Anda di halaman 1dari 3

1.

DISFUNGSI EREKSI
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan yang menetap atau terus-menerus untuk
mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang berkualitas sehingga dapat
mencapai hubungan seksual yang memuaskan.
disfungsi ereksi memiliki banyak penyebab, diantaranya adalah factor usia, gangguan
psikologis, gangguan neurologis, penyakit hormonal, penyakit vaskuler, dan obat-obatan.
Pada usia lanjut biasanya kemampuan reproduksi menurun meskipun orang tersebut
masih tetap bisa melakukan aktivitas seksual. Gangguan psikologis yang paling sering
terjadi adalah kecemasan dan depresi. Sedangkan pada penyakit hormonal, misalnya
hipogonadism, hiperprolaktinemia, hiper atau hipotiroidisme, sindrom Cushing,
penyakitaddison.
Orang-orang dengan penyakit vascular beresiko tinggi terkena disfungsi ereksi. Beberapa
penyakit vaskular yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi adalah aterosklerosis,
penyakit jantung iskemik, penyakit vaskuler perifer, inkompetensi vena, penyakit
kavernosus.
Obat-obatan seperti antihipertensi dan depresan, alcohol, rokok juga merupakan salah
satu dari sekian banyak penyebab disfungsi ereksi.
Penyakit-penyakit lain yang bisa menjadi etiologi disfungsi ereksi, misalnya diabetes
melitus, gagal ginjal,hiperlipidemi, hipertensi, penyakit paru obstruksi kronis.

2. DISFUNGSI EJAKULASI
Ejakulasi Tertunda atau disfungsi ejakulasi adalah suatu keadaan dimana ereksi
tetap terjadi, tetapi ejakulasinya tertunda selama waktu yang cukup panjang.
Kelainan ini jarang terjadi.
Sejalan dengan bertambahnya umur, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai
orgasme pada pria menjadi semakin panjang.
Beberapa obat-obatan (misalnya tioridazin, mesoridazin) dan beberapa obat
tekanand arah bisa mempengaruhi proses ejakulasi. Gangguan ejakulasi juga bisa
terjadi sebagai efek samping dari obat anti-depresi tertentu (misalnya selective
serotonin reuptake inhibitor).
Diabetes juga bisa menyebabkan gangguan ejakulasi.
Faktor psikis yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan ejakulasi adalah
ketakutan pada saat penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina) dan ketakutan
untuk mengalami ejakulasi di hadapan mitra seksualnya.

3. DISFUNGSI ORGASME
Disfungsi orgasme adalah terhambatnya atau tidak tercapainya orgasme yang bersifat
persisten atau berulang setelah memasuki fase rangsangan (excitement phase) selama
melakukan aktivitas seksual.

Hambatan orgasme dapat disebabkan oleh penyebab fisik yaitu penyakit SSP seperti
multiple sklerosis, parkinson, dan lumbal sympathectomy. Penyebab psikis yaitu
kecemasan, perasaan takut menghamili, dan kejemuan terhadap pasangan. Pria yang
mengalami hambatan orgasme tetap dapat ereksi dan ejakulasi, tapi sensasi erotiknya
tidak dirasakan.
a. Fitur-fitur gangguan orgasme meliputi:

Keterlambatan atau tidak terjadinya orgasme yang persisten atau berulang kali terjadi
menyusul fase perangsangan seksual normal.

Distres yang signifikan atau kesulitan interpersonal karena ketidakmampuan ini.

Ketidakmampuan ini bukan lebih menjadi bagian menjadi penentu bagi gangguan lain
(misalnya: gangguan suasan perasaan, kecemasan, kognitif) dan bukan disebabkan karena
efek-efek fisiologis obat atau pengalahgunan obat.

b. Gangguan ejakulasi

Ejakulasi dini (premature ejaculation)

Ada beberapa pengertian mengenai ejakulsi dini (ED). ED merupakan ketidakmampuan


mengontrol ejakulasi sampai pasangannnya mencapai orgasme, paling sedikit 50 persen
dari kesempatan melakukan hubungan seksual. Berdasarkan waktu, ada yang mengatakan
penis yang mengalami ED bila ejakulasi terjadi dalam waktu kurang dari 1-10 menit.
Untuk menentukan seorang pria mengalami ED harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut: ejakulasi terjadi dalam waktu cepat, tidak dapat dikontrol, tidak dikehendaki oleh
yang bersangkutan, serta mengganggu yang bersangkutan dan atau pasangannya.

ED merupakan disfungsi seksual terbanyak yang dijumpai di klinik, melampaui DE.


Survei epidemiologi di AS menunjukkan sekitar 30 persen pria mengalami ED.

Ada beberapa teori penyebab ED, yang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyebab
psikis dan penyebab fisik. Penyebab fisik berkaitan dengan serotonin. Pria dengan 5-HT
rendah mempunyai ejaculatory threshold yang rendah sehingga cepat mengalami
ejakulasi. Penyebab psikis ialah kebiasaan ingin mencapai orgasme dan ejakulasi secara
tergesa-gesa sehingga terjadinya ED.

Ejakulasi terhambat

Berlawanan dengan ED, maka pria yang mengalami ejakulasi terhambat (ET) justru tidak
dapat mengalami ejakulasi di dalam vagina. Tetapi pada umumnya pria dengan ET dapat
mengalami ejakulasi dengan cara lain, misalnya masturbasi dan oral seks, tetapi sebagian
tetap tidak dapat mencapai ejakulasi dengan cara apapun.
Sebagian besar ET disebabkan oleh faktor psikis, misalnya fanatisme agama sejak masa
kecil yang menganggap kelamin wanita adalah sesuatu yang kotor, takut terjadi
kehamilan, dan trauma psikoseksual yang pernah dialami.

Anda mungkin juga menyukai