Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk

pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya

ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan

merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.

Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan

harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan

tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa

berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia

umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.

Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi

keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu

orang sakit atas instruksi instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang

kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat

dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional

belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang profesional.

Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara

umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan

yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan,

praktik keperawatan dan organisasi profesi.

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 1


B. TUJUAN

a) Agar mahasiswa mengerti tentang paradigma keperawatan dan mencontoh kelakuan

sesuai dengan yang diajarkan paradigma keperawatan

b) Mengetahui susunan paradigma keperawatan

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 2


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN FALSAFAH KEPERAWATAN

Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu

tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah menjadi ciri utama pada suatu

komunitas baik komunitas bersekala besar maupun berskala kecil, salah satunya adalah

komunitas profesi keperawatan.

Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang

menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan, kepada individu, keluarga,

kelompok, maupun masyarakat. Keyakinan terhadap nilai keperawatan harus menjadi

pegangan setiap perawat. Sebagai seorang perawat, wajib kita untuk memegang dan

menanamkan nilai-nilai keperawatan dalam diri kita ketika bergaul dengan masyarakat atau

ketika kita memberikan pelayanan keperawatan pada pasien. Falsafah keperawatan bukan

suatu hal yang harus dihafal melainkan sebuah baju yang melekat pada diri perawat. Dengan

kata lain, falsafah keperawat merupakan roh yang mendiami pribadi setiap perawat. Artinya,

falsafah keperawatan menjadi landasan bagi perawat dalam menjalankan profesinya.

Falsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta

keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada

metoda empiris.

Falsafah Keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki perawat sebagai kerangka

dalam berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak yang diberikan pada klien dalam

rentang sehat sakit, yang memandang manusia sebagai makhluk yang holistic, yang harus

dipenuhi kebutuhan biologi, psikologi, sosial, cultural, dan spiritual melalui upaya asuhan

keperawatan yang komprehensif, sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 3


kemanusiaan bahwa setiap klien berhak mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku,

agama, status social dan ekonomi.

Falsafah keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya dapat

diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan alam semesta, dalam hal ini

pengetahuan keperawatan, sehingga falsafah keperawatan adalah keyakinan dasar tentang

pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis manusia dan

perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada respons mereka

terhadap situasi.

Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :

Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat

berdasarkan prinsip falsafah veritivity.

falsafah humanisme/ kemanusiaan mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan

pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai. Sehingga ia berpendapat

bahwa seorang individu :

1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk

mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi.

2. Bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-

reaksi.

3. Memiliki holism intrinsic.

4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki

hubungan dengan orang lain seperti veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud

mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan

veritivity sebagai prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan

manusia. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini.

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 4


Individu dipandang dalam konteks :

1. Tujuan eksistensi manusia.

2. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia.

3. Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum.

4. Nilai dan arti kehidupan.

B. PENGERTIAN PARADIGMA KEPERAWATAN

Sebagaimana pengertian umum tentang paradigma diatas, maka paradigm keperawatan dapat

diartikan sebagai suatu cara pandang yang harus dimiliki oleh perawat dalam memandang

permasalahan yang ada dalam kehidupan manusia baik dalam rentang sehat mapun sakit.

Sampai sekarang paradigma keperawatan berfokus pada empat komponen dasar yaitu

manusia, lingkungan, keperawatan dan kesehatan.

Paradigma Keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh perawat yang

mengatur hubungan diantara teori guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori

keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

Paradigma Keperawatan adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,

memikirkan, memberi makna, menyikapai dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena

yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian, paradigma keperawatan berfungsi sebagai

acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat profesional.

Paradigma Keperawatan Menurut Beberapa Pakar :

1. Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman

Manusia:

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 5


Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa manusia dipandang

secara total sebagai suatu sistem yang multidimensional.

5 variabel subsistem manusia adalah :

a) Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi tubuh manuasia

b) Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia

Lingkungan :

Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara total. Lingkungan

adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik lingkungan internal

maupun eksternal, dimana di dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat.

Interaksi manusia meliputi intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat

mempengaruhi stabilitasnya

sebagai suatu sistem.

Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :

a) Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masing-

masing individu.

b) Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar diri individu.

c) Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan sebagai

lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa disadari oleh klien dan

merupak simbol sistem secara keseluruhan.

Kesehatan :

Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana terdapat

keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel dalam diri klien. Menurutnya,

sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan kematian ketika banyak energi yang

dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan system akan begeser ke arah kesehatan apabila

energi yang dibutuhkan terpenuhi (Neuman, 1995).

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 6


Keperawatan :

Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik yang

konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel dalam diri klien disertai

respon individu saat menghadapi suatu stressor. Keperawatan didefenisikan sebagai

suatu tindakan untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk mencapai

derajat kesehatan yang

optimal (tercapainya stabilitas sistem individu untuk menurunkan stressor

melalui serangkaian tindakan keperawatan).

2. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson

Manusia :

Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu sistem biologis

dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan

fokus keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku).

Lingkungan :

Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku individu

dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya.

Kesehatan :

Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik,

mental, emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang mencapai

stabilitas dan kenyamanan.

Keperawatan :

Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keadaan equilibrium dan

perawat harus berkosentrasi pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi, namun

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 7


fokus utamanya adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam

keadaan sakit.

3. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem

Manusia :

Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana mereka

membutuhkan perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri secara

berkelanjutan. Manusia merupakan suatu kesatuan dari fungsi biologi, simbolik dan

sosial.

Lingkungan :

Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan serta perkembangan

lingkungan.

Keperawatan :

Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan danteknologi.

Tujuan dari keperawatan adalah membuat pasien dankeluarganya mampu melakukan

perawatan sendiri, diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal

ketika terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan

meminimalisasi efek dari penyakit/kondisi yang kronis atau kondisi ketidakmampuan.

Kesehatan :

Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi

dengan baik. Hal ini memungkinkan manusia mampu menghubungkan berbagai

macam mekanisme secara psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan

orang lain.

4. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 8


Manusia :

Roy mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem adaptif. Manusia

dipandang sebagai makhlik bio-psiko-spiritual yang selalu berinteraksi dengan

perubahan lingkungan, serta berinteraksi dengan menggunakan inisiasi bawaan dan

mekanisme di dapat. Mereka termasuk individu, grup, keluarga, organisasi,

komunitas.

Lingkungan Stimulus :

Roy membedakan 3 jenis lingkungan, yaitu :

a) Fokal : mencakup lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi

manusia.

b) Kontekstual : adalah semua stimulus pada setiap situasi yang berkontribusi

memberikan pengaruh terhadap lingkungan fokal.

c) Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi.

Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan mempengaruhi perkembangan

dan perilaku manusia.

Kesehatan :

Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang merupakan suatu

dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia.

Keperawatan :

Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan individu dan keluarga

terhadap 4 model adaptif, yang berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas kehidupan,

kematian dengan bermartabat dengan mengkaji perilaku dan faktor kemampuan

adaptif.

5. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 9


Manusia :

Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu ingin

tahu. Manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih

dan menetapkan tujuan, serta membuat keputusan. Karena itu, manusia memiliki 3

kebutuhan dasar :

a) Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat digunakannya.

b) Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit.

c) Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit.

Lingkungan :

Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :

a) Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan

memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal.

b) Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.

Kesehatan :

Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia,

dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik

internal maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga

dicapai potensi yang maksimum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Keperawatan :

Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat

dan klien yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi

keperawtan. Prosesinteraksi perawat-klien melibatkan komunikasi, menentukan

tujuan, eksplorasi dan menyetujui makna dari tujuan.

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 10


a) Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan physic.

b) Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi.

c) Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan kesehatan

agar perannya dapat berfungsi.

Gambar 1 : Unsur Paradigma Keperawatan

Keterangan :

a. Keperawatan

Merupakan unsur pertama dalam paradigm keperawatan, yang berarti suatu bentuk

layanan kesehatan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan

yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan boi-

psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditinjukkan bagi individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses

kehidupan masyarakat (Lokakarya Keperawatan Nasional, 1983). Karena layanan

keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari profesi kesehatan lain

didalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien. Sebagai bagian internal dari

layanan kesehatan, kedudukan perawat dengan profesi kesehatan lain (seperti dokter)

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 11


adalah sama, yakni sebagai mitra. Ini tentunya juga harus diiringi dengan pengakuan

dan penghormatan terhadap profesi perawat.

b. Manusia

Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandang sebagai individu yang

utuh dan kompleks (makhluk holistik) yang terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual.

Manusia bertindak atau berperilau secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang dalam

situasi tertentu, manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan pertolongan,

dan akan mengalami distres jika mereka tidak dapat melakukannya. Hal ini dijadikan

dasar pernyataan bahwa perawat profesional harus berhubungan dengan seseorang

yang tidak dapat menolong dirinya dalam memenuhi kebutuhannya.

Kebutuhan manusia terdiri atas :

1. Kebutuhan fisiologis.

2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan.

3. Kebutuhan cinta dan dicintai.

4. Kebutuhan harga diri.

5. Kebutuhan Aktualisasi diri.

a) Sehat-sakit

sehat-sakit diartikan sebagai suatu rentang atau skala ukur hipotesis untuk mengukur

keadaan sehat atau sakit seseorang. Kedudukan seseorang pada skala tersebut bersifat

dinamis dan individual karena dipengaruhi oleh faktor pribadi dan lingkungan. Pada

skala ini, sewaktu-waktu seseorang bisa berada dalam keadaan sehat, namun dilain

waktu bisa bergeser ke keadaan sakit, seperti diagram di bawah ini.

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 12


Gambar 2 : faktor yang mempengaruhi status kesehatan

1. Rentang Sehat-sakit

a. Rentang Sehat

Dikatakan sehat bukan berarti bebas dari penyakit, tetapi juga meliputi seluruh aspek

kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang :

Perkembangan

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 13


Yaitu perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia, yakni

pertumbuhan dan perkembangan.

Sosial kultural

Mempengaruhi proses perubahan status kesehatan seseorang karena akan

mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan

perubahan dalam perilaku kesehatan.

Pengalaman masa lalu

Mempengaruhi perubahan status kesehatan hal ini dapat diketahui jika ada

pengalaman kesehatan yang tidak diingikan atau pengalaman kesehatan yang

buruk sehingga berdampak besar pada status kesehatan selanjutnya.

Harapan seseorang tentang dirinya

Merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan

status kesehatan kearah yang optimal.

Keturunan

Mempengaruhi terhadap status kesehatan seseorang mengingat potensi

perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik, walaupun

tidak terlalu besar tetapi akan mempengaruhi respon terhadap berbagai

penyakit.

Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi

lingkungan, kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atau kotoran, serta

rumah yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat

mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat mengubah status kesehatan.

Pelayanan

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 14


Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan

yang dapat mempengaruhi stasus kesehatan.

b. Rentang Sakit

Merupakan rangkaian dalam konsep sehat sakit. Rentang ini dimulai dari keadaan

setengah sakit, sakit, sakit kronis, dan kematian. Sakit pada dasarnya merupakan

keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh

secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri

manusia.

Tahapan-tahapan yang terjadi selama proses sakit:

Tahap gejala

Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai

adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya sendiri karena timbulnya suatu

gejala yang dapat meliputi gejala fisik.

Tahap asumsi terhadap sakit

Pada tahap ini, seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang

dialaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang

dirasakan pada tubuh.

Tahap kompak dengan pelayanan kesehatan

Tahap ini seseorang telah melakukan hubungan dengan pelayanan kesehatan

dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan seperti dokter, perawat, atau

lainnya yang dilakukan atas inisiatif dirinya sendiri.

Tahap ketergantungan

Tahap ini terjadi setelah seseorang dianggap mengalami suatu penyakit yang

tentunya akan mendapatkan bantuan pengobatan sehingga kondisi seseorang

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 15


sudah mulai ketergantungan dalam pengobatan, tetapi tidak semua orang

mempunyai tingkat ketergantungan yang sama melainkan berbeda berdasarkan

tingkat kebutuhannya.

Tahap penyembuhan

Tahap ini merupakan tahap terakhir menuju proses kembalinya kemampuan

untuk beradaptasi, ketika seseorang akan melakukan proses belajar untuk

melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelim sakit.

Dampak sakit

Apabila seseorang mengalami sakit atau menderita suatu penyakit akan mengalami

berbagai perubahan atau masalah pada kehidupannya, seperti :

Terjadi perubahan peran dikeluarga

Terjadi gangguan psikologis

Masalah keuangan

Kesepian akibat perpisahan

Terjadinya berubahan kebiasaan sosial

Terganggunya prifasi seseorang

Otonomi

Terjadi perubahan gaya hidup

Berbagai perubahan perilaku ketika seorang mengalami sakit :

a. Adanya perasaan sakit

b. Menarik diri

c. Egosentris

d. Sensitif terhadap persoalan kecil

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 16


e. Reaksi emosional tinggi

f. Perubahan persepsi

g. Berkurangnnya minat

b) Lingkungan

Lingkungan diartikan agregata dari seluruh kondisi dan pengaruh luar yang

memengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Secara umum,

lingkungan dibedakan menjadi 2, yaitu :

Lingkungan fisik

Yaitu lingkungan alamiah yang terdapat disekitar manusia. Lingkungan fisik

ini meliputi banyak hal seperti cuaca, musim, keadaan geografis, struktur

geologis dan lain-lain.

Lingkungan nonfisik

Yaitu lingkungan yang muncul akibat adanya interakasi antar manusia.

Lingkungan nonfisik ini meliputi sosial budaya, norma, nilai, adat istiadat dan

alain-lain.

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 17


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Falsafah keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya

dapat diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan alam semesta, dalam hal ini

pengetahuan keperawatan, sehingga falsafah keperawatan adalah keyakinan dasar tentang

pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis manusia dan

perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada respons mereka

terhadap situasi. konsep dan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran yang

bermakna.

Paradigma Keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh perawat

yang mengatur hubungan diantara teori guna mengembangkan model konseptual dan teori-

teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

Manusia dipandang sebagai individu yang utuh dan kompleks (mahluk holistik) yang

terdiri dari bio,psiko,sosio,spiritual. Manusia bertindak atau berperilaku secara verbal dan

nonverbal, kadang kadang dalam situasi tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhanya

membutuhkan pertolongan , dan akan mengalami distres jika mereka tidak dapat

melakukanya.

Konsep sehat-sakit paradigma keperawatan, diartikan sebagai suatu rentang atau skala

ukur hipotesis untuk mengukur keadaan sehat sakit seseorang.

Lingkungan diartikan agregata dari seluruh kondisi dan pengaruh luar yang

mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme.

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 18


DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, ed. 2. Jakarta: EGC

Sumirah B. P, Budiono. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Bumi Medika

Sumijatun, (2010). Konsep Dasar menuju Keperawatan Profesional.Trans Info Media.

Jakarta.

Gaffar, (1999). Pengantar Keperawatan Profesional. EGC, Jakarta

Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. EGC : Jakarta.

http://firwanintianur93.blogspot.com/2013/04/falsafah-dan-paradigma-keperawatan.html

http://www.slideshare.net/IyounkMandalahi/makalah-falsafah-dan-paradigma-keperawatan

http://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/falsafah-dan-

paradigma-keperawatan-perkembangan-ilmu-keperawatan/

Konsep Dasar Keperawatan Falsafah dan Paradigma Keperawatan 19

Anda mungkin juga menyukai