Anda di halaman 1dari 6

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA

VOLUME 04 No. 02 Juni 2015 Halaman 73 - 78


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
Artikel Penelitian

PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA


ANALISA DATA SUSENAS MODUL KESEHATAN DAN PERUMAHAN
TRIWULAN IV TAHUN 2013

UTILIZATION OF COMMUNITY HEALTH SERVICES INDONESIA


SUSENAS DATA ANALYSIS - MODULE OF HEALTH AND HOUSING, FOURTH QUARTER 2013

Wan Aisyiah Baros


BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat

ABSTRACT rawat inap memiliki persentase yang terbesar dibandingkan


Utilization of health services is a demand for consumption dengan sumber dana yang lain dan fasilitas kesehatan di
based on the needs of the illness, discomfort and desire to Puskesmas dan Poliklinik merupakan fasilitas kesehatan yang
prevent diseases. Utilization of health services will certainly memiliki jarak terdekat dari rumah.
have an impact on health care costs, sources of funding, as
well as access to health facilities. The purpose of the research Kata Kunci: Biaya Kesehatan, Sumber Dana dan Akses.
is to see an overview of health care utilization of patients
experience in outpatient, inpatient and health expenditure, PENGANTAR
sources of funding, health care expeditures in the use of
outpatient and inpatient care and access to health facilities.
Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar
The method is descriptive analysis to see a picture of health bagi setiap manusia. Dengan perubahan gaya hidup
service utilization of the characteristics of the respondents, yang dipengaruhi oleh kemajuan jaman, semakin
access, source of funds and health expenditure from Susenas banyak ragam jenis penyakit yang diderita manusia,
module of health and housing. Most respondents utilize health
facilities for outpatient at the health center/auxillary health
hal ini juga menyebabkan semakin meningkatnya
center and hospitalization in government hospitals. The average kebutuhan manusia akan kebutuhan pelayanan ke-
cost for outpatient is Rp27.219,00, while hospitalization costs sehatan. Adanya jaminan kesehatan dari berbagai
an average of Rp122.777,00. Sources of funds are their own macam program seperti asuransi sosial, Jaminan
expenditure (OOP) for outpatient and inpatient. It is the largest
percentage compared to other sources of funding. Health
kesehatan masyarakat miskin dan program peme-
centers and polyclinics are health facilities that have the rintah lainnya serta jaminan kesehatan yang disedia-
shortest distance from the house. kan oleh pihak swasta merupakan wujud bahwa per-
hatian pemerintah pada sektor kesehatan semakin
Keywords : Health Costs, Sources of funding and Access
berdampak masyarakat menjadi lebih sadar akan
ABSTRAK kesehatan, hal tersebut dapat memberi dampak pada
Pemanfaatan pelayanan kesehatan menjadi suatu permintaan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Seseorang me-
bagi konsumen berdasarkan kebutuhan dari rasa sakit, ketidak- manfaatkan pelayanan kesehatan salah satu penye-
nyamanan maupun keinginan untuk pencegahan akan suatu babnya adalah adanya kebutuhan dari rasa sakit atau
penyakit. Pemanfaatan pelayanan kesehatan tentunya akan
berdampak pada biaya pelayanan kesehatan, sumber dana
ketidaknyamanan baik yang dirasakan maupun hasil
biaya kesehatan serta akses ke fasilitas kesehatan. Tujuan dari medis1. Adanya pemanfaatan pelayanan kese-
penelitian untuk melihat gambaran pemanfaatan pelayanan hatan tersebut menimbulkan biaya pelayanan kese-
kesehatan dari pengalaman pasien berobat jalan, rawat inap hatan. Biaya pelayanan kesehatan yang semakin
serta pengeluaran biaya kesehatan, sumber dana biaya kese-
hatan pada kontak layanan di rawat jalan dan rawat inap maupun
meningkat berhubungan dengan sosio - ekonomi,
akses ke fasilitas kesehatan. Metode yang digunakan analisa dimana yang kaya dapat membiayai pelayanan ke-
deskriptif melihat gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan sehatan, namun yang miskin dan tidak memiliki ja-
dari sisi karakteristik responden, akses, sumber dana maupun minan kesehatan tidak dapat membiayai pelayanan
biaya kesehatan dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul
Kesehatan dan Perumahan Triwulan IV Tahun 2013 dengan
kesehatan.
total responden sebanyak 274.839 anggota rumah tangga dan Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran
71.454 rumah tangga. Sebagian besar responden memanfaat- pemanfaatan pelayanan kesehatan dari pengalaman
kan fasilitas kesehatan untuk berobat jalan di Puskesmas/Pus- pasien berobat jalan, rawat inap serta pengeluaran
kesmas pembantu dan rawat inap di RS Pemerintah. Rata-rata
biaya kesehatan untuk berobat jalan sebesar Rp27.219,00,
biaya kesehatan, sumber dana biaya kesehatan pada
sedangkan biaya rawat inap rata-rata sebesar Rp122.777,00. kontak layanan di rawat jalan dan rawat inap maupun
Sumber dana dengan biaya sendiri untuk berobat jalan dan akses ke fasilitas kesehatan.

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 2 Juni 2015 73


Wan Aisyiah Baros: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

BAHAN DAN CARA PENELITIAN membeli makanan, minuman, dan transportasi peng-
Sumber data yang digunakan dari Survei Sosial antar responden berobat jalan yaitu rata-rata sebesar
Ekonomi Nasional Modul Kesehatan dan Perumah- Rp22.443,00. Biaya transport ke fasilitas rawat jalan
an (MKP) Triwulan IV 2013 di 33 provinsi dan 497 yang paling banyak dipilih oleh responden antara
Kabupaten/Kota. Populasi Susenas adalah semua Rp5.000,00 dan Rp10.000,00.
rumah tangga di Indonesia. Sampel Susenas adalah
rumah tangga terpilih di blok sensus dimana seluruh Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan - Rawat
rumah tangga terpilih merupakan unit observasi/ Inap
pengamatan dalam rumah tangga yang diwawan- Total sampel individu Susenas Modul Kesehatan
carai menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. dan Perumahan triwulan IV tahun 2014 untuk kete-
Jenis penelitian ini adalah cross sectional dan rangan perorangan atau anggota rumah tangga ten-
mengambil data dari seluruh sampel pada Susenas tang kesehatan yaitu dari 274.839 responden terda-
MKP triwulan IV tahun 2013. Data Susenas MKP pat 7.300 responden yang pernah mengalami pela-
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ke- yanan kesehatan rawat inap selama 1 tahun terakhir.
terangan tempat dan anggota rumah tangga, karak- Jika dilihat karakteristiknya dari 7.300 responden
teristik responden, pelayanan kesehatan dan akses yang mengalami rawat inap sebesar 53,36% di wila-
fasilitas umum. yah perkotaan dan 46,64% wilayah pedesaan. Jenis
kelamin sebagian sebesar adalah perempuan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57,20% dan laki-laki 42,80%. Usia yang paling besar
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan - Rawat persentasenya mengalami berobat jalan yaitu usia
Jalan 26-35 tahun 16,68% dan diikuti usia 0-5 tahun.
Total sampel individu Susenas Modul Kesehatan Responden yang mengalami rawat inap dalam
dan Perumahan triwulan IV tahun 2014 keterangan 1 tahun terakhir sebagian besar berobat di RS Peme-
perorangan atau anggota rumah tangga tentang kese- rintah 49,7%, diikuti RS Swasta 28,6%. Masih terda-
hatan yaitu dari 274.839 responden terdapat 39.569 pat responden yang berobat ditempat lainnya seperti
responden yang pernah mengalami pelayanan kese- Balai Pengobatan, BP Susteran, Klinik, Klinik Ber-
hatan berobat jalan selama 1 bulan terakhir. Jika salin, Mantri, Poliklinik, Polindes, Sangkal, Tukang
dilihat karakteristiknya dari 39.569 responden yang Urut, Tabib dan Orang Pintar. Lama menjalani rawat
mengalami berobat jalan sebesar 55,94% diwilayah inap selama 3-5 hari sebesar 43%, 6-14 hari sebesar
pedesaan dan 44,06% wilayah perkotaan. Jenis kela- 27,2%, 1-2 hari sebesar 25,1% dan responden yang
min sebagian sebesar adalah perempuan 52,70% paling sedikit mengalami rawat inap lebih dari 15
dan laki-laki 47,30%. Usia yang paling besar persen- hari sebesar 4,7% dengan lama waktu menunggu
tase mengalami berobat jalan yaitu usia 0-5 tahun yang dihabiskan oleh responden untuk mendapat
16,83% dan diikuti usia 46-55 tahun. pelayanan rawat inap yaitu 61,1% dengan waktu
Responden yang mengalami berobat jalan da- <=29 menit dan 31,4% untuk waktu tunggu 30-60
lam 1 bulan terakhir sebagian besar berobat jalan di menit.
Puskesmas atau Puskesmas pembantu 34,6%, di-
ikuti berobat jalan di tempat praktek dokter/poliklinik Pengeluaran Biaya Kesehatan
25,2%. Masih terdapat responden yang berobat di- Pengeluaran biaya kesehatan terdiri dari biaya
tempat lainnya seperti akupuntur, alternatif, balai rawat jalan dan rawat inap. Biaya kesehatan meliputi
pengobatan, dukun, Shinse, Orang Pintar, Polindes, biaya dokter, pembelian obat, biaya pemeriksaan
Poskesdes, Posyandu, Posyandu Lansia, Rumah laboratorium, tindakan medis, alat kesehatan, ako-
Bidan, Tabib, Tukang Pijat dan Tukang Urut. Dengan modasi, pemeriksaan kesehatan dan administrasi.
lama waktu menunggu yang dihabiskan oleh respon- Biaya kesehatan yang dimasukkan adalah biaya
den untuk mendapat pelayanan rawat jalan dalam 1 yang benar-benar dikeluarkan dari rumah tangga,
bulan terakhir yaitu 68,4% dengan waktu <=29 menit bukan yang dibayarkan oleh asuransi, perusahaan
dan waktu 30-60 menit sebesar 26,3%. Tenaga medis dan jaminan sosial. Dari hasil penelitian total biaya
yang memeriksa responden dilakukan oleh dokter rawat jalan sebesar Rp7.298.939.742,00 dan biaya
yaitu sebesar 47,4%, bidan 24,5% dan masih terda- rawat inap sebesar Rp33.743.952.936,00. Dari total
pat dukun/tabib/shinse yang memeriksa responden rumah tangga sebanyak 274.839 rata-rata biaya
di rawat jalan yaitu sebesar 1,7%. rawat jalan rumah tangga sebesar Rp27.219,00 dan
Biaya transportasi rawat jalan pulang pergi yang rawat inap sebesar Rp122.777,00.
dikeluarkan oleh anggota rumah tangga yang berobat Biaya Rawat Jalan terdiri dari biaya Dokter meru-
jalan dimana biaya transportasi tidak termasuk pakan biaya yang dikeluarkan hanya untuk jasa dok-

74 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 2 Juni 2015


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

ter dimana sebagian besar responden mengeluarkan ponden mengeluarkan biaya akomodasi sebesar Rp
biaya dokter rawat jalan sebesar Rp50.000,00 de- 200.000,- dengan rata-rata biaya sebesar
ngan rata-rata biaya dokter sebesar Rp82.483,00. Rp917.015,00. Biaya Pemeriksaan Kesehatan seba-
Biaya obat merupakan biaya yang dikelurkan hanya gian besar responden mengeluarkan biaya sebesar
untuk pembelian obat dimana sebagian besar res- Rp100.000,00 dengan rata-rata biaya pemeriksaan
ponden mengeluarkan biaya untuk pembelian obat kesehatan sebesar Rp550.987,00 dan biaya Admi-
sekitar Rp20.000,00 dan rata-rata biaya untuk nistrasi yang dikeluarkan sebagian besar responden
pembelian obat sebesar Rp87.562,00. mengeluarkan biaya sekitar Rp50.000,00 dengan
Biaya Laboratorium merupakan biaya yang rata-rata biaya administrasi sebesar Rp375.328,00.
dikeluarkan untuk pemeriksaan melalui laboratorium
dimana sebagian besar responden mengeluarkan Sumber Dana
biaya laboratorium sebesar Rp10.000,00 dengan rata- Sumber dana yang digunakan untuk pembia-
rata biaya sebesar Rp223.031,00. Biaya Tindakan yaan rawat jalan dan rawat inap adalah sumber dana
Medis merupakan biaya yang dikeluarkan untuk yang termasuk dibayarkan oleh asuransi, perusa-
tindakan medis seperti tindakan operasi, cabut gigi haan dan jaminan social terdiri dari biaya sendiri,
dan lainnya. Sebagian besar responden mengeluar- pinjaman, Klaim asuransi atau perusahaan/kantor
kan biaya tindakan medis sebesar Rp20.000,00 dan JPKM, Jamkesmas, Jamkesda, Kartu Sehat,
dengan rata-rata biaya sebesar Rp121.761,00. Surat Miskin dan Dana Sehat.
Biaya Alat Kesehatan merupakan biaya alat ke- Biaya sendiri berasal dari penghasilan rumah
sehatan seperti jarum suntik, kapas pembersih, per- tangga (imbalan, upah/gaji, penerimaan pendapatan),
ban dan lainnya. Sebagian besar responden menge- tabungan dan menjual barang/harta. Hasil survei me-
luarkan biaya alat kesehatan sebesar Rp10.000,00 nunjukan bahwa sebagian besar masyarakat Indone-
dengan rata-rata biaya sebesar Rp192.050,00. Biaya sia yang mengalami berobat jalan membiayai rawat
Akomodasi merupakan biaya yang dikeluarkan biaya jalan dengan menggunakan biaya sendiri sebesar
pelayanan selama rawat jalan. Sebagian besar res- 73% dan yang membayar biaya rawat inap bersum-
ponden mengeluarkan biaya akomodasi sebesar ber biaya sendiri sebesar 67%. Pinjaman merupakan
Rp10.000,00 dengan rata-rata biaya sebesar biaya yang berasal dari pinjaman diluar rumah tang-
Rp62.444,00. ga, dimana pinjaman dapat berasal dari meminjam
Biaya Pemeriksaan Kesehatan merupakan bia- atau menggadaikan barang, bantuan dari anggota
ya yang dikeluarkan untuk rontgen, check-up, cek keluarga atau teman. Sebesar 0,1% sumber dana
kolesterol, cek tekanan darah dan lainnya. Sebagian berasal dari pinjaman untuk membiayai rawat jalan
besar responden mengeluarkan biaya sebesar sedangkan untuk membiaya rawat inap sebesar
Rp10.000,00 dengan rata-rata biaya pemeriksaan 10%.
kesehatan sebesar Rp44.572,00. Biaya Administrasi Klaim asuransi atau perusahaan/kantor yaitu
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk biaya pen- pembiayaan kesehatan yang dibayar oleh asuransi
daftaran. Sebagain besar responden mengeluarkan atau perusahaan dimana anggota rumah tangga be-
biaya sekitar Rp5.000,00 dengan rata-rata biaya kerja termasuk Askes, Jamsostek, Perusahaan atau
administrasi tersebut sebesar Rp15.341,00. Kantor dan asuransi kesehatan lainnya. Presentase
Biaya Rawat Inap yang dikeluarkan oleh respon- sumber dana klaim asuransi dan klaim perusahaan
den yaitu sebagian besar responden mengeluarkan untuk biaya rawat jalan sebesar 0,2% dan untuk
biaya dokter rawat inap sebesar Rp500.000,00 de- rawat inap sebesar 0,6%. JPKM, Jamkesmas, Jam-
ngan rata-rata biaya dokter yang dikeluarkan sebe- kesda, Kartu Sehat, Surat Miskin dan Dana Sehat
sar Rp1.059.952,00. Untuk biaya obat sebagian be- Sumber dana yang digunakan dari kartu jaminan so-
sar responden mengeluarkan biaya untuk pembelian sial seperti JPKM, Jamkesmas, Jamkesda, Kartu
obat sekitar Rp500.000,00 dan rata-rata biaya untuk Sehat, Surat Miskin dan Dana Sehat untuk biaya
pembelian obat sebesar Rp1.174.755,00. Biaya La- rawat jalan sebesar 2,2% dan rawat inap sebesar
boratorium sebesar Rp100.000,00 dengan rata-rata 3,4%.
biaya sebesar Rp457.307,00. Biaya Tindakan Medis Pada Gambar 1 menunjukan sumber dana biaya
sebesar Rp200.000,00 dengan rata-rata biaya sebe- rawat jalan bedasarkan wilayah (perkotaan dan pe-
sar Rp1.709.624,00. Biaya Alat Kesehatan sebagian desaan). Masih banyak masyarakat yang membia-
besar responden mengeluarkan sebesar yai rawat jalan dengan biaya sendiri pada wilayah
Rp100.000,00 dengan rata-rata biaya sebesar pedesaan menunjukan persentase 72,9% sedangkan
Rp532.850,00. Biaya Akomodasi sebagian besar res- perkotaan menunjukan 72,6%. Untuk sumber dana

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 2 Juni 2015 75


Wan Aisyiah Baros: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

yang lain tidak menunjukan persentase yang signifi- akses ke fasilitas umum yang secara umum
kan. merupakan kemudahan anggota rumah tangga untuk

200.0

180.0

160.0
98.6 99.2 98.4
140.0

120.0 75.8
72.9
100.0

Perdesaan
80.0
Perkotaan
60.0
98.8 96.7 96.4
40.0 27.1 81.9
72.6
24.2
20.0 1.4 1.6
27.4 0.8
1.2 3.3 3.6 18.1
0.0
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Biaya rawat jalan Biaya rawat jalan Biaya rawat jalan Biaya rawat jalan Biaya rawat jalan
Biaya sendiri Pinjaman Klaim asuransi klaim perusahaan JPKM, jamkesmas

Gambar 1. Sumber Dana Biaya Rawat Jalan Berdasarkan Wilayah

Pada Gambar 2 menunjukan sumber dana biaya mencapai fasilitas umum yang terdekat, baik diman-
rawat inap bedasarkan wilayah (perkotaan dan pe- faatkan oleh anggota rumah tangga maupun tidak,
desaan). Masih banyak masyarakat yang membia- adalah sebagai berikut: jarak terdekat RS Pemerintah
yai rawat inap dengan biaya sendiri yaitu wilayah dari rumah yang paling banyak dipilih oleh responden
pedesaan menunjukan persentase 67,9% sedangkan adalah berjarak 15 km dengan rata-rata sejauh 25,5
perkotaan menunjukan 67,1% dan dikuti dengan bia- km. RS Swasta dari rumah yang paling banyak dipilih
ya rawat inap dengan JPKM, Jamkesmas pedesaan oleh responden adalah berjarak 18 km dengan rata-
sebesar 39,9% dan perkotaan sebesar 28,7%. rata sejauh 36,6 km. Jarak terdekat Puskesmas dari

200.0

180.0

160.0

140.0 88.7 96.6 96.8

120.0

100.0 67.9 60.1

80.0 Perdesaan
Perkotaan
60.0
32.1 92.0 90.9 90.7 39.9
40.0
67.1 71.3
20.0 32.9 3.4 3.2
11.3 28.7
8.0 9.1 9.3
0.0
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Biaya rawat inap Biaya rawat inap Biaya rawat inap Biaya rawat inap Biaya rawat inap
Biaya sendiri Pinjaman Klaim asuransi klaim JPKM,
perusahaan jamkesmas

Gambar 2. Sumber Dana Biaya Rawat Inap Berdasarkan Wilayah

Akses ke fasilitas Umum rumah yang paling banyak dipilih oleh responden
Total sampel Rumah Tangga Susenas Modul adalah berjarak 2 km dengan rata-rata sejauh 5 km.
Perumahan dan Kesehatan triwulan IV tahun 2014 Jarak terdekat Poliklinik dari rumah yang paling
ditanyakan kepada kepala rumah tangga/pasangan banyak dipilih oleh responden adalah berjarak 5 km
kepala rumah tangga sebanyak 71.454 rumah tangga dengan rata-rata sejauh 22,3 km.
yang menjadi responden memberi keterangan bahwa

76 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 2 Juni 2015


Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

PEMBAHASAN ngat erat kaitannya dengan waktu kapan memerlu-


Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan kan pelayanan kesehatan dan seberapa jauh efek-
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari total tifitas pelayanan tersebut5. Hubungan antara keingin-
sampel 274.839 responden terdapat 39.569 respon- an sehat dan permintaan akan pemanfaatan pelayan-
den yang pernah mengalami pelayanan kesehatan an kesehatan sangat kompleks contohnya disebab-
berobat jalan selama 1 bulan terakhir. Responden kan karena informasi yang tersebar dan menyebab-
yang mengalami pelayanan berobat jalan selama 1 kan masyarakat mengambil keputusan melakukan
bulan terakhir menurut karaktersitik sebagian besar permintaan akan pemanfaatan pelayanan kesehat-
di pedesaan, jika dibandingkan wilayah dengan tem- an. Pemanfaatan pelayanan kesehatan dipengaruhi
pat berobat jalan sebagian besar responden lebih oleh beberapa faktor diantaranya geografi, sosio-
memilih di praktek bidan dan puskesmas. Jika dilihat ekonomi, ketidak-samaan jenis kelamin, budaya, tarif
dari jenis kelamin lebih banyak perempuan yang pelayanan yang tinggi dan mutu pelayanan6.
berobat jalan dan umur 0-5 tahun karena umur yang
rentan dengan penyakit. Sedangkan responden yang Pengeluaran dan Sumber Dana Biaya Kesehatan
menjalani rawat inap selama 1 tahun sebanyak 7.300 Biaya kesehatan tidak termasuk yang dibayar-
responden dan menurut karaktersitik sebagian besar kan asuransi perusahaan dan jaminan sosial yang
di wilayah perkotaan, jika dibandingkan wilayah de- secara total keseluruhan untuk biaya dokter, obat,
ngan tempat rawat inap sebagian besar responden laboratorium, tindakan medis, alat kesehatan, ako-
lebih memilih di RS Swasta. Jika dilihat dari jenis modasi, pemeriksaan kesehatan, administrasi dan
kelamin lebih banyak perempuan dengan usia 26- lainnya dari total responden 274.839 menunjukan
35 tahun. bahwa untuk biaya rawat jalan rata-rata adalah Rp
Menurut beberapa sumber tujuan utama pela- 27.219,-sedangkan biaya rawat inap rata-rata yaitu
yanan kesehatan adalah pelayanan preventif (pence- sebesar Rp 122.777,-. Hal ini menunjukan bahwa
gahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan kemampuan peserta untuk biaya pelayanan kesehat-
sasaran masyarakat. Pelayanan kesehatan juga me- an dapat disanggupi, namun bila biaya pelayanan
lakukan pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabili- kesehatan ini memberi dampak pada keberlangsung-
tatif (pemulihan kesehatan)2. Sedangkan setiap upa- an mendapatkan pelayanan kesehatan misalnya
ya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersa- dikarenakan diagnosa yang menuntut berobat secara
ma-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara terus-menerus dan berbiaya besar tidak menutup
dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan me- kemungkinan tabungan responden akan semakin
nyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan berkurang untuk menutupi kebutuhan tersebut. Biaya
perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun ma- kesehatan merupakan besarnya dana yang harus
syarakat3. disediakan untuk menyelenggarakan dan/atau me-
Pendapat lain akan tujuan dari pelayanan kese- manfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlu-
hatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan kan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh da- masyarakat7.
lam memelihara kesehatannya untuk mencapai de-
rajat kesehatan yang optimal secara mandiri sehing- Akses ke Fasilitas Kesehatan
ga pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat Hasil peneliitan menunjukan bahwa fasilitas
dijangkau, dapat diterima oleh semua orang, penyu- kesehatan yang terdekat dari rumah yang paling ba-
sunan kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan nyak dipilih oleh responden adalah Puskesmas dan
penerima pelayanan kesehatan, lingkungan pengaruh Poliklinik. Jarak ke pusat pelayanan dan waktu tem-
terhadap kesehatn penduduk, kelompok, keluarga puh memiliki dampak signifikan dengan pemanfaatan
dan individu, pencegahan penyakit sangat di perlukan dan kesehatan8. Sejumlah penelitian melaporkan
untuk meningkatkan kesehatan, kesehatan merupa- bahwa akses ke puskesmas hanya mudah bagi yang
kan tanggung jawab individu, klien merupakan ang- tinggal dalam jarak satu atau dua kilometer dari pus-
gota tetap tim kesehatan4. kesmas.Idealnya jangkauan masyarakat terhadap
Hasil penelitian tersebut responden telah meng- fasilitas kesehatan harus semudah mungkin sehing-
gunakan pelayanan kesehatan tingkat primer mau- ga memudahkan masyarakat untuk memperoleh pe-
pun lanjutan, walaupun masih ada responden yang layanan kesehatan. Dampak dari kendala geografis
menggunakan tempat berobat lainnya seperti alter- dapat menyulitkan mengkases fasilias kesehatan
natif, dukun, Shinse, Orang Pintar, Tabib, Tukang dan upaya alternatif dapat dilakukan seperti membeli
Pijat dan Tukang Urut. Pemanfaatan kesehatan sa- obat sendiri, pencarian alternatif pengobatan dan lain

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 2 Juni 2015 77


Wan Aisyiah Baros: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

sebagainya. Ada beberapa alasan seseorang tidak 5. Tjiptoherijanto, Pemanfaatan Pelayanan Kese-
menggunakan pelayanan kesehatan antara lain hatan, Jakarta, 1994.
fasilitas kesehatan yang diperlukan sangat jauh 6. Nadjib, mardiati, dan Pujiyanto Pola Penge-
letaknya, para petugas kesehatan tidak simpatik, luaran Rumah Tangga Untuk Kesehatan Pada
judes, tidak responsif dan sebagainya9. Kelompok Marjinal dan Rentan, Jurnal Makara,
Kesehatan, Vol 6, No. 2, Desember, 2002.
KESIMPULAN 7. Azwar, Azrul, Menjaga Mutu Pelayanan Kese-
Sebagian besar responden berobat jalan di hatan, Jakarta : Sinar Harapan, 1996.
Puskesmas/Puskesmas pembantu dengan lama 8. Untari, J dan Hasanbasri, M., Kemana Pemilik
waktu menunggu yang dihabiskan oleh responden Kartu Sehat Mencari Pertolongan (Analissis Sur-
untuk mendapat pelayanan di rawat jalan <=29 menit vei Sosial Ekonomi Nasional 2001), Jurnal
dan tenaga medis yang memeriksa responden Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol 10, No
dilakukan oleh dokter. Sebagian besar responden 01, 2007.
rawat inap di RS Pemerintah selama 3-5 hari dan 9. Jaya, Indra, Karakteristik dan Faktor-faktor yang
membutuhkan waktu menunggu mendapatkan Berhubungan dengan Kondisi Tidak Mendapat-
pelayanan rawat inap sekitar <=29 menit. Rata-rata kan Pengobatan dengan Obat Program Malaria
biaya kesehatan untuk berobat jalan sebesar Rp Tahun 2007, Tesis, FKM, Juli, 2010.
27.219,-, sedangkan biaya rawat inap rata-rata 10. Modul Dampak Pembiayaan Kesehatan terha-
sebesar Rp 122.777,-. Sumber dana dengan biaya dap Kemiskinan diunduh tanggal 10 Oktober
sendiri untuk berobat jalan dan rawat inap memiliki 2014, tersedia di http://manajemen-jaminan
persentase yang terbesar dibandingkan dengan kesehatan.net/index.php/pelatihan-jarak-jauh/
sumber dana yang lain. Puskesmas dan Poliklinik 89-pelatihan/481-modul-3-dampak-pembiayaan-
merupakan fasilitas kesehatan yang memiliki jarak kesehatan-terhadap-kemiskinan.
terdekat dari rumah. 11. Pedoman Pencacahan Survei Sosial Ekonomi
Nasional Modul Kesehatan dan Perumahan.
REFERENSI Badan Pusat Statistik. 2013.
1. Suryawati, Chriswardani, Laporan Hasil Pene- 12. Sari, Rika, Amabarita, L dan Sitorus, Hotnida,
litian Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Akses Pelayanan Kesehatan dan Kejadian
Keluarga Nelayan di Kabupaten Jepara, FKM, Malaria di Provinsi Bengkulu, Media Litbangkes,
UNDIP, Semarang, 1996. Vol 23, No. 4, Desember, 2013:158-164.
2. Notoatmodjo, Soekidjo, Pendidikan dan Peri- 13. Sitorus, Hotnida dan Ambarita, L., Gambaran
laku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003. Aksesibilitas Sarana Pelayanan Kesehatan di
3. Departemen Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Propinsi Kepualauan Bangka Belitung (Analisis
2009. Data Riskesdas 2007), Loka Litbang P2B2,
4. Azrul, Azwar, Pengantar Administrasi Kese- 2007.
hatan, Binarupa Aksara, Jakarta, 1999.

78 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 2 Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai