tinggi.
Sedangkan efek samping yang lebih jarang dapat diperoleh dari laporan-
laporan setelah obat dipakai, dalam populasi yang lebih luas. Sebagai contoh
misalnya :
- Iritasi lambung yang menyebabkan keluhan pedih, mual dan muntah pada
obat-obat kortikosteroid oral, analgetika-antipiretika, teofilin, eritromisin,
rifampisin, dll.
- Rasa ngantuk (drowsiness) setelah pemakaian anthistaminika untuk anti
mabok perjalanan (motion sickness).
- Kenaikan enzim-enzim transferase hepar karena pemberian rifampisin.
- Efek teratogenik obat-obatan tertentu sehingga obat tersebut tidak boleh
diberikan pada wanita hamil.
- Penghambatan agregasi trombosit oleh aspirin, sehingga memperpanjang
waktu pendarahan.
- Ototoksitas karena kinin/kinidin, dsb.