yang

berangsur-angsur pulih kembali menjadi ukuran normal sesudah

persalinan. ( Wiknjosastro, 2005 )


2) Pengeluaran lochea

Lochea merupakan eksresi cairan rahim selama masa nifas.


Lochea dibagi menjadi tiga yaitu lochea rubra yang muncul pada
hari pertama sampai hari ke empat masa post partum. Lochea serosa
berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi yang muncul pada hari
kelima sampai hari ke sembilan masa post partum. Lochea alba yang
warnanya lebih pucat mengandung leukosit dan selaput lendir
serviks serta serabut jaringan yang mati.

b. Perubahan psikologi

Wanita mengalami banyak perubahan emosi selama masa nifas,

sementara ia menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.( Hanifa, W, 2005: 237).

4. Komplikasi Masa Nifas

a. Infeksi Nifas

Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genetalia

pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu

badan melebihi 38C tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama

2 (dua) hari (Manuaba, 1998: 312).

b. Masalah dalam Laktasi


1. Kelainan putting susu
2. Putting susu nyeri (Sore Nipple) dan Lecet (Crecked Nipple)
3. Saluran Air susu tersumbat (Obstructive Duct)
4. Mastitis
5. Abses Payudara
6. Bayi bingung putting
7. Bayi enggan menyusu (Mansjoer, 1999:305).

5. Tabel TFU dan Berat Uterus menurut Masa Involusi (Suherni,2008)


Tabel 4.1 Berat Uterus Menurut Masa Involusi

Masa Involusi TFU Uterus


Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari dibawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan antara pusat dan simfisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba diatas simfisi 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram

6. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas


Peranan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah memberikan

asuhan yang konsisten, ramah dan memberikan dukungan pada setiap ibu dalam

proses penyembuhan dari stres fisikaki rawat bayinya. Dalam Penyesuaian ini,

dituntut kontribusi bidan dalam melaksanakan kompetensi, keterampilan, dan

sensitivitas terhadap kebutuhan dan harapan setiap ibu dan keluarga. Bidan harus

dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan pada ibu sesuai dengan kebutuhan

ibu tersebut.

7. Kebutuhan dasar pada masa nifas


Menurut Suherni (2008), kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan pada

masa nifas, yaitu:


a. Gizi
b. Kebersihan diri
c. Istirahat dan tidur
d. Senam Nifas

5.KELUARGA BERENCANA (KB)

a. Pengertian KB
Menurut WHO Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu

individu/pasutri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari

kelahiran yang tidak diinginkan, mendapat kelahiran yang diinginkan, mengatur

interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga

( Anggraini, 2012 ).

b. Tujuan Program KB
Tujuan umum program keluarga berecana adalah membentuk keluarga kecil

sesuai dengan keluarga sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan

kelahiran anak, agar diperoleh keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran,

pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga

( Anggraini 2012 ).

c. Sasaran Program KB
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 (dua) yaitu, sasaran langsung dan

sasaran tidak langsung tergantung dari tujuan yyang ingin dicapai. Sasaran

langsungnya adalah pasangan usia subur (PUS) yang bertujuan untuk

menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara

berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan

pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan

kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang

berkualitas, keluarga sejahtera (Handayan, 2010).

d. Ruang Lingkup KB
Ruang lingkup program KB mencakup sebagai berikut :
1) Ibu
Dengan jalan mengatur jumlah dan jarak. Adapun manfaat yang diperoleh

oleh ibu adalah sebagai berikut :


a) Tercegahnya kehaliman yang berulang kali dalam jangka waktu yang

terlalu pendek, sehingga kesehatan ibu dapat terpelihara terutama

kesehatan organ reproduksinya.


b) Meningkatnya kesehatan mental dan sosial yang diinginkan oleh

adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak dan beristirahat


yang cukup karena kehadiran akan anak tersebut memang diinginkan

(Sulistyawati, 2011).

2) Suami
Dengan memberikan kesempatan suami agar dapat melalukan hal sebagai

berikut :
a) Memperbaiki kesehatan fisik.
b) Mengurangi beban ekonomi keluarga yang ditanggungnya.
3) Seluruh keluarga
Dilaksanakannya program KB dapat meningkatkan kesehatan fisik,

mental, dan setiap anggota keluarga dan bagi anak dapat memperoleh

kesempatan yang lebih besar dalam hal pendidikan serta kasih saying

orang tua.
Ruang lingkup program KB secara umum adalah sebagai berikut
a. Keluarga Berencana
b. Kesehatan reproduksi remaja
c. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
d. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
e. Keserasian kebijakan penduduk
f. Pengelolaan SDM aparatur
g. Pemyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan
h. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara

e. Macam-macam alat kontrasepsi


Menurut Sarwono Prawirohardjo dalam bukunya Panduan Praktis Pelayanan

Kontrasepsi ada macam-macam alat kontrasepsi (2011), yaitu :


1. Metode Amenorea Laktasi (MAL)
2. Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
a) Metode Ovulasi Billings (MOB)
b) Sistem Kalender
c) Metode Suhu Basal
3. Senggama Terputus
4. Metode Barier
a) Kondom
b) Diafragma
c) Spermisida
5. Kontrasepsi Kombinasi (Hormon Estrogen dan Progesteron)
a) Pil Kombinasi
b) Suntikan Kombinasi
6. Kontrasepsi Progestin
a) Kontrasepsi Suntikan Progestin
b) Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
c) Kontrasepsi Implan
d) AKDR dengan Progestin
7. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
8. Kontrasespi Mantap
a) Tubektomi
b) Vasektomi
c) Rekanalisasi

f. Asuhan Kebidana Pada Keluarga Berencana


Adalah asuha yang diberikan bidan pada ibu yang akan melakukan pelayanan

kb. Bidan memberikan asuhan tentang macam-macam kb, efek dan dampak dari

pemakaian kb, serta memberikan wewenang terhadap ibu untuk memilih macam-

macam kb yang akan digunakan.

B. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau

kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel yang satu

dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Kerangka konsep ini dikembangkan atau diacukan kepada tujuan penelitian

yang telah dirumuskan, serta didasari oleh kerangka teori yang telah disajikan dalam

tinjauan kepustakaan sebelumnya (Notoatmodjo, 2010 : 100).

Independen Dependen
ASUHAN Kehamilan
KEBIDANAN Persalinan
BBL
Nifas
KB

Anda mungkin juga menyukai

  • Rekom Kredit Bank
    Rekom Kredit Bank
    Dokumen1 halaman
    Rekom Kredit Bank
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • Tupoksi
    Tupoksi
    Dokumen7 halaman
    Tupoksi
    jamilah malahayati
    Belum ada peringkat
  • Surat Pengunduran Diri
    Surat Pengunduran Diri
    Dokumen1 halaman
    Surat Pengunduran Diri
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • Tupoksi
    Tupoksi
    Dokumen7 halaman
    Tupoksi
    jamilah malahayati
    Belum ada peringkat
  • Book 1
    Book 1
    Dokumen4 halaman
    Book 1
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • Tupoksi
    Tupoksi
    Dokumen7 halaman
    Tupoksi
    jamilah malahayati
    Belum ada peringkat
  • Blangko Kir Haji
    Blangko Kir Haji
    Dokumen2 halaman
    Blangko Kir Haji
    jamilah malahayati
    Belum ada peringkat
  • Bahan Kan Afmimi Yulis
    Bahan Kan Afmimi Yulis
    Dokumen1 halaman
    Bahan Kan Afmimi Yulis
    jamilah malahayati
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsul II
    Lembar Konsul II
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsul II
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • SK Poned 2012
    SK Poned 2012
    Dokumen4 halaman
    SK Poned 2012
    jamilah malahayati
    Belum ada peringkat
  • Nadwa
    Nadwa
    Dokumen1 halaman
    Nadwa
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • A. Latar Belakang
    A. Latar Belakang
    Dokumen5 halaman
    A. Latar Belakang
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • SPPD Paya Peulumat
    SPPD Paya Peulumat
    Dokumen5 halaman
    SPPD Paya Peulumat
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • Soap
    Soap
    Dokumen1 halaman
    Soap
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • Studi Kasus
    Studi Kasus
    Dokumen65 halaman
    Studi Kasus
    IingSitiNurjanah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kebijakan
    Makalah Kebijakan
    Dokumen14 halaman
    Makalah Kebijakan
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • Nadwa
    Nadwa
    Dokumen1 halaman
    Nadwa
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kebijakan Kesehatan Aceh
    Makalah Kebijakan Kesehatan Aceh
    Dokumen3 halaman
    Makalah Kebijakan Kesehatan Aceh
    Vj Rocky Warwer
    Belum ada peringkat