PENDAHULUAN
Suara trompet dan gendang mulai terdengar dari jauh ketika saya berjalan
menuju ke tempat upacara peringatan di pusat Rengat, sebuah kota kecil di
provinsi Sumatra Tengah. Berbagai jenis anggota masyarakat - pejabat dalam
pakaian dinas atau militer, pejabat kepolisian, anak sekolah, guru dan veteran -
berbaris di depan tugu yang dibangun di sebelah Sungai Indragini yang lebar dan
cokelat. Upacara Peringatan Peristiwa Rengat dimulai dengan sambutan-
sambutan yang menbicarakan Agresi Militer Belanda. Bupati meletakkan
karangan bunga di pelataran tugu. Setelah upacara, semua yang hadir berjalan
ke tepi sungai dan menaburkan bunga pada sungai. Saya, seorang Belanda, juga
diizinkan ikut menaburkan bunga.Begitu Perang Dunia II berakhir 71 tahun yang
lalu, Sukarno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945. Segera setelahnya pecahlah perang gerilya yang mengerikan
terhadap penjajah lama, Belanda. Antara tahun 1945 dan 1949, datang 140,000
orang militer Belanda untuk menjaga 'hukum dan ketenteraman'. Jumlah orang
yang hampir sama meninggal.
Peristiwa itu sangat tragis dan susah dilupakan. Apalagi bila melihat tugu
5 Januari yang berdiri kokoh tepat di pinggir sungai indragiri. Tugu yang memang
dipersembahkan untuk mereka yang telah mendahului kita. Puluhan nama tentara
dan rakyat yang tewas pada peristiwa itu, terpampang jelas di tugu tersebut.
Semua tahu, sebenarnya bukan itu harapan dari perjuangan yang mereka berikan.
Namun tiada lagi yang dapat diberikan untuk mereka yang telah memberikan
indah dan nyamannya kehidupan sekarang, selain doa yang ikhlas serta
bangunan tugu untuk dapat dikenang sepanjang masa.
Bulan Januari, peristiwa berdarah yang telah membuat banjir air mata.
Saat itu, 2 Januari 1949, Kota Rengat yang merupakan ibu kota kabupaten
indragiri hulu, menjadi incaran utama pasukan belanda. Sehingga pasukan yang
dikirim Belandapun relatif besar dibandingkan dengan pasukan belanda yang
dikirim ke daerah lain.
pernah membeli ikan dan dari perutnya keluar jari manusia. Cerita Ibu Rubina ini
kembali ditegaskan oleh Encik Masfar, 89 tahun, yang kami wawancarai
kemudian. Dia melihat mayat-mayat yang berjumlah 'sekitar 1,600' terapung di
sungai. Itu memanjang dari pusat kota sampai sejauh jangkauan mata. Dia
pusing dan muak dengan baunya. "Ada mayat yang tersangkut pada pohon yang
terapung." Beberapa mayat memakai seragam militer, tapi kebanyakan
telanjang, tambahnya.
Keterangan yang lain adalah bahwa para personel pasukan payung itu
sudah sangat letih dan kemungkinan minum pil sebelum mendarat di Rengat.
Setelah peristiwa di Rengat, komandan pasukan Kapten W.D.H. Eekhout menulis
kepada atasannya bahwa 'tiga orang tentara jatuh pingsan' sebelum 'menaiki
pesawat untuk terjun.' Mereka benar-benar terlampau letih setelah tiga kali
terjun dalam tiga minggu: Yogyakarta, Jambi, dan Rengat. Oleh karena itu,
Eekhout memberikan Benzedrine kepada anak buahnya. Pil ini banyak dipakai
selama Perang Dunia II dan kemudian selama Perang Vietnam. Pil yang bekerja
seperti pil Speed ini dimaksud untuk 'menghilangkan keletihan.' Celakanya,
pasukan payung itu sebelumnya secara kebetulan didaratkan di sawah di luar
Sekip yang sedang kebanjiran. Mereka hampir tercekik dalam lumpur. 'Operasi
ini benar-benar pantas dinamakan Operasi Lumpur,' tulis Eekhout.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian akan membahas tentang, (1) waktu dan tempat penelitian,(2)
desain/rancangan penelitian, (3) populasi, sampel, dan teknik sampling, (4) variabel
penelitian, (5) pengumpulan data dan teknik analisis data, (6) keterbatasan penelitian
yang akan dipaparkan sebagai berikut.
Daun buah sirsak yang ada di sekitar lingkungan peneliti akan menjadi populasi
penelitian. Sampel penelitian adalah daun buah sirsak. Teknik sampling adalah
dengan mengambil secara sak daun buah sirsak yang akan digunakan dalam
penelitian.
Variabel penelitian adalah data dari hasil penelitian kandungan zat kimia pada
daun buah sirsak.
Keterbatasan penelitian ada pada sampel yang cukup susah dicari. Selain itu, waktu
yang tepat untuk bisa memakai laboratorium kimia Jurusan Farmasi, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang juga
mengalami kendala. Untuk melakukan penelitian dan analisa data juga memerlukan
waktu yang cukup lama.
Waktu pelaksanaan penelitian mulai tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan 30 April
2015. Penelitian akan dilakukan di Jl. Gajayana, No. 50 Malang, tempatnya di
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan menggunakan fasilitas
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Fakultas Sains dan Teknologi,
Jurusan Farmasi berupa Laboratorium Kimia. Jadwal Kegiatan Penulisan Hasil
Penelitian Manfaat Daun Buah Sirsak Sebagai Obat Kanker meliputi (1) penyusunan
proposal penelitian, (2) pengumpulan data, (3) analisis data, (4) penyusunan laboran
yang akan dipaparkan sebagai berikut.
Kegiatan
Januari Februa Maret April
ri
Penyusunan Proposal V
Penelitian
Pengumpulan Data V
Analisis Data V
Penyusunan Laporan V
Penelitian ini merupakan penelitian karya ilmiah untuk memenuhi salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, maka semua biaya ditanggung oleh
penulis. Rincian biaya akan dipaparkan sebagai berikut.
Total Rp 3.050.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Kanker: wikipedia diakses pada 10 Desember 2014 pukul 12:46 WIB
Jatikom, Kandungan Kimia dan Manfaat Daun Sirsak: http://www.jatikom.com
diakses pada 10 Desember 2014 pukul 16.06 WIB
Jemal A, Murray T, Ward E, Samuels A, Tiwari RC, Ghafoor A, Feuer EJ, Thun MJ.
Cancer statistics, 2005. CA Cancer J Clin 2005;55:10-30.
Magdalena, Maureen M., 2006. Kombinasikan Khasiat Daun Sirsak untuk Kanker.
Solo: Deherba Press
Wahyudi. 2008. Khasiat Daun Sirsak Untuk Kanker. Semarang: TOGA Press
Advertisements
Sumber http://www.jatikom.com/2016/03/contoh-proposal-
penelitian.html#ixzz4U6r3NsVr
Follow us: jatikom on Facebook