TENTANG
BAHAN BANGUNAN
Oleh :
BESI BETON
Pengertian Besi Beton
Besi beton merupakan besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi
beton atau yang lebih dikenal sebagai beton bertulang. Beton bertulang
yang mengandung batang tulangan dan direncanakan berdasarkan
anggapan bahwa bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-
gaya. Beton bertulang bersifat unik dimana dua jenis bahan yaitu besi
tulangan dan beton dipakai secara bersamaan. Tulangan menyediakan
gaya tarik yang tidak dimiliki beton dan mampu menahan gaya
tekan.Secara umum besi beton tulangan mengacu pada dua bentuk yaitu
besi polos (plain bar) dan besi ulir (deformed bar/BJTD
Jenis Besi Beton
1. Besi Beton Polos
Besi ulir atau besi tulangan beton sirip adalah batang besi dengan bentuk
permukaan khusus berbentuk sirip melintang (puntir/sirip ikan) atau rusuk
memanjang (sirip teratur/bambu).) dengan pola tertentu, atau batang
tulangan yang dipilin pada proses produksinya.
Tulangan ulir, yang diberi ulir melalui proses rol pada permukaannya
(polanya berbeda tergantung dari pabrik pembuatnya) untuk
mendapatkan ikatan (bonding) yang lebih baik antara tulangan dan beton
yang digunakan pada hampir semua aplikasi dibandingkan dengan
tulangan polos dengan luas penampang sama. Bentuk ulir berupa sirip
meningkatkan daya lekat guna menahan gerakan dari batang secara
relatif terhadap beton.
Fungsi Besi Beton
Sejak tahun 1950 konstruksi konstruksi besi beton mulai digunakan
sebagai elemen utama dalam pembangunan gedung tinggi. Karena
pengetahuan manusia tentang perilaku beton bertulang yang terbatas,
terutama mengenai nonlinearitas material beton itu sendiri, pada awal
abad ke-20 kebanyakan gedung tinggi di Amerika menggunakan baja
profil sebagai elemen struktur utamanya. Baru pada 1950-an konstruksi
beton mulai ikut berperan dalam konstruksi gedung tinggi.
Di Indonesia sendiri, besi beton lebih sering digunakan untuk
pembangunan gedung, karena bahan ini lebih mudah didapat sehingga
dirasakan lebih ekonomis dibanding konstruksi lainnya. Besi beton atau
beton bertulang boleh jadi merupakan bahan konstruksi yang paling
penting karena digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua
struktur baik besar maupun kecil seperti bangunan, jembatan, perkerasan
jalan, bendungan, dinding pebahan tanah, terowongan, jembatan yang
melintasi lembah (viaduct), drainase, fasilitas irigasi, tangki dan
sebagainya.
Khusus untuk bangunan gedung bertingkat tinggi, besi beton digunakan
untuk struktur kolom, balok, dinding, plat, besi poer dan sloof. Sukses
beton bertulang sebagai bahan konstruksi yang universal karena
banyaknya kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan tersebut antara lain :
1. Memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan
kebanyakan bahan lain.
2. Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, bahkan
memiliki struktur terbaik untuk bangunan yang banyak bersentuhan
dengan air. Pada peristiwa kebakaran dengan intesitas rata-rata, batang-
batang struktur dengan ketebalan penutup beton yang memadai sebagai
pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan pada permukaannya saja
tanpa mengalami keruntuhan.
3. Struktur beton bertulang sangat kokoh.
4. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
5. Dibandingkan dengan bahan lain, memiliki usia layan yang sangat
panjang. Dalam kondisi-kondisi normal, struktur beton bertulang dapat
digunakan sampai kapanpun tanpa kehilangan kemampuannya untuk
menahan beban. Ini dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa kekuatannya
tidak berkurang dengan berjalannya waktu bahkan semakin lama semakin
bertambah dalam hitungan tahun, karena lamanya proses pemadatan
semen.
6. Merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis untuk pondasi
tapak, dinding basement, tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-
bangunan semacam itu.
7. Dapat dirakit menjadi bentuk yang sangat beragam mulai dari plat,
balok dan kolom yang sederhana sampai menjadi atap kubah dan
cangkang besar.
8. Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi
beton bertulang lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti
baja struktur.
BATU BATA
2. Bata merah
Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar
pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia,
dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah
memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun
rumah. Cukup bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak
digunakan daripada bata ringan atau batako press, karena selain sudah
teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah
Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah
yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi
benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah
yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak
liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah
yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih
nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama,
sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari
material bata merah. Selain itu material ini sangat tahan terhadap panas
sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan dari
bahaya api.
3. Batako
Batako, material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari
campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain
itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air.
Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir dan
batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan,
batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata
merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika
bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi. Pemakaian material
batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan
cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat
dari material tanah. Batako cenderung lebih ringan daripada bata merah.
Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah.
5. Bata ringan
Bata ringan atau disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini
pembuatannya sudah sangat modern dimana material ini dibuat dengan
menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan memilki
tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat
memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi,
mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang
terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung.
Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan,
halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bata ini bisa langsung
diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan
semen khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika,
semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya
dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti
pemasangan batako.
6. Bataton
Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air
dan bahan khusus lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk
yang kemudian disebuat sebagai bataton. Bentuk-bentuk bataton ini
menyisakan rongga pada bagian dalamnya. Rongganya bisa diisi baja
untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.
GENTENG
1. Genteng keramik
Genteng ini memiliki warna yang cukup banyak karena pada saat
proses finishingnya dilapisi pewarna pada bagian atasnya. Bahan utama
genteng ini adalah keramik. bertumpu pada rangka kayu atau beton.
2. Genteng Beton
Genteng ini terbuat dari beton yaitu campuran pasir, semen, kerikil
dan bahan aditif. Bentuknya ada yang bergelombang dan ada juga yang
datar. Bentuk datar muncul seiring dengan gaya arsitektur rumah yang
modern dan minimalis sehingga perlu adanya penyesuaian bentuk atap
yang lebih sederhana. Berat genteng beton berkisar 4-5kg per buah
dengan dimensi ukuran bervariasi dengan panjang minimum 30cm dan
lebar 15 cm.
3. Genteng Metal
4. Genteng aspal
Salah satu jenis atap yang bisa dijadikan pilihan sebagai penutup
rumah adalah atap aspal (bitumen), yaitu atap yang memiliki banyak
variasi warna seperti warna merah bata, hijau lumut, coklat, dan hitam.
Terdapat 2 bentuk model yaitu model datar yang terbaut pada triplek
dan bentuk bergelombang yang bibaut pada rangka atap. Bentuknya
yang lebar dan ringan membuat atap ini sering dipakai untuk atap pada
bangunan tambahan seperti garasi. Pemasangannya pun mudah, hampir
sama dengan atap seng. Genteng ini terbuat dari bahan bubuk kertas,
serat organik, resin serta aspal. Material tersebut diolah sehingga
menghasilkan genteng yang ringan, lentur serta tahan air.
5. Genteng Policarbonat
6. Genteng Sirap
Atap sirap berasal dari kayu ulin yang dikenal juga dengan nama
kayu besi atau kayu bulian. Kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan dan
memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan suhu,
kelembaban, dan pengaruh air laut, sehingga banyak dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang
listrik, bantalan kereta api, dan perkapalan.
ASPAL
Definisi Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive),
berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal
sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran
beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan
lentur. Aspal berasal dari aspal alam (aspal buton} atau aspal minyak
(aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya, aspal
dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair.
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan
senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan
klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai
sifat viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat
cair bila dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan
secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal
adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul.
Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal
adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. Secara
kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hydrogen, 6%
belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi,
nikel, dan vanadium. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas
aspalten (yang massa molekulnya kecil) dan malten (yang massa
molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25% aspalten.
Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa polar.
Fungsi Aspal
Fungsi aspal antara lain adalah sebagai berikut:
a.) Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat
lalu lintas (water proofing, protect terhadap erosi)
b.) Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.
c.) Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang
diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
d.) Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakan di atas
jalan yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi
pengikat di antara keduanya.
e.) Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat
halus, dan filler.
Jenis Aspal
Aspal yang digunakan sebagai bahan untuk jalan pembuatan terbagi atas
dua jenis yaitu:
1. Aspal Alam
Menurut sifat kekerasannya dapat berupa:
a. Batuan = asbuton
b. Plastis = trinidad
c. Cair = Bermuda
Menurut kemurniannya terdiri dari :
a. Murni = Bermuda
b. Tercampur dengan mineral = asbuton + Trinidad
2. Aspal buatan
Jenis aspal ini dibuat dari proses pengolahan minya bumi, jadi bahan
baku yang dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang
banyak mengandung aspal. Jenis dari aspal buatan antara lain adalah
sebagai berikut:
3. Aspal Keras
Aspal keras igunakan untuk bahan pembuatan AC. Aspal yang
digunakan dapat berupa aspal keras penetrasi 60 atau penetrasi 80 yang
memenuhi persyaratan aspal keras. Jenis-jenisnya :
a. Aspal penetrasi rendah 40 / 55, digunakan untuk kasus: Jalan dengan
volume lalu lintas tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas.
b. Aspal penetrasi rendah 60 / 70, digunakan untuk kasus : Jalan dengan
volume lalu lintas sedang atau tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim
panas.
c. Aspal penetrasi tinggi 80 / 100, digunakan untuk kasus : Jalan dengan
volume lalu lintas sedang / rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin.
d. Aspal penetrasi tinggi 100 / 110, digunakan untuk kasus : Jalan dengan
volume lalu lintas rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin.
4. Aspal Cair
Aspal cair digunakan untuk keperluan lapis resap pengikat (prime
coat) digunakan aspal cair jenis MC 30, MC 70, MC 250 atau aspal
emulsi jenis CMS, MS. Untuk keperluan lapis pengikat (tack coat)
digunakan aspal cair jenis RC 70, RC 250 atau aspal emulsi jenis CRS,
RS.
5. Aspal emulsi
Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke
dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi sehingga
diperoleh partikel aspal yang bermuatan listrik positif (kationik), negatif
(anionik) atau tidak bermuatan listrik (nonionik). Jenis-jenisnya adalah:
6. Aspal emulsi anionic
Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke
dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi anionik
sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion-negatif.
Aspal emulsi anionik mengikat cepat (Rapid setting, RS)
Aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat
secara cepat setelah kontak dengan agregat.
Aspal emulsi anionik mengikat lebih cepat (Quick setting, QS)
Aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat
secara lebih cepat setelah kontak dengan agregat. Meliputi : QS-1h (quick
setting-1):Mengikat lebih cepat-1 keras (Pen 40-90).
Aspal emulsi jenis mantap sedang
Aspal emulsi yang butir-butir aspalnya bermuatan listrik positip.
Aspal emulsi kationik
Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras
ke dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi jenis
kationik sehingga partikel-partikel aspal bermuatan ion positif.
Aspal emulsi kationik mengikat cepat (CRS)
Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara
cepat setelah kontak dengan agregat.
Aspal emulsi kationik mengikat lambat (CSS)
Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air
secara lambat setelah kontak dengan agregat.
Aspal emulsi kationik mengikat lebih cepat (CQS)
Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air
secara lebih cepat setelah kontak dengan agregat.
Aspal emulsi kationik mengikat sedang (CMS)
Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air
secara sedang setelah kontak dengan agregat.
Aspal emulsi mantap cepat (Cationic Rapid Setting - CRS)
Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air
setelah kontak dengan aggregat.
Aspal emulsi mantap cepat (cationic rapid setting, CRS)
Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air
setelah kontak dengan aggregate aspal emulsi jenis kationik yang partikel
aspalnya memisah dengan cepat dari air setelah kontak dengan udara.
CAT
Definisi Cat
Salah satu cara meningkatkan nilai tambah suatu bahan adalah dengan
melapisi permukaan bahan tersebut dengan bahan lain yang lebih lebih
tinggi nilainya. Pengetahuan tentang pelapisan permukaan bahan, secara
umum dikenal sebagai surface coating knowledge. Bagian ini meliputi:
metal coating (electro coating, galvanizing), plastic coating, paper
coating, powder coating dan tentang cat itu sendiri. Jadi cat merupakan
bagian kecil dari sebuah ilmu yang jauh lebih besar, yaitu ilmu tentang
surface coating.
Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu
bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat
(reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Setelah
dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan
tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut. Pelekatan
cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan
(wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping)
atau dengan cara yang lain.
Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang
digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada
suatu objek ataupermukaan dengan melapisinya dengan
lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek,
antara lain untuk menghasilkan karya seni (olehpelukis untuk
membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan
pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau
kerusakan oleh air).
Resin atau binder merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi
merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan
bahan pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada
dasarnya adalah polymer dimana pada temperatur ruang (atau
temperatur applikasi) bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Ada
banyak jenis resin, seperti: Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose, Polyester,
Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone, Fluorocarbon, Venyl,
Cellolosic, dll. Resin dibagi berdasarkan mekanisme mengering atau
mengerasnya (pembentukan film).
Pigment dan dyestuff adalah bagian dari colorant. Dyestuff bersifat larut
dalam solvent, sedang pigment tidak.Pigment merupakan padatan halus
(bubuk) yang ditambahkan ke dalam cat dengan beberapa fungsi berikut:
Warna dasar
Oil absorption
PH
Muatan Listrik
Bleeding
Solvent
Hidrokarbon
Oksigenated Solvent
Additive
Penambahan additive yang ada dalam cat tidaklah serta merta muncul
begitu saja, merupakan suatu proses panjang dari beberapa percobaan
atau riset pada cat tersebut. Selama proses pembuatan, penyimpanan
dan pemakaian dinilai kualitasnya secara menyeluruh, kemudian
kelemahan dan masalah yang timbul dicoba untuk diatasi dengan variasi
jenis dan takaran beberapa additive, hingga akhirnya muncul nama jenis
dan takaran additive tertentu yang pas untuk campuran cat tersebut.
Pembagian additive
1. Persiapan
2. Produksi
Proses produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:
Perlakuan seperti ini juga dipakai untuk membuat thinner, hardener, wood
stain (solvent + dyestuff) atau campuran bahan lain yang tidak
mengandung pigment atau extender asli (padatan). Namun jika pigment
atau extender-nya sudah diproses menjadi bahan setengah jadi (pasta)
terlebih dulu, maka bahan atau campuran ini bisa diproses seperti
tersebut di atas.
Proses pembuatan cat jenis ini juga dibagi berdasarkan pada seberapa
halus padatan (pigment atau extender) terdispersi di dalam campuran.
Jika diinginkan padatan terdispersi secara kasar (dengan kehalusan antara
20 50 mikron), maka proses yang dibutuhkan adalah cukup dengan
proses dispersi saja; namun jika dikehendaki padatan terdispersi secara
halus (5 20 micron) maka diperlukan proses penggilingan partikel padat
dalam mesin giling. Contoh jenis cat yang dibuat cukup dengan proses
dispersi saja adalah : dempul atau filler, cat primer, undercoat,
intermediate atau tembok dimana kehalusan partikel bukan merupakan
sifat yang harus dicapai.
3. Proses Dispersi
Jika kondisi ideal terpenuhi, maka akan terbentuk sebuah aliran yang
menyerupai donat, terbentuk doughnut effect. Pada kondisi ini diperoleh
proses dispersi yang optimal.
4. Penggilingan
Dengan hanya dispersi, kita belum mendapatkan kehalusan partikel lebih
rendah dari 20 mikron, yaitu ukuran rata-rata partikel primer dari pigment
dan/atau extender. Untuk itu diperlukan sebuah tahap lanjutan dimana
ikatan fisik partikel-partikel pigment akan dipecahkan lebih lanjut menjadi
patikel-partikel yang lebih kecil lagi. Tahapan ini disebut penggilingan.
5. Penyelesaian
Sedang proses lain, yang hanya melibatkan proses mixing, maka untuk
melihat seberapa jauh campuran sudah tercampur sempurna dan sesuai
komposisi yang ditentukan, cukup mengukur kekentalan atau viskositas
campuran tersebut. Namun bila campuran tersebut mengandung
beberapa jenis pasta, maka menyamakan warna (colour matching)
campuran cat secara kasar perlu dilakukan, agar campuran tidak terlalu
jauh berbeda dengan warna standardnya.
Kegunaan Cat
Cat digunakan mulai dari cat rumah, perabot rumah, dan berbagai
peralatan sampai kepada mobil. Gunanya, selain untuk menambah
keindahan barang yang dicat juga untuk melindungi bahan yang dicat dari
karat, khususnya logam. Mulai dari pagar besi, teralis dan sampai kepada
perut kapal laut ataupun tanker.
Dampak negatif
Dalam kaitan dengan cat, ada beberapa nama yang sering disebut-sebut,
yaitu VOC, timbal, dan merkuri. Bahan apakah ini, dan mengapa
digunakan oleh cat?
Cat, sebagai material yang berfungsi sebagai pelapis, memang dibuat dari
bahan-bahan yang berbahaya bila kandungannya melebihi nilai ambang
batas yang diperbolehkan. Salah satu bahan yang berbahaya adalah VOC
(volatile organic compound) atau kandungan senyawa organik yang
mudah menguap. Yang termasuk dalam kategori VOC di antaranya solvent
dan tiner. VOC ditandai dengan bau, walaupun menurut Chandra Budiono
dari Pacific Paint, cat yang tidak berbau belum tentu bebas VOC.
Namun solvent tidak ramah bagi lingkungan dan juga tidak ramah bagi
kesehatan manusia. Polimerisasi (salah satu tahap dalam pembuatan cat)
yang menggunakan teknologi terbaru memungkinkan proses pembuatan
cat tidak membutuhkan solvent lagi.
Solvent yang ada dalam kandungan cat akan menguap setelah cat
diaplikasikan. Setelah solvent menguap, cat akan mengering dan
membentuk lapisan di pemmuaaan benda. Karena itu cat yang sudah
diaplikasikan pada dinding dan sudah mengering, sebenarnya sudah tidak
lagi mengandung solvent.
Tapi gas atau uap yang dihasilkan tersebut membutuhkan waktu untuk
benar-benar hilang dari udara di dalam ruang yang baru dicat. Uap
solvent yang menyebar di udara ini bisa mencemari lingkungan dan
menyebabkan gangguan kesehatan bila terhirup secara berlebihan.
Efek solvent bisa dirasakan secara instan ketika kita memasuki ruang
yang mengandung gas akibat penguapan solvent. Secara instan, bahan ini
bisa menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti seperti mata
pedas, kulit perih, gangguan saluran pernafasan, atau alergi. Sedangkan
bila dihfirup dalam jangka waktu lama, bahan ini bisa menyebabkan
kanker, kerusakan hati, dan gangguan sistem saraf.
Seperti juga timbal, merkuri merupakan bahan logam berat yang ada
dalam kandungan cat. Di dalam cat, merkuri salah satunya digunakan
dalam campuran antijamur. Bila VOC berbahaya saat uapnya terhirup,
merkuri dan timbal akan memberi efek buruk bila masuk ke dalam
tubuh. Ini bisa terjadi apabila Anda atau anak Anda menyentuh dinding,
serbuknya menempel di tangan Anda dan kemudian Anda memegang
makanan tanpa mencuci tangan terlebih dulu.
Pewarnaan untuk bagian dalam bisa dipakai semua warna cat dan
lebih bebas, karena tidak ada pengaruh dari cuaca.
Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection
molding, ekstrusi, dll). Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang
memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress, lihat
keplastikan (fisika) dan ductile.
a. Sifat fisikanya
1. Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-
ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh:
polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC).
2. Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-
ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan
molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin,
urea-formaldehida
a. Polietilena
Polietilena merupakan plastikyang paling banyak diproduksi. Plastikini
digunakan antara lain untuk membuat plastiklembaran,
kantongplastik, botolplastik, dan pembungkus kabel.
b. Polivinilklorida(PVC)
PVC merupakan plastikkedua yang paling banyak dari segi jumlah
produksi. Monomer penyusunnya berupa vinilklorida (CH2=CHCl).
Plastikini digunakan antara lain untuk membuat pipa, pelapis lantai,
dan selang.
c. Polipropilena
Polipropilena dibuat dari monomer propilena (CH3-CH=CH2). Plastikini
lebih kuat daripada polietilena, sehingga digunakan antara lain untuk
membuat karung, tali, dan botol.
d. Teflon
Teflon merupakan plastikyang sangat kuat, tidak reaktif dan tahan
panas. Plastikjenis ini digunakan sebagai pelapis tangki di pabrik kimia
dan pada panci antilengket.
e. Polivinil asaetat
PVA adalah plastikyang dapat menyerap air jauh lebih banyak
daripada massanya sendiri. Monomer penyusunnya berupa vinilasetat
(CH2=CHOH). Plastikini digunakan antara lain untuk membuat popok
bayi.
STRUKTUR KOMPOSIT