Definisi: preputium penis yang tidak dapat diretraksi ke proksimal sampai ke korona glandis
Gambaran klinis:
- Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukkan urine.
- gangguan aliran urine berupa sulit kencing, pancaran urin mengecil,
menggelembungnya ujung preputium penis saat miksi, dan menimbulkan
resistensi urin
- hygiene local yang kurang bersik menyebabkan terjadinya infeksi yaitu,
prostitis, balanitis, balanopstitis. Dapat terjadi corpus smegma yaitu
timbunan smegma di dalam sakus preputium penis
Diagnosis : Diagnosis phimosis terutama berdasarkan pemeriksaan klinis dan tidak ada tes
laboratorium atau pencitraan yang diperlukan [11]. Pemeriksaan penunjang mungkin
diperlukan pada kasus infeksi saluran kemih atau infeksi kulit pada genital.
Tatalaksana:
- tidak dianjurkan dilakukan retraksi yang dipaksakan, karena dapat
menimbulkan luka dan trebentuk sikatriks pada ujung preputium sehingga
akan terbentuk fimosis sekunder
- fimosis dengan keluhan miksi atau infeksi postitis merupakan indikasi
dilakukannya sirkumsisi, dimana pada fimosis disertai balanitis / psotitis
harus diberikna terapi antibiotika terlebih dahulu.
5. Striktus Uretra
Definisi: Striktur urethra adalah penyempitan atau konstriksi dari lumen
urethra akibat adanya obstruksi. Striktur uretra lebih sering terjadi pada pria
daripada wanita terutama karena perbedaan panjangnya uretra. Striktur urethra
adalah penyempitan akibat dari adanya pembentukan jaringan fibrotik
(jaringan parut) pada urethra atau daerah urethra. Striktur uretra adalah suatu
kondisi penyempitan lumen uretra.
Gejala Klinis:
Keluhan: kesulitan dalam berkemih, harus mengejan, pancaran mengecil, pancaran
bercabang dan menetes sampai retensi urine. Pembengkakan dan getah/nanah di
daerah perineum, skrotum dan terkadang timbul bercak darah di celana dalam. Bila
terjadi infeksi sistemik penderita febris, warna urine bisa keruh.
Gejala dan tanda striktur biasanya mulai dengan hambatan arus kemih dan kemudian
timbul sindrom lengkap obstruksi leher kandung kemih seperti digambarkan
pada hipertrofia prostat. Striktur akibat radang uretra sering agak luas dan mungkin
multiple.
Diagnosis:
- Laboratoriun untuk persiapan pembedahan dan tanda tanda infeksi
melalui pemeriksaan urinalisis dan kultur urine.
- Uroflowmetri Uroflowmetri adalah pemeriksaan untuk menentukan
kecepatan pancaran urine (normal pada pria adalah 20 ml/detik dan pada
wanita 25 ml/detik). Bila kecepatan pancaran kurang dari harga normal
menandakan adanya obstruksi.
- Radiologi uretrografi untuk melihat letak penyempitan dan besarnya
penyempitan uretra. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai panjang
striktur adalah dengan sistouretrografi Urinalisis: warna kuning, coklat
gelap, merah gelap/terang, penampilan keruh, pH: 7 atau lebih besar,
bakteria.
- Uretrograf adanya penyempitan atau pembuntuan uretra. Untuk
mengetahui panjangnya penyempitan uretra dibuat foto iolar (sisto)
Tatalaksana:
- Filiform bougies untuk membuka jalan jika striktur menghambat
pemasangan kateter
- Medika mentosa:
Analgesik non narkotik untuk mengendalikan nyeri.
Medikasi antimikrobial untuk mencegah infeksi.
- Pembedahan
a. Sistostomi suprapubic
Businasi ( dilatasi) dengan busi logam yang dilakukan secara hati-
hati.
b. Uretrotomi interna: memotong jaringan sikatrik uretra dengan pisau
otis/sachse.
c. Uretritimi eksterna: tondakan operasi terbuka berupa pemotongan
jaringan fibrosis, kemudian dilakukan anastomosis diantara jaringan
uretra yang masih baik
6. Kolelitiasis
Definsi: Penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung
empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya.
Gejala Klinis:
- hingga 2/3 penderita batu kandung empedu simptomatik
- dyspepsia yang akan diserta intoleransi terhadap makanan berlemak
- simpromatik nyeri di dearah epigastrium, kuadran kanan atas atau
precordium. Rasa nyeri lainnya adalah kolik bilier yang berlangsung > 15
menit dan kadang-kadang baru menghilang beberapa jam kemudian
- penyebaran nyeri dapat ke punggung bagian tengah, scapula atau ke
puncak bahu disertai mual dan muntah
- jika terjadi kolestitis, keluhan nyeri menetap dan bertambah dan
bertambah pada waktu menarik napas dalam dan sewaktu kandung
empedu tersentuh ujung jari tangan sehingga pasie berhenti menarik napas
yang merupakan tanda rangsangan peritoneum setempat (murphy sign)
- Pada duktus koledokus, riwayat nyeri atau kolik di epigastrium dan perut
kanan atas akan disertai tanda sepsis, seperti demam dan menggigil bila
terjadi kolangitis. Biasanya tedapat icterus dan urin berwarna gelap yang
hilang timbul.
Diagnosis
- Pemeriksaan fisik: Batu kandung empedu
d. Nyeri tekan dengan punktum maksimun di daerah letak anatomi
kandung empedu. Tanda murphy positif
Batu saluran empedu
e. Kadang teraba hati agak membesar dan sklera ikterik
f. Apabila timbul serangn kolangitis trias charcot: demam dan
menggigil, nyeri di daerah hati dan icterus
- Pemeriksaan penunjang:
a. Laboratorium: leukositosis, kenaikan bilirubin serum
b. Radiologi: USG abdomen, kolesistografi dengan kontras, CT-Scan,
ERCP
Tatalaksana:
- Non bedah: lisis batu dan pengeluaran secara endoskopik
- Bedah: kolesistektomi, dengan laparoskopi maupun dengan open
koleksistektomi
7. Karsinoma Kolorectal
Definisi: adalah suatu tumor malignan yang muncul dari jaringan epitel dari
kolon atau rectum
Gejala Klinis:
- Perubahan pada kebiasaan BAB atau adanya darah pada feses, baik itu
darah segar maupun yang berwarna hitam.
- Diare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut tidak benar benar kosong
saat BAB
- Feses yang lebih kecil dari biasanya.
- Keluhan tidak nyaman pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa
penuh pada perut atau nyeri.
- Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya.
- Mual dan muntah.
- Rasa letih dan lesu.
- Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri
pada daerah gluteus.
Diagnosis:
Tatalaksana: Operasi merupakan terapi utama untuk kuratif, namun bila sudah dijumpai
penyebaran tumor maka pengobatan hanya bersifat operasi paliatif untuk mencegah
obstruksi, perforasi dan perdarahan.